Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik individu berasal dari lingkungan sekitar

Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik individu berasal dari lingkungan sekitar

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oke kali ini saya akan membahas mengenai Perilaku Individu dalam sebuah Organisasi. Organisasi adalah suatu perserikatan atau persatuan individu-individu yang bekerjasama untuk mengemban visi dan misi yang sama atau tujuan yang sama. Suatu organisasi dikatakan baik apabila diakui keberadaannya oleh masyarakat atau lingkungan sekitar karena memberi kontribusi tertentu dalam masyarakat atau lingkungan tersebut.

Perilaku individu dalam organisasi merupakan bentuk interaksi antara karakterikstik individu dengan karakteristik organisasi. Perilaku setiap individu dalam organisasi pasti beragam atau berbeda-beda, karena individu satu pasti berbeda dengan individu lainnya. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi disconnect antara karakter individu dengan karakter organisasi. Faktor yang mempengaruhi hal itu adalah:

1.Ciri-ciri biologis, mencakup:


  • Umur, umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku induvidu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, dan merespon stimulus yang diberikan individu lainnya.
  • Jenis kelamin, wanita lebih patuh terhadap aturan dan otoritas, sedangkan pria lebih agresif sehingga lebih besar mencapai kesuksesan walaupun perbedaan itu terbukti sangat kecil.
  • Status perkawinan, penelitian membuktinkan bahwa orang yang telah berumah tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan yang masih single.
  • Jumlah atau banyaknya tanggungan, penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak tanggungan dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
  • Masa kerja, revelensi masa kerja adalah berkaitan dengan senioritas dalam pekerjaan.


2.Kepribadian, kepribadian sebagai cara dengan mana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk-bentuk kepribadian pada akhirnya mempengaruhi perilaku organisasi.

3.Kemampuan, yang dimaksud dengan kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan kemampuan yang terstruktur untuk mengeksploitasi kinerja-kinerja yang menghasilkan produktifitas.

4.Pembelajaran atau Belajar, belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya pengalaman atau latian. Belajar tidak hanya mengubah sikap dan pikiran tetapi yang lebih penting lagi belajar harus mengubah perilaku subjek ajar.

5.Sikap, sikap merupakan faktor yang harus dipahami agar dapat memahami individu lain. Dengan saling memahami sikap individu maka organisasi dapat berjalan dengan baik.

6.Persepsi, merupakan suatu proses memperhatiakan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan.

7.Kepuasan kerja, kepuasan kerja mempengaruhi produktifitas atau kinerja karyawan, semakin puas individu tersebut dalam bekerja maka akan betah berada dalam organisasi, dan bila individu tidak puas maka akan mempengaruhi kinerjanya, seperti berhenti kerja atau selalu terlambat datang.

8.Stress, stresss dapat mengakibatkan tidak sinkronnya mental dan fisik individu, yang bisa menyebabkan menjadi tidak produktif individu tersebut dalam organisasi.

Itu adalah faktor yang mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi. Semoga bermanfaat.

Karakteristik individu merupakan sikap, minat dan juga kebutuhan yang ada dalam seseorang dalam situasi kerja yang termasuk dalam psikologi industri dan organisasi. Karakteristik individu juga bisa diartikan sebagai sebuah proses psikologi yang akan berpengaruh pada individu dalam mengkonsumsi, memperoleh dan juga menerima barang, jasa dan pengalaman karakteristik individu yang menjadi faktor internal untuk menggerakan dan mempengaruhi individu. Indikator dari karakter individu sendiri bisa dipengaruhi dari berbagai hal seperti jenis kelamin, usia, status kawin dan juga masa kerja. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda beda. Karakteristik individu juga berpengaruh nyata terhadap motivasi dan beberapa faktor pekerjaan juga akan berpengaruh nyata terhadap motivasi sehingga faktor individu dan juga faktor pekerjaan akan saling mempengaruhi. Berikut akan kami jelaskan faktor karakteristik individu selengkapnya untuk anda.

Aspek kognitif [psikologi kognitif] atau penalaran adalah karakteristik turunan yang dimiliki setiap individu semenjak lahir baik dalam hal biologis atau sosial psikologis. Menurut hukum Mendell, karakteristik bawaan akan terjadi seumur hidup dan akan diturunkan dari generasi ke generasi.

Selain karena faktor bawaan, faktor karakteristik individu juga dipengaruhi dengan ciri ciri biologis yang mencakup banyak unsur seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah atau banyaknya tanggungan dan juga masa kerja yang menyebabkan timbulnya macam macam tingkah laku dalam psikologi.

