Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?

Issued b

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
y : H. Wan Suhardi/Wahyu Saputro

Sebagai satu hasil kebudayaan, baju Melayu Kepulauan Riau hendaklah indah dipandang dari jauh dan indah pula dipandang dari dekat. Inilah menurut pandangan mata dan hati. Ianya dibuat dengan baik dan mempunyai makna-makna yang terkandung dalam lambang-lmbang. Dengan demikian pakaian tersebut dapat mencapai predikat Sadu Perdana dan Tujuh Laksana, seperti yang telah penulis uraian dalan artikel sebelumnya.

Dalam Kitab Pengetahuan Bahasa yang ditulis oleh Raja Ali Haji menyebutkan bahwa : “Adapun pakaian orang melayu dari pada dahulu, sehelai seluar dipakai di dalam, kemudian barulah memakai kain bugis atau sutera, labuhnya hingga lepas lutut, kira-kira sepelempap. Kemudian barulah memakai ikat pinggang, terkadang di luar kain, dan boleh pula di dalam kain. Setelah itu barulah memaki baju “Belah Dada” namanya atau “Baju Kurung” kemudian disisipkan keris. Sebelah keris kepalanya keluar dan tiada meniarap dan sapu tangan, bertanjak. Adapun seluar terkadang seluar ketat berkancing kakinya. Syahdan pada penglihatan mataku sangatlah tampan orang-orang Melayu memakai cara Melayu yang dahulu-dahulu, tiada bengis rupanya. Adapun sekarang ini, yakni masa aku mengarang kitab ini, maka tiadalah aku lihat lagi pakaian orang Melayu seperti pakaian adat istiadat lama, bercampur baur dengan kaidah pakaian orang Inggris dan Holanda”.

Pada masa Raja Ali Haji menyelesaikan penulisan Kitab Pengetahuan Bahasa sekitar tahun 1858, ternyata sudah banyak bentuk pakaian Melayu yang terlupakan atau tidak dipakai orang lagi. Hal itu disebabkan adanya pengaruh Barat ketika itu. Adapun bagi orang melayu yang memakai Seluar Pantelon dan berbaju kemeja sebelah dalamnya dan berkain songket diatas lutut dan bersongkok, dinilai sangat janggal. Demikian menurut Raja Ali Haji.

Bagi orang Melayu, pakaian selain berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh dari panas dan dingin, juga menyertakan lambang-lambang. Lambang-lambang itu mewujukan niali-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

Coba kita simak pesan para orang tua Melayu kepada anak cucunya :

Pakaian wajib menutup aurat

Pakaian terletak pada tempatnya

Pakaian melekat pada patutnya

Pakaian beragam pada maknanya

Mengandung adat dengan lembaganya

Mengandung tunjuk dengan ajar

Mengandung sifat dengan tabiat

Mengandung tuah dengan marwah

Elok pakaian menutup malu

Molek pakaian menjemput budi

Sanggam pakaian menjunjung adat

Mulia pakaian makna bermakna

Kaya pakaian ragam beragam

Dengan bersebatinya lambang-lambang budaya dengan pakaian, kedudukan dan peran pakaian menjadi sangat penting dalam kehidupan orang Melayu. Berbagai ketentuan adat mengatur tentang bentuk, corak (motif) warna, dan penggunaan pakaian itu sendiri yang sesuai pada tempat dan saatnya. Ketentuan-ketentuan tersebut diberlakukan untuk menentukan, mendidik, dan meningkatkan akhlak orang yang memakainya.

Setiap lambang mengandung makna tertentu. “Ada benda ada maknanya, ada cara ada artinya, ada letak ada sifatnya” misal :

Lambang dalam “Corak” ; Corak Semut, melambangkan sifat kegotongroyongan. Coraknya disebut “Semut Beriring”. Begitu pula dengan corak “Itik Pulang Petang” yang dikaitkan dengan kerukunan dan persatuan, tidak terpecah belah. Selanjutnya corak “Naga Berjuang” dilambangkan dengan lagenda tentang naga sebagai penguasa lautan, gagah berani, dan berani berjuang. Sedangkan corak yang bersumber dari bunga-bungaan dihubungkan dengan keindahan, kecantikan dan kesucian.

