Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Lossy Compression

Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah “cukup” untuk digunakan. Contoh: Mp3, streaming media, JPEG, MPEG, dan WMA. Kelebihan: ukuran file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap memenuhi syarat untuk digunakan.

“Settingan klep terlalu rapat membuat overlap jadi tinggi,” buka Sumardiyono, Owner ABS Motor kepada GridOto beberapa waktu yang lalu (11/21). “Hal itu membuat konsumsi BBM jadi boros,” tambah pria yang akrab disapa Mardi ini. Sedangkan celah klep atau valve di mesin motor juga enggak boleh terlalu longgar.

Apa akibatnya jika setelan katup terlalu longgar?

Bila penyetelan celah katup terlalu longgar atau besar maka akibatnya akan terdengar suara berisik akibat tumbukan rocker arm dan katup (terjadi pukulan-pukulan pada katup akibat celah yang longgar). Jika hal ini terjadi terus menerus akan berkemungkinan katup dapat patah.

Kapan stel klep?

Lantas kapan waktu yang dianjurkan untuk melakukan setel klep? Untuk motor yang dipakai harian, pemeriksaan celah kerenggangan klep bisa dilakukan setiap 2.000 km atau saat servis ringan. Kalau celah klep longgar biasanya mekanik akan melakukan penyetelan sesuai standarisasi mesin motor bersangkutan.

Apa yang terjadi jika katup masuk bocor?

Salah satu efek yang sering terjadi karena klep pada motor bocor yaitu mesin menjadi tidak bertenaga atau tak berstamina. Hal ini menjadikan tarikan kendaraan menjadi loyo hingga tarikan gas terasa berat. Selain itu, mesin kendaraan juga tidak normal atau lebih panas dari biasanya.

Mengapa harus dilakukan penyetelan katup?

Inti dari aktifitas penyetelan klep adalah mengembalikan performa mesin agar prima, ini karena besar kecil celah klep akan mempengaruhi timming pembukaan klep, akan mempengaruhi juga masa udara yang masuk kedalam klep dan akan mempengaruhi tingkat penggunaan tenaga mesin.

Kenapa motor harus stel klep?

Asep Suherman, Kepala Bengkel AHASS Cibinong dan Megamendung, mengatakan, klep perlu disetel untuk mengatur buka tutupnya klep. Agar campuran udara dan bahan bakar bisa masuk ke ruang bakar dalam waktu yang tepat.

Apa yang dimaksud dengan mesin dalam posisi top?

Bagi anda yang sudah terbiasa atau sudah memiliki pengalaman dalam mengotak-atik sebuah mesin sepeda motor tentu saja sudah tak asing lagi dengan istilah TOP kompresi.Top kompresi adalah posisi dimana piston berada dititik puncak atau TMA (Titik Mati Atas ),sedangkan kompresi dapat diartikan dengan hasil pemadatan atau …

Setelan dan ukuran celah katup pada tiap-tiap mobil umumnya berbeda antara satu merek dengan merek lainnya. Oleh karena itu, diperlukan data teknis yang tepat dan sesuai dengan mobil yang akan di setel celah katupnya terkait ukuran normal celah katup yang digunakan untuk mobil tersebut. Kesalahan dalam menentukan ukuran celah katup pastinya akan menurunkan performa mesin itu sendiri. Mulai dari munculnya suara kasar di mesin hingga mesin bergetar tidak normal saat putaran mesin idling.

Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Fungsi celah katup pada mesin kendaraan bermotor adalah agar katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kebocoran kompresi sehingga mesin tetap dapat bekerja secara optimal. Perlu diketahui bahwa, selama mesin bekerja akan terjadi perubahan-perubahan pada celah katup seperti misalnya:
  • Baut penyetel celah katup mengalami keausan sehingga celah katup menjadi besar
  • Daun katup dan dudukannya mengalami keausan sehingga katup menjadi lebih keatas dan membuat celah katup menjadi kecil.
Oleh karenanya, celah katup harus distel secara periodik guna menjaga performa mesin agar tetap dalam kondisi yang optimal. Waktu penyetelan celah katup ini umumnya dilakukan pada waktu tune up mesin (sekitar 5000 km sampai 10.000km). Lantas apa akibat dan efek setelan celah katup yang tidak tepat bagi mesin? Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi terkait penyetelan celah katup yang tidak tepat bagi mesin, simak infonya dibawah ini

Bila celah katup terlalu longgar (renggang)


Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Penyetelan celah katup yang terlalu longgar (renggang) umumnya akan menimbulkan beberapa efek yang merugikan bagi mesin, bahkan pada beberapa kondisi bisa mengakibatkan kerusakan pada mekanisme katup yang ada dimesin itu sendiri. Berikut beberapa akibat dan efek setelan celah katup yang terlalu longgar (renggang)
  • Muncul suara kletek-kletek pada mesin khususnya dibagian mekanisme katup akibat terjadinya tumbukan antara rocker arm (pelatuk) dengan katup (klep).
  • Baut penyetel celah katup bisa cepat rusak, bahkan pada beberapa kondisi rocker arm bisa patah
  • Akselerasi mesin menjadi lebih lambat akibat bertambahnya jarak untuk menekan katup

