Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

21 Januari 2022 11:24

Pertanyaan

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

600

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

1

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Sriwijaya

21 Januari 2022 15:13

Halo Aliyah. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Jawaban : 11/12 Perhatikan penjelasan berikut ya. Ingat kembali: 1) rumus peluang P(A) = n(A) / n(S) dengan: P(A) = peluang kejadian n(A) = banyak kejadian A n(S) = banyak seluruh kejadian 2) peluang saling lepas P(A∪B) = P(A) + P(B) dengan : P(A) = peluang kejadian A P(B) = peluang kejadian B Maka: S = dua buah dadu n(S) = 36 A = muncul jumlah mata dadu bilangan prima A = muncul jumlah mata dadu 2, 3, 5, 7, 11 A = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3, 2), (4, 1), (1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (5, 2), (6, 1), (5, 6), (6, 5)} n(A) = 15 B = muncul jumlah mata dadu bilangan genap B = muncul jumlah mata dadu 2, 4, 6, 8, 10, 12 B = {(1, 1), (1, 3), (2, 2), (3, 1), (1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1), (2, 6), (3, 5), (4, 4), (5, 3), (6, 2), (4, 6), (5, 5), (6, 4), (6, 6)} n(B) = 18 Sehingga: P(A∪B) = P(A) + P(B) P(A∪B) = [n(A) / n(S)] + [n(B)/n(S)]\ P(A∪B) = (15/36) + (18/36) P(A∪B) = 33/36 P(A∪B) = 11/12 Jadi, peluang munculnya jumlah mata dadu bilangan prima atau bilangan genap pada pelemparan dua buah dadu adalah 11/12. Semoga membantu.

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

Balas

Sebuah dadu yang dilambungkan sekali, jika dimisalkan A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Maka peluang munculnya bilangan prima atau bilangan ganjil adalah...   

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Suara.com - Setiap angka memiliki sifat serta keunikan masing-masing. Salah satunya angka bilangan prima. Bilangan prima merupakan sebuah kategori angka dalam matematika.

Angka yang masuk dalam bilangan prima adalah angka yang hanya bisa dibagi dengan angka satu atau bilangan itu sendiri.

Angka 2 menjadi angka pertama yang masuk dalam kategori bilangan prima. Meski termasuk angka genap, namun nyatanya angka 2 hanya bisa dibagi angka 1 atau angka 2 itu sendiri.

Sementara angka genap berikutnya yaitu 4, tak masuk bilangan prima karena dapat dibagi lebih dari dua angka. Angka 4 bisa dibagi dengan 1, 4 dan 2. Begitu pula dengan 6 yang dapat dibagi dengan 1, 2, 3 dan 6.

Baca Juga: Anak-anak Benci Matematika? Pahami Dulu Yuk, Ini 5 Alasannya

Angka 4, 6 atau angka-angka yang tak masuk bilangan prima masuk kategori bilangan komposit. Bilangan komposit memiliki arti sebagai faktorisasi bilangan bulat atau hasil perkalian dari dua bilangan prima atau lebih.

Total ada 180 bilangan prima dalam hitungan hingga 1000. 25 di antaranya berada di antara angka 1-100. 25 bilangan prima inilah yang kerap diajarkan pada siswa Sekolah Dasar (SD).

Sejarah
Konon bilangan prima sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi. Bilangan prima ditemukan seorang ilmuwan Yunani bernama Euclid of Alexandria. Bilangan prima kemudian dikembangkan ilmuwan Yunani lain bernama Eratosthenes of Cyrene.

Ilmuwan ini kemudian menemukan metode untuk menentukan angka yang masuk bilangan prima. Metode itu disebut juga dengan penyaringan Eratosthenes.

Lalu pada tahun 1588, sebuah bilangan prima terbesar ditemukan. Bilangan itu ditemukan ilmuwan dari Italia bernama Pietro Cataldi. Bilangan ditemukan dengan mengalikan angka 2 sebanyak 19 kali, kemudian jumlah totalnya dikurangi dengan angka 1. Ditemukan lah 524.287 sebagai bilangan prima terbesar pada tahun itu.

Baca Juga: Suami Ajarkan Anak Pelajaran Matematika Sejak dalam Kandungan, Publik: Lahir Langsung S3

Kemudian, seorang ilmuwan Perancis bernama Edouard Lucas pada tahun 1876 menemukan bilangan prima yang lebih besar. Caranya, Edouard mengalikan angka 2 sebanyak 127 kali, kemudian dikurangi 1. Ditemukan lah sebuah bilangan prima yang terdiri dari 29 digit.



KONTAN.CO.ID -  Bilangan merupakan elemen penting dalam matematika. Ada banyak jenis bilangan dan salah satunya adalah bilangan prima.  Bilangan prima, melansir dari Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor yaitu adalah bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Artinya, bilangan prima hanya habis dibagi dengan bilangan 1 atau dengan bilangan itu sendiri. Kebalikan dari bilangan prima adalah bilangan komposit. Bilangan komposit memiliki lebih dari 2 faktor, artinya pembagi bilangan tersebut bukan hanya bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.  Contoh dari bilangan prima adalah bilangan 2, 5, dan 7. Sedangkan contoh dari bilangan komposit adalah bilangan 4, 6, dan 9. Baca Juga: Macam-macam perpindahan kalor, pengertian, serta contohnya

Cara menentukan bilangan prima

Untuk menentukan apakah suatu bilangan tersebut adalah bilangan prima atau bukan menggunakan faktor bilangan. Faktor adalah bilangan yang bisa habis membagi suatu bilangan. Contohnya adalah menentukan faktor dari bilangan 6.  Bilangan 6 dapat habis dibagi oleh bilangan 1, 2, 3, dan 6. Kesimpulannya adalah faktor dari bilangan 6 adalah 1, 2, 3, dan 6. Namun bilangan 6 bukan termasuk dalam bilangan prima karena memiliki faktor lebih dari 2 yaitu bilangan 1, 2, 3, dan 6.  Seperti penjelasan di poin di atas, bilangan prima ditentukan dengan faktor yang tidak lebih dari 2 yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima adalah bilangan 7. Faktor dari bilangan ini adalah 1 dan 7, artinya bilangan 7 hanya bisa habis dibagi oleh bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Tahukah Anda ada bahwa hampir semua bilangan prima adalah bilangan ganjil? Sebenarnya ada satu bilangan genap yang masuk dalam daftar ini. Bersumber dari Byjus, bilangan 2 adalah satu-satunya bilangan genap dalam daftar bilangan prima. Hal ini disebabkan faktor dari bilangan 2 adalah bilangan 1 dan bilangan 2. Karenanya bilangan 2 juga disebut dengan bilangan prima genap.  Baca Juga: Termometer suhu: Pengertian, jenis, serta skala yang digunakan

Daftar bilangan prima 1 sampai 100

Untuk memudahkan Anda belajar tentang bilangan prima, berikut ini daftar bilangan prima 1 sampai 100, degan urutan: Bilangan prima = faktor bilangan. 
  • 2 = 1, 2
  • 3 = 1, 3
  • 5 = 1, 5
  • 7 = 1, 5
  • 11 = 1, 11
  • 13 = 1, 13
  • 17 = 1, 17
  • 19 = 1, 19
  • 23 = 1, 23
  • 29 = 1, 29
  • 31 = 1, 31
  • 37 = 1, 37
  • 41 = 1, 41
  • 43 = 1, 43
  • 47 = 1, 47
  • 53 = 1, 53
  • 59 = 1, 59
  • 61 = 1, 61
  • 67 = 1, 67
  • 71 = 1, 71
  • 73 = 1, 73
  • 79 = 1, 79
  • 83 = 1, 83
  • 89 = 1, 89
  • 97 = 1, 97

Selanjutnya: Lowongan kerja terbaru Agustus 2021 di PT Indocement, ini posisi yang dibuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Mengapa angka 2 termasuk bilangan prima pada dadu adalah bilangan genap?

-8 - (-48) : (-8) × 2 + 3 =pakai cara ​

Sederhanakan perpangkatan dibawah ini!! a. (-4)⁶/(-4)². B. 0,3⁷/0,3³. C. 2⁷x6⁷/4⁷ ​.

Hitunglah nilai x (jika ada) yang memenuhi nilai mutlak berikan jika ada nilai x yang memenuhi berikan alasanmu.

Gambarkan grafik fungsi f(x)=2^-x dan g(x)=2^x +2 pada satu bidang koordinat. Jelaskan hubungan antara grafik f(x) dan g(x).

Jika diketahui matriks a = baris 11,10,13,25 baris 13,17,18,20 baris 21,22,23,24 tentukan :.

Jawaban kegiatan 1. 4(1)bilangan real tak nol pangkat nol dan pangkat bulat positifmenggunakan sifat pem bagian perpangkatan dan kesimpulan​.

Hitunglah penjumlahan bilangan – bilangan bulat berikut ini:28 + (– 16) dan – 16 + 28[12+(– 18)] + (– 14) dan 12 + [(– 18)+( – 29)].

Perhatikan data perusahaan pt guntur yang bergerak di bidang public relation biaya tetap 15 juta rupiah biaya variabel rp4. 0. 000 biaya overhead pabr … ik rp900. 000 penjualan 35 juta hitunglah rasio margin kontribusi nya.

3. Perhatikan gambar kubus abcd. Efgh. Titiko berada di tengah-tengah rusuk cg. Jarak titiko dengan bidang bdhf adalah. Н---------al14 cma. 712 cmb. 7 … 13 cmc. 9. 2 cmd. 14 v2 cme. 14 13 cm​.

5+...=26+...=3-3+...=10-5+...=8...+6=4...+3=5​