Lambang dalam “Warna”; warna kuning untuk keluarga Raja-Raja dan Bangsawan sebagai lambang kekuasaan. Merah untuk Umum sebagai lambang Rakyat sekaliannya. Hijau dan putih untuk Alim Ulama sebagai lambang agama yang dianut masyarakat, yaitu Islam. Biru untuk Orang Besar Kerajaan sebagai lambang orang patut-patut, hitam untuk Pemangku dan Pemuka adat sebagai lambang “hidup dikandung adat, mati dikandung tanah”. Hitam biasa juga dipakai sebagai warna kebesaran Hulubalang atau Panglima.

Lambang dalam “Cara Memakainnya”: untuk kaum perempuan misalnya. Untuk Gadis memakai Kepala Kain dibagian depan. Orang tua-tua atau istri para Pemuka Adat, Muka Kain atau Kepala Kainnya di samping kanan. Perempuan yang bersuami, tetapi belum tua dan bukan istri pemuka adat atau pemuka masyarakat, maka Muka Kainnya harus dibelakang. Sedangkan bagi para Janda memakai Muka Kain harus disamping kiri.

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?

Cara memakai kain untuk wanita

Pengaturan untuk kaum lelaki. Bagi kaum Bangsawan, Kepala Kain atau Muka Kainnya ditempatkan sebelah belakang berat ke kanan. Bagi Orang Besar Kerajaan, Kepala Kainnya sebelah belakang berat ke kiri. Bagi Putra Mahkota atau Putra Raja, kepala kainya sebelah kanan berat ke depan, bagi Datuk-Datuk Kepala Kainnya sebelah kiri berat ke depan. Bagi orang Awam, Kepala Kainnya dibelakang penuh. Untuk Raja, Kepala Kainnya boleh ditempatkan disebelah mana saja (bebas), tetapi lazimnya sebelah belakang berat ke depan kanan atau sebelah kanan berat ke depan (Drs. Abdul Malik, M.Pd).

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?

Cara memakai kain bagi Laki-laki

Lambang dalam menempatkan Kedalam kain; bagi Orang Patut-Patut, kedadalaman kainnya sedikit dibawah lutut. Bagi Orang Muda dan Hulubalang kedalaman kainnya sedikit atas lutut. Bagi Orang Awam kedalaman kainnya labuh ke bawah. Jika memakai selempang, maka selempangnya harus disebelah kanan. Sedangkan menurut H. Tennas Effendy, semua orang laki-laki yang sudah berumur, memakain kain harus dibawah lutut. Semakin tua dia, maka semakin labuhlah kainnya.

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?

Tanda panah adalah Muka Kain atau Kepala Kain

Lambang dalam Jumlah; Serba Satu dan Serba Dua untuk Orang Awam. Serba Tiga untuk golongan Encik-Encik dan keluarga Orang Patut-Patut. Serba Lima untuk kalangan Bangsawan dan orang-orang besar kerajaan. Serba Tujuh untuk keluarga Dekat Sultan, dan Serba Sembilan untuk Sultan.

Pakaian melayu juga disesuaikan dengan fungsinya. Pemaknaan tersebut disebutkan dengan ungkapan berikut ini :

Pakaian menutup malu; yang berarti pakaian sebagai penutup aurat, menutup aib dan malu. Dalam arti yang luas, bila salah memakainnya maka akan menimbulkan malu, kalau salah letak, menimbulkan malu, kalau salah corak juga akan menimbulkan malu. Oleh karena itu pakaian harus dibuat, ditata dan dikenakan sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku di dalam masyarakatnya.

Pakaian mejemput budi; yang bermakna pakaian berfungsi untuk membentuk budi pekerti, membentuk keperibadian, membentuk watak sehingga si pemakain tahu diri dan berakhlak mulia

Pakaian menjunjung adat; yang bermakna pakaian harus mencerminkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam adat dan tradisi yang didup dalam masyarakatnya

Pakaian menolak bala; yang bermakna berpakaian dengan cara yang benar dan patut akan menghindarkan pemakainya dari balak dan mara bahaya atau malapetaka.

Lambang dan nilai-nilai luhur (terala) pada pakaian, terjelmalah keperibadian bangsa atau masyarakat pemakainya. Pakaian dalam budaya melayu harus mampu menunjukkan jati diri pemakainya.

Pakaian Adat Riau – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang begitu melimpah dan beraneka ragam. Salah satu kebudayaan khas Indonesia berasal dari provinsi Riau, yakni dikenal dengan pakaian adat Riau.

Pakaian adat Riau merupakan pakaian khas Sumatera yang kental akan budaya Melayu. Meskipun begitu, pakaian tradisional ini sangat khas dan menjadi identitas tersendiri bagi masyarakat Riau.

