Bagaimana perubahan konsep pemerintahan dari masa praaksara ke masa hindu-buddha

contoh sangiran yang ada di jawa baratminimal 5​

10 Nama patung yang ada di Sumut besera alamat dan biografi ​

yang b 1- 10 tolong ya kak​

Berikut ini yang menjadi objek sejarah adalah… ​

jalan atau daerah Kebagusan Jakarta Selatan ini berasal dari nama​

hidep pernah teu maen galah ? iraha Jeung saha wae nu ngiluanana ?​

KK isi nama permainan y dong plisss , cepat y kak ​

Ada seorang yang hendak membersihkan najis yang menempel di tubunya. Kemudian ia melihat seekor babi yang tersengal nafasnya karena kehausan, sementar … a waktu shalat sudah makin hampir habis. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk menggunakan air daripada memberikan minum kepada babi. Bagaimana hukum keputusan yang diambil oleh orang tersebut? A.HaramB.SunnahC.MakruhD.MubahDan jelaskan alasan nya.​

Kita sering menjumpai di daerah-daerah pedesaan adanya air suci dan mensucikan dalam satu kendi yang ditaruh di halaman masuk rumah agar orang yang pe … rjalanan kehausan dapat langsung meminumnya. Tiba-tiba ada salah anak yang menggunakannya untuk bersuci dari buang air kecilnya. Hukum penggunanaan air oleh anak tersebut adalah...A.HaramB.SunnahC.MakruhD.MubahDan jelaskan alasan nya!!​

konferensi Jenewa 4 berisi​

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK / Catatan NDL

Ratu Boko di Kabupaten Sleman.

KOMPAS.com - Agama Hindu-Buddha memengaruhi sistem kehidupan sosial maupun politik wilayah Indonesia.

Dalam bidang politik, pengaruh Hindu-Buddha mengubah sistem pemerintahan yang sebelumnya berkembang di Indonesia.

Pada awalnya, masyarakat Indonesia mengadopsi sistem pemerintahan kesukuan dan kerakyatan.

Setelah Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, sistem pemerintahan berubah menjadi monarki seperti di India, tempat kelahiran Hindu-Buddha.

Masuknya agama Hindu-Buddha menjadi awal peradaban Indonesia kuno dengan munculnya kerajaan-kerajaan kuno.

Baca juga: Bentuk Pemerintahan di Indonesia Sebelum Masuknya Hindu-Buddha

Setelah masuknya Hindu-Buddha pada abad ke-2 hingga abad ke-4, muncul berbagai kerajaan bercorak Hindu-Buddha di wilayah Indonesia.

Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai, yang berkuasa di Kalimantan Timur sejak abad ke-4.

Sistem pemerintahan kerajaan ini menganut paham Hindu tentang Devaraja atau mengkultuskan raja yang didewakan atau dianggap titisan dewa.

Mulai saat itulah, para penguasa wilayah di Indonesia yang terpengaruh Hindu-Buddha kemudian menggunakan gelar dalam bahasa Sanskerta.

Konsep pemerintah ini terkait erat dengan konsep Chakravartin atau penguasa semesta dalam sistem pemerintahan di India.

Masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Tetapi pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ini masih dapat dirasakan hingga sekarang ini oleh masyarakat. Salah satunya adanya perubahan sistem pemerintahan di Indonesia dari kesukuan menjadi monarki dengan hierarki [tingkatan].

Perubahan sistem pemerintahan semasa Hindu-Budha paling jelas tampak pada model kepemimpinan dan struktur pemerintahan. Sebelum masuknya agama Hindu-Budha ke nusantara, masyarakat Indonesia belum mengenal sistem pemerintah. Semula pemimpinnya adalah kepala suku, setelah Hindu-Budha pemimpinnnya adalah raja.

Saat itu, sistem pemerintahan di Indonesia yang tadinya bercorak kesukuan dan kerakyatan menjadi monarki dengan hierarki [tingkatan] yang jelas. Kepemimpinan kepala suku yang bersifat Primus Inter Pares [yang dituakan] berubah signifikan menjadi kepemimpinan Monarki Absolut [titah raja adalah segalanya].

Dasar legitimasi kepala suku adalah kompetensi, pengalaman, dan kewibawaan. Sedangkan dasar legitimasi raja adalah kehendak ilahi karena raja adalah titisan dewa. Disamping itu, Kepala suku dipilih secara bergilir di antara para ketua adat, sedangkah raja dipilih berdasarkan faktor keturunan dari dinasti yang berkuasa.

Selain itu, kedudukan Kepala suku dikukuhkan oleh musyawarah warga, sedangkan kedudukan raja dikukuhkan oleh brahmana [kasta tertinggi dalam masyarakat hindu]. Adapun, struktur pemerintahan monarki menempatkan raja sebagai penguasa tertinggi dan mutlak. Struktur ini berlaku umum di semua kerajaan Hindu-Budha yang pernah muncul di Indonesia, mulai dari Kutai sampai Majapahit.

[Baca juga: Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha di Indonesia]

Oleh karena itu, informasi dalam prasasi selalu berfokus pada tindakan raja. Akibatnya, kejayaan dan kejatuhan suatu kerajaan sama sekali bergantung pada mampu tidaknya seorang raja memimpin dan mengelola pemerintahan.

Struktur pemerintahan mengalami penyesuaian dari satu kerajaan ke kerajaan lain, tergantung urgensi masalah yang ditangani dan luasnya wilayah yang harus dikendalikan. Semasa kerajaan Majapahit terdapat dewan penasihat yang disebut Bhatara Sapraprabu, kemudian jabatan Mapatih Amangkubhumi sebagai pelaksana pemerintahan tertinggi yang bertanggung jawab langsung kepada raja.

Perbedaan Sistem Pemerintahan

Terdapat perbedaan sistem pemerintahan antara kerajaan Hindu-Budha yang berlokasi di Jawa Timur, Jawa Tengah bagian utara, dan Jawa Tengah Bagian Selatan. Perbedaan itu dapat diidentifikasi dengan melihat denah bangunan candi di dalam sebuah kompleks.

Sistem pemerintahan kerajaan di Jawa Timur merupakan sistem federal. Tiap kerajaan yang berada di wilayah kekuasaannya masih memiliki otoritas penuh. Kondisi itu ditunjukan oleh denah bangunan candi, dimana candi induk sebagai simbol pemerintah pusat terletak belakang candi-candi perwara yang lebih kecil.

Sistem pemerintahan kerajaan di Jawa Tengah bagian selatan merupakan sistem feudal yang sentralis. Otoritas pemerintahan sepenuhnya berada di pusat, yakni raja. Kondisi itu terlihat dari denah bangunan candi, dimana candi induk ditempatkan di bagian tengah dan dikelilingi candi-candi perwara.

Sistem pemerintahan kerajaan di Jawa Tengah bagian utara merupakan sistem feudal yang desentralisasi. Pemerintah pusat mengatur kerajaan-kerajaan kecil yang sederajat dengan otonomi tertentu. Kondisi tercermin dari daerah bangunan candi; lokasi candi menyebar dalam komplek percandian.

Sebelum masuknya Hindu Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal sistem pemerintahan. Semula pemimpinnya adalah kepala suku, setelah Hindu Buddha pemimpinnya adalah raja. Masuknya Hindu Buddha membawa pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Buddha. Dari awal model kesukuan dan hidup berkelompok kemudian berkembang menjadi konsep kemaharajaan dengan segala aturan dan keyakinan yang melekat padanya. Berbagai nama gelar dan jabatan yang berbau India digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat Hindu Buddha. Dengan konsep dewaraja yang dianut lebih efektif untuk membangun sebuah kemaharajaan yang mendasarkan kekuasaan mutlak pada diri raja.

Dengan demikian, perubahan konsep pemerintahan dari masa praaksara ke masa hindu-buddha ialah konsep kepala suku menjadi raja.

Perhatikan pernyataan di bawah ini! [1] Memperbanyak pergaulan dengan teman- teman saleh. [2] Mendapat nasihat, petunjuk dan rahmat Allah Swt.. 14 [3] … Meningkatkan ketekunan dalam memelajari Al-Qur'an dan hadis. [4] Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan memelajari ayat kauniyah. [5] Terhindar dari kesesatan baik di dunia maupun di akhirat.[6] Memiliki semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Berdasarkan peryataan di atas, yang termasuk bentuk penerapan Al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman hidup ditunjukkan oleh nomor .... a. [1], [2] dan [5] b. [2], [3] dan [6]c.[3], [4] dan [6]d. [4], [5] dan [1]​

tuliska kesimpulan lalu sampaikan kepada guru dan teman teman sekelasmu​

Apakah tujuan NU memberikan pelajaran agama sesuai paham Ahlussunnah Wal Jamaah?​

tolong aku dong kakaaa ​

contoh qada terompet sangkakala​

7. Peralatan yang biasa digunakan untuk mem- buat patung berbahan dasar logam adalah .... a. martil besi, gerinda, mesin potong b. kapak, gergaji, amp … elas c. kompor, tungku panas, alat-alat cetak d. butsir, sudip, ampelasjawab dong gayss​

Contoh meneladani sifat allah al - aziz adalah... A. Tetap belajar meskipun sedang malas B. Tidak perlu ke sekolah karena sedang lelah C. Berani kepa … da yang lemah D. Takut kepada yang kuat Ini buat ulangan kenaikan kelas lho jangan sembarang lho ya

sejarah provinsi kepulauan Riau ​

tolong ya kak besok wajib kumpul ​

tolong ya kak besok wajib kumpul​

Perhatikan pernyataan di bawah ini! [1] Memperbanyak pergaulan dengan teman- teman saleh. [2] Mendapat nasihat, petunjuk dan rahmat Allah Swt.. 14 [3] … Meningkatkan ketekunan dalam memelajari Al-Qur'an dan hadis. [4] Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dengan memelajari ayat kauniyah. [5] Terhindar dari kesesatan baik di dunia maupun di akhirat.[6] Memiliki semangat menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Berdasarkan peryataan di atas, yang termasuk bentuk penerapan Al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman hidup ditunjukkan oleh nomor .... a. [1], [2] dan [5] b. [2], [3] dan [6]c.[3], [4] dan [6]d. [4], [5] dan [1]​

tuliska kesimpulan lalu sampaikan kepada guru dan teman teman sekelasmu​

Apakah tujuan NU memberikan pelajaran agama sesuai paham Ahlussunnah Wal Jamaah?​

tolong aku dong kakaaa ​

contoh qada terompet sangkakala​

7. Peralatan yang biasa digunakan untuk mem- buat patung berbahan dasar logam adalah .... a. martil besi, gerinda, mesin potong b. kapak, gergaji, amp … elas c. kompor, tungku panas, alat-alat cetak d. butsir, sudip, ampelasjawab dong gayss​

Contoh meneladani sifat allah al - aziz adalah... A. Tetap belajar meskipun sedang malas B. Tidak perlu ke sekolah karena sedang lelah C. Berani kepa … da yang lemah D. Takut kepada yang kuat Ini buat ulangan kenaikan kelas lho jangan sembarang lho ya

sejarah provinsi kepulauan Riau ​

tolong ya kak besok wajib kumpul ​

tolong ya kak besok wajib kumpul​

Video yang berhubungan