bagaimanakah jalur yang digunakan sehingga kebudayaan Bacson Hoabinh, Dongson dan Sa Huynh masuk ke Indonesia! Show toko yang berpendapat bahwa manusia yang sekarang mirip dengan jenis frotomelayu dan deudromelayu Kaum yang dikhawatirkan akan menyakiti Nabi Muhammad saw, adalah kaum Coba amati baik-baik dua gambar di atas! 1. Mencermati dua gambar di atas ajukan beberapa pertanyaan yang terkait gambar tersebut. (masing-masing 3 pe … setiap wilayah memiliki lingkungan alam yang mempengaruhi potensi yang ada perbedaan potensi alam yang menimbulkan berbagai dampaka. mendorong pergera …
Beberapa Alat Serbaguna Dari Batu Yang Di Buat Manusia Purba pada Zaman Batu, Kitapunya.net – Manusia menciptakan peralatan guna membantu dalam kehidupannya, pada zaman pra-aksara manusia purba menciptakan berbagai alat serbaguna yang berasal dari batu atau tulang. Peralatan yang sangat sederhana ini mereka gunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian. Pada 600 ribu tahun yang lalu, diperkirakan berlangsungnya zaman batu tua bersamaan dengan zaman Neozoikum. Para ahli mengungkapkan bahwa nama zaman batu tua diberikan karena hasil dari keudayaan di zaman batu tersebut adalah peralatan-peralatan yang terbuat dari batu yang bentuk dan fungsinya masih sangat sederhana dan kasar. Zaman batu tua ini dibagi menjadi dua yaitu kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong. Setelah itu kemudian terjadinya revolusi yang memuat peralatan-peralatan dari batu tersebut bentuknya leih sempurna, dan memiliki karakteristik tersendiri. Baca juga : Bagaimana manusia purba zaman pra-aksara bertahan hidup? Penasaran dengan peralatan-peralatan tersebut? Simaka aja artikel berikut ini sampai habis ! 1. Kapak Perimbas dan Pahat GenggamKapak perimbas berbentuk agak runcing namun masih berbentuk yang kasar (belum spesifik) tergantung dari kegunaan kapan tersebut. Kapak ini ditemukan di sungai Baksoka dekat punung oleh von Koeningwald pada tahun 1935. Kapak perimbas oleh manusia purba digunakan sebagai alat untuk menggali tanah pada saat mencari makan berupa umbi-umbian, kapak genggam yang bentuknya runcing digunakan untuk menusuk binatang uruan. 2. Kapak Penetak (Chopping Tool)Di pacitan juga ditemukan alat penetak (chopper) yang merupakan sebuah batu yang dipangkas pada permukaan bagian atas dan bagian bawahnya, fungsi kapak penetak adalah untuk merimbas kayu-kayu akar, dagaing dan tulang. Selain itu juga berfungsi sebagai cangkul untuk menggemburkan tanah sebelum ditanami tanaman (biar subur). 3. FlakeFlake adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu, kapak ini ditemukan di Sangiran. Bentuknya indanh seperti kalsedon (mirip batu akik sih menurutku jika dilihat di internet). 4. Kapak Peble/Kapak SumatraPeble juga merupakan sejenis kapak genggam yang ditemukan oleh seorang peneliti bernama on Stein Callenfals pada tahun 1925, pebble ini juga sering disebut sebagai kapak Sumatra karena ditemukannya di pantai Sumatra Timur. Kapak ini memiliki sedikit peredaan dengan kapak yang ada pada zaman Paleolitikum. 5. Batu PipisanAdalah sejenis alat serbaguna, bila di Sumatra digunakan untuk alat penggilin. Di Jawa batu pipisan ini berguna untuk menumbuk dan menghaluskan jamu-jamuan. 6. Kapak PersegiKapak persegi sebuah alat dari batu yang bentuknya persegi panjang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kegunaannya ada yang besar dan ada yang kecil, penamaan ini pertama kali dilakukan oleh seorang peneliti bernama Von Heine Goldern. Di berbagai daerah seperti Jawa kapak persegi yang berukuran besar sering disebut dengan pacul (cankul), ada juga yang menyebutnya sebagai beliung. Kapak persegi dari batu ini ada juga yang sudah diberi gagang untuk memudahkan penggunannya, bentuk-bentukannya mirip lah dengan cangkul yang kita kenal saat ini. Bedanya hanya terbuat dari batu saja. Sementara itu kapak persegi yang memiliki ukuran kecil, sering disebut dengan tarah atau tatah. Kapak ini banyak tersebar di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Jawa dan Bali. 7. Kapak LonjongSesuai dengan namanya kapak ini berbentuk lonjong hampir mirip dengan bentuk bulat telur. Salah satu ujung yang lancip ditempatkan tangkai, sementara yang lain diasah sampai tajam. Kapak ini juga memiliki berbagai ukuran sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Walzenbeil adalah nama lain untuk kapak lonjong yang berukuran besar, sementara kapak yang berukuran kecil disebut dengan kleinbeil. Kapak dari batu ini digunakan oleh manusia purba yang bermukim di Kepulauan Indonesia bagian timus seperti Papua, Seram dan Minahasa. 