Kali ini kita akan membahas bersama apa itu pakaian adat Riau, bagaimana keunikan dan filosofi dari busana tersebut, serta apa macam-macam nama pakaian khas Riau tersebut. Untuk mengetahui selengkapnya, mari kita scroll ke bawah dan simak artikel ini sampai tuntas.

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?

Pakaian Adat Riau

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Pakaian Adat Riau
@https://akurat.co/

Pakaian adat Riau merupakan busana adat Sumatera yang mendapat pengaruh budaya Melayu. Pengaruh Melayu menjadikan busana ini tampak sederhana dan tertutup yang menjadi ciri khas dari budaya Melayu yang menjunjung nilai kesopanan dan nilai ajaran agama Islam.

Pakaian adat Riau merupakan busana tradisional yang biasa dikenakan oleh masyarakat Riau, baik itu pada kegiatan sehari-hari maupun pada acara upacara adat Riau seperti upacara pernikahan.

Setiap busana tradisional yang dikenakan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, bahkan setiap helai busana mengandung nilai filosofis yang diyakini masyarakat Melayu Riau.

Sejarah Pakaian Adat Riau

Pakaian merupakan simbol budaya yang menunjukkan perkembangan, akulturasi, dan keunikan dari suatu budaya. Pakaian juga dapat menjadi identitas suatu masyarakat di suatu daerah.

Pakaian adat Riau merupakan pakaian khas Riau yang bernama kebaya labuh dan teluk belanga. Masyarakat Riau masih memegang teguh pengaruh pribumi yang dituangkan ke dalam sikap dan karakter masyarakat, umumnya masyarakat pedesaan atau pedalaman.

Kebiasaan Melayu Riau sendiri adalah memegang adat melayu dan norma ajaran agama Islam. Perpaduan Islam dan Melayu inilah yang kemudian membentuk budaya baru, budaya yang terbentuk seperti dapat diamati pada pakaian adat Riau.

Di sisi lain, pakaian dan perhiasan bukan hanya kaya akan syarat untuk mempercantik penampilan masyarakat Riau, melainkan juga mengandung gelora semangat masyarakat Riau. semangat inilah yang melahirkan nilai syukur dan kejujuran hidup yang menjadi kepercayaan dan filosofi pakaian adat Riau.

Nama Pakaian Adat Riau

Pakaian adat Riau terbagi menjadi beberapa nama pakaian yang perlu kamu diketahui, berikut adalah daftar beserta penjelasan dari nama-nama pakaian adat Riau:

No Macam Macam Pakaian Adat Riau
1 Baju Kurung
2 Kebaya Labuh
3 Baju Teluk Belanga
4 Baju Cekak Musang
5 Pakaian Adat Riau untuk Busana Pengantin
6 Busana Pengantin Pria
7 Busana Pengantin Wanita

Baju Kurung

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Baju Kurung Adat Riau
@https://desainerbaju.com/

Baju kurung merupakan salah satu pakaian adat Riau yang biasa dikenakan para kaum perempuan Riau. baju khas ini berbentuk lengan panjang, dan baju tersebut memiliki panjang yang menjuntai sampai ke bagian atas lutut.

Baju kurung khas Riau ini juga biasa dikenakan sehari-hari di rumah. Meskipun begitu, baju ini dibuat dengan desain lebih pendek, yakni bajunya hanya sepanjang pinggang para wanita. Model baju kurung juga dibuat longgar dan tidak ketat, agar tidak menampakkan lekuk tubuh wanita yang memakainya.

Bahan material dari pakaian adat Riau ini cukup beragam dan bervariasi, ada yang bermotif sederhana polos atau ada juga yang bermotif bunga-bunga. Bahan yang dipilih juga bukan bahan sembarangan, yakni kain yang dipilih tidak boleh tipis dan tembus pandang.

Warna dari pakaian khas ini juga cukup beragam dan disesuaikan pada usia si pemakai. Misalnya, bagi orang tua biasanya menggunakan baju kurung yang berwarna tidak mencolok.

Di sisi lain, pakaian ini juga dilengkapi dengan selendang atau kain tudung yang dipakai di bahu dan untuk menutup kepala sang wanita.

