Proses sosial sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik atau pertentangan disebut dengan

Grace Eirin Jumat, 3 Desember 2021 | 08:00 WIB

Proses sosial sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik atau pertentangan disebut dengan

Pembahasan dan penjelasan materi konflik sosial. (pch.vector/freepik)

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengalami konflik dengan teman? 

Konflik bisa terjadi ketika kamu tidak berbicara dengan teman karena marah, karena konflik adalah interaksi sosial yang terjadi akibat dari adanya perpecahan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konflik sosial?

Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya!

Baca Juga: Contoh-Contoh Kelompok Sosial, Lengkap dengan Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Pengertian Konflik Sosial

Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang didasari oleh adanya perbedaan di dalam hubungan sosial. 

Konflik dapat terjadi pada semua orang yang saling melakukan interaksi. 

Sebab, konflik merupakan proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan, yaitu interaksi disosiatif. 

Nah, apa yang menyebabkan terjadinya konflik dalam kehidupan sosial masyarakat? 


Page 2


Page 3

Proses sosial sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik atau pertentangan disebut dengan

pch.vector/freepik

Pembahasan dan penjelasan materi konflik sosial.

Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mengalami konflik dengan teman? 

Konflik bisa terjadi ketika kamu tidak berbicara dengan teman karena marah, karena konflik adalah interaksi sosial yang terjadi akibat dari adanya perpecahan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konflik sosial?

Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya!

Baca Juga: Contoh-Contoh Kelompok Sosial, Lengkap dengan Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Pengertian Konflik Sosial

Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang didasari oleh adanya perbedaan di dalam hubungan sosial. 

Konflik dapat terjadi pada semua orang yang saling melakukan interaksi. 

Sebab, konflik merupakan proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan, yaitu interaksi disosiatif. 

Nah, apa yang menyebabkan terjadinya konflik dalam kehidupan sosial masyarakat? 

Munculnya konflik dalam suatu masyarakat, apalagi yang memiliki keragaman suku bangsa, agama, ras dan golongan atau kelompok sosial boleh dibilang hal yang lumrah. Pada kenyataannya, konflik itu sendiri memang sangat berkaitan dengan dinamika masyarakat. Meski begitu, konflik bukannya tidak bisa diselesaikan. Nah, dari sinilah kita mengenal apa yang disebut akomodasi konflik.

Akomodasi konflik merupakan usaha manusia untuk meredakan pertikaian atau konflik dalam mencapai kestabilan. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja sama.

Dalam perjalanannya, ada beberapa bentuk akomodasi diketahui, tergantung pada upaya penyelesaian konflik. Itu termasuk gencatan senjata, koersi, mediasi, konsiliasi, adjudikasi, kompromi dan toleransi. Apa yang membedakan?

1. Gencatan Senjata

Gencatan senjata adalah penghentian perang atau konflik bersenjata apapun untuk sementara, dimana kedua belah pihak yang terlibat setuju untuk menghentikan tindakan agresif masing-masing. Akomodasi ini melibatkan meditor pada skala yang sangat besar.

2. Koersi

Koersi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik maupun pertikaian dengan cara pemaksaan kehendak terhadap salah satu pihak tertentu yang lebih lemah. Misalnya, upaya penyelesaian konflik yang terjadi antara pemerintah dengan penduduk yang terkena penggusuran proyek jalan tol.

(Baca juga: Beberapa Upaya Penyelesaian Konflik)

Pemerintah yang dianggap memiliki kekuasaan memberikan ganti rugi sesuai peraturan bukan menuruti keinginan dari pemilik properti yang tergusur.

3. Mediasi

Mediasi merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik dengan menghadirkan pihak ketiga yang netral dan tidak memihak. Mediasi merupakan bentuk akomodasi yang paling lazim digunakan untuk menyelesaikan konflik yang berkembang.

4. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan usaha memperbaiki pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan formal. Konsiliasi juga dikenal dengan arbitrasi dimana ini melibatkan pihak ketiga yang memiliki kedudukan lebih tinggi, misalnya polisi dilibatkan di dalam proses akomodasi untuk menyelesaikan konflik.

5. Adjudikasi

Adjudukasi merupakan upaya penyelesaian konflik melalui jalur pengadilan atau jalur hukum. Adjudikasi merupakan tahap mediasi tertinggi jika upaya penyelesaian konflik yang lain tidak dapat lagi dilakukan. Maka diambillah jalur hukum melalui putusan pengadilan.

6. Kompromi

Kompromi merupakan upaya penyelesaian konflik yang dilakukan dengan cara kedua belah pihak sama-sama mengurangi tuntutannya hingga tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Unpaya kompromi umum dilakukan dalam konflik yang melihatkan dua belah pihak yang setara atau tidak mengalami kesenjangan sosial.

7. Toleransi

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan saling menghargai antar kelompok yang bertikai atau berkonfli. Misalnya konflik antar umat beragama dapat diminimalisir dengan toleransi.

Proses sosial sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik atau pertentangan disebut dengan

Perbesar

Bentuk-Bentuk Akomodasi | fauxels dari Pexels

Bentuk-bentuk akomodasi terdiri dari 8, yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi. Berikut penjelasan masing-masingnya:

- Koersi. 

Koersi (coercion) atau paksaan adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karena adanya paksaan. Koersi merupakan bentuk akomodasi, dimana salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan dengan pihak lawan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik (langsung), maupun psikologis (tidak langsung).

- Kompromi. 

Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihakpihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Sikap dasar untuk dapat melaksanakan kompromi adalah bahwa salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya dan begitu pula sebaliknya.

- Arbitrasi. 

Arbitrasi adalah suatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak bertentangan.

- Mediasi. 

Mediasi mirip dengan arbirasi. Mediasi mengundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Tugas pihak ketiga tersebut adalah mengusahakan suatu penyelesaian secara damai. Kedudukan pihak ketiga hanyalah sebagai penasihat belaka, dia tidak berwenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan tersebut.

- Konsiliasi. 

Konsiliasi atau perdamaian adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak daripada koersi dan membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.

- Toleransi. 

Toleransi juga sering disebut sebagai tolerant-participation. Ini merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Kadang-kadang toleration timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan, ini disebabkan karena adanya watak orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia.

- Stalemate. 

Stalemate adalah bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya. Hal ini disebabkan oleh karena kedua belah pihak sudah tidak ada kemungkinan lagi baik untuk maju maupun untuk mundur.

- Ajudikasi. 

Ajudikasi adalah akomodasi yang berbentuk penyelesaian perkara atau sengketa dipengadilan.