Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Memahami Asmaul Husna : Al-Muqaddim dan Al-Baqi

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

3.2 Memahami Makna Asmaul Husna Al-Muqaddim dan Al-Baqi

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Melalui pemanfaatan media pembelajaran daring, siswa dapat :

1. Memahami makna Asmaul Husna Al-Muqaddim dan Al-Baqi

2. Memiliki sikap rendah hati, jujur dan disiplin sebagai implementasi Asmaul Husna 

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

            1.Pendahuluan : Membaca Doa Sebelum Belajar


             2. Pembiasaan : Membaca Asmaul Husna

                                


 

               Al-Muqaddim artinya adalah Maha Mendahului.

                Anak-anak, Allah Maha Mendahului semua makhluk-Nya. Allah telah ada sebelum semua makhluk-Nya diciptakan. Semua yang ada di dunia ini ada permulaan-Nya, namun tidak demikian dengan Allah. Allah SWT adalah Dzat yang paling awal dan tidak memiliki permulaan. Allah Terdahulu dari segalanya, karena Dialah yang menciptakan alam semesta.        

        Allah yang Maha Mendahului segala sesuatu yang dikehendaki untuk didahulukan. Hak Allah untuk mendahulukan sesuatu atas yang lainnya tanpa ada yang memaksa atau memengaruhi-Nya. Dia-lah yang mendahulukan peringatan sebelum sanksi-Nya. Dia-lah yang mendahulukan petunjuk sebelum peringatan-Nya dan mendahulukan kasih sayang-Nya atas kemarahan-Nya. 

Seorang hamba yang meneladani nama Al-Muqaddim, akan selalu mendahulukan perintah Allah dan Rasul-Nya di atas keinginannya. Juga mendahulukan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya di atas cinta kepada selain keduanya. Mendahulukan apa yang Allah dahulukan dan mengakhirkan apa yang Allah akhirkan. Ia akan tunduk dan patuh terhadap hukum yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya

Cara meneladani Asmaul Husna Al Muqaddim :

1.     Dalam kebaikan, hendaknya kita berbuat lebih dahulu

2.     Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan

3.     Tidak menunda-nunda pekerjaan

4.     Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri 

            Al Baqi, Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al-Baqi . Apa arti al-Baqi Al-Baqi adalah Yang Maha kekal. Anak-anak, semua makhluk di dunia ini memiliki umurnya masing-masing, manusia, tumbuhan dan makhluk lainnya tumbuh menua dan akan mati. Begitu juga dengan peristiwa gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sebaliknya, Allah Swt Maha kekal.  Tidak memiliki akhir.

Perilaku yang dapat kita lakukan sebagai bentuk keyakinan kita terhadap asmaul husna Al-Baqi :

1. Memperbanyak ibadah selama di dunia

2.  Ikhlas dalam bermaal sholeh

3.  Tidak berputus asa dari rahmat Allah

Anak-anak, perhatikanlah video pembelajaran berikut ini :


Demikian pelajaran hari ini seputar asmaul husna Al-Muqaddim dan Al-Baqi. Agar anak-anak semakin memahami materi tersebut, kerjakanlah tugas berikut ini 

Tugas

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apa arti dari Al-Muqaddim ?

2. Apakah Allah memiliki permulaan?

3. Apa saja yang dapat kita lakukan untuk meneladani asmaul husna Al-Muqaddim?

4. Apa arti dari Al-Baqi?

5. Sebutkan 3 contoh sikap yang menujukkan bahwa kita meyakini asmaul husna Al-Baqi!

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Anak-anak, demikian pembelajaran hari ini, mari kita akhiri dengan membaca doa kafaratul majlis dan hamdalah. 


Alhamdulilahirabbil'alamin, 

Wassalamu'alaikum warohmatulahi wabarokatuh


Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah


Page 2

Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah


 

Tim Bahan Ajar Mapel PAI dan BP SD Tingkat Kota Tegal

Koordinator : Asikin, S.Pd.I

Anggota Tim

1. Kelas 1  : Mutakim, S.Pd

2. Kelas 2  : Abdul Hamid, S.Ag

3. Kelas 3  : Ida Laelatul Faridhoh, Muhammad Syifa

4. Kelas 4  : Muflihul Huda, S. Ag

5. Kelas  5 : Indra Irawan, S.Pd.I

6. Kelas  6  : Mohammad Khaoirul Anam, S.Pd, Arfatin Nisa, S.Pd


Meneladani sifat Allah Al muqaddim yang artinya Maha Mendahului diantaranya adalah

Qaddim, artinya dahulu,terdahulu. Al-Muqaddim, yang Maha Mendahului. Keberadaan-Nya terdepan. Asma Allah urutan ke-72 dari 99 asmaul-husna ini, memiliki makna yang penting bagi manusia dan makhluk lainnya, yakni maha mendahului ruang dan waktu yang paling dahulu sekalipun.