8. Alat-alat LainSelain alat-alat serbaguna dari batu yang diatas, manusia purba di zaman batu juga menggunakan batu sebagai perhiasan seperti gelang, cincin dll. Alat yang lain seperti gerah atau tembikar juga ada yang dari batu. Demikian artikel tentang Beberapa Alat Serbaguna Dari Batu Yang Di Buat Manusia Purba pada Zaman Batu. Semoga bermanfaat :). Baca juga : Kapan manusia purba mengenal api? KOMPAS.com - Masa praaksara atau prasejarah adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan dalam kehidupannya. Secara arkeologi, masa praaksara terbagi ke dalam dua periode, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Kemudian Zaman Batu dibagi lagi ke dalam empat masa, yaitu Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan Tradisi Megalithikum. Alasan disebut sebagai Zaman Batu karena mayoritas manusia purba pada masa itu membuat perkakas atau alat-alat yang menunjang kehidupan dari batu. Lalu, apa saja peralatan batu yang dibuat manusia purba? Baca juga: Apa Bukti Manusia Purba Pernah Bertempat Tinggal di Tepi Pantai? Kapak perimbasKapak perimbas atau chopper adalah peralatan dari batu yang menyerupai kapak genggam, tetapi dengan ukuran lebih besar serta ujungnya berbentuk cembung dan lurus. Umumnya, kapak perimbas yang dibuat manusia purba masih kasar. Alat ini dapat ditemukan di Indonesia dan di berbagai wilayah di Asia Tenggara dan Asia Timur. Fungsi dari kapak perimbas adalah:
Di Indonesia, kapak perimbas banyak ditemukan di daerah Punung, Pacitan. Baca juga: Kapak Perimbas: Fungsi, Ciri-ciri, dan Lokasi Penemuan Kapak genggam adalah sebuah batu yang mirip bentuknya dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara digunakannya dengan digenggam. Fungsi kapak genggam adalah:
Menurut penyelidikan, kapak genggam ditemukan di Trinil, Jawa Timur, pada masa Pleistosen Tengah, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendukung kebudayaan kapak genggam ialah manusia Pithecanthropus Erectus. Baca juga: Kapak Lonjong: Ciri-ciri, Lokasi Penemuan, dan Fungsinya Kapak lonjongKapak lonjong adalah salah satu kebudayaan manusia praaksara pada zaman Neolitikum. Kapak lonjong ini berbentuk seperti telur dengan ujung yang lancip. Kapak lonjong ditemukan di Gua Niah, Serawak, yang diperkirakan sudah berusia 8.000 tahun. Umumnya, kapak lonjong berfungsi sebagai alat untuk bercocok tanam, khususnya jenis Walzenbail atau yang berukuran besar. Baca juga: Teknik Pembuatan Gerabah GerabahMenurut para ahli, gerabah atau tembikar sudah ada sejak masa bercocok tanam atau lebih dari 10.000 tahun yang lalu. Pembuatan gerabah Desa KlipohPada masa itu, manusia praaksara sudah mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan mengenal api. Maka dari itu, gerabah juga sudah mulai digunakan karena gerabah relatif tahan air dan tahan panas api, sehingga dapat digunakan untuk alat memasak atau menyimpan barang penunjang kehidupan. Gerabah banyak ditemukan di berbagai situs arkeologi di Indonesia, termasuk situs prasejarah, seperti situs neolitik dan situs perundagian. Baca juga: Pebble Culture: Asal-usul dan Persebaran PebblePebble Culture atau artefak litik kerkal adalah salah satu hasil kebudayaan zaman Mesolitikum. Pebble Culture disebut juga kapak genggam Sumatera yang berasal dari Asia Tenggara dan ditemukan di China Selatan, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, dan Semenanjung Malaya. Di Indonesia, pebble culture dapat ditemukan di pantai timur Sumatera bagian utara, seperti di Lhokseumawe, Langsa, Binjai, dan Medan. Umumnya, bentuk dari pebble culture ialah lonjong, bulat, dan meruncing. Baca juga: Punden Berundak: Asal-usul, Fungsi, dan Persebaran Punden berundakSelanjutnya adalah punden berundak yang merupakan hasil kebudayaan zaman Megalitikum. Punden berundak berfungsi sebagai pemujaan arwah nenek moyang yang dianggap suci. Biasanya, punden berundak memiliki tiga susunan bertingkat dengan susunan bebatuan dan setiap susunannya terdapat makna tersendiri. Oleh masyarakat prasejarah, punden berundak dianggap sebagai sebuah simbol gunung suci tempat roh leluhur bersemayam, yang diyakini dapat memberikan kesuburan, ketentraman, dan kesejahteraan. Makna punden berundak dari setiap susunannya adalah:
Punden berundak dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari ujung barat hingga ke ujung timur. Baca juga: Menhir: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan MenhirMenhir berasal dari bahasa Keltik, men yang berarti batu, dan hir yang artinya panjang, sehingga menhir adalah batu panjang. Menhir merupakan peninggalan kebudayaan pada zaman Megalitikum. Dalam kepercayaan animisme, menhir adalah pengikat antara arwah nenek moyang dengan anak serta cucunya. Fungsi menhir adalah:
Di Indonesia, menhir tersebar cukup luas di Sumatera Barat, Pasemah, Lampung, Kosala dan Lebak Sibedug, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Timor. Referensi:
|