Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?

Kerajinan berbasis media campuran merupakan salah satu kerajinan yang bertujuan untuk mengubah bentuk suatu benda dengan memadukan dua bahan baku, dominan dan tambahan. Tujuannya untuk membuat kerajinan terlihat lebih menarik, namun tetap mempertahankan fungsi asli dari benda tersebut.

Selain agar lebih menarik, pembuatan kerajinan berbasis media campuran ternyata juga memiliki tujuan lain, di antaranya untuk menghemat bahan baku utama, menjadikan karya terlihat lebih modern, dan meningkatkan estetika karya.

Bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan berbasis media campuran adalah batuan, kayu, plastik, kayu, dan logam. Bahan-bahan tersebut juga harus diperhatikan sifatnya agar tidak merusak bahan campuran lainnya.

Dari beragamnya bahan yang digunakan, ada beberapa contoh hasil kerajinan berbasis media campuran. Di antaranya adalah gantungan kunci, pigura logam, dan kalung batu mulia.

Karena menciptakan bentuk karya yang baru, maka kerajinan berbasis media campuran memerlukan pembuatan rancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat harus mempertimbangkan bentuk seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang dibuat.

Berikut ini adalah dua petunjuk perancangan karya agar menciptakan kerajinan berbasis media campuran yang sesuai dengan tujuannya, modern dan unik.

Stilasi merupakan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan. Penyederhanaannya dapat dilakukan dengan mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik.

Sementara yang kedua adalah deformasi atau merubah produk kerajinan hingga menjadi bentuk yang benar-benar baru dan bersifat permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tetang obyek atau produk asalnya dengan tujuan perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.

Deformasi

Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek.

Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?


Dalam senirupa istilah deformasi diartikan sebagai suatu kegiatan penggayaan atau perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu objek yang dilakukan dengan cara penambahan beberapa unsur visual tertentu sehingga terciptalah suatu karya baru yang lebih menarik, gambarnya disebut dengan gambar deformasi atau karya deformasi.


Stilasi sendiri merupakan penggayaan bentuk atau penggambaran dari bentuk alami menjadi bentuk ornamental (hiasan) yang dilakukan dengan cara pengurangan atau penyederhanaan objek, sedangkan gambarnya disebut gambar stilasi yang dapat diartikan sebagai bangun hias yang menggambarkan sesuatu dan akan disusun pada bidang hias.

Baik “Deformasi” maupun “Stilasi” sebenarnya tujuannya sama yaitu untuk menciptakan suatu karya yang lebih menarik dari pada objek aslinya. Adapun objek yang digunakan biasanya adalah tentang flora, fauna, dan manusia. 

Perbedaan antara karya atau gambar deformasi dan gambar stilasi adalah sifatnya, karya atau gambar deformasi biasanya lebih bersifat murni artinya karyanya dibuat murni sebagai hiasan contohnya seperti objek lukisan yang dipakai sebagai hiasan dinding, sedangkan karya stilasi lebih bersifat terapan artinya lebih fokus pada nilai fungsi contohnya motif batik yang objeknya dibuat lebih sederhana dari objek aslinya supaya mudah diterapkan dalam pembuatan batiknya.

Dalam deformasi maupun stilasi kita mengenal istilah ornamen, secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasi, Sedang dalam bahasa Inggris ornament berarti perhiasan. Secara umum ornament adalah suatu hiasan (elemen dekorasi) yang diperoleh dengan meniru atau mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam.

Ornamen pada umumnya mempunyai bentuk tertentu, dapat berupa segi tiga, segi empat, lingkaran, dan sebagainya. Alangkah susah dan sulitnya untuk menerapkan bentuk-bentuk objek seperti keadaan aslinya, yakni secara naturalistis ke dalam bidang hias tertentu tanpa mengadakan penyesuaian atau perubahan-perubahan terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu mengadakan penggubahan pada motif-motif tersebut sehingga menjadi bentuk ornamental, artinya memiliki sifat-sifat sebagai hiasan.

