Membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kamu kuasai disebut membaca

mencari informasi dari suatu teks eksplanasi dapat dilakukan dengan

A. menerjemahkanB. mendengarC. melihat

D. membaca ​

jawaban

D.membaca

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

B. Membaca Dalam Hati

Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.

Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :

I. Membaca Ekstensif
membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

I. Membaca Intensif
membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai

Membaca intensif

Membaca intensif merupakan membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai (afifuddin, 2013).

Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang memiliki kalimat topik pada awal paragraf dan kalimat pengembang/penjelas terletak pada kalimat kalimat berikutnya (Lidwina, 2013: 44).

Contoh paragraf deduktif sebagai berikut:

”Sampai saat ini, Kebun Raya Cibodas (KRC) mempunyai 10.792 koleksi tanaman, 700 jenis koleksi biji, dan 4.852 koleksi herbarium. Koleksi tanaman di sini terbagi dalam dua koleksi yakni koleksi di kebun dan koleksi di rumah kaca. Koleksi tanaman di rumah kaca terdiri atas anggrek (320 jenis), kaktus (289 jenis), dan sukulen (169 jenis). Namun Anda juga dapat menemukan jenis tumbuhan liar di dalam kebun. Sedangkan koleksi tanaman di kebun berjumlah 1.014 jenis di antaranya terdapat tanaman khas dan menarik seperti kina (Cinchona pubescens) yang merupakan tanaman obat, pohon bunya-bunya (Araucaria bidwill) yang merupakan tanaman tua dan mempunyai pokok batang besar, bunga bangkai (Amorphophallus titanium) yang mempunyai bunga berukuran raksasa dan menarik serangga.” [Kusmayati, 2009: 7].

Paragraf Induktif

paragraf induktif merupakan paragraf yang memiliki kalimat topik terletak pada akhir paragraf, artinya awal paragraf berisi gagasan pengembang dan diakhiri dengan gagasan dasar (Lidwina, 2013: 44).

Contoh paragraf induktif sebagai beikut:

” Di Kebun Raya Cibodas (KRC), bunga sakura (Prunus spp) ini dapat berbunga dua kali setahun yakni pada April dan September. Salah satu pohon bunga sakura terdapat di dekat wisma tamu (guest house), sedangkan lokasi taman nantinya berada tak jauh dari Taman Rhododendron dan pintu utama KRC. Kini sejumlah pohon Sakura sudah ditanam, hanya saja belum tampak ada yang berbunga. Kawasan seluas 5.000 meter persegi yang akan menjadi Taman Sakura masih dalam proses pembangunan” [Kusmayati, 2009: 8].

Daftar Pustaka

Afifuddin. 2013. “Membaca Intensif” (online), (http: sekolahfantasy.blogspot.co.id/2013/07/membaca-intensif.html?m=1, diakses tanggal 7 Januari 2017).

Kusumayati, Nurita Bayu dan Trianingsih, Eka. 2009. Bahasa Indonesia XII : untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah  Program IPA/IPS. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.

Lidwina, Soeisniwati. 2013. ”Penulisan Paragraf dalam Karya Ilmiah Mahasiswa”. Jurnal Stie Semarang. Vol 5 (1):44.

Soal

  1. Penggunaan sel surya sangat membantu menghemat tenaga listrik. Sel surya memanfaatkan cahaya matahari untuk diubah menjadi tenaga listrik. Indonesia merupakan daerah tropis yang selalu mendapat sinar matahari. Penggunaan sel surya harus digalakkan di Indonesia. Energi listrik dapat digantikan dengan sel surya.

Apakah jenis paragraf tersebut?

a. Deduktif

b. Induktif

c. Campuran

d. Deduktif-induktif

e. Induktif-deduktif

2. Topik : Kemarau Melanda Kota Bengkulu

Kalimat penjelas:

  • Sudah lebih delapan bulan kemarau melanda Bengkulu.
  • Sawah dan ladang kering kerontang serta sumur tidak berair.
  • Rumput hijau terlihat di sepanjang jalan dan di ladang.
  • Bahkan, ternak tampak kurus-kurus, tidak ada lagi makanannya.
  • Air di sumur Pak Lurah melimpah karena penuh.

Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik tersebut adalah nomor….

a. (1), (2), dan (3)

b. (1), (2), dan (4)

c. (2), (3), dan (4)

d. (2), (3), dan (5)

e. (3), (4), dan (5)

3. Kekeringan yang melanda pulau ini berakibat sangat parah. Sumur penduduk sudah tidak banyak mengeluarkan air. Ternak sudah lama tidak memperoleh makanan. Pepohonan pun tampak layu. Serta banyak sawah yang tidak digarap lagi.

Ide pokok paragraf diatas teretak pada kalimat ke….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

4. Paragraf yang memiliki kalimat topik terletak pada akhir paragraf, artinya awal paragraf berisi gagasan pengembang dan diakhiri dengan gagasan dasar disebut paragraf…

5. Paragraf yang memiliki kalimat topik pada awal paragraf dan kalimat pengembang/penjelas terletak pada kalimatkalimat berikutnya disebut paragraf…

Membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kamu kuasai disebut membaca

Squad! Ada yang suka membaca buku di sini? Atau hanya sekedar senang membaca jenis teks secara acak? Untuk kamu yang suka membaca, tentu memiliki caranya masing-masing untuk bisa membaca dengan efektif ya, apapun jenis teksnya. Eh tapi kamu tau nggak sih, kalau pada dasarnya metode membaca itu dibagi menjadi 2, yaitu metode membaca intensif dan metode membaca ekstensif. Apa sih perbedaannya? Yuk kita bahas! 

Metode Membaca Intensif

Squad, yang dimaksud dengan Metode Membaca Intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan suatu informasi. Ada beberapa tips yang harus kamu lakukan jika ingin menerapkan metode membaca yang satu ini. Apa saja, ya? 

Yang pertama harus kamu lakukan adalah membaca teks tersebut secara berurutan, mulai dari paragraf awal sampai paragraf akhir. Kenapa harus berurutan, sih? Ya, dong! Bacanya harus dilakukan secara berurutan karena dalam sebuah paragraf pasti ada satu hal penting yang ingin diungkapkan oleh penulisnya.

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan hubungan antar paragraf. Kadang-kadang kamu akan menemukan paragraf yang berfungsi sebagai paragraf penegas dari paragraf yang lain. Jadi jangan lupa untuk memperhatikan kata penghubung yang digunakan di paragraf tersebut, ya! Langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah memperhatikan cara penulis mengungkapkan rincian peristiwa, memberikan contoh, atau menjelaskan detail. Hal-hal tersebut bisa digunakan untuk memperjelas pokok permasalahannya. Setelah ini, coba baca buku dengan metode intensif, yuk! 

Metode Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif adalah jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama dengan sumber bacaan yang beragam. Jika dalam membaca intensif kamu hanya membaca satu teks secara perlahan-lahan, dalam membaca ekstensif, kamu membaca beberapa teks terkait sekaligus dan dilakukan dengan cepat. Hayo ngaku, kalau lagi belajar untuk ujian, kamu lebih sering melakukan metode membaca ini nggak, sih? 

Manfaat kegiatan membaca ekstensif adalah kamu sebagai pembaca dapat memperoleh informasi lengkap dari berita yang memiliki topik yang sama. Teknik ini biasanya digunakan untuk memperluas wawasan dan memecahkan masalah secara teoretis. Lalu, bagaimana sih caranya membaca dengan menggunakan metode ekstensif? Ada satu teknik yang bisa kamu gunakan, namanya teknik POINT. Wah, apa tuh? 

Membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kamu kuasai disebut membaca

Nah, setelah membaca artikel ini, kira-kira kamu sudah tau belum lebih suka membaca dengan metode apa? Atau kamu masih ingin belajar lebih lanjut mengenai kedua metode ini? Kalau begitu, yuk belajar dengan ruanglesonline! Kamu bisa tanya pr dan soal-soal yang sulit ke tutor berpengalaman lewat aplikasi. Kuy, daftar sekarang!

Membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kamu kuasai disebut membaca

ReferensiSuwandi, Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 3: Bahasa Kebanggaanku untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Artikel diperbarui 1 Desember 2020