Malaikat yang dikenal sebagai penghulu para malaikat adalah malaikat

Malaikat Agung atau Penghulu Malaikat (bahasa Latin: Archangelus; bahasa Yunani: Αρχάγγελος, Arkanggelos) adalah malaikat yang berpangkat tinggi. Banyak agama meyakini keberadaan makhluk-makluk gaib dengan penggambaran yang mirip sekali dengan Malaikat Agung, tetapi istilah "Malaikat Agung" lazimnya berkaitan dengan agama-agama Abrahamik.

Malaikat yang dikenal sebagai penghulu para malaikat adalah malaikat

Anunsiasi karya Paolo de Matteis

Istilah "Malaikat Agung" maupun "Penghulu Malaikat" adalah frasa yang digunakan sebagai padanan kata Yunani Αρχάγγελος, Arkanggelos, gabungan kata ἀρχι-, arki, yang berarti "penghulu" atau "ketua", dan kata άγγελος, anggelos, yang berarti "duta", yakni padanan Yunani untuk kata Ibrani, מַלְאָךְ, mal'ák, yang dapat diartikan sebagai "malaikat" maupun "duta".[1]

 

Penggambaran Malaikat Agung dengan gaya Jawa

Mikhael, Gabriel, serta Rafael dikenal sebagai malaikat-malaikat agung dalam agama Kristen, Yahudi, dan Islam. Kitab Tobit—diakui sebagai bagian dari Alkitab oleh Gereja Katolik dan Ortodoks, tetapi dianggap apokrif di kalangan Protestan—meriwayatkan tentang Rafael, yang juga dianggap salah satu malaikat agung. Malaikat Agung Gabriel, Malaikat Agung Mikhael, dan Malaikat Agung Rafael dihormati dalam Gereja Katolik Roma yang memperingatinya setiap tanggal 29 September (sejak 1921 sampai 1969, Malaikat Agung Gabriel diperingati setiap tanggal 24 Maret, dan Malaikat Agung Rafael diperingati setiap tanggal 24 Oktober). Gereja Ortodoks Timur memperingati ketiga malaikat agung ini setiap tanggal 8 November (menurut penanggalan Julian, yang bertepatan dengan tanggal 21 November dalam kalender Gregorian). Malaikat-malaikat agung dalam agama Islam adalah Jibril (Gabriel), Mika'il (Mikhael), Israfil, dan Malak al-Maut. Kitab-kitab dalam khazanah susastra Yahudi, seperti Kitab Henokh, menyebut Metatron sebagai malaikat agung, berjulukan "yang tertinggi di antara para malaikat", meskipun tidak semua sekte dalam agama Yahudi mengakuinya.

Beberapa sekte Yahudi mengaku mengenal sekumpulan Tujuh Malaikat Agung, namun nama malaikat-malaikat dalam kumpulan ini berbeda-beda dari satu sekte ke sekte lainnya. Gabriel, Mikhael, dan Rafael selalu termasuk anggota kumpulan ini; nama empat malaikat lainnya berbeda-beda, tetapi kebanyakan memasukkan Uriel, yang termaktub namanya dalam Kitab Ezra II.

Naskah-naskah suci agama Majusi menyinggung tentang Enam Amesya Spenta Agung (Amesya Spenta secara harfiah berarti "Makhluk-Makhluk Abadi Yang Pemurah/Suci")[2] dari Ahura Mazda.

Semakin banyak pakar antropologi, teologi, dan filsafat yang meyakini bahwa ajaran agama Majusi memuat sari-sari kepercayaan purba akan malaikat-malaikat.[3]

Para Amesya Spenta dalam ajaran Majusi mirip dengan malaikat-malaikat agung. Masing-masing mendiami raga abadi yang berkarya di alam ragawi untuk melindungi, menuntun, serta mengilhami umat manusia, dan di alam rohani. Kitab Awesta membabarkan asal-muasal serta hakikat para malaikat agung atau Amesya Spenta ini.[3]

Demi menjaga keseimbangan, Ahura Mazda melakukan tindakan penciptaan yang pertama, memancarkan Roh Sucinya, Spenta Mainyu, Malaikat Agung Kebajikan. Ahura Mazda juga memancarkan dari dirinya enam Amesya Spenta, yang bersama-sama dengan Spenta Mainyu membantu penciptaan semesta alam ragawi. Selanjutnya ia memantau perkembangan enam belas negeri, masing-masing telah diresapi dengan kekuatan budaya tersendiri yang dirancang untuk mendorong terbentuknya populasi-populasi umat manusia yang berlainan satu sama lain. Para Amesya Spenta ditugaskan untuk menjaga tanah-tanah suci itu dan dengan dipancarkannya mereka, diyakini pula telah menghubungkan masing-masing populasi dengan Tuhan.[4]

