Mengapa ketika menulis teks persuasi harus menyiapkan sejumlah bujukan atau ajakan

BAHAN AJARAyo Menulis TeksPersuasi!Kelas VIII/IINAMA: ………………………………………………………………KELAS: ………………………………………………………………SEKOLAH: ………………………………………………………………

Teks Persuasi dibentuk oleh beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut disusun secarasistematis dan saling berhubungan. Selanjutnya bagian tersebut disebut strukturpembangun teks persuasi1.Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentangmasalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.2.Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicaraterkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian inidikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.Kehadiran argumen ini berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.3.Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnyadinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat.4.Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yangbiasanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengandemikian, oleh karena itulah.a.Kalimat persuasifPengertian kalimat persuasif adalah sebuah kalimat yang berisi himbauan atauajakan secara halus agar si pembaca mau atau bersedia mengikuti kemauan yangdisampaikan oleh penulis kelimat tersebut. Kalimat persuasif berisikan fakta agarlebih meyakinkan pembaca untuk mengikuti ajakanyang ada pada paragraphKalimat persuasif berbeda dengan kalimat perintah. Letak perbedaannya yaitu kalimatpersuasi berisi perintah yang sifatnya sekedar mengajak dan tidak meminta secaralangsung.Sementara pada kalimat perintah penulis memberikan perintah secara gamblangatau langsung. Untuk mempermudah membedakannya, simak contoh kalimat berikut ini;2. Unsur kebahasaan teks persuasifPengenalan isuRangkaian argumentPernyataan ajakanPenegasan kembali

Kalimat PersuasifKalimat PerintahBelajarlah dengan sungguh-sungguh!Ayo berolahraga dengan teratur!Belajar yang sungguh-sungguh!Olahraga yang teratur!Ciri-ciri kalimat persuasi1.Dari segi isi, kalimat persuasi memuat sifat ajakan di dalamnya;2.Dari segi penulisannya, kalimat persuasi ditutup oleh tanda serukarena ia identik dengan kalimat perintah;3.Kalimat persuasi biasanya menggunakan kata persuasif sepertihalnya: ayo, mari, marilah, dan lain sebagainya;4.Agar lebih mengena, kalimat persuasif disajikan seindah mungkin,

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 7 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Teks persuasif atau teks yang bersifat ajakan adalah teks yang dihadirkan khusus untuk mengajak para pembaca untuk melakukan sesuatu hal. Teks persuasif mirip seperti copywriting dalam iklan. Karena teks persuasif banyak dipakai di iklan iklan, untuk menarik calon konsumen mereka. Dalam membuat teks persuasif tidaklah mudah. Karena kamu harus memiliki pengetahuan mengenai struktur dan gaya bahasa yang digunakan. 

Selain itu, jam terbang dalam menulis teks persuasif juga sangatlah penting. Dengan memiliki jam terbang yang tinggi, kamu bisa membuat teks persuasif atau copywriting yang bagus. Oh ya satu lagi, orang yang bisa melakukan copywriting, bayarannya cukup mahal loh. Jadi manfaatkan momen belajar ini dengan memahami teks persuasif dengan mudah melalui rangkuman berikut ini.

A. Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasif

1. Pengertian Teks Persuasif

Teks persuasif adalah berisi ajakan atau bujukan. Pernyataan pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan keinginan penulis. Sebagai tulisan yang bersifat ajakan, pernyataan pernyataan di dalam teks tersebut cenderung “mempromosikan” sesuatu yang diperlukan pembaca.

Di dalam teks persuasif terdapat pendapat pendapat seperti halnya di dalam teks argumentatif. Mungkin pula tersaji fakta. Di dalam teks persuasif, baik pendapat maupun fakta digunakan dalam rangka memengaruhi pembaca agar mau mengikuti bujukan bujukan itu.

Di samping menggunakan fakta, penulis dapat pula menggunakan pendapat para ahli. Juga bisa menggunakan cara lainnya yang sekiranya dapat memperkuat ajakan atau imbauannya itu.

2. Ajakan dalam Teks Persuasif

Ajakan adalah kata kata atau perbuatan untuk mengajak; undangan. Ajakan dapat pula berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu). Di samping itu, tidak sedikit pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya itu secara tersirat.

Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, pembaca tetap akan memahami bahwa teks itu berisi suatu ajakan atau bujukan agar pembacanya itu berbuat sesuatu sesuai dengan harapan penulisnya.

B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif

1. Simpulan Isi Teks Persuasif

Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks itu. Karena isi teks persuasi berkenaan dengan ajakan, kesimpulan tersebut tidak jauh dari jawaban atas pertanyaan “Mengajak apa teks persuasi itu?”  

Contoh sebuah teks persuasif dan kesimpulannya.

