Ketika kita membuat produk apakah yang menjadi sasaran produk tersebut

Hampir setiap perusahaan selalu menempatkan pemasaran produk sebagai bagian terpenting. Sebab dari suatu pemasaran, performa perusahaan tersebut akan ditentukan. Untuk menjalankan suatu pemasaran agar dapat mencapai target perusahaan, biasanya akan dibuat strategi pemasaran produk.

Strategi pemasaran produk adalah cara yang akan dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produknya secara lebih luas ke masyarakat. Banyak sekali strategi pemasaran produk yang dapat diterapkan oleh masing-masing perusahaan. Strategi pemasaran produk yang dimaksud tersebut di antaranya sebagai berikut.

Ketika kita membuat produk apakah yang menjadi sasaran produk tersebut

Source: freepik.com

Di era millennial sekarang ini, setiap perusahaan pasti setuju bahwa media sosial sangat berperan sebagai sarana pemasaran yang ampuh. Karena hampir setiap kalangan dalam lapisan masyarakat Indonesia, sangat aktif menggunakannya. Melalui media sosial, perusahaan dapat berhubungan dan menjalin interaksi secara luas dengan beragam audiens.

Selain itu, biaya yang dikeluarkan juga relatif murah jika dibandingkan dengan media pemasaran lain dengan hasil yang cukup menjanjikan. Strategi pemasaran media sosial juga memungkinkan perusahaan untuk memilih segmen yang sesuai dengan produk yang akan dipasarkan. Sehingga produk yang ditawarkan pada akhirnya memiliki peluang tinggi atas penjualan. Saat ini media sosial yang masih populer di kalangan masyarakat adalah Facebook, Twitter dan Instagram.

Strategi promosi melalui penawaran produk secara gratis masih dianggap sebagai metode yang paling berhasil. Sebab, masyarakat mana yang tidak menginginkan suatu produk yang diberikan secara cuma-cuma? Alasan lain dari strategi ini adalah bisa saja masyarakat belum membeli produk karena mereka memang belum merasa perlu menggunakannya. Sehingga saat mereka mendapatkan produk tersebut melalui penawaran produk gratis, mereka akan mencoba dan memungkinkan akan terjadi pembelian setelahnya.

Setiap perusahaan dapat menawarkan produknya melalui pemilihan suatu acara atau event yang tepat. Penawaran bisa juga dilakukan secara persoanal approach atau product bandling kepada calon pembeli. Apabila produk perusahaan dalam bentuk jasa maupun media digital, maka perusahaan tersebut bisa menawarkan free trial, sehingga dapat menarik minat calon konsumen dengan mengetahui lebih jauh tentang produk yang ditawarkan.

3. Menentukan Lokasi yang Strategis

Bagian yang tidak kalah penting terkait pemasaran produk adalah tempat atau lokasi  yang strategis. Lokasi yang dimaksud adalah lokasi penjualan produk Anda. Keberadaan produk Anda ketika ditempatkan pada lokasi yang strategis memungkinkan untuk lebih terlihat oleh para calon konsumen Anda. Sehingga mendorong mereka untuk melakukan pembelian dan penjualan dapat meningkat, daripada Anda menempatkan produk pada lokasi yang kurang strategis.

Bagaimana Anda bisa mengetahui bahwa suatu lokasi dapat dikatakan strategis atau tidak, yaitu Anda harus melakukan analisis target pasar menyesuaikan dengan produk yang Anda miliki. Sehingga Anda bisa dengan mudah dan efektif menjangkau target pasar Anda sehingga sesuai dengan strategi pemasaran produk. Apabila produk yang Anda jual adalah alat tulis dan semacamnya, Anda dapat memilih lokasi di sekitar sekolah atau instansi pendidikan yang lain. Hal ini memungkinkan produk yang Anda jual akan lebih mudah ditemukan dan memenuhi kebutuhan calon pembeli Anda.

