Lembar jawaban tidak dapat dibaca oleh komputer jika dalam kondisi

Sebagian orang menyangka mereka tidak lulus SPMB atau UN karena faktor pembacaan lembar Jawaban Komputer. Benarkah hal demikian bisa terjadi? Sebagai orang yang pernah berkecimpung dalam pemrograman OMR (optical mark reader) hardware (di PSDI ITB) dan masih berkecimpung dalam pembuatan software mark reader dengan scanner biasa (untuk Tim Olimpiade Komputer Indonesia), saya akan mencoba menjelaskan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemrosesan lembar jawaban komputer (LJK) yang diisi oleh peserta.

Sebelumnya saya ingin menegaskan dulu bahwa saya tidak tahu sistem apa yang dipakai dalam UN (dan hanya sedikit tahu dengan sistem SPMB). Segala yang saya tuliskan di sini hanya berdasarkan pengalaman dan semoga berguna untuk semua yang ingin ikut UN atau ujian lain yang menggunakan LJK.

Saat ini ada dua jenis mesin pembaca tanda komputer di kertas, yang pertama adalah OMR yang menggunakan mesin khusus (biasanya merek Opscan), dan yang kedua adalah yang menggunakan mesin scanner biasa. Kecepatan OMR dengan mesin/hardware khusus jauh lebih cepat dibanding dengan scanner biasa. Hardware OMR terbaik bisa memproses sampai 15000 lembar sedangkan scanner biasa yang tercepat hanya beberapa ribu lembar per jam (kurang dari 5000). Setahu saya sampai saat ini SPMB masih menggunakan mesin opscan untuk membaca lembar jawaban peserta, dan mark reader yang memakai scanner biasa belum dipakai dalam ujian nasional. Saya tahu dengan pasti bahwa setidaknya tahun lalu hal ini benar (dari sumber yang bisa dipercaya), dan saya yakin bahwa tahun ini sistem yang sama masih dipakai

Nah sekarang ke pokok masalahnya: seberapa besar kemungkinan kegagalan mark reader ini? Kemungkinan halaman LJK tidak terbaca (atau sebagian bulatan tidak terbaca) adalah jika: robek, terlipat, kotor, pensil kurang hitam dan salah cetak. Kasus LJK robek jarang terjadi, dan umumnya robek kecil masih bisa dibaca. LJK terlipat juga jarang terjadi, dan umumnya bisa diluruskan dengan mudah.

LJK yang kotor sering ditemui. Kotor ini umumnya dari bekas penghapus atau dari bekas tangan yang kurang bersih. Program untuk mesin opscan bisa dibuat agar cukup cerdas untuk bisa secara otomatis menentukan tingkat kehitaman LJK, namun kadang gagal juga. Menurut websitenya, akurasi alat ini adalah 99.9% (asumsi saya ini menggunakan program bawaan dari opscan). Hal ini cukup mengkhawatirkan, karena ada probablilitas 0.1% kesalahan, atau 1 dari 1000 lembar mungkin ada kesalahan.

Umumnya peserta ujian telah mengggunakan pensil 2B yang baik, namun ada juga peserta yang menggunakan pensil yang hampir tidak terbaca (entah apa merknya). Beberapa program bisa secara dinamis menentukan level kehitaman dengan melihat statistik seluruh halaman, namun sayangnya ada juga orang yang menggunakan dua pensil yang berbeda kehitamannya ketika mengisi LJK, dan hal ini sangat mengacaukan pembacaan.

Kasus LJK yang salah cetak pernah saya temui sekali. Satu batch LJK tercetak miring beberapa derajat, hasilnya batch tersebut tidak terbaca oleh mesin opscan. Solusi yang digunakan waktu itu adalah menggunakan pemotong kertas agar LJKnya menjadi lurus.

Selain kemungkinan LJK tidak terbaca dengan benar, masih ada kemungkinan kesalahan lain: kesalahan pengisian form jawaban. Contoh: Tidak membulatkan nama dengan benar, tidak membulatkan nomor identitas dengan benar, tidak membulatkan jawaban dengan benar. Kasus yang parah adalah jika salah mengisi nomor identitas, atau salah mengisi menjadi milik peserta lain. Kesalahan ini cukup umum biasanya ada lebih 10 orang dari setiap 1000 orang yang melakukan kesalahan semacam ini.