Betapa sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan merokoknya. Seberapa mahal pun harga rokok tidak dapat menghentikan mereka. Misalnya, di Malaysia, harga 20 batang rokok dapat setara dengan lima persen pendapatan buruh kasar. Di Shanghai, Cina, petani dan perokok menghabiskan uang untuk membeli rokok lebih banyak daripada yang dipakai untuk membeli gandum, daging, dan buah buah sebagai kebutuhan utama  mereka.  Hentikan merokok sebelum candu rokok melekat pada diri Anda.

Simpulan untuk cuplikan teks tersebut adalah kita harus menghentikan kebiasaan merokok agar tidak menjadi kecanduan.

2. Langkah langkah Penyimpulan Teks Persuasi

  • Membaca keseluruhan isi teks, menemukan gagasan umum teks.
  • Mencatat bagian bagian penting dari isi teks itu, di awal atau di akhir paragraf.
  • Memahami hubungan logis antar bagian penting teks itu, hubungan kualitas.
  • Merumuskan kesimpulan akhir isi teks secara ringkas dan jelas.

C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

1. Struktur Teks Persuasif

  • Pengenalan isu, yakni berupa berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
  • Rangkaian argument, yakni berupa sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait  dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen argumennya itu. 
  • Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Adapun kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan ajakan itu.
  • Penegasan kembali atas pernyataan pernyataan sebelumnya, yang biasanya ditandai oleh ungkapan ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Kaidah kebahasaan yang berfungsi sebagai penanda utama teks itu adalah terdapatnya penyataan pernyataan  yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan, dan sejenisnya.

  1. Menggunakan kata kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. 
  2. Menggunakan kata kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
  3. Menggunakan kata kata kerja mental (diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan. 
  4. Menggunakan kata kata perujukan (berdasarkan data….).

Contoh kalimat pendapat:

  1. Kita memang belum bisa terbuka membicarakan soal seks dan kesehatan reproduksi.
  2. Kita bisa bertanggung jawab atas pilihan kita tadi sehingga tidak akan menyesal di kemudian hari.

Contoh kalimat fakta:

  1. Lewat situs situs tertentu di internet, beragam informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan.
  2. Dari sepuluh itu, salah satunya adalah mendapatkan informasi yang tepat mengenai reproduksi remaja.

D. Menulis Teks Persuasi

1. Penyiapan Bujukan, Ajakan

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penulisannya adalah menyiapkan sejumlah bujukan ataupun ajakan. Hal inilah yang juga berfungsi sebagai tema utamanya. 

Contoh bujukan: 

a. Mari, belajar dengan baik.  b. Ayo, kita pergi berwisata.  

c. Sayangilah orang tuamu. 

Pada umumnya seseorang bisa mengikuti suatu bujukan apabila dalam dirinya sudah tertanam kepercayaan. Oleh karena itu, siapkan pula sejumlah fakta dan pendapat yang bisa mendorong orang lain untuk melakukan sesuai dengan harapan kita.

2. Memperhatikan Struktur dan Kaidah Teks Persuasi

Untuk menulis teks seperti itu, terlebih dahulu kita harus menentukan temanya, yakni berupa bujukan utama yang hendak disampaikan kepada pembaca/pendengar.
Kemudian membuat perincian perinciannya. 

Contoh Teks:

Belajarlah dengan tata cara yang baik, yaitu, berdoalah sebelum belajar dengan niat tulus akan belajar sungguh sungguh. Pusatkan pikiran ketika belajar. Ketika kamu mulai merasa jenuh, berhentilah sejenak untuk menenangkan otak, bisa dengan nonton televisi (minimal 10 menit), berdiri, duduk rileks, berjalan mengelilingi ruangan, atau juga menggerak-gerakkan badan. Setelah itu,  belajarlah  kembali dengan tenang.

Dilihat dari isinya, teks tersebut menyampaikan bujukan bujukan. Hal itu tampak pada kata kata berikut: belajarlah, pusatkan perhatian, berhentilah, belajarlah. Dengan karakteristiknya seperti demikian, teks tersebut tergolong ke dalam bentuk persuasi.

Untuk menulis teks ulasan yang bagus, kamu harus menentukan tema, yakni berupa bujukan utama yang hendak disampaikan. Apakah bujukan itu berupa beli produk, melakukan hal, atau yang lainnya. Kemudian buatlah perincian perinciannya supaya pembaca tahu apa yang disampaikan. 

Jadi, dapat disimpulkan langkah langkah penyusunan teks persuasi :

  • Menentukan tema (bujukan utama).
  • Menyusun perincian (pengenalan isi, rangkaian, pendapat atau fakta, ajakan, dan penegasan kembali). 
  • Mengumpulkan bahan (fakta dan pendapat).
  • Mengembangkan teks (memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan).