Pada permainan tenis meja pengaruh gaya pada bola tenis meja adalah

Seorang pemain kasti memukul bola yg dilempar oleh pemain lawan. Jelaskan pengaruh gaya pada bola tersebut!

Jawaban:

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Gaya dapat menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak, benda bergerak menjadi diam, mengubah arah gerak benda, dan mengubah bentuk benda. Pada peristiwa seorang pemain kasti memukul bola yang dilempar oleh pemain lawan, maka gaya mengubah arah gerak bola kasti.

Dengan demikian, pengaruh gaya pada bola tersebut adalah mengubah arah gerak bola kasti

PENGANTAR
FISIKA DALAM TENIS MEJA
Fisika

mempunyai

misalnya olahraga.

kaitan

yang

erat

di

berbagai

kehidupan

Tenis Meja merupakan salah satu olahraga



diseluruh kalangan masyarakat, tetapi

digemari

sedikit dari kita yang memahami

konsep atau aplikasi fisika di tenis meja.

Salah satu ciri khas dari

pertandingan tenis meja adalah servis dan smesh. Bola yang meluncur
mempunyai lintasan unik yang memenuhi persamaan fisika. Salah satu
lintasan

geraknya yaitu memiliki spin yang bergerak sambil berputar.

Lintasan gerak bola yang memiliki spin ini mampu mengecoh lawan. Pada
permainan tenis meja kita tidak perneha mendengar servis atau smash yang
spektakuler seperti yang di sepak bola seperti yang di lakukan oleh David


Beckham dan Roberto Carlos sering mengecoh penjaga gawang karena
bola

yang

menyimpang

dilepaskan
dari

berbelok

lintasan

yang

secara

horizontal


seharusnya

tapi

di

kalau

udara

dan

melihat

dari

pergerakan bola tendanagn yang di lakukan oleh becham tersebut juga bias
kita gunakan sebagai acaun untuk menganalisis pergerakan bola ping pong
yang bergerak spin.
Kalau kita melihat secara garis besar ada bebarapa besaran fisika yang


termuat dalam permaianan Tenis Meja diantaranya :
1. Impuls dan Momentun
2. GLBB
3. Gerak Parabola yang di sebabkan oleh Efek Magnus
4. Diamika Rotasi

1

A. Impuls dan Momentum
1. Pada saat Bola ping pong bersentuhan dengan Bed atau meja maka
bola ping pong Akan memantul karena akibat gaya aksi dan reaksi
2. Anatar Meja dan bed bola pimpng Terjadi tumbukan lenting sebagian

e=



h2
h2


tapi alam hal ini berlaku

3. Jika kita tinjau dari perubahan energi pada saat memantul

Z= energo konservatif z = hi/hf

2

4. Pada saat menerima bola seolah-olah bola ping pong di keai gaya “ F”
sehingga terjadi peubahan arah dan kecepatan bola ping pong

F . ∆ t=m . ∆ v
B. GLBB
1. Pada saat serpis pertama bola akan mengalami percepatan lebih besar
, ini berlaku rumus Hukum II newton

: ΣF = m.a

2. Berlaku rumus kecepatan : Vt = V0 + a.t
C. Gerak Parabola akibat Efek Magnus


Perbedaan

tekanan

menimbulkan

bola

bergerak

dalam

lintasan

'melengkung' karena ada bagian yang mengalami tekanan yang besar.
Tekanan ini rupanya dihasilkan oleh medium, yakni udara, melalui
efek aksi reaksi sesuai hukum III Newton. Bola yang berotasi dengan
arah tertentu sesuai petunjuk jarum jam atau berlawanan arah) akan
mempercepat


atau

memperlambat

kecepatan udara disekitar bola

tersebut Peristiwa ini dinamakan efek magnus untuk menghormati peneliti
pertama tentang hal itu, Gustav Magnus. Akan lebih jelas di bahas pada
dinamika Rotasi
D. Dinamika Rotasi (Spin)
Dalam Tenis meja pada saat bola ping pong bergerak akan mendapat
gaya hambat dari garvitasi dan hambatan udara, sehingga walaupun bola
bergerak spin maka akan menghasilkan gerak mirip dengan gerak
parabola, ada tiga (3) jenis lintasan yang dihasilkan oleh bola ping pong
akibat dari gerak spin.Hal ini sering di tegaskan oleh para pra ahli fisika
bahkan selalu di muat dalam hukum fisika yakni , gerakan pada bola
dalam

bentuk


spin

akan

menimbulkan

aliran

udara

di

sekitarnya,semakin cepat udara mengalir,semakin kecil tekanannya.
Hal ini menimbulkan perbedaan tekanan sehingga menyebabkan gaya
yang menekan bola

untuk berbelok. Gambar di bawah menunjukan

bentuk lintasan bola ping pong dengan tiga keadaan .


3

a. Tipe-tipe gerakan bola yang ber-spin
Secara umum seperti yang di gambarkan di atas ada 3 (tiga) tipe
gerakan bola yang ber-spin (berputar terhadap sumbunya) pada
permainan tenis meja yaitu topspin, backspin(underspin) dan nospin.
 Topspin, yaitu bola berotasi searah dengan gerak majunya.
Gerakan bola tipe topspin akan memberikan beberapa dampak
dalam permainan yaitu:
-

Bola melengkung lebih tajam

-

Mengurangi kemungkinan bola keluar (out)

-

Membuat bola memantul lebih tinggi.


TEORI FISIKA (Topspin):

ketika bola bergerak dengan topspin, udara dibagian bawah bola
ping pong akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan udara
di bagian atas bola. Menurut fisika, udara yang bergerak lebih
cepat akan berkurang tekanannya. Perbedaan tekanan antara
daerah diatas bola dan di bawah bola, ini menyebabkan bola

4

terdorong ke bawah. Dorongan ke bawah inilah yang membuat
bola melengkung tajam kebawah.
 Backspin, yaitu bola berotasi berlawanan dengan gerak majunya.
Gerakan bola tipe backspin akan memberikan beberapa dampak
dalam permainan yaitu:
-

Arah bola akan cenderung melebar.

-



Kemungkinan bola keluar (out) lebih besar.

-

Membuat bola memantul lebih rendah.
TEORI FISIKA (Backspin):

ketika bola bergerak dengan backspin, udara dibagian bawah bola
akan bergerak lebih lambat dibandingkan dengan udara di bagian
atas bola. Menurut fisika, udara yang bergerak lebih lambat akan
bertambah tekanannya. Perbedaan tekanan antara diatas dan
dibawah bola ping pong, ini menyebabkan bola ping pong terdorong
ke atas (dari bawah ke atas). Dorongan ke atas inilah yang membuat
bola melengkung tajam keatas.
 No spin
Pada bola tampa spin kecepatan bola akan merata di sekitar bola
sehingga tekanan di atas dan di bawah bola akan seimbang,
akibatnya bola akan bergerak sesuai dengan lintasan awalnya
walaupun pada akhirnya tertarik kebawah itu karena di pengaruhi
oleh gaya grafitasi dan hambatan udara.
5

E. Pengaruh Gaya kontak Bet terhadapa Bola
Bola yang ber-spin (berputar terhadap sumbunya) seringkali membuat
lawan kalang kabut. Spin bisa bisa merubah arah bola ketika sedang
bergerak di udara atau setelah dipantulkan terhadap meja. Pada
umumnya pemain yang menerima bola dari lawan, akan memakai trik
memukul bola dengan arah yang berlawanan dari arah awal datangnya
bola. Trik ini adalah memvariasikan gaya kontak bet terhadap bola.
Sehingga pemain akan mengembalikan bola dengan beberapa keadaan:
-

Bola awal dari lawan adalah gerak Topspin, maka dikembalikan
dengan gerak Backspin.

-

Bola awal dari lawan adalah gerak Backspin, maka dikembalikan
dengan gerak Topspin.

-

Bola awal dari lawan adalah gerak Topspin, maka dikembalikan
dengan gerak Topspin.

-

Bola awal dari lawan adalah gerak Backspin, maka dikembalikan
dengan gerak Backspin.

Teori Fisika Gaya Kontak Bet - bola:
Benda yang berotasi (spin) yang kemudian mendapat gaya kontak dari
bet, akan dapat berubah arah karena gaya kontak itu mengakibatkan
gaya gesekan antara bola dengan bet. Ada dua arah akibat gaya gesek
bet terhadap bola yaitu arah positif dan arah negatif.

6

Akibat dari kedua arah tersebut akan merubah kecepatan anguler
(sudut) bola yang datang dari lawan.
-

Arah positif pukulan bet akan mengakibatkan bola kembali ke
daerah lawan dengan gerak spin bola yang sama dengan gerak spin
awal bola dari lawan. Misalnya gerak bola topspin atau backspin.

