Kenapa serangan jantung terjadi di malam hari?

Jakarta - Serangan Jantung acap kali datang secara tiba-tiba, bisa kapan saja dan dalam kondisi yang tak terduga. Namun sebuah studi menunjukkan bahwa serangan jantung pada kaum pria paling sering terjadi saat tengah malam. Menurut, dr. Dasaad Mulijono MBBS ( Hons), FIHA, FRACGP, FRACP, Ph.D, Director of Cardiology Bethsaida Hospital, pada jam-jam malam menujupagi hari ritme dan produksi hormon pada tubuh manusia meningkat yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di jantung sehingga menimbulkan serangan secara tiba-tiba.

"Pada pukul 12 malam hingga subuh hari produksi hormon pada pria salah satunya melatonin sedang mencapai puncaknya. Hal ini memicu timbulnya plak yang mengakibatkan banyak sumbatan yang berbahaya bagi penderita jantung," ujar dr. Dasaaad ketika ditemui Beritasatu.com, Selasa (23/9).

Berbeda pada wanita yang berisiko lebih kecil terkena serangan pada malam hari karena memiliki hormon estrogen selama belum mengalami monopouse.

Lebih lanjut, dr. Dasaad menambahkan, penderita jantung koroner (PJK) memiliki pembuluh darahnya yang umumnya dijejali dengan plak-plak yang berpotensi menghambat aliran darah. Akibatnya, asupan darah yang kaya oksigen dan nutrisi tidak bisa mengalir lancar ke dalam jantung.

"Asupan yang terhambat mengakibatkan kematian sebagian otot jantung. Akibatnya fungsi jantung sebagai pompa tidak bisa dilakukan, dan terjadi kegagalan," kata dr. Dasaad.

Bagi penderita jantung koroner gejala awal yang sering dikeluhkan adalah nyeri pada dada kiri, namun segera hilang bila istirahat. Obat yang dianjurkan oleh dr. Dasaad saat merasakan gejala tersebut adalah dengan aspirin, namun segera dibawa ke rumah sakit terdekat agar cepat mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Bila mendapati pasien yang terkena serangan jantung segera beri obat aspirin yang digerus lalu ditaruh di bawah lidah hingga nanti tertelan sendiri. Aspirin bisa menjadi pertolongan pertama untuk membantu melebarkan pembuluh darah, namun harus segera dibawa ke dokter. Jangan sampai terlambat," tutup dr. Dasaad.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

KOMPAS.com - Serangan jantung bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk saat seseorang sedang tidur.

Serangan jantung saat tidur terkadang membuat penderitanya terbangun, tapi terkadang gejalanya ringan seperti penyakit flu atau masuk angin saja.

Tak jarang, serangan jantung saat tidur berdampak fatal sampai merenggut nyawa pengidapnya.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait tanda, penyebab, dan cara mencegah serangan jantung saat tidur.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga

Penyebab dan tanda serangan jantung saat tidur

Melansir Live Strong, penyebab serangan jantung saat tidur biasanya karena pecahnya plak pembuluh darah arteri yang mengarah ke jantung.

Serangan jantung ini berisiko dialami orang yang merokok, gemar makan makanan tidak sehat seperti asupan tinggi lemak dan gula, malas bergerak, dan jarang olahraga.

Kenapa serangan jantung terjadi di malam hari?

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Orang dengan kondisi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan berasal dari keluarga pengidap jantung juga riskan mengalami serangan jantung saat tidur.

Menurut American Heart Association, terdapat beberapa ciri-ciri serangan jantung saat tidur yang perlu diwaspadai, yakni:

  • Nyeri dada atau dada terasa tidak nyaman
  • Sesak napas
  • Mual dan muntah
  • Rasa sakit atau tidak nyaman di rahang, bahu, leher, lengan, punggung, atau area sekitar pusing
  • Pusing atau sakit kepala
  • Keluar keringat dingin

Jika Anda merasakan tanda serangan jantung saat tidur di atas, segera cari pertolongan medis darurat.

Semakin cepat Anda mendapatkan pertolongan pertama, risiko komplikasi dan fatal bisa diminimalkan.

Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung saat Olahraga

Dilansir dari Harvard Health Publishing, serangan jantung saat tidur tak boleh disepelekan.

Meskipun gejalanya ringan dan masalah kesehatan ini Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit untuk mencegah serangan jantung kedua yang potensial lebih fatal.

Dokter di rumah sakit biasanya akan melakukan pemeriksaan jantung dengan alat elektrokardiogram dan ekokardiogram.

Setelah diketahui kondisi serangan jantung, dokter akan merekomendasikan pengobatan dan menyarankan perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung kedua.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Serangan Jantung yang Pantang Diabaikan

Cara mencegah serangan jantung saat tidur

Terdapat beberapa cara mencegah serangan jantung saat tidur yang perlu konsisten dilakukan setiap hari, di antaranya:

  • Jalankan pola makan sehat

Selalu upayakan untuk mengisi piring makan setiap hari dengan komposisi sayuran, protein tanpa lemak jahat, dan karbohidrat dari biji-bijian utuh seperti beras merah atau roti gandum.

Batasi konsumsi gula, garam, lemak jenuh, dan lemak trans. Hindari segala macam gorengan, makanan olahan, dan makanan berpengawet.

  • Jangan mager dan rajin olahraga

Hindari gaya hidup malas bergerak atau mager seperti rebahan, duduk sepanjang hari, atau minim jalan kaki.

Bangun kebiasaan sering bergerak. Jika aktivitas sehari-hari banyak duduk, coba mulai jalankan rutinitas beranjak dari kursi selama satu atau dua menit setiap 30 menit sekali.

Anda bisa mengambil minum, ke kamar mandi, atau sekadar melakukan peregangan ringan.

Upayakan untuk jalan kaki setidaknya 10.000 langkah setiap hari. Jika target tersebut terlalu tinggi, coba usahakan secara bertahap.

Selain itu, pastikan Anda menyempatkan berolahraga ringan setengah jam selama lima hari dalam seminggu.

Tak perlu muluk-muluk. Pilih jenis yang bisa konsisten seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, atau senam di rumah.

Baca juga: Kenali Apa itu Aterosklerosis, Penyebab Serangan Jantung sampai Stroke

  • Setop merokok

Berhenti merokok adalah salah satu cara mencegah serangan jantung dan penyakit kronis lainnya.

Jika Anda kesulitan berhenti merokok sendiri, coba minta bantuan klinik berhenti merokok yang tersedia di sejumlah puskesmas dan rumah sakit.

  • Jaga stres dan buat tidur berkualitas

Mengendalikan stres dan menjaga tidur berkualitas sekilas sepele, tapi penting untuk mencegah serangan jantung.

Hal yang tak kalah penting, periksa kondisi jantung dan diskusikan ke dokter yang biasa menangani terkait cara mencegah serangan jantung saat tidur sesuai kondisi kesehatan Anda.

Baca juga: 7 Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kenapa serangan jantung malam?

Melansir Live Strong, penyebab serangan jantung saat tidur biasanya karena pecahnya plak pembuluh darah arteri yang mengarah ke jantung. Serangan jantung ini berisiko dialami orang yang merokok, gemar makan makanan tidak sehat seperti asupan tinggi lemak dan gula, malas bergerak, dan jarang olahraga.

Apakah serangan jantung bisa terjadi saat tidur?

KOMPAS.com - Serangan jantung kerap terjadi secara mendadak dan dapat menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Waktu kejadiannya pun bisa kapan saja, termasuk saat seseorang tengah tertidur lelap.

Kapan biasanya serangan jantung terjadi?

Serangan jantung terjadi ketika arteri koronor, yang memasok darah ke jantung, tersumbat. Akibatnya, aliran darah pun berhenti dan jumlah oksigen yang sampai ke otot jantung jumlahnya menurun. Dilansir dari Heart Foundation, penyebab utama dari serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

Kenapa tiba tiba kena serangan jantung?

Kondisi ini adalah gejala medis yang berbahaya dan darurat. Serangan jantung mendadak seringkali merupakan pertanda terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Hal tersebut sangat membahayakan nyawa karena jantung kekurangan suplai oksigen.