RADARSEMARANG.ID, Di tengah situasi pandemi yang terjadi secara global, muncul beragam tantangan dalam semua aspek kehidupan. Pandemi Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia saat ini memberikan perubahan besar dalam tatanan kehidupan kita. Salah satunya pada bidang pendidikan. Aktivitas pembelajaran di kelas yang biasanya berupa tatap muka, kini ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Show Sebagai gantinya adalah penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sesuai
dengan adanya Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing. Perkembangan pendidikan saat ini dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti yang telah disampaikan oleh Keengwe & Georgina dalam penelitiannya bahwa perkembangan teknologi memberikan perubahan terhadap pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran (Keengwe & Georgina, 2012). Salah satu teknologi informasi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran daring (dalam jaringan) untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran daring berfungsi sebagai penghubung antarpendidik dengan siswanya dengan jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Media daring yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) bermacam-macam jenisnya ada WhatsApp, Google Classroom, Microsoft 365,Telegram, Instagram, Facebook,Website, aplikasi Zoom dll. Penggunanan media daring dalam PJJ merupakan suatu tuntutan yang harus diperhatikan agar materi pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dapat diterima dan dipahami. Di sekolah penulis, menerapkan pembelajaran jarak jauh menggunakan Google Classroom secara klasikal. Sehingga dalam
penyampaian materinya dapat menggunakan berbagai jenis media sosial. Misalnya saja materi pembelajaran yang berupa skill listening and speaking, guru dapat menggunakan materi video pembelajaran dari YouTube maupun video karya kita sendiri, kemudian dalam penilaian keterampilan, peserta didik dapat praktik membuat video sesuai materi yang diajarkan dengan menggunakan beragam aplikasi video editing. Untuk memudahkan guru dalam penilaian, peserta didik diminta membuat saluran YouTube dan
mengirimkan link tugas tersebut kepada kita. Demikian pula untuk materi percakapan baik transaksional maupun interpersonal, tugas praktik membuat video percakapan dalam masa pandemi ini sangatlah memungkinkan. Karena adanya proktokol kesehatan, tugas percakapan dapat dilakukan peserta didik sendiri namun berperan ganda, lagi-lagi kreativitas peserta didik dalam mengedit video diperlihatkan. Tugas-tugas tersebut dapat diupload di YouTube, kemudian guru diberikan link-nya untuk penilaian. Kalaupun
mereka tidak memiliki akun YouTube, mereka dapat langsung mengirimkannya melalui platform yang ada di Google Classrom, atau pilihan terakhir adalah mengirimkan tugas melalui WhatsApp kepada gurunya langsung. Untuk tugas yang berupa skill reading dan writing, peserta didik dapat mengunggah karyanya dengan menggunakan media sosial berupa instagram, website ataupun media sosial yang lainnya selama bisa diakses dalam jaringan internet. Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Wonotunggal, Kabupaten Batang
Pandemi Covid-19 telah memberikan banyak perubahan dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan. Pada awalnya, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara tatap muka secara penuh. Akan tetapi setelah adanya wabah corona, pemerintah membuat kebijakan yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Tidak mudah memang, tetapi hal itu harus dilakukan. Berbagai kendala terjadi di lapangan selama proses pembelajaran. Masalah tidak hanya terjadi pada
siswa saja, akan tetapi pada guru juga. Di sini guru dituntut untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam menyampaikan materi agar bisa diterima oleh siswa dengan baik. Guru dan siswa harus membiasakan diri untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Anak-anak dituntut untuk bisa belajar mandiri dengan memanfaatkan gawai masing-masing tanpa pendampingan guru secara langsung, sedangkan guru sebagai motivator dan pembimbing secara jarak jauh. Selain itu, karena perkembangan zaman yang telah berubah begitu cepat seperti saat ini, media digital menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai keperluan, terutama untuk proses belajar mengajar. Maka dari itu, guru dan siswa harus bisa memanfaatkan media digital dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas belajar. Ada 7 alat pembelajaran digital yang wajib dimiliki oleh anak untuk memudahkan belajar mandiri. Alat pembelajaran yang kita maksud di sini adalah memanfaatkan aplikasi yang bisa diakses dari smartphone secara gratis dengan hanya bermodal kuota internet, di antaranya adalah: 1. YouTubeSiapa sih yang tidak mengenal Youtube? YouTube merupakan salah satu media yang paling banyak diakses karena di sana memberikan banyak informasi berupa video-video yang menarik, sehingga sangat cocok digunakan sebagai alat untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran. Anak-anak bisa mengakses video pembelajaran sesuai materi yang disampaikan oleh guru dari sana. Selain itu, guru juga bisa memberikan informasi materi berupa video untuk diunggah ke Youtube kemudian membagikannya ke anak-anak sebagai bahan belajar. Jadi, jangkauan materi bisa lebih luas tanpa batasan ruang dan waktu.
|