Para hobiis baru tanaman hias yang muncul dan tumbuh marak karena pandemik Covid-19 umumnya adalah masyarakat perkotaan dan sebagian besar adalah kaum perempuan. Pada kenyataan bahwa sempitnya lahan pekarangan rumah di kota-kota, sehingga fungsi pot dalam budidaya tanaman hias sangatlah cocok. Disamping itu pula, penanaman tanaman hias dalam pot ditujukan untuk kepentingan kemudahan pengaturan tanaman tersebut untuk keperluan dekorasi ruangan atau teras dan balkon rumah. Padi sisi lainnya, para hobiis baru ini, menanam dan merawat tanaman hias menjadi tren kekinian sekaligus hal yang menyenangkan, sehingga tidak dipungkiri koleksi tanaman hiasnya hari demi hari terus bertambah. Uraian artikel kali ini adalah bagaimana kita mempersiapkan bahan tanam atau bibit siap tanam bagi koleksi tanaman hias kita. Pengetahuan mempersiapkan bahan tanam dalam memenuhi hobi baru ini sangat berpengaruh terhadap investasi yang dipersiapkan. Jika paham bagimana mempersiapkan bahan tanam yang efisien dan efektif, maka untuk memiliki koleksi tanaman hias tidak perlu membeli tanaman yang siap pajang. Bahkan dengan memahami cara mempersiapkan bahan tanam, maka para hobiis dapat memanfaatkan hobinya sebagai usaha yang mendatangkan penghasilan. Berikut adalah beberapa cara mendapatkan bahan tanam tanaman hias untuk menambah koleksi. Penyapihan anakan Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk memperbanyak koleksi tanaman hias. Penyapihan anakan ini maksudnya adalah memisahkan anakan yang tumbuh dan berkembang pada tanaman induk (pokok) untuk ditanam pada media tanam yang lain. Pemisahan anakan dilakukan sambil mengganti media tanam pada tanaman induk, sehingga dapat menghasilkan dua keuntungan sekaligus, yaitu sambil memanen anakan (tunas) baru dan juga sekaligus mengantikan atau memperbaiki media tanam induknya. Biasanya dengan dengan dilakukannya penyapihan tunas anakan dan sekaligus mengganti dan memperbaiki media tanam akan merangsang pertumbuhan tanaman induk lebih baik dan menghasilkan anakan baru lagi. Contoh pemisahan anakan tanaman Aglonema (sri rejeki) dan cara menanamnya adalah sebagai berikut:
Contoh ilustrasi pemotongan rumpun tunas anakan pada Aglonema. Tanda panah menunjukkan posisi pemotongan dilakukan sehingga mendapatkan cukup banyak anakan sebagai bahan tanam tanaman untuk menambah koleksi.
Penyapihan (membagi) rumpun tanaman hias tahunan. Tipe penyebar atau merambat. Tanaman hias tipe ini sering merupakan tanaman hias penutup tanah seperti lily paris. Tanaman tipe ini menyebar atau memperbanyak diri dengan menggunakan sulur yang merupakan modifikasi batang (lebih tepatnya cabang) yang apabila menyentuh tanah, pada bagian yang menyentuh tanah tersebut akan membentuk sistim perakaran dan kemudian sistim tajuk sendiri.
Tanaman muda dan berukuran lebih kecil dari induknya sering disebut sebagai crown. Tanaman muda yang terbentuk tersebut dapat dipisahkan dengan induknya, sebagai bahan tanaman baru, yang dapat ditanam di tempat terpisah (pot atau wadah baru).
Rumpun. Tanaman hias ini merupakan tanaman yang tumbuh dan berkembang dengan membentuk anakan yang cukup banyak jumlahnya sehingga membentuk suatu rumpun tanaman. Rumpun tanaman hias ini dapat dipisahkan sehingga menghasilkan tanaman yang sama dalam jumlah yang banyak.
Cara memisahkan rumpun tanaman hias ini sangatlah mudah. Caranya diawali dengan menggali seluruh rumpun dan tarik atau potong bola akar hingga terpisah. Menggali sebagian tanah atau dengan tidak mencabut seluruh tanaman. Bagian tanaman yang telah tergali itu saja yang dipisahkan dengan cara memotong rumpun kecil beserta sistim perakarannya.Secara hortonomis, penggunaan organ-organ tersebut yang disapih (dipisahkan) dari tanaman induknya tentunya sangat menguntungkan bagi usaha perbanyakan tanaman hias sebagai bahan tanam-bibit. Hal ini disebabkan, bahan bibit yang digunakan memiliki cadangan makanan yang cukup sehingga selama masa adaptasi untuk membentuk tunas dan kemudian bibit tidak mengalami cekaman lingkungan yang berarti. Setelah mendapatkan bahan tanaman dengan cara-cara seperti dijelaskan di atas, maka keberhasilan bahan tanam tersebut setelah dipindah tanamkan sangat tergantung beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan bahan tanam-bibit tersebut untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru meliputi faktor dalam, faktor lingkungan, dan faktor pelaksanaan. Faktor dalam meliputi kesehatan fisiologis bahan tanaman yang digunakan. Sedangkan faktor lingkungan meliputi kelembaban baik tanah maupun udara, cahaya, dan suhu, serta ketersediaan unsur hara terkandung pada media tanam dalam pot. Faktor pelaksanaan yang sangat penting bagi keberhasilan perbanyakan tanaman hias tersebut adalah saat perbanyakan bahan tanam, seperti teknik penyapihan atau teknik pembelahan. Setiap bagian atau potongan bahan bibit paling tidak mengandung satu mata tunas.
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview |