Bagaimana perubahan fisik yang terjadi pada remaja?

Isti, Ilma. 2006. Kepercayaan Diri Pada Remaja Penghuni Panti Asuhan Ditinjau Dari Harga Diri. Skripsi, Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang.

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta:EGC.

Puspitasari, Angger. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas Dengan Rasa Percaya Diri Pada Remaja Putri Di MTs NU Ungaran. Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Unggaran:Semarang.

Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat biologis atau fisiologis juga bersifat psikologis. Pada masa remaja perubahan-perubahan besar terjadi dalam kedua aspek tersebut, sehinggadapat dikatakan bahwa ciriumum yang menonjol pada masa remaja adalah berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan sosial membawa berbagai dampak besar pada perilaku remaja. Secara ringkas, proses perubahan tersebut dan interaksi antara beberapa aspek yang berubah selama masa remaja bisa diuraikan seperti berikut ini (Lerner & Hultsch, 1983: 318-320).

Perubahan Fisik

Rangkaian perubahan yang paling jelas yang Nampak dialami oleh remaja adalah perubahan biologis dan fisiologis yang berlangsung pada masa pubertas atau pada awal masa remaja, yaitu sekitar umur 11-15 tahun pada wanita dan 12-16 tahun pada pria(Hurlock, 1972: 20-21). Hormon-hormon baru diproduksi oleh kelenjer endokrin, dan ini membawa perubahan dalam ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder. Gejala ini memeberi isyarat bahwa fungsi reproduksi atau kemampuan untuk menghasilkan keturunan sudah mulai bekerja. Seiring dengan itu, berlangsung pula pertumbuhan yang pesat pada tubuh dan anggota-anggota tubuh untuk mencapai proporsi seperti orang dewasa. Seorang individu lalu mulai terlihat berbeda, dan sebagai konsekuensi dari hormon yang baru, dia sendiri mulai merasa adanya perbedaan.

Perubahan Emosionalitas

Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonoral tadi adalah perubahan dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan fisik dan hormonoral tadi, dan juga berpengaruh lingkungan yang terkait dengan perubahan badaniah tersebut.

Hormonoral menyebabkan perubahan seksual dan menimbulkan dorongan-dorongan dan perasaan-perasaan baru. Keseimbangan hormonoral yang baru menyebabkan individu merasakan hal-hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Keterbatasaannya untuk secara kognitif mengolah perubahan-perubahan baru tersebut bisa membawa perubahan besar dalam fluktuasi emosinya. Dikombinasikan dengan perngaruh-pengaruh sosial yang juga senantiasa berubah, seperti tekanan dari teman sebaya, media masa , dan minat pada jenis seks lain, remaja menjadi lebih terorientasi secara seksual. Ini semua menuntut kemampuan pengendalian dan pengaturan baru atas perilakunya.

Perubahan Kognitif

Semua perubahan fisik yang mebawa implikasi perubahan emosional tersebut makin dirumitkan oleh fakta bahwa individu juga sedang mengalami perubahan kognitif. Perubahan dalam kemampuan berpikir ini diungkapkan oleh Piaget (1972) sebagai tahap terakhir yang disebut sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya.

Dalam tahapan yang bermula pada umur 11 atau 12 tahun ini, remaja tidak lagi terikat pada realitas fisik yang konkrit dari apa yang ada, remaja mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek yang hipotetis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya, aturan-aturan dari orang tua, status remaja dalam kelompok sebayanya, dan aturan-aturan yang diberlakukan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang tak mungkin berubah.

Kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini memungkinak individu untuk berpikir secara abstrak, hipotetis dan kontrafaktual, yang pada gilirannya kemudian memberikan peluang bagi individu untuk mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal. Imajinasi ini bisa terkait pada kondisi masyarakat, diri sendiri, aturan-aturan orang tua atau apa yang akan dia lakukan dalam hidupnya. Singkatnya, segala sesuatu menjadi fokus dari kemampuan berpikirhipotesis, kontrafaktual , dan imajinatif dari remaja.

GridHEALTH.id - Pubertas dimulai ketika perubahan pada otak anak menyebabkan hormon seks mulai dilepaskan dari gonad, yaitu ovarium dan testis.

Ini biasanya terjadi sekitar 10-11 tahun untuk anak perempuan dan sekitar 11-12 tahun untuk anak laki-laki.

Tapi itu normal untuk awal pubertas berkisar antara 8-13 tahun pada anak perempuan dan 9-14 tahun pada anak laki-laki.

Tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti kapan anak akan mulai pubertas. Perubahan awal pada otak dan kadar hormon anak tidak dapat dilihat dari luar, sehingga mudah untuk berpikir bahwa pubertas belum dimulai.                                                          

Pubertas dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 18 bulan, atau dapat memakan waktu hingga 5 tahun. Kisaran ini juga sepenuhnya normal.

Setelah melalui serangkaian tahapan perkembangan, di usia 17 tahun, bisa dibilang merupakan akhir dari masa transisi perkembangan remaja pada tahapan middle.

Walaupun sudah mendekati fase dewasa, remaja laki-laki maupun perempuan masih dalam masa pertumbuhan.

Berikut beberapa aspek perkembangan remaja usia 17 tahun yang bisa kita pelajari;

- Perubahan fisik dari pubertas berlanjut selama masa remaja pertengahan. Kebanyakan pria akan memulai percepatan pertumbuhan mereka, dan perubahan terkait pubertas terus berlanjut.

Baca Juga: Anak Remajanya Terlibat Dalam Pergaulan Seks Bebas, Ini 5 Hal yang Dapat Dilakukan Orangtua

Baca Juga: Harus Diberantas Karena Merugikan, Ini 8 Fakta Penggunaan dan Kecanduan Narkoba

Mereka mungkin memiliki beberapa suara pecah, misalnya, karena suara mereka lebih rendah. Beberapa mengembangkan jerawat.

Perubahan fisik mungkin hampir sempurna untuk wanita, dan kebanyakan anak perempuan sekarang mengalami menstruasi yang teratur.

- Pada usia ini, banyak remaja menjadi tertarik pada hubungan romantis dan seksual. Mereka mungkin mempertanyakan dan mengeksplorasi identitas seksual mereka, yang mungkin membuat stres jika mereka tidak mendapat dukungan dari teman sebaya, keluarga, atau komunitas.

Cara lain yang khas untuk mengeksplorasi seks dan seksualitas untuk remaja dari semua jenis kelamin adalah stimulasi diri, juga disebut masturbasi.

- Banyak remaja tengah memiliki lebih banyak pertengkaran dengan orang tua mereka karena mereka berjuang untuk lebih mandiri. Mereka mungkin menghabiskan lebih sedikit waktu dengan keluarga dan lebih banyak waktu dengan teman-teman.

Mereka sangat memperhatikan penampilan mereka, dan tekanan teman sebaya mungkin memuncak pada usia ini.

- Otak terus berubah dan matang pada tahap ini. Tetapi masih banyak perbedaan cara berpikir remaja tengah yang normal dibandingkan dengan orang dewasa.

Sebagian besar ini karena lobus frontal adalah area terakhir otak yang matang akibat perkembangan tidak lengkap sampai seseorang memasuki usia 20-an.

Lobus frontal memainkan peran besar dalam mengoordinasikan pengambilan keputusan yang kompleks, kontrol impuls, dan mampu mempertimbangkan berbagai pilihan dan konsekuensi.

Baca Juga: Waspadai, 8 Penyebab Seringnya Kaki Kesemutan dan Cara Mengatasinya

Baca Juga: Ditemukan di Karibia, Bakteri Terbesar di Dunia Seukuran Bulu Mata

Remaja pertengahan lebih mampu berpikir abstrak dan mempertimbangkan "gambaran besar", tetapi mereka mungkin masih kurang mampu menerapkannya pada saat itu.

Meskipun mereka mungkin dapat berjalan melalui logika untuk menghindari risiko di luar situasi ini, emosi yang kuat sering kali terus mendorong keputusan mereka ketika dorongan hati ikut bermain.

Bagaimana perubahan fisik pada remaja?

Perubahan fisik pada remaja terjadi karena pertumbuhan fisik termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) menuju kematangan. Perubahan ini dapat dilihat dari tanda-randa seks primer dan seks sekunder. Tanda-tanda seks primer, yakni berhubungan langsung dengan organ seks seperti haid dan mimpi basah.

3 perubahan apa yang terjadi pada masa remaja?

1. Perubahan sikap, emosional, rasa ingin tahu, 2. Iya perubahan tersebut mempengaruhi sikap dan prestasi.

Bagaimana pertumbuhan fisik?

Pertumbuhan fisik adalah perubahan- perubahan yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

Bagaimana perkembangan fisik remaja perempuan?

Perubahan Fisik pada Perempuan Remaja perempuan akan mengalami berbagai macam perubahan pada tubuh, mulai dari payudara yang tumbuh, bulu halus pada ketiak dan area kemaluan, hingga terjadi menstruasi. Orangtua disarankan untuk terus mendampingi anak selama menghadapi perubahan-perubahan tersebut.