Las busur wolfram gas (bahasa Inggris: Gas tungsten arc welding; disingkat sebagai GTAW) adalah sebuah proses las listrik yang menggunakan elektroda wolfram yang tidak dapat dikonsumsi untuk menghasilkan las. Daerah pengelasan dan elektroda dilindungi dari oksidasi atau kontaminasi atmosfer lainnya oleh gas pelindung lembam (argon atau helium), dan logam pengisi biasanya digunakan, meskipun beberapa pengelasan, yang dikenal sebagai las otogen, tidak memerlukannya.[1]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Gas tungsten arc welding.
Bahan yang bisa habis terpakai pada saat proses pengelasan GTAW. Bahan Consumable Las GTAW terdiri dari, yaitu: 1. Gas pelindung untuk pengelasan (shielding gas). 2. Bahan tambah las (rod) Untuk mempelajari jenis dan karakteristik bahan consumable ini, maka kegiatan peserta didik dalam belajar melalui pendekatan saintifik dengan metode diskusi, demonstrasi, tanya jawab maupun praktek. Setelah kegiatan belajar ini peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan jenis dan karakteristik gas-gas pengelasan GTAW. 2. Memilih gas pengelasan GTAW 3. Menggunakan gas pelindung dalam proses pengelasan GTAW Fungsi Gas Pelindung Diudara bebas terdapat gas Nitrogen dan Oksigen. Pada temperatur tinggi satu sama lain gas tersebut bereaksi dengan kebanyakan logam dan menimbulkan logam oksida dan gas-gas oksida yang membahayakan kesehatan. Disamping itu pengaruh terhadap hasil lasan sangat negatif. Terhadap pengaruh negatif tersebut maka dengan gas yang sesuai, udara harus dijauhkan dari kawah las dan elektroda Tungsten. Untuk itu diperlukan gas yang tidak menimbulkan reaksi kimia terhadap logam maupun pada temperatur tinggi. Sifat-sifat netral tersebut ternyata hanya dimiliki oleh gas-gas mulia yaitu Argon dan Helium. Yang selanjutnya gas-gas tersebut disebut gas “inert” yang berarti netral, tak bereaksi. Macam-Macam Gas Pelindung Pada las GTAW yang paling umum / sering digunakan sebagai gas pelindungnya adalah gas Argon (Ar). Gas Argon dikenal karena kemurnian kimianya, pada suhu yang tinggi. Argon, baik murni maupun mengandung sedikit karbon dioksida, oksigen, hidrogen dan helium, banyak dipergunakan sebagai gas pelindung dalam aplikasi pengelasan terhadap baja karbon dan stainless, aluminium, magnesium, dan sebagainya. Tabel 7.1 Karakteristik gas Argon Selain Argon, untuk pengelasan khusus bisa juga menggunakan Helium (He) atau campuran Argon-Helium. Tabe 7.2 Gas Pelindung untuk Las GTAW Kebutuhan Gas Pelindung Kebutuhan gas pelindung yang memerlukan penyetelan jumlah aliran gas pelindung dipengaruhi oleh tebal benda kerja dan bahan dasar benda kerja. Grafik hubungan antara kebutuhan gas pelindung dengan tebal benda kerja ditunjukkan seperti grafik dibawah ini: Gambar 7.1 Grafik hubungan antara kebutuhan gas pelindung dengan tebal benda kerja Disamping itu, kebutuhan gas juga tergantung dari : Macam gas, jarak nosel dari benda kerja, posisi las, luas kawah las, luas daerah panas, kecepatan pengelasan dan gerakkan pembakar las. Lakukan pemilihan gas pelindung las GTAW dibengkel las kalian.. Asahlah elektroda sesuai petunjuk. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan dengan, arus yang benar sehingga ujung elektroda mengindikasikan arusnya tepat. Buatlah varasi setelan debit gas pelindung. Amati apa yang terjadi pada ujung elektroda jika ;debit gas pelindung terlalu sedikit, debit gas pelindung tepat, dan jika debit gas pelindung terlalu besar. Catat dan laporkan hasil pengamatan kalian pada guru maupun teman sejawat. Kegiatan ini bisa kalian kerjakan secara induvidu ataupun kelompok !. Jawablah pertanyaan dibawah ini pada lembar jawaban yang sudah tersedia ! 1. Sebutkan jenis gas pelindung las GTAW ! 2. Mengapa diperlukan gas Inert dalam pengelasan GTAW ? 3. Jelaskan karakteristik dari gas Argon ! 4. Jelaskan pengaruh campuran gas Ar 15% + He 75% ! 5. Tentukan berapa debit kebutuhan gas pelindung Argon untuk mengelas Aluminium tebal 6mm ? 1. Elektroda Tungsten Murni & Paduan 1. Pilihlah elektroda Tungsten yang ada dibengkel las sesuai penggunaan! 2. Asahlah ujung elektroda dengan gerinda duduk sesuai petunjuk ! 3. Gunakan elektroda tersebut untuk pengelasan ! 4. Setel kuat arus pengelasan yang tepat/sesuai dengan diameter elektroda! 4. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan debit gas pelindung terlalu kecil. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil pengamatannya! 5. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan debit gas pelindung yang tepat. Kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil pengamatannya! 6. Lakukan pengelasan selama 30 detik dengan debit gas pelindung terlalu besar. Yakinkan kuat arusnya terukur dengan tang amper. Matikan busur lasnya, kemudian amati kondisi ujung elektroda serta catat hasil pengamatannya! 7. Rekaplah hasil pengamatan kalian pada kertas plano yang sudah disediakan. Laporkan hasil pengamatan kalian pada guru ataupun teman sejawat. |