Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

Saat kentang direndam dalam larutan gula 30% dan 5% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.

Bagaimana terjadinya proses osmosis pada kentang yang direndam pada air biasa?

Proses osmosis pada kentang terjadi karena adanya perpindahan molekul dari konsentrasi yang lebih rendah yaitu sel-sel kentang, ke konsentrasi yang lebih tinggi yaitu cairan perendam kentang. Perpindahan ini dapat menyebabkan larutan bersifat setimbang, sedangkan sel kentang menjadi turgid.

Apakah yang mempengaruhi perubahan ukuran kentang?

terjadinya perubahan berat kentang tersebut, yaitu karena pada proses osmosis yg terjadi pada kentang, zat yang berperan sebagai pelarut memiliki ukuran molekul yg kecil, seperti aquades (air suling/murni), disertai dengan konsentrasi yang rendah mengakibatkannya masuk ke dalam kentang melalui pori-pori kntang tersebut …

Mengapa tanaman menggunakan osmosis untuk mengambil air?

Tanaman juga menggunakan osmosis untuk mengambil air dan mineral penting untuk pertumbuhan. Reverse osmosis ialah merupakan sebuah jenis osmosis yang digunakan untuk mengubah air limbah menjadi air minum yang bersih. Air dalam tanah dapat diserap oleh sel akar tanaman melalui osmosis.

Siapa faktor yang mempengaruhi Osmosis?

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi osmosis diantaranya yaitu: Ukuran molekul yang meresap sangat kecil dari pada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah. Keterlarutan lipid molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

Bagaimana Proses Osmosis terjadi?

Dalam proses osmosis, molekul dalam pelarut akan bermigrasi dari larutan yang encer menuju larutan yang pekat. Dari sini akan dicapai keadaan yang setimbang pada laju perpindahan pelarut yang ada di antara kedua medium tersebut. Osmosis sendiri merupakan fenomena yang alami, akan tetapi proses ini juga bisa dihambat melalui rekayasa buatan.

Bagaimana yang diterapkan dalam penghentian osmosis pada tumbuhan?

Tekanan yang akan diterapkan dalam penghentian proses osmosis dari larutan encer menuju larutan pekat diberi nama tekanan osmotik larutan. Setelah mengetahui penjelasan mengenai osmosis di atas, saatnya kita mengetahui apa saja contoh peristiwa osmosis pada tumbuhan.

  • Pembahasan

    Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.

    Pada gelas 1 (larutan garam) kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran.

    Pada gelas 2 (larutan gula) kentang juga menjadi lembek dan pengurangan ukuran, namun tidak sama seperti kentang pada gelas 1. Ini dikarenakan sifat hipotonis dari kentang pada gelas 2 lebih rendah jika dibandingkan dengan kentang pada gelas 1. Sehingga intensitas air yang keluar dari sel – sel kentang pada media ini tak sebesar pada kentang di gelas 1.

    Pada gelas 3 (larutan kapur) kentang mengalami pengerasan dan pertambahan ukuran . Ini dikarenakan keadaan kentang yang hipertonis dibandingkan dengan larutan kapur. Sehingga air yang ada pada larutan kapur berpindah ke sel – sel kentang menyebabkan sel menjadi keras dan membesar (turgid).

    Pada gelas 4 (air ) kentang juga mengalami penambahan ukuran dan sedikit mengeras dikarenakan kentang yang hipertonis. Namun tidak sebsar pada gelas 3.

    Kami sempat mengamati saat kami mulai memasukan kentang satu demi satu ke dalam masing – masing media, dan ternyata pada media gelas 1 (larutan garam) memiliki perbedaan yang sangat terasa dibandingkan media yang lain. Yaitu bahwa kentang yang kami masukan ke dalam media gelas 1 (larutan garam) tidak langsung tenggelam, namun mengapung sekitar beberapa detik, setelah itu tenggelam hingga mencapai dasar gelas. Sedangkan kentang yang kami masukan ke dalam ketiga media lainnya langsung tenggelam hingga dasar gelas.

    Dengan mengamati pristiwa itu, kami menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut disebabkan oleh massa jenis larutan garam pada media 1 lebih besar dari pada massa jenis kentang yang dimasukan ke dalam gelas tersebut. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan garam. Ini adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut dapat mengapung di atas air asin yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.

    Kami juga mengamati pada media gelas 3, kapur yang kami masukan ke dalam gelas, setelah kami aduk berulang kali tetap saja tak mau tercampur sempurna, melainkan menghasilkan endapan pada dasar gelas. Ini juga akibat dari perbedaan massa jenis tadi, sehingga kapur tidak dapat terdifusi secara maksimal. Kami perkirakan hal ini akan menyababkan peristiwa osmosis terganggu. Namun separti hasil yang didapat, bahwa osmosis tetap terjadi.

    Dalam pengukuran tersebut, kami menyadari bahwa ukuran objek tersebut tidaklah mutlak tepat atau seperti yang diinginkan. Namun memang ada sedikit kekurang telitian yang disebabkan oleh alat ukur kami yaitu penggaris yang ketelitiannya hanya 1 mm saja. Akan tetapi hal ini tidak akan mengurangi konsep yang telah kami pahami dan terapkan.

  • Kesimpulan

    Setelah beberapa pengamatan dan diskusi, kami simpulkan bahwa :

  • DAFTAR ISI

    Daftar Isi          ………………………………………………………………………………………………               1

    Kata Pengantar            ……………………………………………………………………………………               2

    Bab 1

    Latar Belakang             ……………………………………………………………………………………               3

    Tujuan Penelitian       ……………………………………………………………………………………               3

    Bab 2 Eksperimen

    Alat      …………………………………………………………………………………………………………               4

    Bahan  …………………………………………………………………………………………………………               4

    Langkah – langkah     ……………………………………………………………………………………               4

    Gambar             ………………………………………………………………………………………………               5

    Tabel Pengamatan     ……………………………………………………………………………………               7

    Pembahasan   ………………………………………………………………………………………………               7

    Kesimpulan                   ……………………………………………………………………………………               8

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya laporan ini. Dan tidak lupa kita kirimkan salam dan shalawat atas junjungan kita Rasulullah Nabi Muhammad SAW. 

    Laporan ini merupakan hasil dari praktik ilmiah yang telah kami lakukan bersama pada tanggal 14 September 2012 di sekolah. Di dalam laporan ini terdapat penjelasan mengenai peristiwa difusi dan osmosis serta beberapa pengertian dari istilah – istilah sehubungan dengan materi transportasi melewati membrane. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan kita terkhusus untuk saya pribadi.

    Semoga laporan ini dapat membawa kebaikan kepada kita semua. Bila ada kesalahan mohon dimaafkan. Kritik dan saran anda sangat berarti bagi saya. Terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr.Wb

    BAB 1

    LATAR BELAKANG

    Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.

    Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

    TUJUAN PENELITIAN

    ©     Membandingkan peristiwa osmosis dan difusi pada kentang

    BAB II

    EKSPERIMEN II

    I.                  ALAT                                :

    ©     Gelas kimia 4 buah

    ©     Batang pengaduk

    ©     Neraca

    ©     Pisau / cutter

    ©     Tissue

    ©     Stopwatch

    II.                 BAHAN                            :

    ©     Larutan gula ( 0% , 5% , 10% , 20%)

    ©     Kentang

    ©     Aqua

    III.               LANGKAH – LANGKAH :

    ©     Buat larutan gula 0% , 5% , 10% , dan 20%

    ©     Masing – masing diisikan ke gelas kimia yang telah diberi label A , B , C , D

    ©     Kupas kentang lalu potong berbentuk balok

    ©     Masing – masing potongan ditimbang lalu dicatat berat awalnya

    ©     Dengan cara bersamaan, masukkan potongan kentang ke dalam larutan gula selama 20 menit

    ©     Setelah 20 menit angkat potongan kentang, tiriskan pada tissue lalu timbang kembali

    ©     Catat berat akhir dan bandingkan berat awal

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Gula dan kentang yang diukur dengan neraca

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Kentang yang telah dipotong dan ditimbang

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Larutan gula yang telah diberi label

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Perendaman selama 5 menit

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Perendaman selama 10 menit

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Perendaman selama 15 menit

    Potongan kentang yang direndam dalam air biasa selama 4 jam akan

    Perendaman selesai (20 menit)

    IV.               TABEL HASIL PENGAMATAN

    Kentang

    Sebelum Perendaman

    Setelah Perendaman

    Keterangan

    A

    4,55 gr

    4,65 gr

    + (bertambah)

    Difusi (Tenggelam) ; Teksturnya keras

    B

    4 gr

    4,05 gr

    + (bertambah)

    Difusi (Tenggelam) ; Teksturnya agak keras

    C

    4 gr

    3,91 gr

    - (berkurang)

    Osmosis (Tenggelam) ; Teksturnya agak lembek

    D

    4 gr

    3,62 gr

    - (berkurang)

    Osmosis (Mengapung ; Teksturnya lembek

    V.                 PEMBAHASAN

    A.     Pada eksperimen pengetesan kentang A massa mula-mula adalah 4,55 gram. Setelah mengalami perendaman selama 20 menit didalam larutan dengan konsentrasi 0%, potongan kentang tersebut ditimbang lagi dan massanya menjadi 4,65 gram. Hal ini karena air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan molekul air dalam sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang bertambah beratnya, memiliki tekstur yang keras dan tenggelam.

    B.     Pada eksperimen kentang B massa mula-mula adalah 4 gram. Setelah direndam dalam air selama 20 menit dengan konsentrasi gula 5%, potongan kentang ditimbang dan massanya menjadi 4,05 gram. Massa kentang setelah direndam dalam air bertambah 0,05 gram. Massa akhir dan massa awal dari kentang tersebut tidak menunjukkan selisih yang besar. Hal ini berarti potongan kentang hanya mengalami perpindahan molekul air yang kecil sehingga tetap tenggelam.

    C.     Pada eksperimen kentang C massa mula-mula adalah 4 gram. Setelah direndam dalam larutan gula 10% selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya menjadi 3.91 gram. Massa kentang berkurang 0,09 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul selama potongan kentang direndam dalam larutan gula 10%. Terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Namun, karena massa jenis kentang masih lebih besar dari massa jenis larutan sehingga kentang tetap tenggelam.

    D.     Pada eksperimen kentang D massa mula-mula adalah 4 gram. Setelah direndam dalam larutan gula 25% selama 20 menit, potongan kentang ditimbang dan massanya menjadi 3.62 gram. Massa kentang berkurang 0,38 gram. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi perpindahan molekul air selama potongan kentang direndam dalam larutan gula 25%. Terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Akibatnya terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan dan kentang pun mengapung serta lembek.

    VI.               KESIMPULAN

    Dari percobaan yang telah kelompok saya lakukan dapat disimpulkan bahwa:

    ©     Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis).

    ©     Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.

    ©     Kentang yang direndam dalam larutan garam atau gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalm kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).

    ©     Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).

    ©     Apabila larutan gula dibuat makin pekat, konsentrasinya semakin besar, maka kekurangan berat yang dialami oleh potongan kentang itu akan semakin besar dan cepat karena perbedaan konsentrasi zat semakin besar. Hal tersebut mengakibatkan air semakin cepat berpindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

    ©     Larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi)

    ©     Larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah)

    ©     Larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama)