Mengapa faktor suhu tekanan laju aliran udara kadar air Bahan Mempengaruhi laju PENGERINGAN

pemanas lainnya. Suhu pengeringan akan mempengaruhi kelembaban udara di dalam alat pengering dan laju pengeringan untuk bahan tersebut. Pada kelembaban udara yang tinggi, laju penguapan air bahan akan lebih lambat dibandingkan dengan pengeringan pada kelembaban yang rendah.

2.3 Pengaruh Suhu Pengeringan pada Proses Pengeringan

Laju penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh kenaikan suhu. Semakin besar perbedaan antara suhu media pemanas dengan bahan yang dikeringkan, semakin besar pula kecepatan pindah panas ke dalam bahan pangan, sehingga penguapan air dari bahan akan lebih banyak dan cepat Taib, G. et al., 1988. Makin tinggi suhu dan kecepatan aliran udara pengering makin cepat pula proses pengeringan berlangsung. Makin tinggi suhu udara pengering makin besar energi panas yang dibawa udara sehingga makin banyak jumlah massa cairan yang diuapkan dari permukaan bahan yang dikeringkan. Jika kecepatan aliran udara pengering makin tinggi maka makin cepat pula massa uap air yang dipindahkan dari bahan ke atmosfir Taib, G. et al., 1988. Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk pengeringan, makin tinggi energi yang disuplai dan makin cepat laju pengeringan. Akan tetapi pengeringan yang terlalu cepat dapat merusak bahan, yakni permukaan bahan terlalu cepat kering, sehingga tidak sebanding dengan kecepatan pergerakan air bahan ke permukaan. Hal ini menyebabkan pengerasan permukaan bahan case hardenig. Selanjutnya air dalam bahan tidak dapat lagi menguap karena terhalang. Disamping itu penggunaan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak daya fisiologik biji-bijian benih Taib, G. et al., 1988. Pengeringan jagung berbentuk tongkol berkelobot maupun tanpa kelobot dapat dilakukan dengan cara hamparan digantung untuk menurunkan kadar air dari 35 menjadi 12 hamparan jagung tanpa kelobot 87 jam dan jagung yang sudah dipipil 57 jam Effendi, S Sulistiati, N, 1991 . Bakker Arkema 1992 mengemukakan pengeringan bahan hasil pertanian menggunakan aliran udara pengering yang baik adalah antara 45 o C sampai 75 o C. Pengeringan pada suhu dibawah 45 o C mikroba dan jamur yang merusak produk masih hidup, sehingga daya awet dan mutu produk rendah. Namun pada suhu udara pengering di atas 75 o C menyebabkan struktur kimiawi dan fisik produk rusak, karena perpindahan panas dan massa air yang berdampak perubahan struktur sel Setiyo, 2003.

2.4 Kadar Air Bahan

Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan bobot bahan. Dalam hal ini terdapat dua metode untuk menentukan kadar air bahan tersebut yaitu berdasarkan bobot kering dry basis dan berdasarkan bobot basah wet basis. Dalam penentuan kadar air bahan hasil pertanian biasanya dilakukan berdasarkan bobot basah wet basis. Dalam perhitungan ini berlaku rumus sebagai berikut: MC w.b = 100 x Wb Wa ........................................ 2.1 Untuk menentukan bobot kering suatu bahan, penimbangan dilakukan setelah bobot bahan tersebut tidak berubah lagi selama pengeringan berlangsung. Untuk ini biasanya dilakukan dengan menggunakan suhu 105 o C minimal selama dua jam. Untuk memperoleh kadar air basis kering dapat digunakan rumus : wb wb db MC MC MC − = 100 100 ........................ 2.2 Sumber : Brooker, D.B, et al 1992

2.5 Mekanisme Pengeringan Bahan

Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari pada suhu udara yang dialirkan di sekelilingnya. Panas yang diberikan ini akan menaikkan suhu bahan yang menyebabkan tekanan uap air di dalam bahan lebih tinggi dari pada