-

Arah negatif pukulan bet akan mengakibatkan bola kembali ke
daerah lawan dengan gerak spin bola yang berlawanan dengan
gerak spin awal bola dari lawan. Misalnya gerak bola topspin



backspin.
Hal ini menurut teori fisika, bahwa benda berotasi akan memiliki
kecepatan sudut

( ω ) . Ketika bola menyentuh bet, gaya kontak berupa

gaya gesek mulai bekerja, memperlambat gerak rotasi bola. Akibatnya
kecepatan sudut bola berubah yaitu

ω=ω 0−αt
Dimana,

τ =Iα=fR=μmgR
Selain itu, gaya gesekan tadi membangkitkan gerak translasi bola
terhadap bet.

v =at
Gerak translasi pada bet ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pemain
untuk merubah dengan cepat arah bola dengan memanfaatkan
gesekan yang diperbesar pada gerak translasi bola.

f =m a
7

Gaya gesekan ini diubah menjadi gaya pukul bet terhadap bola.
Sehingga gaya gesekan tersebut kembali membuat bola berotasi.

τ fR
ω=αt= =
I I
Persamaan diatas, bermakna fisis bahwa jika gaya gesekan bet
terhadap bola diperbesar, maka bola dapat kembali bergerak rotasi
(spin).
F. Theory of Pingpong TopSpin Drive

Sebelumnya, ada beberapa asumsi yang perlu diberikan di sini. kita asumsikan bahwa
bola bermassa m dan datang ke bet / raket pingpong membentuk sudut θ dengan
permukaan bet. Kemudian bola tersebut memiliki laju awal vB dianggap sebagai ‘bola
kosong’, alias belum punya spin / rotasi. Betnya sendiri diberi kecepatan oleh tangan kita
sebesar vR yang besarnya sebanding dengan laju bola yang datang. Parameter untuk laju
bet atau raket ini adalah R, dengan hubungan vR = R . vB .
Perhatikan gambar berikut ini untuk lebih jelasnya.

kenapa bola bisa mantul setelah kena bet? Bola tersebut ‘dipantulkan’ oleh gaya gesek
dan gaya normal ketika ia bersentuhan dengan permukaan bet. Mari kita
nyatakan F sebagai gaya gesek dan N sebagai gaya normal. Persentuhan antara bola
dengan bet akan berlangsung selama Δt detik, sehingga ada impuls yang dihasilkan oleh
interaksi keduanya. Perhatikan gambar di bawah

.

8

Misalkan setelah bola dipukul oleh bet kecepatannya menjadi vB‘ dan membentuk
sudut φ terhadap sumbu-x. Dengan memperhatikan diagram vektor-vektor gaya dan
kecepatan di atas, kita dapat tuliskan rumusan kekekalan momentum:
(1)… m vBx‘ = -m vB + N Δt sin θ + F Δt cos θ
(2)… m vBy‘ = F Δt sin θ - N Δt cos θ
Impuls N Δt sendiri setara dengan perubahan momentum pada arah gaya N , yaitu
(3)… N Δt = 2 m vB sin θ
Sementara pada arah F berlaku
b ω = vR + vB cos θ
Bola setelah dipukul bet akan memiliki momentum sudut
I ω = F Δt . b
dengan b adalah radius bola pingpong, dan I = (2/3) m b2 (momen inersia bola berongga).
Dengan demikian, kita tuliskan
(4)… F Δt = (I ω) / b = I (vR + vB cos θ)
= (2/3) m (vR + vB cos θ)
Substitusikan hasil pada (3) dan (4) ke persamaan (1) dan (2), sehingga diperoleh
vBx‘ = -vB + 2vB sin2θ + (2/3) cos θ (vR + vB cos θ)
vBy‘ = (2/3) sin θ (vR + vB cos θ) - 2 vB sin 2θ
Dengan memasukkan vR = R . vB pada hasil di atas dan sedikit utak-atik, kita dapatkan
(5)… vBx‘ = [-1/3 + (4/3) sin2θ + (2/3) R cos θ ] vB
(6)… vBy‘ = [(2/3) R sin θ - (2/3) sin 2θ ] vB
Mengingat bahwa setelah bola dipukul itu dia punya sudut φ, maka
tan φ = vBy‘ / vBx‘
Sekarang kita bisa tuliskan R sebagai fungsi θ setelah membagi persamaan (6) oleh (5):
R = [sin 2θ + 2 tan φ sin2θ - (1/2) tan φ ] / [sin θ - tan φ cos θ ]
Nah, nilai tan φ inilah yang krusial untuk menentukan sukses tidaknya bola bisa sampe
ke medan lapangan lawan. Misalnya kita ber aproksimasi aja nilai tan φ tersebut sesuai
dengan gambar di bawah