Dalam seleksi TOKI (Tim Olimpiade Komputer) nasional, saya juga menemukan hal yang menarik: beberapa murid yang cerdas tidak mengisi nama atau ID-nya. Bahkan ada satu peserta dengan nilai tertinggi di propinsinya tidak mengisikan namanya. Beberapa murid dari daerah terpencil bahkan tidak bisa mengisi LJK dengan benar, seharusnya jika nama saya YOHANES, maka saya akan mengisikan ‘Y’ di kolom pertama, ‘O’ di kolom kedua, dst, setiap tahun ada 2-3 orang yang mengisikan semua huruf di KOLOM PERTAMA.

Jika ada kesalahan, tentunya harus ditangani. Ada dua penanganan kesalahan: abaikan yang salah, atau perbaiki. Selama ini saya mengerjakan scan yang orde-nya hanya ribuan, jadi solusinya adalah memperbaiki data yang salah. Mengabaikan data yg salah lebih mudah jika jumlah form ada banyak, atau jika datanya tidak penting.

Bagaimana penanganan error di UN? saya tidak tahu, semoga mereka tidak sembarangan mengabaikan pembacaan yang salah, karena hal ini sangat merugikan. Penanganan kesalahan untuk sekitar 2000 calon mahasiswa saja sudah cukup sulit, jadi ada juga kemungkinan bahwa error ini diabaikan di UN.

Saya mengusulkan, supaya sistem UN lebih terbuka, para peserta sebaiknya bisa melihat jawaban ujian yang terbaca oleh komputer (mungkin hanya untuk peserta yang tidak lulus saja). Memang tidak mudah untuk mengimplementasikannya, tapi juga tidak terlalu sulit.

Kesimpulannya:
Pemeriksaan dengan LJK tidak akurat 100%, dan sistemnya perlu dibuat lebih terbuka. Tidak semua peserta UN pernah mengisi LJK dan kemungkinan kesalahan pengisian cukup tinggi.

Untuk masuk perguruan tinggi, LJK bisa cukup diandalkan (jika mengisi LJK saja tidak bisa, seharusnya memang tidak patut lulus UMPTN), namun untuk kelulusan SMU hal itu patut dipertanyakan.

Oh iya, peserta cerdas yang tidak lulus UN mungkin memang tidak mengisi LJK dengan benar, atau sedang sial mendapatkan LJK yang tidak terbaca komputer. Atau mungkin juga mereka tidak berprestasi baik hari itu.

Saya juga tidak tahu bagaimana UN menanganai kesalahan ID, bagaimana jika ada 2 peserta mengisikan ID yang sama (karena salah membulatkan)? (dan apa yang terjadi jika yang satu pintar dan yang lain tidak?). Apakah pembetulan akan dilakukan? ataukah keduanya jadi error? atau yang pintar akan dirugikan?

Tips Mengarsir Lembar Jawaban Komputer – Bagi Kamu yang sedang mempersiapkan untuk mengikuti ujian, yang mewajibkan menggunakan Lembar Jawaban Komputer atau paling familiar disebut LJK, maka tips mengarsir Lembar Jawaban Komputer yang baik dan benar sangat penting anda perhatikan agar, jawaban yang Kamu arsir dapat dibaca oleh scanner atau komputer.

Kamu pasti tidak ingin jika jawaban yang kamu pilih tidak terbaca oleh komputer. Kkebersihan dan kerapian lembar jawaban sangat penting untuk diperhatikan, jangan sampai LJK kamu basah, kotor, rusak, atau sobek dan lain-lain.

Untuk menghindari hal-hal yang demikian maka kamu perlu memperhatikan tips mengarsir yang baik agar arsiran kamu benar-benar bisa terdeteksi oleh komputer.  

