Mengapa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur dan dalam waktu yang cukup lama

Mengapa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur dan dalam waktu yang cukup lama

Dhafi Jawab

Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb15.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>



Klik Disini Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Thu, 04 Aug 2022 12:37:14 +0700 with category B. Arab

Jawaban:

1. Untuk menguatkan dan meneguhkan hati rosullullah

2. Menentang dan melemahkan para penentang alquran

3. Mempermudah hafalan dan pemahaman terhadap alquran

4. menyesuaikan peristiwa" dalam penetapan hukum

Penjelasan:

maksut dari nomer 3 yaitu mempermuda hafalan dan pemehaman masyarakat arab yang dimana pada zaman rosullullah saw, mereka belum pandai menulis dan membaca, namun memiliki kelebihan dalam menghafal

Jawaban:

Karena Al-Quran adalah kitab mulia dan Alquran adalah perkataan/firman Allah Subhanahu WA Ta'ala, jadi kenapa alquran di turun kan secara berangsur-angsur karena Allah ingin menurunkan kepada Nabi yang paling mulia yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan beliau mengajar kan kepada umatNya dengan secara perlahan-lahan dan berdakwah untuk mengajak umat nya untuk beriman kepada Allah Subhanahu WA Ta'ala

#Semoga membantu

#Maaf kalau salah

Baca Juga: Sebuah limas segitiga dan prisma segitiga miliki alas dan tinggi yg sama berapa perbandingan volume limas segitiga terhadap volume prisma tersebut


jwb15.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Mengapa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur dan dalam waktu yang cukup lama

Al-qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad tidak sekaligus semuanya. Akan tetapi diturunkan secara bertahap atau secara berangsur-angsur. 

Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Surah-surah dalam Al-Qur'an terbagi atas surah-surah makkiyah dan madaniyah tergantung pada tempat dan waktu penurunan surah tersebut (Mekkah atau Madinah, sebelum atau sesudah hijrah).

Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril, tidak secara sekaligus melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan sering wahyu turun karena untuk menjawab pertanyaan para sahabat maupun pertanyaan orang kafir yang dilontarkan kepada Nabi Saw atau untuk membenarkan tindakan Nabi Saw. Di samping itu banyak pula ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu.

Dalam satu riwayat Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari, yang dimulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Saw yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5 dan yang terakhir turun pada 9 Zulhijjah disaat Nabi Saw melaksanakan haji Wada’ pada tahun 63 tahun kelahiran Nabi Saw atau tahun 10 H. yaitu surah Al-Maidah ayat 3.

Adapun alasan Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur sebagai berikut,

1. Untuk Menguatkan atau Meneguhkan Hati Rasulullah Saw.

Ketika menyampaikan dakwah, Nabi kerapkali berhadapan dengan para penentang. Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan dorongan dakwah. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah,

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلً

"Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (QS. al-Furqan :32)

Wahyu turun kepada Rasulullah Saw dari waktu kewaktu sehingga dapat meneguhkan hatinya atas dasar kebenaran dan memperkuat kemauannya untuk tetap melangkahkan kaki dijalan dakwah tanpa menghiraukan perlakuan jahil yang dihadapinya dari masyarakatnya sendiri, karena yang demikian itu hanyalah kabut dimusim panas yang segera akan berakhir.

2. Menentang dan Melemahkan para Penentang al-Qur'an.

Nabi Saw seringkali berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang dilontarkan orang-orang musyrik dengan tujuan melemahkan Nabi. Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu, bahkan menentang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan al-Qur'an. Dan ketika mereka tidak mampu memenuhi tantangan itu, hal itu sekaligus merupakan salah satu mu`jizat al-Qur'an.

Mereka juga sering menyampaikan kepadanya hal-hal batil yang tak masuk akal, seperti menanyakan tentang hari kiamat:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ ا

"Mereka menanyakan kepadamu tentang hari kiamat. "Bilakah terjadinya?" (QS.al-Araf: 187).

3. Untuk Mempermudah Hafalan dan Pemahaman Terhadap Al-Qur’an.

Al-Quran di turun ditengah-tengah masyarakat Arab, yang tidak pandai membaca dan menulis, catatan mereka adalah daya hafalan dan daya ingatan. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang tata cara penulisan dan pembukuan yang dapat memungkinkan mereka menuliskan dan membukukannya, kemudian menghafal an memahaminya.

