Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Untuk membuat teks dengan berbagai variasi dapat menggunakan

Waktu yang diperlukan paket voip untuk melakukan perjalanan antara dua titik akhir disebut

Mengapa posisi product owner sebaiknya disi oleh business user

mengapa pada susunan multipoint pada transmisi data hanya satu perangkat yang bisa melakukan transimis pada satu waktu?

Merupakan contoh perangkat lunak aplikasi pengolahan angka yaitu ?

2. jelaskan yang dimaksud dengan kecerdasan buatan seperrti mobil tanpa sopir dan robot pengganti pekerjaan manusia

Apa perbedaan program yang ditulis di command windows dan di editor

Sebutkan 5 contoh komputasi modern​

Dalam berpikir komputasional, kita dituntut mencari kesamaan masalah, solusi menjadi sederhana, dan masalah mudah dipecahkan. pernyataan tersebut term … asuk teknik

Dalam melakukan upaya pencegahan agar perangkat lunak dapat terlindungi hak ciptanya dari pembajakan, maka perusahaan pembuat perangkat lunak melengka … pi produknya dengan kode tertentu yang biasa disebut

Siapa yang hari ini mendapatkan email penawaran di inbox miliknya? Coba tengok di inbox masing-masing, pasti pernah mendapatkan email yang berisi penawaran, katalog, atau bahkan hanya email selamat datang setelah berlangganan atau mendaftar aplikasi tertentu. Email itu disebut sebagai Email Marketing atau email pemasaran. 

Di era Digital Marketing 5.0 yang menekankan pada pemanfaatan teknologi dan penciptaan Customer Experience, keberadaan strategi pemasaran email ini masih berperan penting. Tak heran bila banyak brand atau bisnis yang menggunakannya. Termasuk dari marketplace atau e-commerce yang juga gencar menggunakannya. Yuk kita bahas tentang pemasaran email ini. 

Apa itu Email Marketing?

Email Marketing adalah tindakan aktivitas marketing dengan mengirim pesan promosi melalui email kepada orang-orang dalam jumlah massal. Penggunaan pemasaran email dapat membantu pebisnis untuk meningkatkan konversi dan revenue dengan memberikan informasi berharga kepada pelanggan untuk membantu mencapai tujuan mereka atau mengatasi persoalan mereka. 

Ada banyak cara serta tujuan untuk menggunakan pemasaran email. Namun beberapa praktik terbaik biasanya menggunakan pemasaran email untuk hal berikut ini:

  • Membangun hubungan melalui keterlibatan yang dipersonalisasi.
  • Meningkatkan brand awareness dengan mempertahankan perusahaan dan layanan kamu tetap menjadi perhatian utama saat prospek sudah siap untuk terlibat.
  • Mempromosikan konten dengan menggunakan email untuk membagikan konten blog yang relevan atau aset bermanfaat dengan prospek bisnis atau brand.
  • Menghasilkan prospek dengan memikat pelanggan untuk memberikan informasi pribadi mereka dengan imbalan aset yang mereka anggap berharga.
  • Memasarkan dan mempromosikan produk dan layanan kamu.
  • Menjaga hubungan dengan prospek dan memuaskan pelanggan dengan konten yang dapat membantu mereka mencapai tujuan mereka.

Mengapa Email Marketing Penting untuk Bisnis?

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Bicara tentang pentingnya pemasaran email bagi bisnis ada baiknya kamu simak fakta berikut ini. 

  • Ada lebih dari 4,2 miliar pengguna email yang tersebar di seluruh dunia, jadi kalau kamu mencari cara untuk terkoneksi dengan konsumen kamu, email bisa menjadi salah satu pilihan tepat. 
  • Efektivitas yang tinggi dimana sebanyak 79% marketer atau pebisnis menyebut pemasaran email sebagai salah satu dari tiga marketing channel yang paling efektif
  • Menghasilkan ROI yang tinggi dimana pemasaran email menghasilkan US$36 untuk setiap dolar yang dikeluarkan di tahun 2020. 
  • Terukur dengan baik dimana kamu bisa mendapatkan data pelaporan yang lengkap dari pengiriman pemasaran email. Kamu bisa mengetahui berapa banyak email terkirim,  berapa banyak email yang tidak sampai, email yang dibuka, email yang direspon, hingga email yang di forwards. Sedemikian lengkapnya hingga data ini bisa kamu pergunakan kembali untuk menyusun program marketing yang dipersonalisasi sesuai minat dan ketertarikan konsumen kamu. 
  • Alasan terbaik untuk menggunakan email marketing adalah Own Media Channel atau media milik sendiri. Terlepas dari regulasi kepatuhan, tidak ada entitas eksternal yang dapat memengaruhi bagaimana, kapan, atau mengapa kamu menjangkau pelanggan dengan email. 

Jenis-Jenis Email Marketing

Setidaknya ada 5 jenis Email Marketing yang harus kamu tahu yang detailnya ada di bawah ini. 

Mungkin kamu sudah sangat familiar dengan keberadaan e-newsletter atau buletin digital? Biasanya banyak perusahaan terlepas dari jenis bisnisnya memilih untuk mengirim kumpulan cerita atau artikel inspiratif yang dikemas dalam bentuk buletin dan diterbitkan mingguan atau bulanan. 

Tips agar orang membaca buletin ini yaitu kamu harus bisa menyajikannya dengan cara yang menarik secara visual. Selain itu, sebaiknya gunakan gambar yang kamu pasangkan dengan judul, ringkasan atau pengantar singkat, dan CTA agar penerima dapat membaca lebih lanjut.

Email jenis ini memang agak sedikit rumit, karena biasanya orang enggan untuk menerima jenis email ini. Namun tipsnya adalah menjaga agar email ini tetap sederhana dan lugas. Banyak perusahaan memilih untuk mengirim ringkasan produk mingguan atau bulanan untuk menjaga pelanggan atau basis penggemar mereka agar tetap up-to-date dengan fitur, fungsi maupun produk terbaru. 

Dan tidak peduli seberapa besar pelanggan menyukai bisnis kamu, mereka akan tetap tertarik untuk mempelajari cara menggunakan fitur baru atau mempertimbangkan kelayakan produk tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya.

Email dapat menjadi sarana yang bagus untuk mempromosikan acara mendatang yang akan kamu selenggarakan. Tetapi kalau kamu ingin mengundang konsumen ke suatu acara dan memotivasi mereka untuk mendaftar, sangat penting untuk menunjukkan dengan jelas mengapa acara itu layak untuk mereka hadiri.

Tipsnya lagi-lagi melalui visual yang menarik. Selain itu berikan kejelasan apa yang akan mereka dapatkan dari acara tersebut. Apalagi kalau acara tersebut adalah acara yang berbayar. Hal ini tentu perlu kamu pertimbangkan untuk menjaga ekspektasi dari penerima undangan yang bersedia hadir. 

Welcome email adalah email marketing yang berisi ucapan terima kasih dan memberikan banyak informasi kepada orang yang telah mendaftar untuk buletin, uji coba produk atau penawaran lainnya. Kalau kamu menyambut pengguna baru ke suatu produk atau layanan, welcome email adalah tempat yang tepat untuk menjelaskan cara kerjanya dan apa yang perlu dilakukan pengguna untuk memulai.

Biasanya email jenis ini juga digunakan untuk menunjukkan brand personality kamu dan menyoroti value yang bisa diberikan kepada penerima.

Sesuai dengan namanya, email ini akan berisi katalog produk atau layanan dengan tujuan untuk memberikan product knowledge pada konsumen. Email jenis ini tergolong dalam hard-selling, sehingga sebaiknya kamu mencantumkan informasi tentang kelebihan produk atau layanan yang kamu tawarkan sedetail mungkin. 

Yang tak kalah penting, karena ini sifatnya katalog gunakan visual yang menarik dan mencantumkan harga yang jelas. Kalaupun ada promosi diskon atau potongan harga, cantumkan juga ya. Untuk email jenis ini, biasanya perusahaan menggunakan teknologi CRM atau Customer Relationship Management untuk menganalisa kebutuhan pengguna yang berbeda agar email tidak terkesan sebagai cara jualan dan bisa dipersonalisasi.