  • Umur: Umur berpengaruh terhadap perilaku dari masing masing individu termasuk kemampuan dalam bekerja dan juga memberi respon stimulus yang diberikan individu lainnya.
  • Jenis kelamin: Wanita umumnya akan lebih patuh pada aturan dan juga otoritas. Sementara pria lebih agresif sehingga memiliki potensi yang lebih besar dalam meraih kesuksesan meski perbedaannya terlihat sangat kecil.
  • Status perkawinan: Dalam penelitian dibuktikan jika seseorang yang sudah berumah tangga akan lebih baik dibandingkan mereka yang masih sendiri atau single.
  • Jumlah atau banyaknya tanggungan: Dalam penelitian yang berbeda juga dibuktikan jika lebih banyak tanggungan dalam sebuah keluarga, maka nantinya juga berpengaruh terhadap produktivitas dari seorang karyawan.
  • Masa kerja: Revelensi masa kerja berhubungan dengan senioritas dalam segala jenis pekerjaan.

Kepribadian untuk cara individu dalam bereaksi sekaligus berinteraksi dengan orang lain juga menjadi faktor karakteristik individu. Bentuk bentuk dari berbagai macam kepribadian pada akhirnya juga akan memberi pengaruh pada perilaku dari sebuah organisasi dan menghasilkan macam macam sifat manusia.

Kemampuan yang dimaksud disini adalah kapasitas dari seseorang dalam melakukan banyak kegiatan pada satu pekerjaan secara sekaligus. Agar tujuan organisasi nantinya bisa dicapai, maka dibutuhkan kemampuan yang lebih terstruktur agar bisa mengeksploitasi berbagai kinerja yang nantinya juga akan menghasilkan produktivitas.

  1. Pembelajaran atau Belajar

Macam macam gaya belajar merupakan proses perubahan yang terbilang konstan dalam setiap tingkah laku yang terjadi. Hal ini bisa terjadi karena adanya pengalaman dan juga latihan. Belajar tidak hanya bisa mengubah sikap dan pikiran dari masing masing individu namun juga sangat penting sebab belajar bisa mengubah perilaku subjek ajar.

Sikap adalah faktor yang harus bisa dipahami dengan baik supaya setiap individu nantinya juga bisa memahami individu lain dengan baik. Apabila manusia bisa saling memahami individu, maka sebuah organisasi nantinya bisa berjalan dengan sangat baik.

Persepsi merupakan sebuah proses memperhatikan dan juga menyeleksi, melakukan organisasi dan juga melakukan tafsiran stimulus lingkungan yang juga menjadi faktor karakteristik setiap individu.

Kepuasan kerja juga menjadi faktor karakteristik individu sebab kepuasan kerja juga berpengaruh pada produktivitas atas kinerja karyawan dalam cara mengenali potensi diri. Semakin puas seseorang, maka individu tersebut juga bisa bekerja dengan baik dan semakin betah untuk tetap berada dalam sebuah organisasi. Namun sebaliknya jika individu tidak merasa puas, maka juga akan berpengaruh pada kinerja seperti berhenti bekerja, datang terlambat, tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan lain sebagainya.

Tanda tanda stress terlalu berlebihan nantinya bisa menyebabkan mental dan fisik seseorang jadi tidak sinkron. Hal ini tentunya sangat berbahaya sebab membuat seseorang tidak terlalu produktif dalam sebuah organisasi sehingga akan mengganggu keseluruhan organisasi tersebut. 

Latar belakang keluarga dan lingkungan yang berbeda beda meliputi perbedaan sosio ekonomi dan juga sosiokultural yang sangat penting untuk perkembangan individu. Akibatnya, kumpulan orang dengan umur yang sama tidak selalu juga sama dalam tingkat kesiapan yang juga sama dalam menerima pengaruh dari luar secara lebih luas. Kondisi fisik yang sehat meliputi kesehatan dan juga penyesuaian diri yang memuaskan pada pengalaman dan juga rasa ingin tahu besar pada orang lain serta benda juga bisa membantu dalam perkembangan kebiasaan berbahasa dan juga belajar yang diharapkan.

Sikap pemalu, apatis, kepribadian impulsif dan tidak terlalu percaya diri karena masalah kesehatan, cacat tubuh dan juga latar belakang yang miskin pengalaman juga akan berpengaruh pada perkembangan ekspresi diri dan juga pemahaman masing masing individu.

