Apa yang dimaksud bahwa lembaga sosial terbentuk dengan tidak terencana berikan contohnya

tirto.id - Lembaga sosial adalah suatu wadah yang berisikan norma-norma untuk mengatur atau menjadi pedoman aktivitas kehidupan masyarakat. Lembaga sosial terbentuk karena adanya kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh, masyarakat membutuhkan pendidikan sehingga terbentuklah lembaga pendidikan seperti sekolah.
Contoh lainnya ketika masyarakat membutuhkan keberadaan uang sebagai alat pembayaran, maka dibentuklah lembaga ekonomi seperti bank. Dengan kata lain, lembaga sosial sangat berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sesuai dengan fungsinya di bidang tertentu. Sedangkan jika dilihat secara menyeluruh, lembaga masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, tertib, dan teratur.

Jenis-Jenis Lembaga Sosial dan Contohnya

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada 6 jenis lembaga sosial yang diketahui. Berikut keenam jenis lembaga sosial tersebut beserta contohnya:

1.Lembaga keluarga

Keluarga merupakan lembaga sosial paling dasar dalam masyarakat sekaligus menjadi pusat kegiatan individu. Contoh:
  • Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak)
  • Keluarga besar (keluarga inti ditambah kakek, nenek, paman, bibi, dan seterusnya)
  • Klan (kelompok kekerabatan)
2. Lembaga pendidikan Lembaga ini terwujud demi memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat. Lembaga ini juga merupakan tempat untuk membentuk individu agar memiliki perilaku yang baik. Contoh:
  • Sekolah
  • Taman Kanak-Kanak (TK)
  • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  • Perguruan Tinggi (universitas)
  • Lembaga Pelatihan Kerja
3. Lembaga ekonomi Lembaga yang mengatur hubungan antar individu dalam melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup. Lembaga ini mengatur perekonomian demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Contoh:
  • Bank
  • Koperasi
  • Pasar
  • Perusahaan
  • BUMN

4. Lembaga politik Lembaga sosial yang mengatur pembentukan, pembagian, hingga pelaksanaan kekuasaan/ wewenang di masyarakat. Lembaga ini dapat berbentuk pemerintahan yang perannya tak hanya untuk memelihara keamanan dan ketertiban, tapi juga melayani masyarakat. Contoh:
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
  • Partai politik
5. Lembaga agama Lembaga agama adalah lembaga sosial yang berfungsi mengatur kehidupan masyarakat di bidang kerohanian. Contoh:
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Persekutuan gereja-gereja Indonesia (PGI)
  • Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
  • Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI)
  • Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN)
6. Lembaga budaya Lembaga yang berperan dalam pengembangan sekaligus pelestarian kebudayaan, kesenian, serta ilmu pengetahuan. Contoh:
  • Dewan kebudayaan di tiap kota, misalnya Dewan Kebudayaan Yogyakarta dan Dewan Kesenian Jakarta.
  • Lembaga adat dan kebudayaan suku tertentu
  • Paguyuban seni
  • Sanggar tari

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Proses terbentuknya lembaga sosial atau lembaga kemasyarakat disebut juga dengan proses institusionalisasi atau pelembagaan. Lembaga sosial sendiri sebenarnya terbentuk dari norma-norma masyarakat. Norma tersebut berproses dari yang awalnya dikenal, kemudian diakui, dimengerti, hingga akhirnya dipatuhi oleh masyarakat. Jadi, proses institusionalisasi terjadi ketika ada norma atau nilai-nilai yang dianggap penting bagi kehidupan. Masyarakat kemudian diminta untuk mematuhi norma tersebut demi kehidupan yang lebih baik.

Dikutip buku Pengantar Sosiologi karangan Dr. Baharuddin MA, lembaga sosial terbentuk melalui proses habitualisasi dan tipifikasi. Habitualisasi merupakan proses terbentuknya suatu kebiasaan dari perilaku tertentu yang diulang-ulang.

Sedangkan tipifikasi adalah proses penerimaan atau pembenaran dari kebiasaan tersebut oleh sekelompok orang. Sementara proses habitualisasi yang terus berlanjut ke tipifikasi disebut dengan institusionalisasi. Maka jika diurutkan, awalnya ada sebuah perilaku yang dilakukan secara berulang sehingga menjadi kebiasaan (habitualisasi). Akan tetapi, kebiasaan ini belum tentu dianggap baik atau cocok bagi orang lain. Namun apabila dianggap cocok dan dipandang sebagai sesuatu yang penting, maka kebiasaan tersebut akan diterima, diakui, sekaligus diikuti oleh orang lain (tipifikasi). Dari sinilah kemudian terbentuk suatu tipe. Tipe merupakan suatu kebiasaan yang berlaku bagi sekelompok orang atau masyarakat, contohnya adalah adat istiadat atau tata kelakuan. Tipe inilah yang kemudian disebut sebagai lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan.

Contoh Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Suku Sasak terkenal dengan tradisi kawin lari, yaitu tradisi menculik/ melarikan seorang gadis (calon mempelai wanita) sebelum pernikahan dimulai. Tradisi ini terbentuk dari perilaku perorangan, kemudian menjadi kebiasaan hingga akhirnya berubah menjadi tradisi yang diikuti oleh masyarakat. Pada awalnya, kawin lari adalah sebuah perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Namun seiring berjalannya waktu, perilaku ini diikuti oleh orang lain di kalangan Suku Sasak. Perilaku kawin lari yang dilakukan secara berulang ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Lama-lama kebiasaan ini diakui dan dianggap sebagai sesuatu yang baik oleh kelompok masyarakat. Namun kebiasaan kawin lari ini belum memiliki norma atau aturan tertentu. Dari sinilah kemudian diciptakan aturan atau norma tentang tata cara pelaksanaan kawin lari yang dipatuhi oleh masyarakat.

Apa yang dimaksud bahwa lembaga sosial terbentuk dengan tidak terencana berikan contohnya

Photo by Sora Shimazaki from Pexels

Lembaga peradilan merupakan salah satu contoh lembaga sosial.

Bobo.id - Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan lembaga sosial untuk melakukan interaksi sosial. 

Lembaga sosial adalah suatu sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia. 

Tumbuhnya lembaga sosial juga dapat disebabkan adanya rencana maupun tidak. 

Proses Tumbuh Lembaga Sosial

Lembaga sosial dapat muncul secara terencana dan tidak terencana. 

Baca Juga: Syarat dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Lembaga sosial dapat muncul secara terencana karena sudah melalui proses perencanaan yang matang dan diatur oleh seseorang atau kelompok organisasi tertentu. 

Sedangkan tidak terencana jika institusi lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat. 

Nah, untuk memahami lebih lengkap mengenai lembaga sosial, mari kita cari tahu karakteristik dari lembaga sosial. 

Karakteristik Lembaga Sosial

Untuk membedakan dengan sistem norma yang lain, lembaga sosial memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu. 

Karakteristik lembaga sosial antara lain: 

1. Memiliki Lambang

Setiap lembaga sosial harus memiliki lambang atau simbol yang berupa gambar tertentu untuk mewakili makna, tujuan, dan fungsi dari lembaga sosial tersebut. 

Contohnya: lambang timbangan sebagai simbol dari pranata hukum. 

2. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi

Lembaga sosial memiliki aturan, tata tertib, dan tradisi yang bentuknya tertulis maupun tidak tertulis sebagai pedoman setiap anggota masyarakat di dalamnya. 

Baca Juga: Siswa Menggunakan Toga di Upacara Kelulusan, Ternyata Sudah Dilakukan Sejak Abad Ke-14

Contoh: aturan di lembaga keluarga untuk menghormati orang yang lebih tua. Sementara lembaga pendidikan memiliki aturan wajib yang harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah. 

3. Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu

Kekekalan tertentu maksudnya lembaga sosial memiliki umur yang lebih lama dibandingkan dengan masyarakat di dalamnya. 

Lembaga sosial tidak mudah berubah atau berganti, dan dibuktikan dari banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Contoh: dalam lembaga keluarga, mudik atau tradisi pulang kampung dilakukan dari dulu hingga sekarang. 

4. Memiliki Alat Perlengkapan

Alar perlengkapan pada lembaga sosial berperan sebagai sarana prasarana yang dapat membantu mewujudkan tujuan lembaga sosial tersebut. 

Contoh: lembaga ekonomi membutuhkan alat untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan produksinya. 

Baca Juga: Apa Itu Ekspor dan Impor? Penjelasan Lengkap Kegiatan Ekspor dan Impor Beserta Manfaatnya

5. Memiliki Ideologi

Ideologi merupakan dasar pemikiran dari suatu lembaga sosial yang didukung dan dimiliki oleh semua anggota lembaga. 

6. Memiliki Kekebalan 

Maksud dari lembaga sosial memiliki kekebalan yaitu lembaga sosial terbentuk dalam waktu lama dan bertahan lama. 

Itulah pengertian, proses bertumbuhnya, dan karakteristik dari lembaga sosial, teman-teman. 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News