Manfaat Email Marketing bagi Bisnis

Setelah tahu tentang jenis pemasaran email, sekarang saatnya kita membahas tentang manfaat email marketing. 

Dengan Email Marketing memungkinkan kamu untuk dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen. Selain itu, karena orang cenderung memeriksa email setiap hari, maka pemasaran email yang kamu kirimkan kemungkinan besar akan mereka lihat.

Kamu dapat menggunakan data demografis atau psikografis untuk membuat kampanye yang personalisasi dan hyper-target. Penelitian dari McKinsey menunjukkan kampanye yang tersegmentasi dan dipersonalisasi dapat memberikan 8 kali lipat ROI dari biaya marketing dan meningkatkan penjualan lebih dari 10%.

Mengukur efektivitas kampanye pemasaran sangatlah penting, termasuk juga email marketing. Dengan pemasaran email otomatis membuat pengukuran kampanye menjadi lebih mudah karena adanya data pelaporan yang lengkap dari pengiriman pemasaran email.

Kampanye pemasaran email relatif lebih murah jika kamu bandingkan dengan jenis digital marketing lainnya. Selain itu, penggunaan pemasaran email dapat kamu tingkatkan tanpa membebani sumber daya atau mengurangi kualitas dari kampanye itu sendiri.

Email marketing dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi bisnis atau brand, selama dapat memanfaatkannya dengan benar dan konsisten. Namun, kesalahan pembuatan email dapat terjadi pada pebisnis, apalagi yang pemula. 

Kamu perlu mencari tahu apa saja sumber dari kesalahan tersebut untuk menghindari adanya kegagalan promosi hingga terjadi keluhan konsumen. Sebab, dengan mengetahui kesalahan tersebut, kamu jadi bisa mencegah hal itu terjadi pada bisnismu. Apabila kadung sudah terjadi, kamu bisa segera melakukan perbaikan.

Kesalahan Email Marketing yang Sering Terjadi

Kesalahan Email Marketing yang biasa terjadi pada bisnis bisa bermula dari hal sepele sampai pada hal yang serius, di antaranya:

Hal pertama yang akan tampil pada halaman utama kotak masuk e-mail milik konsumenmu adalah subjek e-mail. Keputusan konsumen akan membuka pesanmu sangat bergantung pada subjek e-mail. Itulah mengapa, jangan sampai terjadi kesalahan dalam menulis subjek e-mail.

Ada banyak jenis kesalahan e-mail marketing yang terjadi pada penulisan subjek e-mail, di antaranya:

    • Kesalahan Penulisan
    • Tidak ada Kaitannya antara Subjek dan Isi Email
    • Lupa Menulis Subjek Email
    • Kesalahan Tanda Baca
    • Pemilihan Kata yang Kurang Tepat

Jadi, kamu harus lebih teliti lagi dalam menulis subjek email agar mendapat kesan pertama yang baik di konsumen, ya!

Untuk tampil profesional, kamu harus sempurna seutuhnya alias tidak memunculkan kesalahan sekecil apa pun. Begitu pula pada setiap ejaan yang tertulis di email marketing. Memang terlihat sepele, tapi tetap saja akan mengurangi nilai profesional bisnismu apabila ada kekeliruan ejaan.

Apalagi jika kesalahan penulisan ejaan yang terjadi bisa mengacu pada makna lain. Tentunya, kamu tidak ingin konsumen fokus pada kesalahan pengejaan dan justru melupakan inti dari pesan yang ingin kamu sampaikan. Sayang banget, kan?

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah gagalnya pebisnis dalam mengoptimasi tampilan pada smartphone daripada komputer. Padahal, konsumen bebas membuka email marketing darimu pada semua jenis perangkat miliknya, smartphone, maupun komputer. Lantaran begitu, kamu perlu membuat tampilan email marketing yang responsif pada semua jenis perangkat.