Kebaya Labuh

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Kebaya Labuh Khas Riau
@fashionmodiss.blogspot.com

Salah satu pakaian adat Riau untuk para wanita Riau adalah kebaya Labuh. Pakaian ini juga dikenal dengan sebutan Belah Labuh. Kebaya ini sebenarnya mirip dengan kebaya pada umumnya. Hanya saja, terdapat perbedaan pada panjang pakaian Kebaya Labuh, yakni panjang pakaian ini menjuntai sampai batas lutut atau betis wanita dewasa.

Baju kebaya Labuh memiliki ciri-ciri, yaitu jika panjangnya tiga jari di atas lutut maka menunjukkan sang wanita yang memakai pakaian ini belum menikah. Sementara, jika baju yang panjangnya tiga jari di bawah lutut wanita dewasa, maka dapat diketahui bahwa wanita si pemakai telah menikah.

Di sisi lain, baju kebaya labuh ini juga memiliki ukuran yang longgar dan besar, sehingga tidak akan menampakkan bentuk lekuk tubuh wanita yang memakainya.

Lengan tangan baju ini juga seukuran 2 jari dari pergelangan tangan. Hal ini dilakukan agar dapat menampakkan gelang yang dikenakan wanita Riau. sementara lebar lengan pakaian ini dibuat dengan ukuran 3 jari dari permukaan lengan tangan.

Untuk semakin mempercantik penampilan si pemakai kebaya labuh, biasanya pakaian ini dilengkapi dengan kancing sebanyak 4 sampai 5 kancing yang disematkan dengan pin ataupun kerongsang.

Dewasa ini, kebaya Labuh biasa dipadu padankan dengan batik serta kerudung yang dililitkan ke leher agar bagian dada wanita si pemakai dapat tertutup dengan baik.

Baju Teluk Belanga

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Baju Teluk Belanga
@https://www.orami.co.id/

Pakaian adat Riau selanjutnya adalah baju teluk belanga. Baju belanga ini merupakan baju khas Riau yang biasa dikenakan para pria Riau. Pakaian jenis ini terdiri dari baju, celana, dan kain samping serta penutup kepala.

Pada bagian leher baju Teluk Belanga berkerah dan berkancing lima. Kancing lima ini merupakan lambang dari rukun Islam. Kancing yang disematkan berupa kancing tep, kancing emas, atau kancing permata.

Kain samping pada pakaian adat Riau ini biasanya menggunakan kain songket yang diikat setinggi lutut. Cara memasangkan kain samping ini sangat bervariasi. Pemakaiannya ada yang seperti kain biasa, dipungut ke samping, atau juga ditarik ke samping kiri pinggang. Cara pemasangan tersebut didasarkan pada siapa pemakainya.

Sementara di sisi lain, terdapat penutup kepala atau juga disebut dengan tanjak. Penutup kepala ini terbuat dari kain yang senada dengan baju maupun celana pakaian khas ini.

Baju Cekak Musang

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Baju Cekak Musang
@https://shopee.co.id/

Pakaian adat Riau selanjutnya adalah baju cekak musang. Pakaian ini sebenarnya mirip dengan pakaian teluk belanga. Model bajunya berkerah namun tidak dilengkapi dengan kancing. Kerah baju ini terbelah ke bawah sepanjang 5 cm, yang bertujuan untuk mempermudah ketika memasukkan baju ini dari atas kepala.

Baju cekak musang ini memiliki 3 kantong yang berada di depan baju. Satu kantong berada di bagian kiri atas. Serta 2 kantong lain berada di bagian bawah masing-masing di kanan kiri baju.

Pada umumnya, baju cekak musang hadir dengan setelan celana panjang sampai ke mata kaki pria dewasa. Satu set baju dan celana cenderung dibuat tanpa motif dan polos.

Baju khas ini biasa dikenakan pada acara resmi dengan ditambahkan penutup kepala berupa kopiah hitam semakin memperindah pemakai baju khas tersebut.

Pakaian Adat Riau untuk Busana Pengantin

Pakaian adat Riau juga biasa dikenakan pada saat upacara pernikahan. Mereka sang pengantin dapat menggunakan pakaian adat tersebut dengan berbagai variasi dan aksesoris tambahan untuk semakin mempercantik sang mempelai.

Adapun pakaian pengantin untuk kedua mempelai adalah sebagai berikut:

Busana Pengantin Pria

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Pakaian Adat Riau untuk Pengantin Pria
@https://www.selasar.com/

Para pengantin pria Riau biasanya mengenakan busana teluk belanga dengan ragam motif dan dipadu padankan dengan aksesoris yang membuat tampilan sang pengantin pria terlihat mewah dan berkelas.