4. Menawarkan Insentif Untuk Rekomendasi

Suatu produk dapat dinilai berkualitas jika mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Hal ini bisa diperoleh jika produk Anda ada yang merekomendasikannya. Untuk mendapatkan testimoni atau rekomendasi dari pembeli Anda yang telah menggunakan produk, Anda dapat memberikan apresiasi atau penghargaan berupa insentif. Bentuk apresiasi tersebut tidak harus selalu berupa uang, tetapi bisa dalam bentuk produk hadiah atau diskon. Melalui penawaran insentif yang akan Anda berikan, secara tidak langsung Anda telah mendapatkan dua target pasar sekaligus, yaitu pelanggan Anda yang loyal, dan calon pembeli yang melihat testimoni produk.

5. Perusahaan Anda Harus Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan

Pelanggan yang setia merupakan bagian penting bagi perusahaan Anda. Karena mereka secara berulang membeli produk Anda. Hal ini berarti pemasukan rutin yang Anda dapatkan tidak terlepas dari loyatitas pelanggan Anda tersebut. Agar tidak kehilangan pembeli di tengah banyaknya kompetitor pasar, maka yang dapat Anda lakukan adalah memberikan apresiasi atau penghargaan kepada para pelanggan. Penghargaan tersebut dapat berupa memenuhi masukan dan saran yang mereka berikan atau mengirimkan hadiah untuk mereka karena sudah berlangganan. Termasuk menghadirkan Customer Service yang tepat dan responsif, UI yang mudah dimengerti, dll.

Ketika strategi pemasaran produk sudah Anda jalankan sesuai rencana, maka sebaiknya diiringi dengan sistem perusahaan yang dapat memudahkan pelanggan Anda dalam melakukan pembelian produk. Salah satunya Anda dapat memberikan mereka kemudahan melakukan pembayaran melalui berbagai saluran pembayaran yang tidak merepotkan.

Untuk mendapatkan solusi tersebut, Anda dapat menggunakan payment gateway sebagai sistem pembayaran perusahaan Anda. Xendit, sebagai sistem payment gateway terbaik di Indonesia, dapat menjadi jawaban atas kebutuhan pembayaran perusahaan Anda. Dari Xendit, Anda dapat memberikan berbagai metode pembayaran kepada pelanggan.

Berbagai metode pembayaran yang ditawarkan Xendit diantaranya adalah transfer bank, kartu kredit, virtual account, dan juga retail outlet seperti Alfamart. Dapat Anda bayangkan betapa mudahnya pelanggan dalam melakukan pembayaran suatu produk melalui banyak pilihan metode.

Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui berbagai metode, mulai dari e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, hingga cicilan tanpa kartu kredit.

Selain itu, Anda dapat membuat dan mengelola tagihan dengan mudah dan bagikan payment link kepada pelanggan dengan xeninvoice. Dapatkan notifikasi real-time ketika Anda menerima pembayaran.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Xendit di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Ketika kita membuat produk apakah yang menjadi sasaran produk tersebut

Ketika kita membuat produk apakah yang menjadi sasaran produk tersebut

Suatu usaha/ bisnis tidak hanya dimulai dengan mempersiapkan modal dan tempat, tetapi juga ada bagian lain yang tidak kalah pentingnya untuk keberlangsungan bisnis yang akan digeluti, yaitu menentukan sasaran pasar. Pembuatan konsep bisnis yang terpadu memungkinkan pelaku usaha untuk menemukan arah yang tepat. Seperti yang telah diciptakan oleh Alex Osterwalder dalam websitenya http://alexosterwalder.com, konsep yang dimaksud mesti diciptakan dalam kanvas model bisnis yang terdiri dari 9 blok yang terkait satu sama lainnya meliputi:

  1. Customer segments
  2. Value proposition
  3. Channel
  4. Customer Relationships
  5. Revenue Streams
  6. Key Resources
  7. Key Activities
  8. Key Partnerships
  9. Cost Structure

Ketika kita membuat produk apakah yang menjadi sasaran produk tersebut

Dari kesembilan blok ini yang akan kita bahas yaitu Customer Segments dan Value Proposition. Model bisnis ini tampak diawali dengan dua blok utama tersebut. Yang menjadi pertanyaan apakah customer segments mutlak berada di posisi paling atas dan apakah sah-sah saja jika pelaku bisnis memikirkan terlebih dahulu terhadap value proposition? Yang dimaksud dengan value proposition adalah instrumen seperti barang atau jasa yang dijadikan sebagai suatu nilai yang akan ditawarkan kepada sasaran pasar (customer segments). Customer segments itu sendiri merupakan target ke mana atau kepada siapa barang atau jasa itu akan diminati dan dibeli.

Oleh karena  itulah, value proposition harus memiliki kecenderungan keunikan nilai antarproduk/ jasa. Dalam kata lain, suatu produk/ jasa harus mempunyai nilai yang unik dari produk/ jasa lainnya agar sesuai dengan yang diharapkan atau dibutuhkan oleh customer segments.

Ada banyak pembagian value propositions menurut Ales Osterwalder dan berikut ini beberapa di antaranya:

1. NewnessInstrumen yang senantiasa baru. Biasanya mengedepankan inovasi produk/ jasa dan mencari segmen menengah ke atas.

2. PerformanceMengutamakan kinerja atau prestasi yang unggul dari suatu produk/ jasa yang ditawarkan.

3. Customization
Memberi kesempatan kepada customer segments agar bisa memesan produk/ jasa sesuai dengan yang diinginkan atau diperlukan. Istilah produk/ jasa ini adalah tailor made. Nilai yang ditawarkan ini biasanya memiliki layanan yang spesifik dengan harga (baca: biaya) yang cukup tinggi.

4. PricePembagian harga sesuai dengan lapisan sasaran pasar. Pertimbangan harga yang murah masih menjadi nilai dengan ekspektasi yang besar bagi sasaran pasar kelas menengah ke bawah.

5. AccessibilityKehadiran bisnis dan instrumen yang ditawarkan agar dapat dengan mudah diakses oleh sasaran pasar. Dengan demikian bisnis kita bisa ditemukan di mana-mana.

6. Convenience
Menciptakan kenyamanan atas instrumen yang ditawarkan dan harus bisa mengakomodasi gaya hidup atau kebutuhan sasaran pasar yang sebelumnya tidak pernah terpenuhi.

Value proposition ini harus ditetapkan secara konsisten untuk menunjukkan ke arah mana sesungguhnya bisnis yang Anda jalankan. Meskipun demikian tidak ada pula larangan bagi pengusaha untuk mengubah jenis value proposition ini jika memang dalam situasi yang dapat mengancam keberlangsungan usaha. Ambil contoh bisnis software akuntansi tailor made(customization) kurang diminati oleh sasaran pasar sehingga harus diubah menjadi software paket yang sudah jadi (convenience/ price).

Setelah value proposition ditentukan, barulah menentukan sasaran pasar bisnis Anda. Sasaran pasar ini dapat berupa pengguna akhir atau pengguna yang perlu proses lanjutan. Pembagian sasaran pasar ini dapat dibedakan beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Business to Business (B2B)Sasaran ini adalah bisnis lainnya. Contoh konkretnya adalah bisnis pembuatan dan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi misalnya bisnis ternak sapi perah sasarannya adalah produsen susu kemasan.

2. Business to Customer (B2C)
Sasaran ini adalah pengguna akhir. Contohnya bisnis restoran sasarannya adalah tamu restoran atau bisnis software akuntansi sasarannya adalah staf akuntansi, dsb. B2C biasanya langsung berhadapan dengan pelanggan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk memulai bisnis Anda dapat memulai dengan menetapkan jenis produk/ jasa yang kelak akan Anda jual kemudian barulah mencari sasaran yang cocok sebagai konsumen produk/ jasa Anda atau sebaliknya. Apapun itu, pastikan antara produk/ jasa dan customer harus memiliki kaitan yang erat baik dari sisi fungsi, harga, kemudahan, dan kenyamanannya. [Firman/zhr-pm]

Pengusahamuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.

  • Dukung kami dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. 081 326 333 328 dan 087 882 888 727
  • Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial