Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Oleh Husnul Abdi pada 23 Jul 2019, 21:54 WIB

Diperbarui 20 Feb 2021, 13:08 WIB

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Perbesar

Tanda Birama (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Tanda birama tentunya bukanlah istilah yang begitu umum bagi orang-orang yang tidak begitu mengetahui musik. Dalam hal ini, tanda birama ini tidak akan terlepas hubungannya dengan nada yang mungkin lebih familier. 

Tanda birama merupakan sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada birama. Biasanya birama ditempatkan pada awal musik. Tanda birma berisi dua angka, atas dan bawah.

Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada tiap ruas birama, sedangkan angka yang di bawah menunjukkan satuan nilai not yang dijadikan sebagai patokan tempo. Misalnya dalam tanda birama 4/4 bisa diartikan bahwa dalam satu birama terdapat 4 not 1/4.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/7/2019) tentang tanda birama

Secara etimologi, birama disebut juga dengan ketukan-ketukan. Sedangkan secara terminologi, birama bisa diartikan sebagai ketukan yang datang secara berulang-ulang dengan tertaur dalam waktu yang sama pada musik dengan penulisan dibatasi garis-garis vertical.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, tanda Birama merupakan suatu tanda yang menunjukkan jumlah ketukan dalam satu baris birama.

Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis penggunaan garis birama jarang ditemui.

Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan sedangkan aksen adalah birama yang kuat.

Ada beberapa unsur yang menyusun suatu birama, diantaranya adalah:

  1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan
  2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan
  3. Dalam suatu birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan

Fungsi birama tentunya untuk membuat sebuah musik menjadi lebih terdengar menarik. Fungsi tanda birama tersebut dibagi ke dalam dua pembagian yaitu fungsi musikal dan fungsi simbol.

Fungsi Musikal

Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama. Fungsi musikal ini juga berarti bahwa satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi yang rendah maupun tinggi yang nantinya akan membangun irama.

Fungsi Simbol

Fungsi simbol ini berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4 dan sebagainya.

Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Nantinya, dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi oleh garis vertical yang disebut dengan garis birama yang telah disinggung sebelumnya.

Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal ini hanya bisa ditemukan pada music diatonic, namun tidak akan ditemukan penggunaannya pada music pentatonis.

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Perbesar

Macam-Macam Pola Tanda Birama (Sumber: iStockphoto)

Ada 4 macam pola tanda birama yang perlu kamu ketahui. Mulai dari tanda birama 4/4, tanda birama 3/4, tanda birama 6/8, hingga tanda birama 2/4. Berikut penjelasannya agar kamu lebih paham.

Birama 4/4

Tanda birama yang paling umum digunakan adalah tanda birama 4/4. Setiap genre music bisanya menggunakan tanda birama 4/4 ini. Hal ini bisa berarti bahwa setiap setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari empat ketukan.

Birama 3/4

Selanjutnya, tanda birama 3/4 atau sering juga disebut dengan tempo waltz, berarti setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama. Jika kamu menulis sepotong musik untuk terdengar seperti waltz, maka gunakan tanda birama 3/4. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan.

Birama 6/8

Tanda birama 6/8 berarti setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari enam ketukan.

Birama 2/4

Tanda birama 2/4 berarti setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap birama. Dalam artian mudahnya, tiap birama terdiri dari dua ketukan.

Begitulah beberapa pengetahuan yang perlu kamu pahami dari tanda birama. Dalam mempelajari music, kamu sudah tentu harus mengetahui semua tentang birama ini. Dengan mengenal tanda birama ini, kemungkinan kamu memahami music akan menjadi semakin besar karena ini adalah awalnya. Tentunya tidak cukup menjadi musisi hanya dengan mendengarkan musik-musik dan menyanyi di kamar mandi saja. Dengan mengetahui seluk beluk birama, kamu bisa lebih percaya diri dalam bermusik.

Lanjutkan Membaca ↓

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama.

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Hal ini terlihat dalam musik diatonis. Namun, dalam musik pentatonis penggunaan garis birama jarang ditemui. Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan. Aksen adalah birama yang kuat.

Ilustrasi Birama

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Garis Birama adalah Garis vertikal/tegak yang membatasi birama, sebagai penanda Batas awal dan batas akhir sebuah birama.

Ruas Birama adalah ruang antara garis birama, dimana di dalamnya berisi ketukan Birama.

Fungsi Birama

Berikut ini terdapat beberapa fungsi birama, terdiri atas:

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Secara musikal birama memiliki fungsi untuk membangun irama. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.

Dalam membangun irama, satuan unit-unit birama yang berulang irama biasanya terdiri dari warna bunyi berat (rendah) dan ringan (tinggi).

Warna Bunyi Berat umumnya jatuh pada ketukan pertama dan warna bunyi ringan umumnya jatuh pada ketukan selanjutnya

Secara simbol musikal, birama memberikan pengertian mengenai hitungan dasar irama dalam musik. Birama biasa dismbolkan dengan angka pecahan seperti; Birama 2/2, Birama 2/4, Birama ¾, Birama 4/4, Birama, 6/8 dan sebagainya.

Unsur-Unsur Birama

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur birama, terdiri atas:

  • Di dalam birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan
  • Di dalam birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan
  • Di dalam birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi namun tetap dihitung dalam waktu hitungan (ketuk/pulsa)

Jenis-Jenis Birama

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis birama, terdiri atas:

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 4 ketukan dengan hitungan 1, 2, 3 dan 4.

Dalam tiap ruas birama terdapat 4 buah not ¼ (   )

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Pola Ketukan Birama 4/4:

a. Ọ ● ● ●   /  Ọ ● ● ●   /  Ọ ● ● ●       ‌ ‌‌b.  ● Ọ Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ Ọ

1  2 3 4       1 2 3  4       1 2  3 4             1  2  3  4     1  2  3  4    1 2  3  4

T K KK      T KK K     T K K K           K  T T  T     K T T  T   K T T  T

Keterangan :

T = Tepuk Tangan

K = Hentakan Kaki

Bisa divariasikan T / K dengan

P = Tepuk Paha

M = Tepuk Meja

TD = Tepuk dinding

TB = Tepuk Bangku.

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 3 ketukan dengan hitungan 1, 2, dan 3.

Dalam tiap ruas birama terdapat 3 buah not ¼ (   )

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Pola Ketukan Birama 3/4:

a. Ọ ● ●   /  Ọ ● ●    /  Ọ ● ●      ‌ ‌‌b.  ● Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ  / ● Ọ Ọ

1  2 3        1 2 3       1 2  3          1  2  3     1  2  3    1 2  3

T K K       T KK     T K K         K  T T     K T T     K T T

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 2 ketukan dengan hitungan 1, dan  2.

Dalam tiap ruas birama terdapat 2 buah not ¼ (   )

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Pola Ketukan Birama 2/4:

a. Ọ ●    /  Ọ ●     /  Ọ ●       ‌ ‌‌b.  ● Ọ  / ● Ọ  / ● Ọ

1  2       1 2         1 2              1  2    1  2     1 2

T K       T K       T K             K  T   K T    K T

Artinya dalam tiap-tiap batas garis ( yang dinamakan 1 birama ) ada 6 ketukan dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

Dalam tiap ruas birama terdapat 6 buah not 1/8 (   )

Satu ruas birama pada lagu ini terdapat titik-titik ketuk

Pola Ketukan Birama 6/8:

a. Ọ ● ● ●  ●  ●   /  Ọ ●  ●  ●  ●  ●         ‌‌b.  ● Ọ Ọ Ọ Ọ Ọ   / ● Ọ Ọ Ọ  Ọ Ọ

1 2 3 4  5  6        1 2  3  4   5   6               1  2  3  4  5  6     1  2  3  4  5  6

T KKK K K       T K K K  K  K              K  T T  T  T T    K T  T  T T  T

Contoh Lagu Birama

Berikut ini terdapat beberapa contoh lagu birama, terdiri atas:

a. Birama 2/4

Contoh lagu Nusantara yang berbirama 2/4 adalah sebagai berikut.

1) Hari Merdeka (lagu nasional) 2) Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat 3) Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan

4) Manuk Dadali dari Jawa Barat