Nah disinilah keberadaan teknik gambar stilasi sangat dibutuhkan supaya kita dapat merubah objek hiasan yang semula rumit menjadi lebih sederhana sehingga mudah digunakan sebagai objek hiasan.

Karakteristik gambar stilasi adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan bentuk yang tegas
  2. Memiliki kesan datar
  3. Bentuk oranamental (hiasan) yang indah
  4. Tidak meninggalkan karakteristik objek asli motif yang dibuat.
Ada dua permasalahan yang perlu diperhatikan dalam membuat stilasi, yaitu bangun luar dan isen. Bangun luar sebagai bangun utama atau bentuk luar gambar stilasi, sedangkan isen sebagai kelengkapan dari bentuk keseluruhan dan ciri serta sifat khasnya sekaligus untuk menambah nilai variasi dan daya tarik.

Langkah-langkah pembuatan gambar stilasi adalah sebagai berikut: 

1. Menentukan pilihan motif yang akan diwujudkan menjadi stilasi


Dalam hal ini misalkan kita memilih motif binatang berupa ikan.


2. Penggambaran Bangun Luar.
Fungsi stilasi sebagai unsur yang diisikan pada bidang hias maka penggambaran bangun luarnya kemungkinan pertama dapat berbentuk bebas dan kemungkinan lain dapat mangacu pada bentuk bidang hiasnya, baik berbentuk geometris maupun nongeometris. 


3. Menyempurnakan dan melengkapi bagian-bagian bangun luar. 
Hal ini dilakukan dengan cara membagi-bagi atau merajang bangun luar sesuai dengan bentuk-bentuk bagian motifnya.


4. Pemberian Isen. Agar lebih indah dan menarik, gambar stilasi perlu dilengkapi dengan isen-isen berupa variasi titik, garis, blok, dan warna dengan memperhatikan ciri serta sifat khas sumbernya.


5. Finishing. Dengan membersihkan bagian yang tidak diperlukan dan menyempurnakan bagian-bagian bentuk, garis, blok dan warna sehingga penampilannya menjadi rapi, bersih dan menarik. Demikian proses dan tahapan menggambar stilasi seperti tersebut di atas tidak bersifat mengikat, maka berbagai kemungkinan lain dapat dilakukan untuk mencapai kesempurnaan hasil sesuai dengan gagasan dan kreativitas masing-masing.

Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus merupakan negeri bahari sangat kaya adat istiadat, karena itu pulalah kekayaan bendawinya pun amat banyak dan beragam. Budaya yang lahir dari suku-suku bangsa yang tersebar di bumi nusantara dalam banyak hal memiliki kesamaan ciri ataupun pencitraannya, yaitu citra sebagai milik bangsa Indonesia yang khas dan kental dengan kekayaan budaya tradisi. Kepulauan Indonesia telah menjadi pusat perkembangan abadi Asia sejak jaman dahulu. Banyak pulau-pulau yang dianugerahi berbagai kekayaan alam yang melimpah dan penduduknya diberkahi keahlian tradisi dengan berbagai kerajinan mulai dari batik, berbagai ukiran kayu, aneka logam, keramik, berbagai bentuk anyaman dan sebagainya. Semuanya ini patut kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Cintailah kekayaan yang dimiliki negeri kita. Kerajinan berbasis media campuran banyak dilakukan oleh pengrajin. Tahukah kamu apa maksud dari pembuatan kerajinan yang dibuat dengan strategi perubahan seperti menggunakan bahan berbasis media campuran? Beberapa alasan yang dapat dikemukakan adalah:

  1. adanya kekurangan bahan baku atau memanfaatkan bahan baku yang tidak banyak jumlahnya,
  2. menghindari bentuk yang monoton,
  3. meningkatkan estetika pada tampilan produk, dan
  4. lebih terlihat modern karena dapat disukai oleh semua kalangan.