9

Jika Pemain yang akan melakukan topspin drive berada pada jarak d dari net, sementara
tinggi net sendiri adalah h, kita buat asumsi kalau bola bisa mulus melewati net dan jatuh
di area lawan (tidak out) jika terpenuhi syarat tan φ = 2h / d , anggap aja tan φ ini
konstan, yaitu dengan menetapkan h = 15.25 cm dan d = 1.5 m.
Hasilnya bisa dilihat pada gambar di bawah . Ada yang aneh dan gak logis sih, tapi bisa
kita analisis.

kita coba analisis plot di atas. Plot tersebut memberikan laju raket (bet) relatif terhadap
laju awal bola, yaitu yang telah dinotasikan dengan R. Dengan asumsi tan φ konstan yang
telah diberikan sebelumnya, kita bisa lihat bahwa ada korespondensi antara
besarnya R dengan sudut bet terhadap bola. Mulai dari nol hingga sekitar 10 derajat kita
bisa lihat nilai R yang negatif, ini artinya mustahil memberikan pukulan yang akan sukses
masuk ke area lawan. Nah, setelahnya pada sudut kritis sekitar 12 derajat, yaitu ketika bet
nyaris tertutup terhadap bola, kita bisa memberikan pukulan yang benar dengan laju bet
yang besar, menuju tak hingga. Pokoknya mah pukul aja sekenceng-kencengnya kalau
kita pake sudut bet θ yang sangat kecil, insya Allah bolanya masih bisa masuk ke area
lawan, hehe… Konsekuensi dari pukulan keras dengan sudut kecil ini adalah si bola bisa
memiliki spin / rotasi yang sangat deras.
10

Sementara itu, laju bet yang perlu kita berikan akan jadi lebih kecil jika sudut bet yang
digunakan lebih besar dibanding sudut kritis. Artinya kita nembaknya pelan-pelan aja
kalau betnya cukup terbuka terhadap bola. Konsekuensi dari cara memukul seperti ini
adalah spin si bola akan lebih pelan dibandingkan cara memukul yang sebelumnya.
Sepertinya sih hasil perhitungan ini logis-logis aja jika dibandingkan dengan praktiknya.
Yang saya agak aneh cuma satu hal, yaitu ternyata sudut nol derajat bisa juga
menghasilkan pukulan yang sukses untuk memasuki area lawan. Hehe, saya memang
mengabaikan hal yang sangat penting dalam perhitungan di sini, yaitu tinggi si bet ketika
memukul bola dan posisi bola secara rinci untuk “in” (tidak out) di area lawan. Hal
penting lainnya yang diabaikan adalah efek Magnus, yaitu efek gesekan rotasi bola
dengan udara yang dapat mengubah trayektori / lintasan bola secara signifikan. Kapankapan aja deh kalau ada mood dihitung lagi yang bener :p. Setidaknya dengan first
approximation yang diberikan di sini bisa membuat kita terbayang kalau mau melakukan
topspin drive itu harus memberikan kecepatan bet yang besar jika sudutnya kecil terhadap
bola, atau berikan kecepatan yang kecil jika sudutnya besar.

11

G. Refrensi

1. The physics of table tennis, Ricard alert Zend, institute pere vives vich, Academi
years 2005-2007
2. Compasiana
3. Video ( Killerspin Table Tennis Technique_ Ball and Spin) sumber youtube
4. Video (Fisika Fun #44) sumber youtube
5. http://protabletennis.net/content/mechanics-table-tennis

12

Daftar Isi
A.

Pengantar .……………………………………………………..…………………. 1

B.

Impuls dan Momentun .…………………………….…………..…………………. 2

C.

GLBB .………………………………………...………………..…………………. 3

D.

Gerak Parabola yang di sebabkan oleh Efek Magnus .……………………………. 3

E.

Diamika Rotasi
a. Topspin, .……………..…………………...………………..………………….

4

b. Backspin (underspin) .………………….....………………..………………….

5

c. Nospin .…………………………….……...………………..………………….

5

F.

Pengaruh Gaya kontak Bet terhadapa Bola .………….………..…………………. 6

G.

Theory of Pingpong TopSpin Drive .……………………………..………………. 8

H.

Daftar Pustaka …………………………………………………………………..… 12

13

RESUME

FISIKA dalam
TENIS MEJA
Di susun untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Fisika

Oleh :
Taqiudin Zarkasi
(0402513122)

14

PRODI PENDIDIKAN IPA (FISIKA)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

15