Tampilan yang tidak responsif akan memengaruhi kenyamanan konsumen ketika membacanya. Responsif juga tidak sebatas pada tampilan, ya. Kamu juga harus mengoptimalkan kecepatan untuk menjangkau keseluruhan isi email marketing. Pebisnis mesti mampu menghadirkan pengalaman terbaik pada setiap detail layananan bisnis yang ada, termasuk Email Marketing.

Ciri khas bisnis harus dapat kamu representasikan pada hal apa pun, termasuk pemilihan warna pada Email Marketing. Semakin kuat kamu mengenalkan ciri khas bisnismu, maka semakin kuat pula konsumen mengingat bisnismu.

Meskipun kamu menampilkan pemilihan warna yang menjadi ciri khas bisnismu, bukan berarti kamu tidak bisa menggunakan pilihan warna lainnya. Hanya saja kamu harus pandai mengkombinasikannya agar tampilannya menarik dan tidak membuat konsumen merasa kesulitan untuk membacanya.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Sentuhan personal tidak hanya berkaitan dengan menyapa nama konsumenmu. Sebetulnya, lebih dari itu. Kesalahan email marketing yang terjadi pada hal ini biasanya bermula dari tidak adanya pengelompokkan konsumen secara jelas. Misalnya, kamu mencampur kelompok konsumen loyal dengan calon konsumen.

Padahal keduanya perlu pendekatan yang berbeda. Alhasil, ketika kamu membuat campaign tertentu yang khusus berlaku bagi konsumen loyal dan mengirimkannya ke calon konsumen, tentu tidak akan tepat sasaran. Lantaran demikian, kamu perlu mengelompokkan konsumenmu agar nantinya pesan dari Email Marketing-mu dapat tepat sasaran.

Hard selling memang mampu meningkatkan penjualan dalam waktu singkat karena sifatnya selalu to the point. Namun, sering kali hard selling ini mengurangi kenyamanan konsumen. Sebab, saat ini konsumen sangat menyukai pengalaman yang berharga dan berbeda pada setiap transaksi. Kamu juga perlu fokus melakukan pemasaran dengan teknik soft selling agar dapat menyenangkan konsumen.

Nah, sebelumnya sudah kamu pahami tentang pentingnya soft selling. Bobot pada konten sebenarnya tidak hanya sebatas soft selling. Maksudnya di sini adalah kamu harus membuat konten pada e-mail marketing secara beragam.

Mengapa harus begitu? Tentu, agar konsumen tidak merasa bosan dengan penawaran yang serupa setiap kali membuka pesan darimu. Buatlah sesuatu yang menyegarkan dan terkonsep, ya!

Isi konten dari Email Marketing sudah oke dan responsif, tapi kamu lupa bagian terpentingnya, yakni Call-to-Action yang membuat konsumen dapat langsung pindah melakukan pembelian dalam sekali klik. Tentu, konsumen akan kebingungan untuk mengambil langkah selanjutnya. Akhirnya rasa ketertarikannya berlalu begitu saja.

Kesalahan Email Marketing lainnya terkait call-to-action adalah penempatannya yang terlalu sering. Ternyata, konsumen bisa juga merasa terganggu dengan hal ini. Maksudnya penempatan di sini adalah dalam satu paragraf atau dalam satu konteks yang berdekatan.

Mengatur tata letak call-to-action merupakan hal penting. Kamu pun mesti memperhatikan penulisannya agar relevan, mudah terlihat, menarik, dan tidak menganggu konsumen.

Dalam dunia bisnis, data menjadi aset yang tidak ternilai harganya. Namun, tidak semua pebisnis menyadari betapa penting data ini.

Tidak sedikit pula yang sama sekali tidak tahu bagaimana cara mengumpulkan dan mengolah datanya. Jika kamu masih menjadi pebisnis tersebut, bisa jadi kamu saat ini akan melakukan kesalahan email marketing ini, yaitu tidak melakukan analisis data. Padahal, strategi email marketing akan berjalan efektif dan efisien dengan bantuan analisis data.