Para Amesya Spenta (amesya berarti abadi & spenta berarti kecemerlangan dan kebajikan) sebagai sifat-sifat Tuhan adalah:

  1. Spenta Mainyu (bahasa Pahlawi, Spenamino): arti harfiah, 'Roh Kelimpahan'
  2. Asya Wahisyta (bahasa Pahlawi, Ardwahisyt): arti harfiah, 'Kebenaran Tertinggi'
  3. Wohu Mano (bahasa Pahlawi, Wohuman): arti harfiah, 'Akal Budi yang Benar'
  4. Khsyathra Wairya (bahasa Pahlawi, Syahrewar): arti harfiah, 'Wewenang yang Berkenan'
  5. Spenta Armaiti (bahasa Pahlawi, Spandarmad): arti harfiah, 'Kesalehan yang Suci'
  6. Haurwatat (bahasa Pahlawi, Hordad): arti harfiah, 'Kesempurnaan' atau 'Kesehatan'
  7. Ameretat (bahasa Pahlawi, Amurdad): arti harfiah, 'Keabadian'

 

Yakub bergumul dengan Malaikat, karya Gustave Doré 1885

Malaikat dalam bahasa Ibrani adalah "malakh," artinya pesuruh atau pengemban amanat, karena para malaikat diutus Tuhan untuk melaksanakan berbagai tugas. Alkitab Ibrani menggunakan istilah-istilah seperti מלאכי אלוהים (malakhi Elohim; Malaikat Allah),[5] מלאכ י י (malakhi Adonai; Malaikat Tuhan),[6] בני אלוהים (b'nai elohim; putra-putra Allah), dan הקדושים (ha-q'dosyim; yang kudus) untuk menyebut makhluk-makhluk yang turun-temurun ditafsirkan sebagai para pesuruh surgawi. Istilah-istilah lain digunakan dalam naskah-naskah yang lebih kemudian, misalnya העליונים (ha-elyonim, yang ada di tempat tinggi, atau yang ada di puncak). Sesungguhnya para malaikat tidak lazim dijumpai dalam kitab-kitab kecuali dalam kitab-kitab yang ditulis lebih kemudian seperti Kitab Daniel, walaupun malaikat secara singkat dikisahkan dalam riwayat Yakub (yang, menurut beberapa tafsiran, bergumul dengan sesosok malaikat) dan Lot (yang mendapat peringatan dari para malaikat menjelang penghancuran Sodom dan Gomora). Daniel adalah tokoh Alkitab pertama yang menyebut malaikat dengan nama.[7] Oleh karena itulah secara luas diduga bahwa ketertarikan umat Yahudi pada para malaikat berkembang semasa pembuangan Babel.[8] Menurut Rabbi Simeon ben Lakisy dari Tiberias (230–270 Masehi), nama-nama tertentu bagi malaikat-malaikat dibawa oleh umat Yahudi sekembalinya dari Babel.

Tidak ada keterangan jelas mengenai malaikat-malaikat agung dalam naskah-naskah kanonik Alkitab Ibrani (Perjanjian Lama). Dalam Agama Yahudi pasca-Alkitab, malaikat-malaikat tertentu kelak memiliki arti penting tertentu serta memiliki kepribadian dan peranan tersendiri. Walaupun malaikat-malaikat agung ini diyakini berpangkat tinggi di antara bala tentara surga, tidak ada upaya untuk membuat suatu susunan hierarki. Metatron dianggap sebagai salah satu malaikat tertinggi dalam ajaran mistik Merkava dan kabala serta kerap bertugas sebagai juru tulis. Metatron disebut secara ringkas dalam Talmud,[9] dan tampil menonjol dalam tulisan-tulisan mistik Merkava. Mikhael, yang bertugas sebagai petarung dan pembela Israel (Daniel 10:13:KJV), dikagumi secara khusus. Gabriel diriwayatkan dalam Kitab Daniel (Daniel 8:15-17:KJV) dan secara ringkas disebut dalam Talmud,[10] dan banyak tulisan-tulisan mistik Merkava. Penyebutan terawal tentang para malaikat agung terdapat dalam karya-karya tulis yang berasal dari periode di antara penyusunan Alkitab Perjanjian Lama dan Alkitab Perjanjian Baru (misalnya, 4 Ezra 4:36).

Dalam Kabala ada sepuluh malaikat agung, masing-masing terkait dengan satu sefira: Metatron, Raziel (atau Jofiel), Tzafkiel, Tzadkiel, Kamael, Rafael, Haniel, Mikhael, Gabriel, dan Sandalfon. Bab 20 dari Kitab Henokh menyebut tujuh malaikat kudus yang berjaga-jaga, yang sering kali dianggap sebagai tujuh penghulu malaikat: Mikhael, Rafael, Gabriel, Uriel, Saraqael, Raguel, dan Remiel.[11] Riwayat Adam dan Hawa juga memuat daftar para penghulu malaikat: Mikhael, Gabriel, Uriel, Rafael, dan Yoel. Maimonides, filsuf Yahudi Abad Pertengahan, menyusun suatu hierarki malaikat Yahudi.

 

Malaikat Agung Mikhael menginjak Lusifer, Guido Reni, 1636.

Perjanjian Baru beberapa kali menyebutkan tentang para malaikat, tetapi hanya dua kali menggunakan kata "penghulu malaikat", dalam 1 Tesalonika 4:16 ("Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit") dan Yudas 1:9 ("Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!").

Katolik Roma

Dalam ajaran Katolik Roma, ada tiga malaikat agung yang disebutkan namanya:

  • Gabriel
  • Mikhael
  • Rafael

Rafael sendiri menyatakan jati dirinya dalam Tobit 12:15 sebagai berikut: "Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia."

Kitab Ezra Keempat, yang menyebut-nyebut tentang Malaikat Uriel, pernah populer di Barat dan kerap dikutip oleh para Bapa Gereja, khususnya Ambrosius, tetapi tidak pernah dianggap sebagai bagian dari Kanon Alkitab Katolik.[12]

Tidak ada pengakuan resmi dari Gereja Katolik mengenai nama-nama malaikat dalam kitab-kitab apokrif, seperti Raguel, Saraqael, dan Remiel (Kitab Henokh), ataupun Izidkiel, Hanael, dan Kefarel (kitab-kitab sejenis).[13]

Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental

 

Herodion dan Patras dan Malaikat Agung Selafiel

 

Dewan Malaikat, ikon ketujuh malaikat agung dalam Gereja Ortodoks Timur, dari kiri ke kanan: Yegudiel, Gabriel, Selafiel, Mikhael, Uriel, Rafael, Barakhiel. Di bawah mandorla Kristus-Imanuel (Allah beserta kita) terdapat gambar Kerubim (biru) dan Serafim (merah).

Tradisi Ortodoks Timur menyebut-nyebut tentang keberadaan "ribuan malaikat agung;[14] namun hanya tujuh di antaranya yang disebutkan namanya.[15] Uriel termasuk di antaranya, serta tiga malaikat yang sering kali disebut dengan nama Selafiel, Yegudiel, dan Barakhiel (malaikat yang kedelapan, Yeremiel, kadang-kala diikutkan pula sebagai malaikat agung).[16] Gereja Ortodoks merayakan Sinaksis Malaikat Agung Mikhael dan Kuasa-Kuasa Tanpa Raga lainnya setiap tanggal 8 November dalam Kalender Iulianum (21 November dalam Kalender Gregorianum). Hari-hari peringatan lainnya yang masih bersangkut-paut dengan malaikat agung di antaranya adalah Sinaksis Malaikat Agung Gabriel setiap tanggal 26 Maret (8 April), dan Mukjizat Malaikat Agung Mikhael di Kolose setiap 6 September (19 September). Selain itu, setiap hari minggu sepanjang tahun didedikasikan bagi para malaikat, dengan secara khusus menyanyikan kidung-kidung Mikhael dan Gabriel di gereja. Dalam ikonografi Ortodoks, tiap-tiap malaikat mempunyai representasi simbolis:[16]

  • Mikhael dalam bahasa Ibrani berarti "Siapa yang seperti Allah?" atau "Siapa yang menyamai Allah?" Santo Mikhael sudah digambarkan sejak zaman permulaan agama Kristen sebagai panglima bala tentara surgawi, dengan tangan kanan menggenggam sebatang tombak yang ia gunakan untuk menyerang Lusifer/Setan, dan tangan kiri menggenggam sepelepah daun palem. Pada pangkal mata tombaknya terikat sehelai panji-panji dari kain lenan bergambar salib merah. Malaikat Agung Mikhael secara khusus dianggap sebagai Penjaga Iman Ortodoks dan pejuang melawan bidah.
  • Gabriel berarti "Allah kekuatanku" atau "Keperkasaan Allah." Ia adalah pewarta misteri-misteri Allah, teristimewa Inkarnasi Allah dan seluruh misteri lain yang terkait dengannya. Ia digambarkan sebagai sebagai berikut: Tangan kanannya menggenggam sebuah lentera dengan sebatang lilin bernyala di dalamnya, dan tangan kirinya menggenggam sebuah cermin dari jasper hijau. Cermin melambangkan hikmat Allah sebagai sebuah misteri yang tersembunyi.
  • Rafael berarti "Allah yang menyembuhkan" atau "Allah menyembuhkan" (Tobit 3:17, Tobit 12:15). Rafael digambarkan sedang menuntun Tobias (yang sedang menjinjing seekor ikan yang ia tangkap di Sungai Tigris) dengan tangan kanannya, dan membawa sebuah cawan obat dari alabaster dengan tangan kirinya.
  • Uriel berarti "Allah cahayaku," atau "Cahaya Allah" (II Ezra 4:1, 5:20). Ia digambarkan dengan sebilah pedang untuk melawan bangsa Persia di tangan kanannya, dan nyala api di tangan kirinya.
  • Sealtiel berarti "Perantara Allah." Ia digambarkan sedang berdoa dengan wajah tertunduk, mata menatap ke bawah, dan kedua belah tangan dirapatkan di dada.
  • Yegudiel berarti "Pemulia Allah." Ia digambarkan membawa sebentuk makhota dedaunan emas dengan tangan kanannya, dan menggenggam hulu cemeti berhelai tiga dengan tangan kirinya.
  • Barakhiel berarti "Diberkati Allah." Ia digambarkan memegang sekuntum mawar putih di atas dadanya.
  • Yerahmeel berarti "Pengagungan Allah." Ia dihormati sebagai sosok penginspirasi dan pembangkit gagasan-gagasan agung yang mengarahkan orang pada Allah (II Ezra 4:36). Selaku yang kedelapan, ia kadang-kadang diikutsertakan pula sebagai malaikat agung.

Dalam kanon Alkitab Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia, 1 Henokh menyebutkan Saraqael sebagai salah satu di antara malaikat-malaikat yang berjaga-jaga atas "roh-roh yang berdosa dalam roh." (20:7, 8).

Protestan

 

Anunsiasi, karya Henry Ossawa Tanner

Dalam Alkitab versi Protestan, tercantum nama-nama tiga malaikat: "Penghulu Malaikat Mikhael", Malaikat Gabriel, yang disebut "Gabriel" dalam Daniel 9:21:{{{ayat}}}, dan "Abadon" atau "Apolion" dalam Wahyu 9:11. Di kalangan Protestan, ajaran Anglikan dan Metodis mengakui empat malaikat sebagai penghulu malaikat: Penghulu Malaikat Mikhael, Penghulu Malaikat Rafael, Penghulu Malaikat Gabriel, dan Penghulu Malaikat Uriel.[17][18] Para penghulu malaikat ini diperingati setiap tanggal 29 September, yang disebut Michaelmas, dalam kalender Gereja Anglikan.[19] Penginjil Billy Graham pernah menulis bahwa dalam Kitab Suci, satu-satunya sosok yang secara eksplisit digambarkan sebagai penghulu malaikat adalah Mikhael dalam Yudas 1:9.[20][21]

Restorasionis

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh meyakini bahwa "Mikhael" dan "penghulu malaikat" sebenarnya menunjuk pada Yesus. Mereka merujuk pada pendeta nonkonformis Matthew Henry yang mendukung pandangan ini.[22]

Saksi-Saksi Yehuwa, mengutip ayat 1 Tesalonika 4:16 yang menyebut-nyebut "seruan penghulu malaikat", juga meyakini bahwa Mikhael adalah nama lain untuk Yesus di surga.[23]

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (Gereja LDS) memaknai istilah penghulu malaikat sebagai "Malaikat Kepala",[24] Mikhael adalah satu-satunya pribadi yang disebut demikian dalam kanon LDS.[25] Diyakini bahwa ia adalah kepala segenap malaikat.[24] Ajaran Gereja LDS juga menyatakan bahwa Penghulu Malaikat Mikhael adalah manusia pertama, Adam.[26] Meskipun tidak ada makhluk lain yang dikenal sebagai "penghulu malaikat," Joseph Smith mengajarkan bahwa Malaikat Gabriel dikenal dalam kehidupan fana sebagai Nuh,[27] dan bahwasanya malaikat Rafael adalah sosok yang penting, sekalipun tidak pernah diidentifikasi sebagai salah satu nabi yang fana.[28]

Dalam Islam, malaikat-malaikat agung yang disebutkan namanya[29] dalam Al Qur'an meliputi:

  • Jibril (Gabriel dalam bahasa Ibrani), malaikat yang bertanggung jawab menyampaikan wahyu Tuhan kepada semua nabi, termasuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada nabi Muhammad dan membimbingnya untuk mendaraskannya. Berbagai Hadits (tradisi) menyebut peranannya menyampaikan warta dari "Tuhan Yang Maha Kuasa" kepada nabi-nabi.
  • Mika'il (Mikhael dalam bahasa Ibrani), malaikat kerahiman yang bertanggung jawab atas hujan, guruh, dan ajal manusia.[30]
  • Israfil (Rafael dalam bahasa Ibrani), malaikat agung yang bertanggung jawab memberi tanda tibanya hari penghakiman dengan meniup sangkakala.[31]
  • Izra'il (Azrael dalam bahasa Ibrani), malaikat maut.

Para praktisi okultisme kadang kala menghubung-hubungkan para penghulu malaikat seperti dalam Kabala dengan musim-musim atau unsur-unsur, atau bahkan dengan warna-warna tertentu. Dalam beberapa sistem upacara sihir berdasarkan Kabala, keempat-empat malaikat agung utama (Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel) diseru sebagai penjaga keempat penjuru bumi, atau keempat arah mata angin, dan warna-warna tertentu yang dikaitkan dengan mereka dihubung-hubungkan dengan macam-macam kekuatan sihir.[32] Lucifer atau Sataniel dalam tradisi-tradisi keagamaan Yahudi-Kristen, atau Iblis dalam Islam, dianggap sebagai malaikat agung oleh para penganut kepercayaan Satanisme dan banyak penganut kepercayaan non-Satanisme, tetapi non-Satanisme menganggapnya sebagai Si Jahat dan tersingkir dari rahmat Tuhan.

 

Malaikat menyampaikan warta, karya Fra Angelico, 1437-1446

Dalam seni rupa, malaikat-malaikat agung kadang kala digambarkan bersayap besar. Malaikat-malaikat agung yang lazimnya ditampilkan dalam karya-karya seni rupa adalah Gabriel, Mikhael, Rafael, dan Uriel.[33]

Mantra dalam upacara kecil tolak bala pentagram berisi kata-kata "di depanku Rafael; di belakangku Gabriel; di kananku Mikhael; di kiriku Auriel (Uriel)..."[34]

Malaikat-malaikat agung digambarkan dalam banyak film dan serial TV.

  • Malaikat
  • Kami
  • Para Malaikat Agung Sopo, lukisan-lukisan bergaya barok di Kolombia