Allah yang mendahulukan dan mengedepankan apa dan siapapun yang dikehendaki. Allah yang mendahulukan segala keinginan dan kebutuhan maklukNya. Manusia kalau dikehendaki Allah, maka menjadilah manusia terpilih sebagai yang terdepan, misalnya raja pilihan utama-Nya, disebut Al-Quddam.

Karakter Al-Quddam yang dimiliki raja tersebut, tentu jiwanya mengutamakan dan mengedepankan amanah kekuasaanya sesuai dengan hukum dan perintah-perintah Allah. Bukan mengutamakan diri dan keluarganya.

Ia membenarkan keberadaan kekuasaan dan keagungan Allah, sebelum mementingkan rakyatnya. Allah memberikan amanah kepadanya untuk menjaga kebenaran, amanah yang dipikulkan kepadanya tentu diutamakan penuh dengan ketaatan dan keamanahan.

Kaki kita juga dinamakan qadam, karena kakilah yang menggerakkan tubuh manusia,untuk berjalan kedepan. Tanpa kekuatan kaki, manusia tidak bisa melangkah untuk meraih masa depan. Bahkan, akal sehat kita amat suka mengedepankan kemajuan bagi diri manusia, agar tak ketinggalan dari makhluk lainnya.

Dari nama agung Al-Muqaddam inilah, Allah berkenan mendahulukan hamba-hambanya yang sholih. Mereka dijamin rezekinya, dikuatkan iman dan Islamnya dunianya dan akheratnya. Sementara manusia yang durhaka kepada Allah, tak akan diperhatikan dan tak mungkin didahulukan kebutuhan jiwanya. Yakni jiwa yang mutmainah, yang berkah dan dicondongkan ke jalan surgaNya.

Demikian para penyeru kebenaran Islam, akan dimudahkan dakwahnya dengan ilmu-Nya, dadanya diperluas, jiwanya diperkuat, fisiknya disehatkan, keluarganya disakinahkan dan masyarakatnya dimakrufkan dan negaranya tayyibahkan. Di sepanjang hidupnya dikarunia ruh fastabiqul khairat, yakni berlomba dalam hidup yang uatama atau kebaikan-kebaikan.

Jiwa fastabiqul khairat menjadi titik picu semangat dalam mencari ridha Allah. Hatinya sangat gembira dan merasa ringan dalam berkompetisi untuk kebaikan hidup dan kehidupannya.

Orang yang didahulukan kebaikannya oleh Allah, dadanya tidak sesak, jiwanya tidak gentar untuk menyuarakan kebenaran agama Allah. Karena mereka, orang-orang beriman itu merasa sudah mendapatkan jalan pusaran hidup atau kiblatnya, yakni Islam yang mencerahkan, yang memajukan dan menyelamatkan mereka dunia akherat.

Mereka terinspirasi firman Allah, perihal siap berkompetisi dalam melaksanakan kebenaran Islam, yakni Q.S. Al-Baqarah ( 2 ) : 148

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jiwa qadam yang merasuki jiwanya membawanya kepada sifat mendahulukan apa yang utama dan mengutamakan apa yang didahulukan, yakni dalam menghampiri hari esok seperti yang difirmankan Allah dalam Q.S. Al-Hasyr ( 59 ) : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Orang-orang yang didahulukan dan diutamakan Allah, di sepanjang hidupnya, siang dan malamnya, sakit dan sehatnya, kaya dan miskinnya, tua dan mudanya, serta sempit dan longgarkan selalu berdoa kepada Allah, agar nantinya benar-benar di bimbing Allah dalam hidup dan kehidupannya.

Doa baginya menjadi senjata ampuh untuk menjaga keistiqomahannya. Setiap malam bermunajat kepada Allah agar menjadi hamba terdepan, didahulukan Allah dan tidak dibelakangkan-Nya. Demikian untaian doanya:

“Ya Allah, ampunilah aku menyangkut dengan apa yang kudahulukan dan yang kubelakangkan, apa yang aku kerjakan dari dosa dan apa yang aku abaikan dari kewajiban.Ampunilah aku menyangkut dengan apa yang kurahasikan dari pelanggaran dan apa yang aku nyatakan dari kebaikan yang disertai riya’. Engkau Yang Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan, lagi Engkau Maha Kuasa dari segala sesuatu”.

Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid PCM Sumberlawang, Mengelola Jamaah Pengajian Maskumambang Mujahadah Sragen