Gerak yang diolah untuk hanya mendapat nilai artistiknya saja dinamakan gerak

Gerak yang diolah untuk hanya mendapat nilai artistiknya saja dinamakan gerak

@

November 2018 0 338 Report

Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu adalah... a. gerak stilatif b. gerak distorsif c. gerak murni d. gerak maknawi

e. gerak kontemporer [Soal Ujian Akhir Semester UAS 2015]

1.Gerak murni atau disebut gerak wantah adalah gerak yang disusundengan tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik (keindahan) dan tidakmempunyai maksud-maksud tertentu.2.Gerak maknawi (gesture) atau gerak tidak wantah adalah gerak yang yangmengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi, Misalnya gerakulap-ulap (dalam tari jawa) merupakan stilasi dari orang yang sedangmelihat sesuatu yang jauh letaknya.Betawi merupakan contoh gerak murniMotif gerak ulap-ulap pada tari jawamerupakan gerak maknawi yang artinyamelihat sesuatu yang jauh letaknya12Buku K.13 Hasil Revisi

Seni Budaya141C.Nilai Estetis dalam Gerak TariNilai estetika pada tari tidak hanya dilihat secara keseluruhan tetapi jugadapat dilihat pada geraknya. Nilai estetika pada tari dapat diperoleh melaluipenglihatan atau visual dan pendengaran atau auditif. Nilai estetika secaravisual berdasarkan dari gerak yang dilakukan sedangkan secara auditifberdasarkan iringan tarinya. Nilai estetikabersifat subjektif. Gerak bagi orangtertentu mungkin memiliki nilai estetika baik tetapi bagi orang lain mungkinkurang baik. Penilaian ini tidak berarti tari yang ditampilkan baik atau kurangbaik.Gerak pada tari merak misalnya, merupakan ungkapan keindahan darigerak gerik kehidupan burung merak keindahan tersebut dituangkan darigerak satu ke gerak lain sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Demikian jugatari yang berkembang di daerah Dayak terinspirasi dari keindahan burungEnggang. Kepak sayap Enggang diwujudkan dalam bentuk gerakan yanggemulai tetapi cekatan dan tangkas.Gambar keindahan sayapburung merakdiinterpretasikan melaluigerak nan indah.Gambar kepak sayap burungEnggang divisualisasikanmelalu gerak yang lembuttetapi tegas.12Buku K.13 Hasil Revisi

142Kelas X SMA / MA / SMK / MAKNilai estetika dapat pula dikatakan sebagai persepsi dan impresi. Persepsiadalah tahap di mana sensasi itu telah berkesan. Persepsi menggerakkan prosesasosiasi-asosiasi dan mekanisme lain seperti komparasi (perbandingan),diferensiasi (pembedaan), analogi (persamaan), sintesis (penyimpulan).Kesemuanya menghasilkan pengertian yang lebih luas dan mendalam danmenjadi sebuah keyakinan yang disebut impresi. Jadi impresi merupakankesan pertama terhadap gerak yang dilihat dan persepsi merupakan interpretasiterhadap gerak tersebut. Pada nilai estetika impresi dan persepsi merupakandua sisi yang saling melengkapi.Nilai estetika juga dipengaruhi oleh emosi penikmat tari. Emosimerupakanperasaan yang perlu digugah dan harus ada untuk dapat menikmati keseniandan keindahan, serta merupakan perasaan (misalnya: sedih, senang, dan lain-lain) yang dapat dikendalikan. Tanpa adanya emosi tidak mungkin adakenikmatan seni. Keindahan yang ada dalam kesenian dan keindahan alambisa dinikmati hanya oleh manusia yang bisa beremosi yaitu yang perasaannyabisa digugah. Emosi daapt terjadi antara penari dengan penikmat ketika geraksebagai Bahasa komunikasi nonverbal dapat menghadirkan makna sesuai

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 242 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

GERAK TARI

Gerak tari merupakan unsur utama dari tari. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer.

Gerak di dalam tari adalah gerak yang indah. Yang dimaksudkan dengan gerak yang indah adalah gerak yang telah diberi sentuhan seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan gerak yang indah. Misalnya gerak berjalan, lari, mencangkul, menimba air di sumur, memotong kayu dan sebagainya, jika diberi sentuhan emosional yang mengandung nilai seni, maka gerak-gerak keseharian tersebut akan tampak lain.

Gerakan tari yang indah membutuhkan proses pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersifat stilatif dan distortif:

1.    Gerak Stilatif

Gerak yang telah mengalami proses pengolahan  (penghalusan) yang mengarah pada bentuk-bentuk yang indah.

2.    Gerak Distorsif

Pengolahan gerak melalui proses perombakan  dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari, yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

1.    Gerak murni

Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu  pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja.

2.    Gerak maknawi

Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan ( imitative dan mimitif ).

a.    Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.

b.    Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.

