لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ Artinya: “Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecualli atas pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung” penjelasan lengkap: Kalimat hauqalah memiliki dua kata yang ditekankan, yaitu haula dan quwwata. Kedua kata tersebut hampir memiliki kesamaan makna. Kata haula memiliki arti daya atau kekuatan yang dikeluarkan terus menerus atau kekuatan yang menopang alam semesta. Sedangkan quwwata adalah kekuatan yang menjadi hak khusus Allah swt. Makna dari kalimat hauqalah adalah tidak ada daya dalam menjauhi maksiat kepada Allah swt. dan tidak ada kekuatan dalam menjalankan ibadah kepada Allah swt. kecuali keduanya atas pertolongan dan kehendak Allah semata. Allah swt. merupakan sumber kekuatan dari segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kalimat hauqalah digunakan untuk berserah diri dan menyatakan bahwa seseorang hamba tidak mempunyai daya atau upaya untuk menolak kehendak Allah swt. hanya Allah swt. pemiliki kekuatan.
Islam mengajarkan kalimat thayyibah untuk diucapkan umatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain berpahala, kalimat thayyibah ini juga membuat hati tenang dan damai karena ia merupakan bagian dari dzikir. Membuat orang yang mengamalkannya senantiasa ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalimat thayyibah (الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ) berasal dari dua kata. Yakni al kalimah (الْكَلِمَةُ) yang berarti kata atau kalimat. Dan at thayyibah (الطَّيِّبَةُ) yang berarti baik. Jadi kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat kebaikan yang jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada banyak jenis kalimat thayyibah. Di antaranya adalah 10 kalimat berikut ini: 1. BasmalahYang pertama adalah basmalah. Yakni bacaan: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (Bismillaahirrahmaanirrahiim) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Basmalah:
2. Ta’awudzKalimat thayyibah yang kedua adalah ta’awudz. Yakni bacaan: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Taawudz:
3. Istirja’Kalimat yang ketiga adalah istirja’. Yakni bacaan: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Istirja’:
4. TasbihKalimat thayyibah keempat adalah tasbih yang berarti mensucikan Allah. Yakni bacaan: سُبْحَانَ اللَّهِ (Subhaanallah) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Tasbih juga diucapkan ketika melewati jalanan yang menurun. Sebagaimana dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Keutamaan Membaca Tasbih:
5. TahmidKalimat berikutnya adalah tahmid (memuji Allah). Yakni bacaan: الْحَمْدُ لِلَّهِ (Alhamdulillah) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Tahmid:
6. TakbirKalimat thayyibah keenam adalah takbir. Yakni bacaan: اَللَّهُ أَكْبَرُ (Allaahu akbar) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Takbir:
7. TahlilKalimat berikutnya adalah tahlil. Yakni bacaan: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ (Laa ilaaha illallah) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Tahlil:
8. HauqalahKalimat thayyibah kedelapan adalah hauqalah. Yakni bacaan: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ (Laa haula walaa quwwata illa billah) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Hauqalah:
9. IstighfarIstighfar merupakan salah satu kalimat thayyibah. Istighfar adalah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yakni bacaan: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ (Astaghfirullah) Artinya: Atau أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ (Astaghfirullahal ‘adhiim) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Istighfar:
Penjelasan lengkap mengenai keutamaan, bacaan dan waktu terbaik membacanya bisa dibaca di artikel Istighfar 10. SalamKalimat selanjutnya adalah salam. Yakni bacaan: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ (Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh) Artinya: Waktu yang tepat mengucapkan: Keutamaan Membaca Salam:
Demikian 10 kalimat thayyibah beserta tulisan Arab, artinya, keutamaan dan waktu yang tepat mengucapkan. Semoga kita terbiasa mengamalkannya sehingga lebih dekat kepada Allah serta mendapatkan keutamaan-keutamaannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] |