Bila celah katup terlalu rapat


Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Penyetelan celah katup yang terlalu rapat juga bisa berakibat buruk pada mesin. Celah katup yang terlalu rapat kerap terjadi ketika baut penyetel celah katup mulai sulit di setel atau terjadi kesalahan pembacaan pada saat penyetelan celah katup, khususnya pemilihan ukuran saat mesin kondisi panas atau dingin. Berikut beberapa akibat dan efek klep terlalu rapat
  • Mesin menjadi lebih boros bahan bakar akibat posisi pembukaan katup yang terlalu lama dari yang seharusnya.
  • Putaran mesin saat idling menjadi kurang stabil dan mesin terasa lebih bergetar.
  • Tenaga mesin menjadi berkurang akibat pembakaran yang kurang sempurna

Baca juga :

Bila celah katup tidak ada


Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Selain celah katup yang terlalu longgar atau terlalu rapat, tidak ada celah katup juga bisa menjadi salah satu penyetelan celah katup yang tidak tepat. Tidak adanya celah katup, menandakan bahwa posisi pelatuk (rocker arm) sudah dalam posisi menekan katup (klep). Kondisi ini tentunya juga tidak baik bagi mesin. Berikut beberapa akibat bila kendaraan bermotor tidak ada celah katupnya
  • Tenaga mesin berkurang akibat pembakaran kurang sempurna di mesin
  • Katup bisa meleleh akibat tidak adanya perambatan panas yang mengalir menuju dudukan katup di kepala silinder
  • Mesin boros menjadi boros bahan bakar akibat gas baru lolos melalui katup hisap yang tidak tertutup sempurna
  • Ledakan bahan bakar dalam ruang bakar bisa merembet masuk kedalam intake manifold dan merusak sensor yang ada di intake manifold seperti (MAP/IAT sensor) akibat katup hisap tidak tertutup rapat.
Oleh karena itu, saat melakukan penyetelan celah katup, pastikan ukuran celah katup yang akan digunakan sudah sesuai dengan ukuran standard untuk mobil tersebut. Kesalahan dalam penyetelan celah katup bisa membuat performa mesin menjadi turun, tidak bertenaga, bahkan menjadi lebih boros bahan bakar. Demikianlah artikel tentang akibat dan efek setelan celah katup tidak tepat yang bisa dirasakan di mesin.

Pemberian celah katup atau klep berfungsi agar katup atau klep dapat menutup dengan baik pada semua keadaan temperatur.  Saat mesin hidup, komponen-komponen pada mesin akan bergerak dan saling bergesekkan termasuk juga komponen mekanisme katup atau klep. Klep pada mesin jumlahnya berbeda-beda tergantung dari mekanisme katup dari mesin tersebut, ada yang 1 silinder terdapat 2 katup, ada yang 3 katup dan ada yang 4 katup. Saat mesin hidup, mekanisme katup ini akan memperoleh gaya dari segala arah dan beban panas, maka lama-kelamaan komponen dari mekanisme katup ini akan mengalami keausan pada komponen penekan katup/ penumbuk katup/ rocker arm dan pada katup serta dudukannya, sehingga celah katup akan mengalami perubahan lebar (jaraknya). Akibat keausan ini maka celah katup akan menjadi besar, sehingga akan menurunkan kinerja dari mesin. Itulah sebabnya mengapa celah katup harus disetel ?

Pada saat melakukan penyetelan celah katup atau klep harus dilakukan dengan benar dan celah katup harus sesuai dengan standar spesifikasinya (lihat pada buku pedoman reparasi kendaraan tersebut). Penyetelan celah katup yang tidak tepat tentu saja akan menimbulkan masalah, baik celah katup yang terlalu besar, celah katup yang terlalu kecil maupun bila katup tidak memiliki celah. Adapun akibat penyetelan celah katup yang tidak benar antara lain sebagai berikut :

Bila celah katup besar

Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Bila penyetelan celah katup terlalu longgar atau besar maka akibatnya akan terdengar suara berisik akibat tumbukan rocker arm dan katup (terjadi pukulan-pukulan pada katup akibat celah yang longgar). Jika hal ini terjadi terus menerus akan berkemungkinan katup dapat patah.

Bila celah terlalu kecil

Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Bila penyetelan celah katup terlalu kecil atau sempit maka akibatnya adalah bukaan katup akan menjadi lebih lama dari waktu yang seharusnya. Akibat bukaan katup yang lebih lama akan membuat kerugian gas baru (gas baru akan terbuang ke saluran exhaust karena bukaan katup exhaust lebih lama)sehingga putaran idle menjadi tidak stabil (mesin menjadi bergetar).

Bila celah katup tidak ada

Jika celah katup terlalu longgar maka yang terjadi adalah

Bila celah katup tidak ada maka akan mengakibatkan katup tidak akan menutup dengan baik, kerugian gas baru, pembakaran dapat merambat ke bagian karburator dan katup-katup menjadi panas dan berkemungkinan terbakar.Akibat Penyetelan Celah Klep (Katup) Yang Tidak Tepat