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dimiliki masing masing manusia sejak lahir. Kemampuan ini akan terus berkembang dengan baik jika didukung dengan rangsangan serta pemupukan yang juga benar. Sedangkan bakat juga tidak bisa berkembang sama sekali jika lingkungan tidak memberikan kesempatan individu untuk berkembang.

Perkembangan macam macam bakat akan dimiliki masing masing orang, meski inteligensi umum adalah faktor dari hampir seluruh atau bahan semua bidang penampilan atau performansi, akan tetapi hasil tes inteligensi yang dilaksanakan belum tentu berhubungan dengan beberapa bidang seperti keterampilan motorik, olahraga, seni, musik dan lain sebagainya. Hasil dari tes inteligensi akan lebih berkaitan dengan keberhasilan dan juga kemampuan seseorang dalam pekerjaan atau akademik. 

Dalam sebuah kelompok atau organisasi, perbedaan dari latar belakang dan juga pengalaman masing masing individu akan memperlancar atau menghambat terlepas dari potensi masing masing individu dalam macam macam teori belajar dalam psikologi. Minat dan juga sikap individu , kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan serta kebiasaan belajar seluruhnya menjadi faktor yang membuat karakteristik individu menjadi berbeda beda.

Kecakapan motorik atau psikomotorik adalah kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan sarat motorik yang dilakukan saraf pusat untuk melakukan kegiatan dan kegiatan tersebut bisa terjadi karena kerja saraf yang sistematis. Kemampuan motorik akan dipengaruhi dengan kematangan pertumbuhan fisik serta tingkat kemampuan berpikir masing masing individu. Oleh karena kemampuan pertumbuhan fisik serta kemampuan berpikir masing masing individu berbeda, maka ini bisa berakibat pada kecakapan masing masing orang dan akan menghasilkan karakteristik individu yang juga berbeda beda.

Bahasa menjadi salah satu kemampuan individu yang penting dalam kehidupan sehingga peran kognisi dalam perkembangan bahasa menjadi sangat penting. Kemampuan setiap individu dalam berbahasa juga tentunya berbeda beda. Kemampuan bahasa menjadi kemampuan seseorang dalam menyatakan pikiran berbentuk kata dan kalimat yang dipenuhi dengan makna, sistematis dan juga logis. Sedangkan kemampuan berbahasa juga akan dipengaruhi dengan kecerdasan, faktor fisik dan lingkungan.

Keahlian terdiri dari pengetahuan kerja dan juga kepemilikan sertifikat kompetensi. keahlian teknis merupakan keahlian pokok pekerjaan dan juga kemampuan menerapkan teknik serta prosedur tentang bidang kegiatan tertentu. Keahlian interaksi atau hubungan antar manusia merupakan keahlian untuk bekerja sama dengan orang lain tentang pikiran, perasaan orang lain dan juga mendorong orang lain termasuk rekan kerja. Sedangkan keahlian konseptial merupakan keahlian mental untuk mendukung semua kegiatan organisasi supaya organisasi tersebut bisa mencapai tujuan.

Lingkungan juga menjadi faktor karakteristik individu yakni keadaan lingkungan fisik meliputi topografi, iklim dan juga sumber daya alam serta lingkungan psikologi sosial. Keadaan lingkungan fisik atau lingkungan sosial tertentu akan berpengaruh pada kepribadian individu atau kelompok sebab manusia juga harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itulah geografis sangat berpengaruh dan menjadi faktor karakteristik individu meski banyak para ahli yang beranggapan jika faktor tersebut sangat penting dibandingkan unsur unsur lainnya.

Kebudayaan juga berpengaruh terhadap faktor karakteristik individu khususnya unsur kebudayaan yang secara langsung akan berpengaruh pada individu. Kebudayaan bisa menjadi pedoman hidup manusia dan juga sebagai alat untuk memenuhi berbagai kebutuhannya dengan menerapkan cara belajar efektif menurut psikologi. Untuk itu, unsur kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat dipelajari oleh individu supaya nantinya bisa menjadi bagian dari dirinya dan akhirnya bisa bertahan hidup. Proses untuk belajar unsur kebudayaan sebenarnya sudah dimulai sejak kecil sehingga terbentuk kepribadian yang berbeda beda antara setiap individu. Sebagai contoh, orang Bugis mempunyai budaya merantau dan juga mengarungi lautan dimana budaya tersebut membuat orang orang Bugis memiliki karakteristik yang keras sekaligus pemberani.