Gerak adalah bahan baku utama tari. Untuk itu, sebelum membuat sebuah karya tari kita akan mempelajari seluk beluk gerak. Gerak ini nantinya akan  disusun menjadi tarian yang indah dipandang. Pertama – tama buatlah gerakan untuk tari tunggal. Jika dirasa sudah baik, kembangkan menjadi gerak tari berpasangan atau berkelompok. Dalam menyajikan sebuah tarian, perhatikan dan terapkan hal – hal berikut:

a.    Penguasaan materi gerak dan ekspresi yang akan ditarikan

b.    Ketepatan gerak dengan iringan

c.    Penguasaan ruang pentas

d.   Rasa percaya diri

A.  RAGAM GERAK TARI DAERAH

Masing masing daerah memiliki budaya dan selera yang berbeda – beda. Karenanya jika kita mengamati tariannya terdapat perbedan bentuk gerak dan teknik memperagakannya.

Ragam gerak tari kerakyatan banyak menggunakan imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.

Ragam gerak tari klasik banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola- pola gerak yang sudah ditentukan.

Ragam gerak tari kreasi baru merupakan paduan beberapa ragam gerak tari tradisional, sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif. Tokoh tari kreasi baru di Indonesia sangatlah banyak. Beberapa diantaranya yaitu :

1.    Bagong Kusudiharjo dari Yogyakarta

2.    Guruh Soekarno Putra dari Jakarta

3.    Didik Nini towok dari Yogyakarta

4.    Munasiah Najamuddin dari Jenoponto, Ujung Pandang

5.    Sardono W. Kusumo

6.    Farida Faisal

7.    Denny Malik

Gerak tari tradisional:

1.    Gerak Jari

a.    Ngruji / ngrayung, semua jari rapat tegak lurus, ibu jari masuk ditekuk merapat telapak tangan. Tangan kiri dan kanan sama.

b.    Nyempurit, ujung ibu jari bertemu dengan  ujung telunjuk membentuk bulatan dan jari – jari lainnya melengkung mengikuti arah jari tengah. Tangan kanan dan kiri sama.

c.    Nagarangsang / boyomangap, seperti ngruji atau ngrayung hanya ibu jari membuka lurus kedepan. Tangan kanan dan kiri sama.

d.   Nyekithing, ruas ibu jari bersinggung dengan ruas jari tengah paling depan, jari–jari lainnya melengkung searah jari tengah.

2.    Gerak Kaki

a.    Nggrundho, sikap kaki nggrundho yaitu sikap dengan dua kaki mendhak sifat gantung.

b.    Lumaksono, berjalan ke depan. Sikap dan posisi kaki kiri lumaksono dengan arah telapak kaki serong ke luar atau meger timun.

c.    Gejuk atau Seblak, sikap kaki kiri gejuk atau dihentakkan ke lantai terap di belakang tumit kaki kanan.

d.   Tanjak kiri

e.    Trecetan , melangkah jinjit dengan cepat ke kanan atau ke kiri.

f.     Kicat

B.  ASAL GERAK

Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya bisa berupa benda, alam, suara dan rasa. Mengamati karya sastra seperti prosa dan puisi, mendengarkan irama musik, mengamati aneka kegiatan manusia, perangai binatang, sampai benda dan kejadian alam sekitar semua dapat menimbulkan imajinasi yang merangsang terjadinya respon gerak spontan. Sedangkan penjelajahan rasa, seperti panas, dingin, marah, senang dan sedih akan membantu pencarian gerak ekspresif. Gerak-gerak ini dapat kita himpun menjadi gerakan tari yang indah. Untuk mempermudah mencari dan merespon gerak maka kita harus mengetahui tema dari tari tersebut. Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan, contohnya:

a.    Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, gerak beladiri atau olah kanuragan.

b.    Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan.

c.    Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak suka cita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang, bergoyang.

d.   Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang tersebut.

C.  MENYUSUN GERAK

Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, barulah dirangkai menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap.

Gerak maknawi adalah gerak-gerak yang memiliki maksud atau arti dan melambangkan suatu hal. Misalnya, gerak yang melambangkan burung terbang atau kain melambai.

Gerak murni adalah gerak yang mengutamakan keindahan. Gerak ini tidak menyimbolkan sesuatu, tetapi diuat agar tarian tampak estetis, misalnya gerak memutar pergelangan tangan atau menggoyangkan pinggul.

 Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari, yaitu:

1.    Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah atau menunduk.

2.    Arah Gerak, menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat lingkaran, zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral dsb.

Dalam menata tari  perlu diperhatikan level dan kepadatan.

1.    Level

Tingkat jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak.

Ada tiga level dalam menari, yaitu:

a.    Level Tinggi              : Meloncat

b.    Level Sedang            : Membungkuk

c.    Level Rendah           : Duduk

2.    Kepadatan (density)

Penguasaan ruang oleh penari, ini penting untuk tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh.

Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis diagonal, horizontal, zig-zag, spiral dll. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas. Contohnya, loncatan, gerak payung, pita dll.

Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu ada harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer memperhatikan atau memadukan gerak dengan hal-hal berikut ini:

1.    Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak.

2.    Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium.

3.    Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.

4.    Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.


Page 2