Mengapa gotong royong termasuk dalam sila ke 3?

Contoh Penerapan Sila Ke-3 Dalam Kehidupan Gotong Royong dan Kekeluargaan (dokpri)

"Gotong royong adalah budaya khas Indonesia yang apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial."

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak  pernah lepas dari interaksi sosial dan pasti dalam hidupnya yang selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia tidak lepas dari nilai-nilai yang menjadi tolak ukur pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kelompok masyarakat, melalui aturan-aturan yang di sepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 

Mengenai nilai, nilai adalah suatu gagasan pengalaman, nilai pada hakikatnya adalah pertimbangan perilaku seseorang tanpa menghakimi benar atau salah pada prilaku tersebut.Nilai juga termasuk dalam bagian penting dari suatu kebudayaan .

Masyarakat yang hidup bersama, tentunya tidak hanya di pengaruhi oleh faktor geografis saja,melainkan identitas dan rasa solidaritas juga di dukung oleh nilai yang berlaku pada suatu masyarakat tersebut.

Baca juga : Gotong Royong Menciptakan Kerukunan dan Kebersamaan.

Gotong Royong merupakan salah satu budaya Khas Indonesia yang serat akar nilai luhur,sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dipertahankan.Untuk meraih kesejahteraan bersama, maka masyarakat harus menanamkan nilai serta menguatkan budaya gotong royong .

Karena apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial.

Desa Lebeng Timur,Pasongsongan, Sumenep yang merupakan Daerah Madura bagian ujung paling timur,sampai saat ini ,detik inipun masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang masih kental dan sering di lakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni’Gotong Royong’.

Masyarakat setempat melakukannya tanpa ada unsur paksaan, melainkan muncul karena adanya  kesadaran dan solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, umumnya mereka awam akan pengetahuan. Namun, dibalik semua itu mereka memiliki segi positif yakni masih melekatnya adat istiadat yang telah ada sejak dahulu, walau seiring berjalannya waktu kadang ada daerah yang mulai luntur adat istiadatnya. Tapi di desa Lebeng Timur masyarakat di sana masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka, yakni gotong royong. 


Page 2

"Gotong royong adalah budaya khas Indonesia yang apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial."

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak  pernah lepas dari interaksi sosial dan pasti dalam hidupnya yang selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia tidak lepas dari nilai-nilai yang menjadi tolak ukur pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kelompok masyarakat, melalui aturan-aturan yang di sepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 

Mengenai nilai, nilai adalah suatu gagasan pengalaman, nilai pada hakikatnya adalah pertimbangan perilaku seseorang tanpa menghakimi benar atau salah pada prilaku tersebut.Nilai juga termasuk dalam bagian penting dari suatu kebudayaan .

Masyarakat yang hidup bersama, tentunya tidak hanya di pengaruhi oleh faktor geografis saja,melainkan identitas dan rasa solidaritas juga di dukung oleh nilai yang berlaku pada suatu masyarakat tersebut.

Baca juga : Gotong Royong Menciptakan Kerukunan dan Kebersamaan.

Gotong Royong merupakan salah satu budaya Khas Indonesia yang serat akar nilai luhur,sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dipertahankan.Untuk meraih kesejahteraan bersama, maka masyarakat harus menanamkan nilai serta menguatkan budaya gotong royong .

Karena apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial.

Desa Lebeng Timur,Pasongsongan, Sumenep yang merupakan Daerah Madura bagian ujung paling timur,sampai saat ini ,detik inipun masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang masih kental dan sering di lakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni’Gotong Royong’.

Masyarakat setempat melakukannya tanpa ada unsur paksaan, melainkan muncul karena adanya  kesadaran dan solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, umumnya mereka awam akan pengetahuan. Namun, dibalik semua itu mereka memiliki segi positif yakni masih melekatnya adat istiadat yang telah ada sejak dahulu, walau seiring berjalannya waktu kadang ada daerah yang mulai luntur adat istiadatnya. Tapi di desa Lebeng Timur masyarakat di sana masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka, yakni gotong royong. 


Mengapa gotong royong termasuk dalam sila ke 3?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 3

"Gotong royong adalah budaya khas Indonesia yang apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial."

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak  pernah lepas dari interaksi sosial dan pasti dalam hidupnya yang selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia tidak lepas dari nilai-nilai yang menjadi tolak ukur pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kelompok masyarakat, melalui aturan-aturan yang di sepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 

Mengenai nilai, nilai adalah suatu gagasan pengalaman, nilai pada hakikatnya adalah pertimbangan perilaku seseorang tanpa menghakimi benar atau salah pada prilaku tersebut.Nilai juga termasuk dalam bagian penting dari suatu kebudayaan .

Masyarakat yang hidup bersama, tentunya tidak hanya di pengaruhi oleh faktor geografis saja,melainkan identitas dan rasa solidaritas juga di dukung oleh nilai yang berlaku pada suatu masyarakat tersebut.

Baca juga : Gotong Royong Menciptakan Kerukunan dan Kebersamaan.

Gotong Royong merupakan salah satu budaya Khas Indonesia yang serat akar nilai luhur,sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dipertahankan.Untuk meraih kesejahteraan bersama, maka masyarakat harus menanamkan nilai serta menguatkan budaya gotong royong .

Karena apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial.

Desa Lebeng Timur,Pasongsongan, Sumenep yang merupakan Daerah Madura bagian ujung paling timur,sampai saat ini ,detik inipun masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang masih kental dan sering di lakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni’Gotong Royong’.

Masyarakat setempat melakukannya tanpa ada unsur paksaan, melainkan muncul karena adanya  kesadaran dan solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, umumnya mereka awam akan pengetahuan. Namun, dibalik semua itu mereka memiliki segi positif yakni masih melekatnya adat istiadat yang telah ada sejak dahulu, walau seiring berjalannya waktu kadang ada daerah yang mulai luntur adat istiadatnya. Tapi di desa Lebeng Timur masyarakat di sana masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka, yakni gotong royong. 


Mengapa gotong royong termasuk dalam sila ke 3?

Lihat Sosbud Selengkapnya


Page 4

"Gotong royong adalah budaya khas Indonesia yang apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial."

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak  pernah lepas dari interaksi sosial dan pasti dalam hidupnya yang selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia tidak lepas dari nilai-nilai yang menjadi tolak ukur pelaksanaan sebuah kegiatan dalam kelompok masyarakat, melalui aturan-aturan yang di sepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 

Mengenai nilai, nilai adalah suatu gagasan pengalaman, nilai pada hakikatnya adalah pertimbangan perilaku seseorang tanpa menghakimi benar atau salah pada prilaku tersebut.Nilai juga termasuk dalam bagian penting dari suatu kebudayaan .

Masyarakat yang hidup bersama, tentunya tidak hanya di pengaruhi oleh faktor geografis saja,melainkan identitas dan rasa solidaritas juga di dukung oleh nilai yang berlaku pada suatu masyarakat tersebut.

Baca juga : Gotong Royong Menciptakan Kerukunan dan Kebersamaan.

Gotong Royong merupakan salah satu budaya Khas Indonesia yang serat akar nilai luhur,sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dipertahankan.Untuk meraih kesejahteraan bersama, maka masyarakat harus menanamkan nilai serta menguatkan budaya gotong royong .

Karena apabila masyarakat meninggalkan nilai-nilai gotong royong, maka masyarakat tersebut akan mengalami kekacauan sosial.

Desa Lebeng Timur,Pasongsongan, Sumenep yang merupakan Daerah Madura bagian ujung paling timur,sampai saat ini ,detik inipun masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang masih kental dan sering di lakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni’Gotong Royong’.

Masyarakat setempat melakukannya tanpa ada unsur paksaan, melainkan muncul karena adanya  kesadaran dan solidaritas yang tinggi antar masyarakatnya.

Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pelosok, umumnya mereka awam akan pengetahuan. Namun, dibalik semua itu mereka memiliki segi positif yakni masih melekatnya adat istiadat yang telah ada sejak dahulu, walau seiring berjalannya waktu kadang ada daerah yang mulai luntur adat istiadatnya. Tapi di desa Lebeng Timur masyarakat di sana masih menjunjung tinggi adat istiadat mereka, yakni gotong royong. 


Mengapa gotong royong termasuk dalam sila ke 3?

Lihat Sosbud Selengkapnya