Berikut tips mengarsir Lembar Jawaban Komputer yang baik dan benar

1. Gunakan pensil 2B

Untuk penggunaan pensil jangan asal pilih, meskipun berlabel pensil 2B belum tentu bisa lolos dari scanner karena banyak juga pensil 2B di pasaran yang terkadang tidak sesuai dengan kualitasnya karena banyak yang palsu di pasaran.

Jadi, kamu harus pandai-pandai dalam memilih pensil. Pilihlah merk yang terpercaya yang sudah terbukti keasliannya seperti, Faber Castell, Staedtler, dan lain-lain. Penggunaan pensil yang asli akan membuat arsiran kamu akan mudah terbaca oleh scanner. Jadi, jangan sampai salah memilih pensil.  

Baca : Tips Memilih Pensil LJK untuk Ujian

2. Gunakan penggaris untuk mengarsir

Banyak siswa yang tidak bisa mengarsir jawaban dengan mengunakan penggaris. Dan mereka beranngapan bahwa ukuran lubang di penggaris tidak sesuai dengan lingkaran di LJK sehingga tidak tepat. Padahal lingkaran pada penggaris sudah didesain dengan ukuran yang sangat tepat saat produksi.

Sudah dipertimbagkan dengan matang oleh perusahaan yang memperoduksinya. Hanya saja banyak siswa yang tidak paham bagaimana mengarsir yang baik dengan menggunakan penggaris. Penggunaan penggaris membuat arsiran kamu lebih rapi dan terlihat sempurna jika dibandingkan menggunakan arsiran manual tanpa penggaris.    

Baca Juga:  Cara Membuat Rangkuman Pelajaran yang Baik dan Aesthetic!

Baca : Tips mengarsir LJK dengan penggaris agar tepat

3. Arsir bagian lingkaran terlebih dahulu

Untuk mengarsir jawaban yang kamu pilih, usahakan membuat lingkaran pada arsiran terlebih dahulu sebelum mengarsir bagian dalamnya, sehingga arsiran pada jawaban lebih telihat rapi.

Sebenarnya bisa saja mengisi bagian dalam lingkaran terlebih dahulu kemudian menarsir bagian luar atau lingkarannya. Tapi, untuk hasil yang lebih baik. Arsirlah bagian luarnya atau bagian lingkaran pada jawaban yang kamu pilih terlebih dahulu.

4. Arsirlah jawaban dengan satu arah

Dalam menagarsir jawaban perlu diperhatikan adalah kerapian dalam mengarsir, salah satu teknik mengarsir yang baik agar rapi adalah dengan menagrsir satu arah, misalnya jika mengarsir jawaban dari atas ke bawah secara vertikal maka lakukan hal tersebut hingga lingkaran jawaban tertutup dengan rapat dan rapi dengan searah, jangan sampai digabungkan dengan berbagai jenis garis yang tidak teratur atau tidak searah. 

5. Periksa ketajaman pensil

Ketajaman pensil sangat mempengaruhi arsiran kamu lho! Jangan pernah mengabaikan hal sepele ini. Karena biasanya siswa selalu mengabaikan untuk memperhatikan ketajaman pensil. Rautlah pensil secara berkala agar ketajaman pensil tetap terjaga dan kualitas arsiran yang kamu dapatkan bisa maksimal.

Ketika kamu menggunakan pensil untuk mengarsir jawaban kualitas pensil akan semakin menurun seiring dengan banyaknya jawaban yang sudah kamu arsir.

Cek ketajaman pensil kamu secara berkala misalnya, setiap 10 butir jawaban yang kamu arsir maka ujung pensil harus kamu perhatikan. Jika sudah terlihat tumpul segeralah untuk merautnya menggunakan alat penajam pensil yang lebih praktis.  

Itulah tips mnegarsir Lembar Jawaban Komputer yang baik dan benar. Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan informasi bagi kamu yang sedang mempersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional.

Baca Juga:  Teknik Membaca Cepat dengan Skimming dan Scanning

Semoga tips ini memberikan manfaat bagi kamu. Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, yuk, bagikan ke teman-teman kamu di media sosial seperti facebook dan twitter dengan me-klik ikon media sosial di bawah. Terima kasih.

Lembar jawaban tidak dapat dibaca oleh komputer jika dalam kondisi