Berikut perlengkapan busana pengantin untuk pria adalah:

  1. Satu setelan busana kurung cekak musang yang warnanya sama antara baju dengan celana. Motif busananya berbentuk bunga cengkeh dan tampuk manggis yang bertabur benang berwarna emas.
  2. Memakai kain samping yang bermotif serupa dengan celana.
  3. Hiasan kepala berupa distar yang berbentuk mahkota, tanjak dalam berbagai bentuk, seperti ikat datuk bendahara, ikat laksemana dan lain-lain.
  4. Mengenakan sebai di sebelah kiri bahu yang berwarna kuning keemasan dan bersulam kelingan.
  5. Bagian leher pengantin dikalungkan rantai panjang berbelit dua sebagai simbol ikatan ayah dan ibu.
  6. Memakai pending atau bengkong warna kuning keemasan menurut derajatnya, pakai les ungu, hijau atau merah.
  7. Mengenakan canggai pada bagian ibu jari kelingking.
  8. Memakai sepatu runcing atau capal kulit khas Riau.
  9. Menambah aksesoris berupa keris pendek berhulu burung serindit yang disisipkan di bagian pinggang sebelah kiri, keris bersarung dan diikat dengan kain kuning yang memiliki makna menghindari malapetaka dan marabahaya.
  10. Memegang sirih telat atau sirih pemanis di salah satu tangannya.

Busana Pengantin Wanita

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Pakaian Adat Riau untuk Pengantin Wanita
@https://www.orami.co.id/

Pakaian adat Riau untuk pengantin wanita juga sangat bervariasi dan disesuaikan dengan upacara adat pernikahan.

Pada saat upacara bersanding, mempelai wanita biasa mengenakan setelan kebaya labuh atau busana kurung yang dibuat dari bahan kain tenunan khas Melayu Riau dengan corak dan warna yang sama dan serasi.

Selain setelan pakaian adat Riau, para mempelai wanita biasa menambahkan aksesoris yang semakin menambah daya tarik sang mempelai. Adapun aksesoris pelengkap busana pengantin perempuan adalah sebagai berikut:

  1. Hiasan kepala atau disebut dengan perkakasan andam, hiasan di bagian kening disebut ramin, sanggul lipat pandan atau sanggul lintang serta dihiasi dengan sunting dan genta-genta atau bunga goyang dengan motif bunga cina.
  2. Pada bagian leher pengantin wanita dikalungkan perhiasan kalung emas dan rantai papan atau dukoh bertingkat tiga, lima dan tujuh menghiasi leher.
  3. Pada bagian lengan kanan dan kiri pengantin wanita dihiasi dengan gelang berkepala burung merak sebagai pertanda memberikan kesuburan dan kemakmuran bagi pengantin wanita tersebut.
  4. Pada bagian bahu kiri pengantin diberi tampan-tampan atau sebai yang bertekad benang emas dan kelingan.
  5. Pengantin juga mengenakan Canggai yang terbuat dari perak atau emas pada jari tangan, yaitu jari kelingking dan ibu jari.
  6. Bagian pinggang pengantin wanita diikat dengan pending emas yang berfungsi untuk menambah kerampingan badan pengantin.
  7. Bagian kaki kiri dan kanan pengantin diberi perhiasan gelang kaki emas atau perak yang berkepala kuntum bunga cempaka.
  8. Kaki pengantin wanita beralaskan kasut atau selepa yang terbuat dari beludru yang dihiasi dengan kelingkan dan manik.

Keunikan dan Filosofi Warna Pakaian Adat Riau

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Keunikan dan Filosofi Pakaian Adat Riau
@https://guratgarut.com/

Beberapa unsur pakaian adat Riau meliputi warna, bentuk, model pakaian. Beberapa unsur tersebut mengandung nilai-nilai tertentu. Warna dominan di komunitas Melayu Riau adalah warna kuning keemasan, hijau lumut, dan merah darah.

Warna-warna tersebut menjadi warisan sejak nenek moyang Melayu di tanah Kuning Sassy hidup. Ketiga warna tersebut selalu menghiasi jilbab rumbai Riau dalam acara pernikahan adat atau upacara kebesaran budaya Melayu. Adapun makna dari warna-warna yang terdapat pada pakaian adat Riau adalah sebagai berikut:

Hijau Lumut

Warna hijau lumut pada pakaian adat Riau memiliki makna kesuburan, kesetiaan, taat, dan patuh menganut ajaran agama. Warna hijau lumut ini kerap digunakan oleh kalangan bangsawan, Tengku, dan Wan.