Contoh analisis data yang perlu kamu lakukan adalah memantau jam konsumen dalam membuka email, memeriksa rasio klik email marketing, memantau berapa banyak konsumen yang menyukai jenis campaign tertentu, dan sebagainya. Tanpa data, kamu tidak akan bisa menyusun strategi. Jadi,  jangan pernah berjalan dengan modal tekad saja, ya!

Tantangan dalam mengirimkan email marketing bukan hanya terletak pada kesalahan seperti di atas, tapi juga bagaimana caranya agar email kamu tidak masuk folder spam konsumenmu. Sebab, semua layanan email memiliki filter spam sesuai ketentuannya masing-masing.

Sementara itu, konsumenmu menggunakan layanan email yang beragam. Bisa jadi Gmail, Yahoo, dan sebagainya. Lantaran demikian, kamu perlu mempelajari bagaimana teknik agar isi campaign dari Email Marketing darimu tidak masuk ke dalam kategori yang berisiko masuk ke pelanggaran spam.

Cara Singkat Mengatasi Kesalahan 

Adapun langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan email marketing adalah:

Ini terkait dengan isi dari konten email marketing. Kamu harus bisa menyesuaikan isinya dengan berfokus pada sudut pandang konsumen.

Jadilah menonjol dan selalu mudah untuk konsumen ingat. Sebab, jika konsumen sudah mengingat bisnismu, maka dalam setiap pengambilan keputusannya bisa jadi konsumen selalu menjatuhkan pilihannya hanya pada bisnismu. Tentu ini akan menguntungkan dari segi pendapatan, kan?

Jangan pernah hanya mengandalkan tools marketing dengan melupakan proofreading. Pastikan sebelum Email Marketing terkirim ke konsumen, kamu benar-benar memeriksanya, setidaknya tiga kali untuk menghindari kesalahan minor yang sering terjadi.

Dengarkan sesingkat apa pun feedback dari konsumenmu. Sebab, mereka merupakan target yang akan terus kamu tuju. Cobalah memperhatikan setiap detail dari keinginan dan kebutuhan konsumen.

Dari feedback konsumen tersebut, kamu bisa melakukan evaluasi bersama tim. Nantinya akan berguna untuk kamu terapkan pada isi campaign dari e-mail marketing berikutnya.

Ternyata, ada banyak kesalahan email marketing yang bisa kamu jadikan sumber pembelajaran agar tidak melakukan kesalahan yang serupa pada bisnismu. Daripada harus belajar dari kesalahan sendiri, lebih baik kamu mempelajarinya dari sini. Setelahnya kamu akan bisa berkreasi dengan isi campaign dari Email Marketing-mu dengan maksimal!

Cara Mendapatkan Daftar Email Konsumen

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Susah, atau nggak, ya, untuk mendapatkan email semua konsumen? Kira-kira, maukah konsumen memberikan email kepada bisnismu? Tidak perlu khawatir, kamu bisa mendapatkan daftar email konsumen bisnismu dengan cara sebagai berikut:

Berikan penawaran kepada konsumen berupa kesempatan mendapatkan konten gratis dengan syarat cukup memberikan alamat email. Penawaran jenis ini bisa kamu lakukan saat terjadi pembelian secara online maupun offline.

Penawaran yang tidak kalah menggiurkan selanjutnya, yakni kelas gratis. Apalagi, sejak adanya pandemi, masyarakat menjadi terbiasa akan pola kerja dan belajar kelas online. Cobalah untuk menawarkan kelas gratis kepada konsumen bisnismu guna mendapatkan alamat email.

Siapa sih yang enggak suka produk gratis? Percaya deh, konsumen enggak perlu kamu rayu dengan banyak hal kalau penawarannya berupa produk gratis. Tentu, semua langsung memberikan alamat email-nya untukmu secepat kilat.

Ini adalah momen yang sering terjadi saat proses pembayaran sudah selesai. Pastikan, kamu tidak asal meminta alamat email konsumenmu. Lakukan hal itu dengan teknik. Ceritakan manfaat apa yang akan konsumen peroleh dengan memberikan alamat email-nya. Misalnya, bisa mendapat info mengenai diskon.