Sebagai pembuat karya selain diperlukan keterampilan dan kreativitas juga diperlukan pengembangan karakter lainnya seperti; kemauan keras, berani mencoba, tidak pantang menyerah, ulet, berani ambil resiko, dan bertanggung jawab. Kembangkanlah kreativitas dan keterampilan dalam berkarya, agar dihasilkan produk kerajinan yang inovatif dan disukai banyak orang. Dengan demikian citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kreatif, trampil, dan bertradisi dapat dilestarikan dengan sebaik-baiknya.

Prinsip Kerajinan Berbasis Media Campuran

Dalam pembuatan produk kerajinan dengan menggunakan satu jenis bahan terkadang banyak menemui kendala. Kendala yang biasa didapat seperti terbatasnya bahan baku, bentuk produk yang monoton, dan kurang terlihat modern. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa produk kerajinan sejenis ini yang biasa disebut orang bentuk klasik banyak juga peminatnya, namun sebagai pengrajin perlu juga meningkatkan inspirasinya untuk melakukan perubahan perubahan bentuk pada produk kerajinan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media campuran.

Dalam melakukan perubahan strategi pada kerajinan berbasis media campuran perlu kiranya kita memahami prinsip kerajinan berbasis media campuran itu seperti apa. Adapun prinsip perubahan strateginya adalah sebagai berikut :

  1. Merupakan penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu ketika dilakukan penggabungan, misalnya bahan yang digunakan dapat membuat bahan lainnya terkikis atau berkarat dan sebagainya.
  2. Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai jenis. Tidak hanya satu saja melainkan lebih dari satu, dapat dua, tiga atau lebih. Semua bergantung kepada rancangan kebutuhan dari produk kerajinan yang akan dibuat.
  3. Bahan dapat terdiri dari bahan homogen, atau heterogen. Misalnya bahan alam dengan bahan alam, bahan buatan dengan bahan buatan, dapat pula bahan alam dengan buatan. Tidak terjadi perubahan fi sik pada salah satu bahan yang digabungkan, misalnya terjadi lelehan setelah direkatkan dan sebagainya.
  4. Masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat.
  5. Penggabungan bahan yang dilakukan harus dapat menyatu dengan bahan lainnya, sehingga terjadi kesatuan dan harmonisasi.

Kerajinan berbasis media campuran dengan penciptaan bentuk baru diperlukan pembuatan rancangan yang tepat. Rancangan yang dibuat juga harus mempertimbangkan bentuk yang seperti apa yang diinginkan pada produk kerajinan yang akan dibuat. Di bawah ini beberapa petunjuk sebelum melakukan perancangan produk, agar tercipta bentuk produk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.

1. Menyederhanakan Bentuk dengan Mengurangi atau Menambah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Stilasi)

Melakukan strategi perubahan dengan menyederhanakan bentuk produk kerajinan dilakukan dengan melakukan pengamatan pada produk asal sebagai obyek perubahan, yang dilakukan adalah mengurangi bentuknya yang dirasa berlebihan atau dengan cara menambah bentuknya jika dirasa kurang menarik. Dengan demikian diharapkan produk kerajinan berbasis media campuran yang dihasilkan menjadi bentuk yang sangat artistik.

Menyederhanakan bentuk dengan cara mengurangi atau menambah bentuk, prinsip yang harus dilakukan dalam tahap perancangan adalah sebagai berikut:

  1. pesan eksplisit pada produk harus jelas, apakah sebagai produk fungsional ataukah sebagai produk hias,
  2. pesan yang bersifat implisit pun harus diperhatikan, apakah produk kerajinan membawa pesan infomatif atau prestige,
  3. bahan yang tersedia sejak awal dapat menjadi modal perancangan produk kerajinan, namun dapat pula bahan yang dibutuhkan disiapkan setelah perancangan,
  4. produk kerajinan sebagai materi asal untuk dilakukan penyederhanaan bentuk harus disiapkan, apakah bentuknya gambar ataupun bentuk langsung,
  5. perhatikan penghematan bahan, agar produksi dapat dilakukan sebanyak mungkin dengan berbagai bentuk rancangan.

Dalam berkarya kerajinan banyak hal bisa dilakukan. Jika kesulitan ide atau gagasan yang banyak orang lakukan adalah menyederhanakan bentuknya dengan cara mengurangi atau menambah bentuk dari produk asal agar lebih menarik perhatian pembeli. Perilaku demikian masih disebut kreatif, karena hasilnya adalah penciptaan bentuk baru yang berbeda dari contoh aslinya. Lakukan pembuatan rancangan dalam menyederhanakan bentuk sebanyak banyaknya hingga didapatkan bentuk kerajinan berbasis media campuran yang unik dan artistik.

Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?

Kerajinan ini terbuat dari logam kuningan agar kuat dan diberi penyangga besi agar terlihat monumental dengan kayu sebagai alas produk (base) yang juga berguna untuk menambah daya tarik hiasan ruang. Proses menggayakan bentuk nampak pada bagian tiang penyangga dan fungsinya. Selain sebagai hiasan produk ini dapat dijadikan sebagai kap lampu.

Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?

Produk hiasan meja dari bahan kerang awalnya hanya diletakkan begitu saja dengan tambahan aksen seperlunya sebagai hiasan lemari atau meja. Namun dengan lebih kreatif selain dipadukan dengan bahan logam, produk kerajinan fungsi hias ini ditambah bentuknya menjadi memiliki kaki sehingga dapat berdiri kokoh dan artisitik. Selain itu ragam hias yang diterapkan juga sangat indah dan detail.

2. Merubah Bentuk Produk Kerajinan Berbasis Media Campuran (Deformasi) Manusia sebagai insan senantiasa mendambakan kehidupan yang humanis, suatu kehidupan yang laras, menyenangkan lahir dan batin. Manusia dengan segala pengalamannya akan selalu mendahulukan kebahagiaan dan kenyamanan.Untuk beberapa orang kebahagiaan itu menjadi dambaan dan akan sangat sadar bahwa tiap orang berhak atas kebahagiaan itu. Di sepanjang perjalanan sejarah peradaban itu, manusia memperlihatkan ketergantungannya pada kebendaan. Bagai daun dan tangkainya, bahwa keduanya tak dapat dipisahkan, bahkan keduanya merupakan perpaduan yang erat dan sulit untuk diabaikan. Pertalian yang erat ini terkadang ditandai dengan latar belakang budaya. Maka sangat beralasan jika dalam memenuhi kebendaan, manusia berkaitan erat dengan tujuan agar dapat menjamin tingkat kepuasan pemakainya. Demikian pula terhadap strategi perubahan bentuk untuk produk kerajinan. Tentunya hal mendasar di atas sangat mempengaruhi terbentuknya rancangan baru yang mengarah kepada tingkat kepuasan manusia itu sendiri. Selain dengan cara menyederhanakan bentuk, kerajinan berbasis media campuran dapat pula dilakukan dengan menggunakan cara merubah bentuk hingga menjadi bentuk yang benar-benar baru. Hal ini sejalan dengan keinginan manusia yang mengarah kepada tujuan jangka panjang. Deformasi diartikan sebagai perubahan bentuk yang terjadi secara permanen. Perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tetang obyek atau produk asalnya, agar perubahan yang diharapkan dapat terlihat dengan maksimal.
Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?
Produk kerajinan terbuat dari bahan kayu. Meskipun tidak terlihat jelas paduan bahan yang digunakan, namun sesungguhnya kursi ini memiliki campuran bahan kayu yang dibentuk sedemikian rupa hingga tidak nampak. Fungsinya sebagai kursi, namun bentuknya sudah dirubah sehingga tidak menyerupai kursi yang sebenarnya.
Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?
Produk kerajinan berbasis media campuran. Karya ini terbuat dari keramik, fungsinya sebagai mangkuk, namun bentuknya sudah diubah terutama pada bagian dekorasi bagian dalamnya, sehingga tidak maksimal berfungsi sebagai mangkuk. Namun keramik ini tetap digunakan sebagai wadah bunga atau lilin.

Mengapa perubahan bentuk ini harus diimbangi dengan pengetahuan tentang obyek atau produk asalnya?