Bagaimana cara menemukan ide cerita Teks narasi

Ilustrasi Penulisan Cerita Fantasi ,Sumber www.pixabay.com

Saat terhanyut dalam satu cerita fantasi, seringkali kita dibuat takjub oleh daya imajinasi penulisnya. Selain mampu menceritakan hal yang tidak pernah terpikir sebelumnya, penulis juga mampu mengantarkan cerita tersebut seolah hal yang nyata. Bagaimanakah cara menemukan ide pada penulisan cerita fantasi? Berikut ini adalah jawabannya.

Cerita fantasi adalah sebuah genre cerita yang berbentuk khayalan dan angan-angan imajinasi pengarang. Dalam cerita fantasi terdapat unsur-unsur seperti keajaiban dan peristiwa ajaib, bertema futuristik atau supranatural, dan menggunakan latar belakang lintas ruang dan waktu.

Cara Menemukan Ide pada Penulisan Cerita Fantasi

Cara Menemukan Ide pada Penulisan Cerita Fantasi Sumber www.pixabay.com

Diambil dari buku Cerita Pendek dan Cerita Fantasi: Untuk Guru dan Siswa Sekolah Menengah Pertama (2022:42),

"Beberapa ciri cerita fantasi adalah,

  • Bersifat fiksi, karena murni karangan dari penulis.

  • Ide cerita bersifat terbuka sesuai kreatifitas penulis.

  • Memiliki tokoh yang unik, dan biasanya memiliki keistimewaan khusus.

  • Bisa memiliki banyak alur dan latar yang berganti-ganti.

  • Dalam cerita fiksi selalu ada misteri, keanehan dan keajaiban lainnya.

Bagaimanakah cara menemukan ide pada penulisan cerita fantasi? Berikut ini adalah jawabannya,

  1. Pengalaman pribadi yang dikembangkan secara fiksi. Penulis bisa mengambil kisah hidupnya sebagai ide cerita fantasi, yang kemudian dibumbui dengan imajinasi liar. Contohnya adalah JRR Tolkien, penulis trilogi The Lord of The Ring dan The Hobbit. Seluruh cerita fantasi dalam novel tersebut diambil dari perjalanan hidupnya.

  2. Pengalaman spiritual yang dialami penulis. Ide cerita fiksi bisa berasal dari kegelisahan penulis akan sosok Tuhan. Contohnya adalah CS Lewis, penulis novel best seller, Chronicles of Narnia yang diambil dari ajaran Kristiani.

  3. Mengamati keadaan dan lingkungan sekitar. Dengan menganalisa suatu kejadian yang memiliki sifat misterius, fenomena langka, peristiwa yang belum terungkap, bisa menjadi bahan ide pada penulisan cerita fantasi.

  4. Kisah hidup orang lain. Beberapa orang memiliki kisah hidup menarik, mengejutkan, atau bahkan tragis yang bila dikembangkan memakai daya khayal, akan menjadi ide cerita fantasi yang menarik.

  5. Kejadian atau peristiwa yang sedang trending saat ini. Misalnya tentang pemanasan global yang mengakibatkan naiknya debit air laut, dan cairnya salju di Antartika, bisa dijadikan ide cerita fiksi.

5 Cara Menemukan Ide pada Penulisan Cerita Fantasi Sumber www.pixabay.com

Cara menemukan ide pada penulisan cerita fiksi juga bisa diangkat dari kisah masa lalu atau sejarah. Contohnya Cinderella, yang mengambil latar jaman kerajaan.(DK)


Page 2

Pertanyaan mengenai cara memunculkan ide sering kali dilontarkan kepada penulis hampir dalam setiap acara lokakarya kepenulisan. Bagi beberapa orang yang sedang belajar menulis, mencari ide memang merupakan hal yang krusial. Sebab, jika ide tidak segera didapat, tentu tulisan tidak akan segera terealisasi, hanya bersarang dalam angan belaka. Padahal, ide harus terlebih dahulu ada sebagai gagasan yang mendasari sebuah cerita. Maka dari itu, simak beberapa tips mencari ide berikut ini.

1. Tanya Dirimu

Sebenarnya ide menulis bisa datang dari mana saja, bisa dari orang di sekitarmu atau yang paling dekat yaitu dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira apa yang membuatmu gelisah. Sebab, pada dasarnya kemunculan ide itu berangkat dari kegelisahan si penulis. Identifikasi hal yang selalu mengusik pikiranmu. Jadi, apa yang membuatmu gelisah atau bahkan bikin kamu nggak bisa tidur? Mantankah? Siapa tahu pengalamanmu tentang mantan bisa jadi inspirasi ide menulis ceritamu.

2. Amati Orang Lain

Kalau kamu merasa pengalaman hidupmu nggak ada yang menarik untuk dijadikan ide cerita, flat aja gitu kayak papan seluncur, kamu bisa lho mengambil pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai ide cerita, teman dekatmu misalnya. Kamu harus sangat bersyukur kalau jadi “tempat sampah” bagi teman dekatmu yang sedang punya masalah. Ini bukan berarti kamu menari di atas penderitaan orang lain lho, ya. Kenapa kamu harus bersyukur? Karena kamu bisa menjadikan pengalaman hidup teman dekatmu itu sebagai bahan ide ceritamu. Tapi, jangan lupa juga untuk minta izin ke sahabatmu kalau kamu mau mengadaptasi pengalamannya itu jadi ide buat calon novelmu. Maka, jadilah pendengar ber-attitude baik ya, saat ada sahabatmu yang pengin curhat. Atau, kamu mau buka jasa konseling sekalian, biar punya banyak stok ide cerita? Hehe.

3. Tangkap Fenomena di Lingkungan Sekitar

Ide juga bisa kamu dapatkan dari hasil mengamati apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitarmu. Bisa fenomena sosial dan psikologis seperti ketidakpercayaan terhadap diri sendiri, maraknya aksi bullying, kebucinan di antara pasangan remaja, masalah sampah yang menumpuk, fenomena wabah penyakit, dan sebagainya. Fenomena budaya seperti shock culture juga bisa kalian jadikan bahan ide cerita. Fenomena politik dan keagamaan, misalnya perbedaan pilihan calon pemimpin negara bisa berimbas pada hubungan sepasang kekasih. Atau, perbedaan dalam cara beribadah yang bisa berujung pada retaknya hati dua insan yang saling bertaut kasih hingga merambah ke permasalahan keluarga dan sosial masyarakat, seperti cerita dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Kalian bisa eksplorasi lebih dalam fenomena apa pun yang tampak di lingkungan sekitar.

4. Imajinasi

Buat kalian yang suka banget berhalu ria, jangan sedih kalau dikatain halu. Justru ini bisa jadi poin plus. Sebab, dari kegemaran berhalumu itu, kamu bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita. Meskipun ide ceritamu berasal dari hasil imajinasimu, angan-angan yang entah akan terwujud atau tidak, jangan lupa untuk tetap realistis dan rasional ketika kamu menuliskannya menjadi sebuah cerita, baik novel, cerpen, prosa, atau lainnya.

5. Banyak Membaca

Tentu kalian sudah sangat sering mendengar kata bijak bahwa membaca adalah jendela dunia, bukan? Sepertinya kata bijak itu sudah pernah disampaikan guru SD kalian, atau mungkin malah guru TK kalian? Yap, memang benar bahwa membaca adalah jendela dunia. Jendela untuk kalian bisa melihat apa saja yang ada di luar sana. Kehidupan di Antartika sekalipun bisa kalian ketahui meski belum pernah berkunjung ke sana hanya dengan membaca. Maka, rajin-rajinlah kalian membaca. Membaca apa saja, buku cetak, buku elektronik, surat kabar cetak ataupun online. Nah, kegiatan membaca ini bisa menjadi salah satu cara kalian untuk menemukan ide cerita yang nantinya kalian kembangkan menjadi sebuah novel.

6. Menonton

Cara lain untuk bisa mendapatkan ide cerita adalah dengan menonton. Nonton apa? Apa pun, bisa film, berita, sinetron, video klip lagu. Semua itu bisa kalian jadikan inspirasi dalam menemukan ide cerita. Ide tak melulu harus orisinal. Tapi, hati-hati, meski tak harus orisinal, jangan lantas membuat cerita dengan tokoh, karakter, latar, plot, point of view yang sama persis, ya. Karena itu sama saja dengan plagiat, yang artinya kamu sudah melanggar hukum undang-undang hak cipta. Kamu boleh menjadikannya sebagai sumber inspirasi, tapi hanya idenya, ceritanya harus kamu kembangkan sendiri dengan kekhasan gayamu.

Nah, itu tadi beberapa cara untuk menemukan ide cerita. Pastikan ide ceritamu itu kuat dan unik, juga dekat dengan pembaca sehingga mereka tertarik membaca cerita kita. Bagaimana, kalian mau coba pakai cara yang mana? Cara mana pun yang kalian pilih nanti, jangan lupa untuk tetap melakukan riset, supaya ceritamu semakin kuat. Selamat mencoba dan bereksplorasi, ya!