Dewasa ini, juga terjadi perkembangan dalam meminta email konsumen, bahkan tanpa terkesan telah terjadi penawaran di dalamnya. Coba, kamu pasti bisa menebaknya, kan? Ya, pengiriman invoice setelah transaksi. Ini merupakan cara paling menarik yang bisa kamu lakukan saat ini.

Contoh Email Marketing untuk Tarik Minat Konsumen

Ada banyak contoh Email Marketing yang bisa kamu coba, di antaranya:

Program Flash Sale

program flash sale dengan memanfaatkan momen tertentu.

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Penawaran Promo Kolaborasi

Bentuk email yang dapat dicoba yakni  berkolaborasi dengan pebisnis lainnya, konsumen sekarang sangat menyukai penawaran dalam bentuk seperti ini.

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Penawaran Spesial untuk Konsumen

Hadir pada hari spesial konsumen seperti momen ulang tahun dengan mengirimkan hadiah penawaran khusus.

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Penawaran Program Kelas

Menawarkan program kelas untuk memudahkan proses pendaftaran, terlihat biasa saja tapi cukup menggiurkan, ya?

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Informasi Fitur Baru

Infokan fitur baru pada produkmu agar konsumen mengetahui dan mencobanya. Kamu juga bisa mengirimkannya ke konsumen lama agar bisa mengingat produkmu lagi.

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Penawaran Terbatas

Ingatkan konsumen dengan penawaran yang masa berlakunya segera berakhir adalah contoh e-mail marketing yang sering kamu temui, kan?

Bagaimana memanfaatkan email yang baik dan bermanfaat bagi para penggunanya

Masih ada banyak ide lainnya yang bisa kamu jadikan contoh email marketing bisnismu. Dalam hal itu, kamu hanya perlu menggalinya lebih luas dan mengkreasikannya semenarik mungkin sesuai karakter konsumenmu.

Perbedaan Audiens B2B dan B2C

Baiklah kawan, untuk mengetahui perbedaan strategi antara B2B dan B2C,  kamu harus paham dulu masing-masing target market bisnis B2B dan B2C dan perbedaan karakter keduanya.  B2B (pemasaran bisnis ke bisnis) adalah jenis usaha yang melibatkan dua entitas bisnis. Sementara B2C (Business to Consumer) adalah bisnis yang berurusan langsung dengan konsumen.

Karena target marketingnya adalah perusahaan atau bisnis yang skalanya lebih besar daripada konsumen perorangan, daya beli segmen B2B sudah tentu lebih tinggi dari pada konsumen B2C.  Perbedaan lain, perusahaan B2B juga lebih dekat pada sektor industri. Sedangkan B2C lebih fokus kepada pelanggan yang agak sukar kita deskripsikan daya belinya. 

Nah, kalau bisnis online kamu menggarap kedua segmen tersebut secara bersamaan, penting bagimu untuk mengelompokkan kedua jenis audiens yang ditargetkan. Untuk menyasar segmen B2B, pengelompokan audiens berdasarkan demografi mungkin sudah cukup. Namun untuk audiens B2C kamu akan perlu mempelajari statistik seperti riwayat pembelian, riwayat penelusuran, analitik Google, serta pengamatan mengenai kata kunci. 

Lalu bagaimana mengaplikasikan dua perbedaan tersebut dalam strategi email marketing? Simak perbedaan email marketing B2B dengan B2C yang kami sarikan dari essence of email dan engine emailer berikut ini. 

Keputusan Pembelian 

Mari kita mulai dengan masalah yang paling esensial yaitu perbedaan perilaku pembelian (Purchasing Behavior) antara pelanggan individu dengan pembeli B2B. Pasalnya, perbedaan tersebut juga akan berimplikasi dalam penyusunan konsep email marketing B2B dan B2C. Tujuan akhir keputusan pembelian pelanggan B2B adalah peningkatan laba atau investasi. Jadi bisa dipahami, sebelum memutuskan untuk membeli, konsumen B2B akan selalu melakukan evaluasi secara cermat berkaitan dengan tujuan dan manfaat produk tersebut. Keputusan pembelian mereka selalu berdasarkan data, logika dan manfaat nyata. Bukan faktor emosional. Jadi email marketing B2B yang kamu kirimkan harusnya lebih bersifat membangun relationship ketimbang jualan secepat-cepatnya.  Kendati tujuan utama tetap berjualan, namun kamu harus bisa mengemasnya dalam bentuk soft sell yang bisa memenuhi kebutuhan mereka, serta menjawab berbagai problem yang potensial menjadi ‘pain point’ (masalah-masalah dalam pembelian seperti pembatalan transaksi dan lain-lain). 

Bagaimana bentuknya? Untuk mengubah audiens biasa ini menjadi pelanggan, kamu bisa melakukan content strategy yang menyoroti masalah mereka, dan memberikan edukasi tentang manfaat yang dapat kamu tawarkan melalui produk/layananmu. Bentuknya bisa berupa e-book gratis, praktik-praktik pelaku industri yang menjadi tolok ukur, panduan cara kerja, atau apapun yang bisa mendatangkan lebih banyak prospek. Ingat, konten yang tepat merupakan sales yang lebih baik dari media promosi apapun. 

Sebaliknya, pasar B2C butuh strategi berbeda. Untuk segmen ini, email marketing B2C  yang kamu kirimkan harus bisa memicu pembelian melalui titik emosional karena segmen ini seringkali bertindak impulsif. Bukan rahasia, sisi emosional konsumen merupakan salah satu pendorong utama dalam proses pembelian.

Karena itu, saat membuat konten email marketing untuk B2C, kamu harus sudah memahami perilaku, preferensi, kebiasaan membeli dan pemicu emosional konsumen yang akan mendorong pembelian.

Sedikit bocoran, konon tren email marketing B2C ke depan akan menuju pada bentuk-bentuk copywriting yang pendek, namun lebih banyak grafik animasi. 

Email Marketing B2B Fokus Value, Email B2C Emotional Story 

Pelaku kedua jenis bisnis tersebut memliki perbedaan utama dalam proses pengambilan keputusan. 

Saat berbisnis dengan model B2B,  berarti kamu berhadapan dengan sekelompok orang atau pemangku kepentingan yang semua punya hak untuk ikut membuat keputusan pembelian. Sedangkan dalam B2C, kamu berkomunikasi langsung dengan konsumen yang membuat keputusan pembelian. 

Target B2B suka angka dan logika. Karena itu, email marketing B2B hendaknya kamu fokuskan pada konten yang menjanjikan sebuah value. Misalnya penjelasan bagaimana cara menghemat waktu, uang dan sumber daya. 

Sementara proses pembelian konsumen B2C biasanya didorong faktor emosional. Dalam membeli suatu barang, biasanya ia mencari benefit dan terpengaruh oleh faktor emosi ketika mengambil keputusan. Karena itu, email marketing B2C yang kau kirim hendaknya tersusun atas pesan-pesan yang menarik dan bercerita (Story Telling). 

Lama Siklus Pembelian

Karena klien B2B dan B2C menilai vendor berdasarkan faktor yang berbeda, maka waktu yang kamu butuhkan untuk membuat keputusan pembelian juga berbeda.  

Siklus penjualan kepada segmen B2B selalu melibatkan lebih banyak orang dan mereka butuh melakukan penelitian mendalam serta melakukan evaluasi pendahuluan kepada vendor. Karena itu, klien bisnis B2B biasanya juga butuh waktu lebih panjang untuk memutuskan pembelian. Terlebih nilai produk yang menyasar segmen B2B juga lebih tinggi ketimbang barang ritel untuk segmen B2C. 

Olah karena itu, kampanye email marketing B2B yang kamu susun hendaknya juga memperhatikan banyaknya alur kerja (Multiple Workflow).  Dengan memahami alur kerja ini, kamu bisa menyusun format kampanye dengan mengirimkan email marketing B2B yang bisa menarget secara strategis dalam jangka panjang. Bisa dalam bilangan minggu, bisa sampai berbulan-bulan.  Tujuannya adalah untuk merawat klien serta membangun kepercayaan mereka. 

