Lensa mikroskop yang dekat dengan objek yang diamati adalah

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Senin, 12 September 2022

A. FUNGSI MIKROSKOP

Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

  • Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
  • Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya
  • beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

B. BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP

  • Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
  • Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
  • Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
  • Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
  • Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut
  • Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
  • Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
  • Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
  • Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
  • Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari

gambaran objek yang diinginkan. 

  • Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Setiap bagian bagian mikroskop memiliki fungsi yang berbeda agar mampu menghadirkan sebuah alat laboratorium yang memaksimalkan proses penelitian. Mikroskop adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil yang sulit dilihat kasat mata. Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi menyesuaikan kebutuhan penelitian di laboratorium.

Lensa mikroskop yang dekat dengan objek yang diamati adalah
@teknikkece

14 Bagian Mikroskop dan Fungsinya :

Bagi seorang observer yang bertugas di laboratorium, mengenal bagian mikroskop bukanlah hal yang sulit dihafalkan. Nah, buat yang masih bingung, berikut ulasan bagian mikroskop dan fungsinya yang harus Anda tahu agar dapat menggunakan alat laboratorium ini dengan benar.

1. Lensa Okuler

Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh observer.

2. Lensa Objektif.

Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.

Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer.

Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.

5. Mikrometer.

Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.

Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut. Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.

Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor sendiri terbagi dalam dua jenis cermin.

Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin cekung digunakan saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

8. Diafragma.

Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah cahaya ke dalam objek pengamatan.

9. Kondensor.

Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.

10. Meja Mikroskop.

Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya, meja kerja dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan agar tidak mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.

Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop berikutnya yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip. Fungsi utama bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.

Baca juga : Prosedur Uji Metalografi

12. Lengan Mikroskop.

Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.

Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi mikroskop tetap stabil tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.

Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi atau disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang diperlukan observer untuk mengamati objek pengamatan.

Dari semua bagian yang sudah disebutkan, secara garis besar komponen mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan non-optik. Bagian optik terdiri atas lensa okuler, lensa objektif, diafragma, kondensor, dan reflektor. Sementara bagian non-optik ada revolver, tabung mikroskop, makrometer, mikrometer, meja kerja, lengan mikroskop, dan kaki mikroskop.

Baca juga : Macam macam Pengujian Korosi

Jadi itulah penjelasan tentang bagian bagian mikroskop dan fungsinya yang bisa menjadi referensi untuk Anda melakukan pengamatan dan penelitian dengan mikroskop. Setiap jenis mikroskop untuk penelitian laboratorium pasti memiliki semua komponen atau bagian yang disebutkan di atas. Namun, jenis dan tipe mikroskop terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi untuk mendukung dalam pengamatan objek mikroskopis. Semoga bermanfaat!

Setiap mikroskop pasti memiliki lensa objektif. Jenis lensa cembung ini merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah mikroskop. Apa fungsi lensa objektif dalam mikroskop dan mengapa lensa ini begitu penting? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu lensa objektif

Banyak orang yang masih belum bisa membedakan antara lensa objektif dengan lensa okuler, padahal keduanya memiliki fungsi yang sangat berbeda. Lensa objektif termasuk ke dalam komponen optik sebuah mikroskop. Hal mendasar yang membedakan lensa objektif dengan lensa okuler terdapat pada letaknya dalam mikroskop.

Jika Anda mengamati sebuah mikroskop, Anda akan melihat adanya dua jenis lensa. Lensa yang letaknya paling dekat dengan mata pengamat adalah lensa okuler. Sementara itu, lensa yang letaknya paling dekat dengan objek yang diamati adalah lensa objektif. Dari sini, kita bisa mengetahui fungsi lensa objektif, yakni untuk memperbesar bayangan objek yang ingin diamati lebih jauh.

Dalam mikroskop, biasanya terdapat lebih dari satu macam lensa objektif, masing-masing dengan skala perbesaran yang berbeda. Macam-macam lensa objektif ini melekat pada sebuah revolver, sehingga Anda sebagai pengamat dapat dengan mudah mengganti macam lensa objektif, tergantung pada kebutuhan.

Fungsi lensa objektif

Sesuai dengan namanya, fungsi lensa objektif yang paling utama adalah untuk mengamati sebuah objek dengan lebih mendetail. Bagaimana caranya? Lensa objektif merupakan lensa cembung, sehingga mampu memperbesar bayangan objek yang terletak di depannya. Lensa objektif sendiri sangat variatif, tersedia dalam skala perbesaran 10x, 40x, hingga 100x.

Bisa dikatakan bahwa lensa objektif merupakan komponen utama dalam sebuah mikroskop, jika dilihat dari fungsi lensa objektif. Coba bayangkan, sebuah mikroskop tidak akan bekerja dengan optimal tanpa adanya lensa objektif yang memadai. Penting sekali untuk memiliki rangkaian lensa objektif dengan skala perbesaran yang variatif.

Jika ingin mengenal dan mengamati sebuah objek dengan lebih mudah, Anda memerlukan lensa objektif dengan skala perbesaran yang mumpuni. Terutama bila mikroskop tersebut digunakan untuk mengamati objek berukuran mikro, seperti sel atau organisme mikroskopik. Gabungan lensa objektif dengan lensa okuler berpengaruh kuat.

Komponen dalam mikroskop

Tentu saja sebuah mikroskop tidak hanya terdiri dari lensa objektif saja, tetapi juga dilengkapi dengan komponen lainnya. Terdapat dua bagian utama yang membentuk mikroskop, yakni bagian optik dan non optik. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, lensa objektif dan lensa okuler masuk ke dalam gabungan bagian optik.

Lengan mikroskop, diafragma, meja preparat, revolver, makrometer, mikrometer, penjepit, kondensor, cermin, dan sumber cahaya masuk ke dalam bagian non optik. Pada mikroskop cahaya, komponen kondensor yang bisa diatur ini berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Kemudian, diafragma mengatur besarnya cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Setelahnya, cahaya tersebut akan terpantul oleh cermin mikroskop.

Baca Juga : Peralatan di Laboratorium Mikrobiologi

Dengan begitu, pengamat pun mampu melihat melalui lensa okuler objek yang sudah dibesarkan oleh lensa objektif. Cukup menaruh objek tersebut di atas meja preparat, lalu atur fokus lensa menggunakan makrometer atau mikrometer.

Cara kerja mikroskop

Supaya Anda bisa lebih memahami fungsi lensa objektif dalam mikroskop, Anda juga harus tahu cara kerja sebuah mikroskop. Prosesnya cukup sederhana, pertama-tama letakkan objek di meja preparat. Atur cermin dan diafragma untuk mengatur cahaya, pastikan muncul bulatan terang saat Anda melihat ke lensa okuler. 

Anda pun sudah siap untuk mengatur fokus lensa menggunakan makrometer atau mikrometer. Detail dari objek akan terlihat melalui mikroskop. Anda bisa mengganti variasi lensa objektif apabila perbesaran objek masih dirasa kurang, putar saja revolver untuk mengganti lensa objektif. Sebetulnya, Anda juga bisa mengatur skala lensa objektif dan lensa okuler untuk memaksimalkan perbesaran objek pada mikroskop.

Contoh kasusnya seperti pada mikroskop dengan lensa okuler 5x dan lensa objektif 100x. Maka, objek yang diamati pun akan tampak 500x lebih besar dari ukuran semula. Bayangan objek yang dipantulkan oleh lensa objektif ini sifatnya nyata, terbalik, dan telah diperbesar. Bayangan ini kemudian ditangkap oleh lensa okuler, sehingga akhirnya bisa Anda amati dengan mata telanjang.