  1. ^ "archangel". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 2 Juli 2014. 
  2. ^ "Encyclopaedia Britannica, "amesha spenta"". Britannica.com. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  3. ^ a b Mary Boyce, A History of Zoroastrianism Volume One: The Early Period, E. J. Brill, Leiden 1975
  4. ^ Zend Avesta FARGARD XXII (Halaman 199) Mary Boyce, A History of Zoroastrianism Volume One: The Early Period, E. J. Brill, Leiden 1975. (1989 edition ISBN 90-04-08847-4)
  5. ^ Davidson, Baruch S. "What Are Angels?". Chabad.org. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  6. ^ DEATH, ANGEL OF "the "destroying angel" ("mal'ak ha-mashḥit")" Jewish Encyclopedia
  7. ^ Ludwig Blau; Kaufmann Kohler (1908). "ANGELOLOGY". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  8. ^ Judaism: The Postexilic Period International Encyclopedia of the Social Sciences
  9. ^ Sanhedrin 38b and Avodah Zarah 3b.
  10. ^ cf. Sanhedrin 95b
  11. ^ Metzger & Coogan (1993) Oxford Companion to the Bible, Oxford University Press, p. 54, ISBN 978-0-19-974391-9
  12. ^ "Souvay, Charles. "Esdras." The Catholic Encyclopedia. Jil. 5. New York: Robert Appleton Company, 1909. 5 Agustus 2013". Newadvent.org. 1909-05-01. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  13. ^ "Driscoll, James F. "St. Raphael." The Catholic Encyclopedia. Jil. 12. New York: Robert Appleton Company, 1911. 5 Agustus 2013". Newadvent.org. 1911-06-01. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  14. ^ anafora, Liturgi Ilahi Santo Yohanes Krisostomus
  15. ^ Alam para malaikat Gereja Ortodoks Rusia Transfigurasi Suci, Baltimore MD
  16. ^ a b Nicholai Velimirovic, November 8 Diarsipkan 7 Desember 2008 di Wayback Machine. Prologue From Ochrid
  17. ^ Armentrout, Don S. (1 Januari 2000). An Episcopal Dictionary of the Church (dalam bahasa English). Church Publishing, Inc. hlm. 14. ISBN 9780898697018.  Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  18. ^ The Methodist New Connexion Magazine and Evangelical Repository, Jilid XXXV., Seri Ketiga (dalam bahasa English). London: William Cooke. 1867. hlm. 493. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  19. ^ Kershaw, Simon. "Exciting Holiness: 29 September" (dalam bahasa English). Canterbury Press Norwich. Diakses tanggal 17 September 2016. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  20. ^ Graham, Billy (1995) Angels Thomas Nelson Inc, ISBN 9780849938719, hal. PT31
  21. ^ Graham (1995) hal. PT32
  22. ^ "SDAnet, "Questions on Doctrine: Christ, and Michael and Archangel"". Sdanet.org. Diakses tanggal 2014-03-11. 
  23. ^ What Does The Bible Really Teach?. Watch Tower Society. hlm. 218–219. 
  24. ^ a b "The Guide to the Scriptures: Archangel". scriptures, LDS.org. LDS Church. 
  25. ^ Jude 1:9 KJV (LDS)
  26. ^ Doctrine and Covenants 128:20–21; Petersen, Mark E. (November 1980), "Adam, the Archangel", Ensign .
  27. ^ Skinner, Andrew C (1992), "Noah", dalam Ludlow, Daniel H, Encyclopedia of Mormonism, New York: Macmillan Publishing, hlm. 1016–1017, ISBN 0-02-879602-0, OCLC 24502140, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-17, diakses tanggal 2016-11-18 .
  28. ^ Doctrine and Covenants 128:21
  29. ^ Lewis, James R.; Oliver, Evelyn Dorothy (2008). Angels A to Z. Visible Ink Press. hlm. xviii. ISBN 9781578592579. 
    • Davidson, Gustav (1967). A dictionary of angels: including the fallen angels. Free Press. ISBN 9780029070505. 
    • Noegel, Scott B.; Wheeler, Brannon M. (2002). Historical Dictionary of Prophets in Islam and Judaism. Scarecrow Press. ISBN 9780810843059. 
  30. ^ Qur'an Al-Baqarah:98
  31. ^ Qur'an Al-Haqqah:13
  32. ^ The Pagan's Path, Metaphysics 101: The Archangels
  33. ^ Angels₥₥in Art Diarsipkan 2017-06-14 di Wayback Machine. di HumanitiesWeb Diarsipkan 2007-08-14 di Wayback Machine.
  34. ^ "On the Lesser Banishing Ritual of the Pentagram" dari The Internet Book of Shadows di Sacred-texts.com

  • Alam jin dan rahasia-rahasianya
  • Agama Zoroaster dan Turunannya
  • Sinaksis Malaikat Agung Mikhael dan Kuasa-Kuasa Tanpa Raga Lainnya Ikon dan sinaksarion Ortodoks

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Malaikat_Agung&oldid=20752792"


Page 2

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika adalah salah satu kitab yang sebenarnya merupakan suatu surat (yang pertama dari dua surat) kepada jemaat di kota Tesalonika yang termuat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2][3] Surat ini (maupun surat yang kedua kepada jemaat yang sama) ditulis oleh Paulus.[1][2][3] Kota Tesalonika, yang namanya secara populer dipakai untuk menyebut surat ini, merupakan ibu kota dari Makedonia, sebuah provinsi di kekaisaran Romawi.[1][2][3] Paulus merupakan pendiri Jemaat di Tesalonika, khususnya setelah ia meninggalkan Filipi.[1][2][3]

Malaikat yang dikenal sebagai penghulu para malaikat adalah malaikat

Halaman pertama dari epistola dalam Minuscule 699 yang diberi judul προς θεσσαλονικεις, "untuk jemaat di Tesalonika."

Beberapa lama kemudian, orang-orang Yahudi iri hati kepada Paulus dan mulai menentang usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada orang-orang non-Yahudi.[1][2] Mereka marah karena orang non-Yahudi telah menunjukkan minat terhadap agama Yahudi.[1][2] Oleh sebab itu, Paulus dengan terpaksa meninggalkan Tesalonika, lalu dia pergi ke Berea.[1][2] Setibanya di Korintus, ia menerima surat dari Timotius, danrekan- rekannya yang lain, tentang keadaan jemaat di Tesalonika.[1][2]

Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika ini memiliki tujuan khusus.[4] Surat ini ditulis untuk memberi dorongan dan keteguhan kepada jemaat-jemaat yang ada di daerah itu.[4] Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka.[4] Paulus mengingatkan mereka tentang kehidupannya sendiri ketika ia masih berada di tengah-tengah jemaat-jemaat di Tesalonika pada masa lalu.[4] Setelah menceritakan semuanya itu, Paulus pun menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang kembalinya Kristus datang ke dunia.[4] Ada pun pertanyaan yang mereka ajukan, seperti:[5] kalau seorang Kristen meninggal sebelum Kristus datang kembali, apakah orang itu menerima hidup yang kekal dan sejati dari Kristus? Kapankah Kristus akan datang kembali? Paulus pun menasihati mereka supaya terus bekerja dengan tenang sambil menantikan kedatangan Kristus dengan penuh harapan.[5]

Para pakar Perjanjian Baru meyakini bahwa Rasul Paulus menulis surat ini dari kota Korintus, meskipun ada informasi yang ditambahkan di beberapa naskah kuno (misalnya, Codex Alexandrinus, Codex Mosquensis I, dan Codex Angelicus) yang menyatakan Paulus menulisnya di kota Atena[6] setelah Timotius kembali dari Makedonia dengan kabar mengenai keadaan gereja di Tesalonika (Kisah Para Rasul 18:1-5; 1 Tesalonika 3:6).

Keotentikan

Mayoritas pakar Perjanjian Baru menyatakan Surat 1 Tesalonikato ini otentik, sekalipun ada segelintir yang meragukannya. Gaya penulisan dan isi surat ini selaras dengan surat-surat Paulus yang lain, dan informasi pengarangnya juga dikuatkan di dalam Surat 2 Tesalonika.[7]

Jemaat Gereja

Paulus menyebut dirinya "Rasul untuk orang-orang asing", serta mendirikan gereja-gereja untuk orang bukan-Yahudi di beberapa kota penting di wilayah Kekaisaran Romawi.[8] Orang Tesalonika yang dikirimi surat ini umumnya adalah orang Kristen dari golongan bukan-Yahudi yang merupakan jemaat gereja yang didirikan Paulus. Ini didukung oleh komentar pendek Paulus dalam 1 Tesalonika 1:9 bahwa mereka "berpaling kepada Allah dari berhala-berhala." Hanya orang bukan-Yahudi yang berhenti menyembah berhala setelah menjadi Kristen.

Surat ini diyakini ditulis di permulaan tahun 50 M.[9] Pendapat lain memberi perkiraan tahun 48-49,[10] atau tahun 50-51.[11]

  • 1 Tesalonika 2:17: Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.
  • 1 Tesalonika 4:14: Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
  • 1 Tesalonika 5:16-18: Bersukacitalah senantiasa. (5:17) Tetaplah berdoa. (5:18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Berikut adalah garis besar isi Kitab Satu Tesalonika:[4]

  • Salam (1:1)
  • Doa Ucapan Syukur (1:2-3)
  • Kenang-kenangan Tesalonika (1:4-2:16)
    • Jawaban untuk Jemaat Tesalonika (1:4-10)
    • Pengajaran Injil di Tesalonika (2:1-16)
      • Motif-motif si Pengkhotbah (2:1-6)
      • Upah si Pengkhotbah (2:7-9)
      • Perilaku si Pengkhotbah (2:10-12)
      • Pesan si Pengkhotbah (2:13)
      • Penganiayaan (2:14-16)
  • Hubungan Paulus dengan Jemaat Tesalonika (2:17-3:13)
    • Keinginan Paulus untuk Kembali (2:17-18)
    • Paulus Bersukacita (2:19-20)
    • Misi Timotius (3:1-5)
    • Laporan Timotius (3:6-8)
    • Kepuasan Paulus (3:9-10)
    • Doa Paulus (3:11-13)
  • Nasihat Kehidupan Orang Kristen (4:1-12)
    • Umum (4:1-2)
    • Kesucian Seksualitas (4:3-8)
    • Kasih Persaudaraan (4:9-10)
    • Upah Kehidupan Seseorang (4:11-12)
  • Masalah-masalah yang berkaitan dengan Parousia (4:13-5:11)
    • Orang-orang Percaya yang Mati sebelum Parousia (4:13-18)
    • Masa Parousia (5:1-3)
    • Masa Depan (5:4-11)
  • Nasihat Umum (5:12-22)
  • Penutup

Garis-garis Besar KitabTesalonika I:[12]

  • Pendahuluan 1:1
  • Syukur dan pujian 1:2--3:13
  • Nasihat mengenai bagaimana seharusnya kelakuan orang Kristen 4:1-12
  • Penjelasan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya 4:13–5:11
  • Nasihat-nasihat terakhir 5:12-22
  • Penutup 5:23-28

kedatangan Yesus Kristus kembali ke dunia ini adalah fokus utama Paulus dalam suratnya ke jemaat Tesalonika.[13] Hal ini tidak mengherankan, jikalau kita teringat sebab-sebabnya Paulus mengarang surat ini.[13] Tidak dapat tidak bahwa kesukaran, yang dialami di dunia ini mengantar pikiran orang saleh kepada saat yang berbahagia.[13] Dalam hal ini, Kristus menyatakan diri-Nya dalam segala keagungan dan kekuasaan-Nya.[13] Apalagi Paulus merasa dirinya wajib memperbaiki anggapan-anggapan yang salah tentang zaman akhir pada saat itu.[13]

Namun, ini bukan berarti bahwa rasul Paulus bermaksud memberikan suatu eskatologi yang lengkap dan teratur.[13] Paulus tidak menganjurkan suatu filsafat sejarah dan tidak juga mengembangkan pikiran manusia tentang keadaan alam semesta.[13] Dia malah menjelaskan tentang penyataan Allah sendiri, yang diakui dan sah oleh iman dan yang sangat besar artinya bagi jemaat Kristus.[13]

Oleh karena itu, apa yang dikatakan Paulus dalam surat ini tentang pengharapan jemaat Kristen akan penggenapan segala janji Tuhan pada kesudahan alam, semuanya itu tak boleh dipandang sebagai ramalan atau alasan pelbagai perhitungan saja.[13] maksud Paulus tidak lain hanyalah untuk menunjukkan kepada jemaat kepastian dan kesempurnaan keselamatan yang sudah disediakan baginya.[13] Kepercayaan kepada Hari Tuhan itu seharusnya merupakan sumber penghiburan, kekuatan, kegembiraan dan ketabahan hati bagi jemaat dalam sengsaranya.[13] Pengharapan akan parousia segera memenuhi batin orang Kristen dengan terang dan pengharapan, yang tidak diberikan oleh dunia ini, dan akan memberikan kekuatan kepada segenap kehidupan jemaat selama masih berjuang di bumi.[13]

  • Perjanjian Baru
  • Surat 2 Tesalonika
  • Tesalonika
  • Kisah Para Rasul

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika

Surat-surat Paulus

Didahului oleh:
Surat Kolose
Perjanjian Baru
Alkitab
Diteruskan oleh:
Surat 2 Tesalonika

  1. ^ a b c d e f g h Arnnold E. Airhart.1969.Beacon Bible Commentary, Vol. IX.USA.Beacon Hill Press.433-438.
  2. ^ a b c d e f g h F. F. Bruce.1982.Word Biblical Commentary: 1&2 Thessalonians.USA.WORD BOOKS, PUBLISHER.xix-xxvii.
  3. ^ a b c d W. R. F. Brown.2007.Kamus Alkitab.Jakarta.Gunung Mulia.447-448.
  4. ^ a b c d e f Leon Morris.1984.Tyndale New Tetament Commentaries: 1 and 2 Tessalonians.England.Inter-Varsity Press.20-24.
  5. ^ a b Abraham Smith.1994.The New Interpreter’s Bible, Vol. XI.USA.Abingdon Press.673-686.
  6. ^ Ernest Best, The First and Second Epistles to the Thessalonians (New York: Harper and Row, 1972), p. 7
  7. ^ "The only possible reference to a previous missive is in 2:15...." Raymond E. Brown, An Introduction to the New Testament, Anchor Bible, 1997. p. 590.
  8. ^ Ehrman, Bart. Peter, Paul, and Mary Magdalene: The Followers of Jesus in History and Legend. Oxford University Press, USA. 2006. ISBN 0-19-530013-0
  9. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  10. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  11. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  12. ^ Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
  13. ^ a b c d e f g h i j k l I. H. Enklaar.1986.Tafsiran Alkitab: Tesalonika.Jakarta.Gunung Mulia.xi-xii.

  • Epistles to the Thessalonians entry in the Catholic Encyclopedia
  • Online Bible at GospelHall.org

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surat_Paulus_yang_Pertama_kepada_Jemaat_di_Tesalonika&oldid=18383279"