Susun email marketing B2B-mu dengan menyoroti poin-poin masalah dalam industri. Berikan juga argumen mengapa dan bagaimana produk atau layanan bisnismu bisa menghemat uang dan waktu mereka yang berharga. 

Beda lagi dengan konsumen individu. Proses dalam mengambil keputusan biasanya jauh lebih cepat karena mereka tidak perlu bertanya dan tidak punya tanggungjawab kepada orang lain. Bahkan lebih seringnya, keputusan pembelian itu bersifat impulsif karena pengaruh berbagai faktor eksternal. 

Oleh karena itu, email marketing B2C yang kamu kirimkan, mestinya bisa menghasilkan kesadaran merek, engagement dan loyalitas, serta harus menyoroti kepuasan preferensi pribadi konsumen. 

Karena reaksi konsumen terhadap kampanye email marketing B2C seringkali impulsif berdasarkan emosi, maka kamu perlu mengomunikasikan value dan manfaat dari produk yang kamu tawarkan dengan cepat. 

Untuk memicu respon audiens dengan cepat, kamu bisa menaburkan rasa urgensi dalam konten melalui berbagia diskon. Sekali lagi jangan abai bahwa mereka ingin dimengerti ya. Pahami apa kebutuhan dan preferensi pribadi target audiens , dan buatlah konten yang atraktif dengan sentuhan personal untuk memotivasi mereka  berbelanja. 

Frekuensi Pengiriman yang Konsumen Sukai

Konsistensi dalam hal frekuensi pengiriman menjadi kata kunci penting dalam optimalisasi email marketing B2B maupun B2C. Sama halnya dengan hari di mana kamu menemukan waktu pengiriman terbaik. Namun pengiriman email marketing B2B memang butuh kedisiplinan lebih karena kamu sedang membangun kepercayaan dan menciptakan bonding dengan klienmu.  

Disiplin mengharuskan kamu selalu memenuhi harapan mereka yang timbul dari janji yang sudah kau koarkan. Kalau di jendela pop-up kamu sudah menjanjikan tips tematik dan diskon mingguan, kamu  benar-benar harus memenuhi janji itu pada hari dan waktu yang sama. Sekali waktu mengirimkan diskon bersamaan dengan sharing tips mingguan juga akan memberikan value mengesankan buat klien. 

Di sisi lain,  pengiriman email promosi B2C ternyata lebih efektif  kalau kamu lakukan pada  frekuensi yang berbeda. Ini karena pelanggan cenderung mengejar promosi yang telah kamu atur dengan berbagai acara. Jadi kesimpulannya, untuk segmen B2C, ada baiknya kamu melakukan pendekatan lebih agresif  dengan meningkatkan frekuensi pengiriman email marketing karena di sana ada peluang untuk meningkatkan konversi. Namun begitu, mengirim terlalu banyak email marketing juga kurang dianjurkan karena bisa memicu respon negative konsumen. Perkara frekuensi email ini, kecenderungan mereka sangat bervariasi. Tergantung faktor-faktor seperti kelompok usia, gender, lokasi geografis dan lain-lain. 

Yang perlu kamu ingat, konsumen B2C biasanya cenderung mengejar promosi dan rilis produk baru yang sudah kamu atur melalui acara berbeda.

Tata Visual 

Ini penting kamu ingat, konsumen B2C sangat memperhatikan tampilan email marketing. Karena mereka punya kecenderungan impulsive buyer,  mereka lebih mudah menerima konten berkualitas yang kamu sajikan dengan tata visual yang menarik, apalagi dalam bentuk video. Tak hanya menyegarkan mata, konsep ini mereka sukai karena tidak menghabiskan waktu untuk membaca isi email yang panjang. 

Sebaliknya, untuk pelanggan B2B yang selalu teliti dalam memilih penawaran, kamu harus menyajikannya dalam bentuk data. Tidak harus indah, yang penting datanya detil dan jelas. 

Bagaimana, apakah sudah cukup jelas. Pada akhirnya, apakah target audiensmu konsumen B2B atau B2C, yang paling penting email marketing kamu bisa menangkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan mereka.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.