Kuning Keemasan

Warna kedua pada pakaian adat Riau adalah warna kuning keemasan. Warna ini merupakan warna yang melambangkan nilai kebesaran, otoritas, dan kemegahan.

Dahulu, pada masa kerajaan Siak, Riau Lingga, Indragiri dan Pelalawan sangat menjaga warna kuning keemasan, sehingga warna kuning emas begitu tabu bagi rakyat biasa jika memakainya.

Warna kuning keemasan hanya diperuntukkan bagi para Sultan atau Raja dari tanah kerajaan Melayu. Sementara di sisi lain, Selir kerajaan atau istri sultan bisa mengenakan warna kuning keemasan hanya pada saat upacara kerajaan saja.

Merah Darah

Warna selanjutnya yang ada di pakaian adat Riau adalah warna merah darah. Warna merah darah memiliki simbol kepahlawanan dan keberanian, taat dan setia kepada rakyat dan Raja. Warna merah berarti bagi masyarakat Riau sebagai kecemerlangan.

Hitam

Warna terakhir pada pakaian adat Riau adalah warna hitam. Warna hitam ini merupakan lambang kesetiaan, ketabahan, bertanggung jawab, dan kejujuran. Beberapa warna hitam dikenakan pada gaun tokoh kerajaan dalam acara kebesaran atau seremonial kerajaan.

Nilai-nilai dalam Pakaian Adat Riau

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Nilai dalam Pakaian Adat Riau
@https://guratgarut.com/

Setiap pakaian adat Riau mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi kepercayaan masyarakat Riau. Beberapa nilai yang terkandung pada pakaian khas tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai Tradisi

Pakaian adat Riau memiliki nilai tradisi. Dimana pakaian ini dikenakan masyarakat dalam tradisi upacara tradisional. Tradisi ini menjadi ciri khas dari keunikan dan komunitas yang ada dalam masyarakat setempat. Dengan dikenakannya pakaian khas Riau tersebut telah menjadi bagian pelajaran tradisi masyarakat yang bersangkutan.

Nilai Budaya

Pakaian adat Riau merupakan salah satu produk budaya modern yang semakin hari semakin banyak ragam modelnya. Busana khas Riau ini banyak digunakan masyarakat Melayu Riau adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Dengan melestarikan pakaian adat sama halnya dengan melestarikan kekayaan budaya Melayu di tanah Riau.

Nilai Sosial

Selain mengandung nilai tradisi dan nilai budaya, pakaian adat Riau juga mengandung nilai sosial yang kental. Pakaian khas ini menjadi simbol penanda status seseorang.

Di sisi lain, pakaian ini juga merupakan busana yang mengandung nilai-nilai sebagai media untuk menyatukan masyarakat Riau. Nilai-nilai tersebut lahir bersamaan dengan dikenakannya pakaian khas tersebut.

Pakaian Adat Riau untuk Anak-anak

Sebutkan apa saja jenis dan Warna filosofi bagi orang Melayu Riau?
Pakaian Adat Riau untuk Anak
@https://guratgarut.com/

Pakaian adat Riau untuk anak-anak adalah baju monyet. Pakaian teluk belanga diperuntukkan bagi mereka yang telah menginjak usia dewasa dengan sarung atau celana setengah dan kopiah.

Untuk anak perempuan sama seperti anak laki-laki masih menggunakan baju monyet. Jika mereka telah beranjak dewasa, maka ia bisa mengenakan baju kurung yang terbuat dari bahan kain bermotif bunga.

Penutup

Ya, seperti itulah penjelasan mengenai pakaian adat Riau beserta keunikan dan nilai filosofinya. Semua jenis pakaian memang mengandung nilai filosofi yang terinspirasi dari budaya yang lahir dari kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Riau.

Begitu menarik bukan? Yuk bagikan artikel menarik ini ke teman-teman lainnya, agar mereka juga semakin mengenal keindahan budaya warisan leluhur bangsa kita, bangsa Indonesia.

Pakaian Adat Riau
sumber referensi:

@https://perpustakaan.id/pakaian-adat/riau/@https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-riau/

@https://akurat.co/mengenal-pakaian-adat-pernikahan-riau-yang-bernapaskan-islam