4. Menyesuaikan dengan Peristiwa-peristiwa dalam Penetapan Hukum.

Al-Qur’an diturunkan mengikuti setiap kejadian dan melakukan pentahapan dalam penetapan aqidah yang benar, hukum-hukum syari`at, dan akhlak mulia. Hikmah ini diisyaratkan oleh firman Allah,

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلً

“Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. al-Isra’ :106).

5. Bukti yang Pasti Bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan dari sisi Allah Swt yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu.

Al-Qur`an yang turun secara berangsur kepada Rasulullah Saw dalam waktu lebih dari 22 tahun ayat-ayatnya turun dalam selang waktu tertentu, dan selama ini orang membacanya dan mengkajinya surah demi surah. Ketika ia melihat rangkaiannya begitu padat, tersusun cermat sekali dengan makna yang saling bertaut, dengan gaya yang begitu kuat, serta ayat demi ayat dan surah demi surah saling terjalin bagaikkan untaian mutiara yang indah yang belum ada bandingannya dalam perkataan manusia:

الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍا

"Alif laam raa, suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu," (QS. Hud: 1).

Seandainya Qur`an ini perkataan manusia yang disampaikan dalam berbagai situasi, peristiwa dan kejadian, tentulah didalamnya terjadi ketidak serasian dan saling bertentangan satu dengan yang lainnya, serta sulit terjadi keseimbangan.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an? Kalau kiranya Al Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (QS. an-Nisa': 82).

Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah ﷺ sebagai pedoman hidup manusia. Agar manusia memahami hakikat kehidupan yang baik di dunia untuk bekal menuju akhirat.

Al-Qur’an yang ada seperti sekarang ini tidaklah turun secara keseluruhan sekaligus dalam satu kali pewahyuan. Al-Qur’an diturunkan secara bertahap. Adapun penurunan Al-Qur’an ini dimulai pada malam Lailatul Qadr, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Di mana pada tahap pertama, Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an di Lauh al-Mahfudz, selanjutnya diturunkan ke Bait al-Izzah, dan selanjutnya diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui perantara Malaikat Jibril.

Nah, yang menjadi persoalan di sini, ialah apa rahasia Allah Swt. di balik penurunan Al-Qur’an secara bertahap? Oleh karena itu, dalam penulisan ini akan disampaikan hikmah-hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur secara garis besar.

Untuk Meneguhkan Hati Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ menyampaikan dakwah kepada semua orang. Kemudian beliau menghadapi sifat kebencian, kezaliman dari mereka. Padahal, beliau begitu tulus ingin menyampaikan kebaikan kepada mereka.

Untuk itu, wahyu turun kepada Rasulullah secara bertahap karena untuk meneguhkan hati Rasul di atas kebenaran, mempertajam tekad beliau untuk terus melangkah di jalan dakwah tanpa memedulikan gelapnya kebodohan yang beliau hadapi. Sebagaimana firman Allah Swt,

“Demikianlah, agar kami memperteguh hatinu (Muhammad) dengannya, dan kami memebacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).”

Adapun cara Allah meneguhkan hati Rasulullah dengan Al-Qur’an, antara lain:

Pertama, Al-Qur’an memerintah beliau untuk bersabar seperti kesabaran rasul-rasul terdahulu. Kedua, Al-Qur’an menenangkan jiwa beliau karena Allah menjamin untuk melindungi beliau dari urusan orang-orang yang mendustakan.

Ketiga, Al-Qur’an menuturkan kisah-kisah para Nabi terdahulu. Keempat, Allah menyampaikan kabar gembira kepada beliau dengan ayat-ayat yang berisi kekuatan, kemenangan, dan pertolongannya.

Baca Juga  Agama dan Tahannuts di Era Modern

Demikianlah, Al-Qur’an turun secara bertahap sebagai pengobat dan peneguh hati Rasulullah agar beliau bisa melaksanakan dakwah dengan penuh percaya diri. Karena Allah-lah yang senantiasa mendampinginya setiap saat.

Agar Al-Qur’an Mudah Dihafal

Ibnu Furok menjelaskan secara merinci, “Taurat diturunkan secara sekaligus karena Nabi yang menerimanya dapat membaca dan menulis, yaitu Nabi Musa AS. Adapun Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dan tidak dapat ditulis sekaligus, karena Nabi yang menerimanya dan para umatnya adalah mereka orang-orang yang Ummi (tidak dapat baca tulis).”

Dengan keadaan mereka yang Ummi, mereka tidak memiliki pengetahuan tentang baca-tulis ataupun pembuatan buku; hingga mereka bisa menulis, membukukan kitab, lalu menghafal dan memahaminya. Allah berfirman,

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatnya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. al-Jumu’ah: 2)

Andalan kebanyakan orang Arab adalah hafalan. Untuk itu, Al-Qur’an secara berangsur-angsur sangat membantu umat yang Ummi itu untuk menghafal di dalam dada dan memahami ayat-ayatnya.

Jumlah ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur kurang lebih lima ayat demi lima ayat. Diriwayatkan dari Abu Nadhrah, ia berkata,

“Abu Sa’id Al-Khudri mengajarkan lima ayat demi lima ayat Al-Qur’an kepada kami di pagi hari, dan lima ayat di sore hari. Ia mengabarkan bahwa Jibril menurunkan Al-Qur’an sebanyak lima ayat demi lima ayat.” (HR. Ibnu Asakir)

Maka dari itu, cara penurunan ayat secara berangsur-angsur dengan jumlah lima ayat demi lima ayat memudahkan Rasulullah dan para Sahabat dalam menghafalkan Al-Qur’an.

Baca Juga  Kupas Tuntas Karakteristik Tafsir Era Modern

Sebagai Tantangan dan Mukjizat

Orang-orang musyrik terus menerus berada di dalam kesesatan, bersikap semena-mena, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang melemahkan dan menantang dengan maksud menguji kenabian Rasulullah ﷺ .

Adapun orang-orang musyrik yang bertanya tentang hari Kiamat. Allah berfirman, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, bilalah terjadi?” (QS. al-A’raf: 187)

Maka ayat-ayat Al-Qur’an turun untuk menjelaskan kebenaran kepada mereka terkait pertanyaan mereka, seperti yang Allah firmankan, “Dan mereka (orang-orang kafir) tidak datang kepadamu (membawa) suatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik.” (QS. al-Furqon: 33)

Sesungguhnya, pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an yang turun secara berangsur-angsur, berbarengan dengan ketidakmampuan mereka membuat yang semisal dengan Al-Qur’an. Sehingga, hal itu lebih membuat mereka tidak mampu dan kurang dalam berhujjah daripada jika Al-Qur’an diturunkan sekaligus.

Dikatakan kepada mereka, “Buatlah seperti Al-Qur’an!” karena itulah, ayat ini disebutkan setelah kritikan mereka, “Dan orang-orang kafir berkata, mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?”

Maksudnya, tidaklah mereka meminta yang sesuatu yang aneh kepadamu, seperti permintaan Al-Qur’an diturunkan sekaligus, melainkan kami memberimu kondisi-kondisi yang pantas kau dapatkan manurut hikmah kami, dan kami juga memberimu sesuatu yang maknanya sangat jelas untuk membuat mereka tidak berdaya, yaitu diturunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur.

Menjelaskan Alur-alur Kejadian serta Tahapan-tahapan dalam Rangka Penetapan Syari’at

Hal ini terkait kebijaksanaan Allah untuk menurunkan ayat-ayat sesuai dengan kondisi psikologis-sosiologis masyarakat pada masa itu, sehingga ajaran Al-Qur’an relatif mudah diterima.

Misalnya adalah tahapan ayat yang menerangkan tentang larangan minum khamar dan berzina. Di antara ayat-ayat itu, ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan permasalahan pada masa itu. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya Al-Qur’an diturunkan sekaligus. Turunnya suatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi, akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati.

Baca Juga  Ayat Al-Qur’an yang Menyinggung Perpindahan Kalor

Dari penjelasan di atas, bahwa turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur memiliki rahasia yang sangat penting untuk keteguhan hati Rasulullah dalam berdakwah kepada orang-orang musyrik. Juga memudahkan hafalan beliau, sebagai pembuktian bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat Rasulullah yang sangat benar, dan sebagai penetapan hukum-hukum syari’at Allah.

Editor: Zahra

Mengapa Al Quran diturunkan secara berangsur angsur dan dalam waktu yang cukup lama