Anda ingin ngeblog tapi tidak tahu blog seperti apa yang hendak dibuat? Anda tidak sendiri. Banyak orang yang merasakan hal demikian. Solusi termudahnya adalah dengan mengetahui 5 jenis blog yang ada di dunia maya sekarang ini. Show 1. Blog PribadiBlog pribadi adalah blog yang umumnya dibuat hanya untuk sekadar mengisi waktu luang atau berbagi hal-hal dari kehidupan sehari-hari. Blog jenis ini pada dasarnya adalah sebuah catatan online publik sehingga topiknya bisa segala hal. Selain itu, blog pribadi tidak ditujukan untuk menghasilkan uang. Meskipun demikian, pemilik blog jenis ini akan tetap enjoy ngeblog . 2. Blog otoritas (authority blogs)Blog otoritas adalah blog yang dibuat oleh para blogger serius. Tujuan blog tersebut adalah menjadi ahli di topik yang dibahasnya. Dari sisi mendapatkan pengunjung, blog otoritas tidak fokus kepada pengunjung dari mesin pencari, namun menggaet pengunjung juga dari social media (Facebook, Twitter, dan Pinterest). Oleh sebab itu, jika pun mesin pencari tidak ada, blog-blog otiritas masih mendapatkan trafik dari sosial media tersebut. Terkait konten, blog otoritas umumnya tidak mementingkan kata kunci. Tak heran, blog otoritas memublikasikan ratusan hingga ribuan artikel berkualitas karena topik yang mereka bahas tidak sempit (misalnya kesehatan, rumah, pengembangan diri, teknologi, dan lain-lain). Beberapa contoh blog otoritas adalah: 3. Blog NicheBerbeda dengan blog otoritas, blog niche fokus kepada sebuah kata kunci tertentu yang diupayakan untuk masuk ke halaman satu mesin pencari. Pembuatan blog jenis ini memiliki pola: riset kata kunci, pembuatan konten, dan optimasi di mesin pencari. Dari sisi pengunjung, blog niche menggantungkan diri kepada pengunjung yang berasal dari mesin pencari (utamanya Google) sehingga biasanya para pemilik blog niche sibuk mencari backlink dari beragam sumber agar blog mereka masuk ke halaman 1 Google untuk kata kunci yang dibidiknya. Karena hanya menggantungkan pengunjung dari Google, kelemahan terbesar blog niche adalah kehilangan pengunjungnya dalam waktu sekejap jika Google memperbaharui algoritma pencariannya. Anda mungkin pernah mambaca keluhan para pemilik blog niche di forum-forum internet marketing karena blog mereka telempar dari halaman 1 Google akibat Google Panda, Google Penguin, atau penalti manual Google. Sekarang ini ada banyak debat kusir perihal mana yang lebih baik dalam menghasilkan uang antara blog otoritas dan blog niche. Para fan blog otoritas mengklaim bahwa blog otoritas adalah yang terbaik menghasilkan uang. Begitu juga dengan klaim para “pecinta” blog niche. Namun, dalam pandangan saya, dua-duanya bagus menghasilkan uang sepanjang konten dan backlink-nya berkualitas. 4. Blog PerusahaanBeberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan telah menambahkan sebuah blog pada website mereka. Perusahaan menggunakan blog mereka untuk menginformasikan pengumuman penting, memperkenalkan produk dan atau jasa baru, dan berkomunikasi dengan pelanggan. Oleh karena itu, blog jenis ini umumnya tidak dimonetisasi dengan iklan-iklan pihak ketiga. Dua contoh yang masuk jenis blog ini adalah The Infolinks Blog dan The Payoneer Blog. 5. Blog spamBlog spam adalah blog yang dibuat dengan tidak memperhatikan kualitas. Blog jenis ini umumnya berupa blog automatically generated content (AGC) yang bisa dengan mudah dibuat dalam jumlah masif. Pemilik tinggal menggunakan software (biasa juga kode tertentu atau plugin) pengambil konten dari blog atau website orang lain dan blog mereka akan dengan mudah terisi konten. Walaupun mudah dibuat, blog spam sering mendapat komplain dari pemilik blog yang kontennya diambil karena terjadi pelanggaran hak cipta. Bukan hanya itu, blog jenis ini menjadi sasaran empuk Google dalam membersihkan hasil pencariannya dari konten-konten yang tidak bermutu. Dengan mengetahui kelima jenis blog di atas, Anda mendapat gambaran tentang blog seperti apa yang hendak Anda buat. Secara probadi, saya baru membuat blog niche dan blog otoritas. Dari sisi bahasa, blog niche saya 100% berbahasa Inggris, sedangkan blog otoritas saya semuanya berbahasa Indonesia (salah satunya blog yang sedang Anda baca ini). Bagaimana dengan Anda?
Catatan: Potensi Masalah
Catatan:
Catatan: Potensi Masalah
Anda mungkin ingin mengurutkan lebih dari satu kolom atau baris ketika Anda mempunyai data yang ingin dikelompokkan menurut nilai yang sama dalam satu kolom atau baris, lalu mengurutkan kolom atau baris lain dalam grup yang memiliki nilai yang sama tersebut. Misalnya, jika Anda memiliki kolom Departemen dan kolom Karyawan, pertama-tama Anda dapat mengurutkan menurut Departemen (untuk mengelompokkan semua karyawan di departemen yang sama bersama-sama), lalu mengurutkan menurut nama (untuk meletakkan nama dalam urutan abjad dalam setiap departemen). Anda bisa mengurutkan hingga 64 kolom.
Catatan: Untuk hasil terbaik, rentang sel yang Anda urutkan harus mempunyai judul kolom.
Jika telah memformat rentang sel atau kolom tabel secara manual atau bersyarat dengan warna sel atau warna font, pengurutan juga dapat dilakukan menurut warna ini. Anda juga dapat mengurutkan menurut rangkaian ikon yang dibuat dengan pemformatan bersyarat.
Anda bisa menggunakan daftar kustom untuk mengurutkan dalam urutan yang ditentukan oleh pengguna. Sebagai contoh, kolom mungkin berisi nilai yang ingin Anda urutkan menurut, seperti Tinggi, Sedang, dan Rendah. Bagaimana cara mengurutkan agar kolom yang berisi Tinggi muncul terlebih dulu, diikuti dengan Sedang, lalu Rendah? Jika Anda mengurutkan menurut abjad, pengurutan "A ke Z" akan meletakkan Tinggi di bagian atas, tapi Rendah akan muncul sebelum Sedang. Jika Anda mengurutkan "Z ke A," Sedang akan muncul terlebih dahulu, dengan Rendah di tengah-tengah. Terlepas dari urutan, Anda pasti ingin "Sedang" ada di tengah-tengah. Dengan membuat sendiri daftar kustom, Anda bisa mengatasi masalah ini.
Pengurutan paling umum adalah dari atas ke bawah, namun Anda juga dapat mengurutkan dari kiri ke kanan.
Catatan: Tabel tidak mendukung pengurutan kiri ke kanan. Untuk melakukannya, konversikan tabel menjadi rentang terlebih dahulu dengan memilih sel apa pun dalam tabel, lalu klik Alat Tabel > Konversi ke rentang.
Catatan: Ketika Anda mengurutkan baris yang menjadi bagian dari kerangka lembar kerja, Excel mengurutkan grup tingkat tertinggi (tingkat 1) sehingga rincian baris atau kolom tetap tergabung, bahkan jika rincian baris atau kolom disembunyikan.
Untuk mengurutkan menurut bagian nilai dalam kolom, seperti kode nomor komponen (789-WDG-34), nama belakang (Citra Puspita), atau nama depan (Puspita, Citra), Anda harus terlebih dahulu memisahkan kolom menjadi dua kolom atau lebih sehingga nilai yang ingin diurutkan berada dalam kolomnya sendiri. Untuk melakukannya, gunakan fungsi teks untuk memisahkan bagian sel atau gunakan Panduan Konversi Teks ke Kolom. Untuk contoh dan informasi selengkapnya, lihat Memisahkan teks ke beberapa sel dan Memisahkan teks ke beberapa kolom menggunakan fungsi.
Peringatan: Anda dapat mengurutkan rentang dalam rentang, namun tidak disarankan karena hasilnya akan memisahkan rentang yang diurutkan dengan data aslinya. Jika ingin mengurutkan data berikut ini seperti yang diperlihatkan, karyawan yang dipilih akan dikaitkan dengan departemen yang berbeda dari sebelumnya.
Untungnya, Excel akan memberi peringatan jika Anda terlihat akan mencobanya:
Jika tidak ingin mengurutkan seperti ini, tekan opsi Perluas pilihan, atau jika tidak, pilih Lanjutkan dengan pilihan saat ini. Jika hasilnya tidak seperti yang Anda inginkan, klik Batalkan .
Catatan: Anda tidak dapat mengurutkan dengan cara ini dalam tabel.
Jika Anda mendapatkan hasil yang tidak diharapkan ketika mengurutkan data Anda, lakukan hal berikut ini: Periksa untuk melihat apakah nilai yang dikembalikan oleh rumus telah berubah Jika data yang diurutkan berisi satu rumus atau lebih, nilai yang dikembalikan rumus tersebut mungkin berubah ketika lembar kerja dihitung ulang. Dalam kasus ini, pastikan untuk menerapkan ulang pengurutan untuk mendapatkan hasil terkini. Munculkan baris dan kolom yang disembunyikan sebelum mengurutkan Kolom yang disembunyikan tidak dipindahkan ketika Anda mengurutkan kolom, dan baris yang tersembunyi tidak dipindahkan ketika Anda mengurutkan baris. Sebelum mengurutkan data, ada baiknya munculkan kolom dan baris yang tersembunyi. Periksa pengaturan lokal Susunan pengurutan berbeda-beda menurut pengaturan lokal. Pastikan Anda memiliki pengaturan lokal yang sesuai dalam Pengaturan Kawasan atau Opsi Kawasan dan Bahasa di Panel Kontrol dalam komputer Anda. Untuk informasi tentang mengubah pengaturan lokal, lihat Bantuan sistem Windows. Masukkan judul kolom hanya dalam satu baris Jika Anda membutuhkan beberapa baris label, bungkus teks di dalam sel. Aktifkan atau nonaktifkan judul baris Biasanya lebih baik memiliki judul baris saat Anda mengurutkan kolom untuk membuatnya lebih mudah dalam memahami arti data. Secara default, nilai dalam judul tidak disertakan dalam operasi pengurutan. Kadang-kadang, Anda mungkin harus mengaktifkan atau menonaktifkan judul sehingga nilai dalam judul disertakan atau tidak disertakan dalam operasi pengurutan. Lakukan salah satu hal berikut ini:
Jika data diformat sebagai tabel Excel, Anda dapat mengurutkan dan memfilternya dengan tombol filter di baris header.
Misalnya Anda memiliki tabel dengan kolom Departemen dan kolom Karyawan. Pertama, Anda dapat mengurutkan menurut Departemen untuk mengelompokkan semua karyawan di departemen yang sama, lalu mengurutkan menurut nama untuk menyusun nama dalam urutan abjad dalam setiap departemen. Pilih salah satu sel dalam rentang data.
Jika telah memformat rentang sel atau kolom tabel secara manual atau bersyarat dengan warna sel atau warna font, pengurutan juga dapat dilakukan menurut warna ini. Anda juga dapat mengurutkan menurut rangkaian ikon yang dibuat dengan pemformatan bersyarat.
Pengurutan paling umum adalah dari atas ke bawah, namun Anda juga dapat mengurutkan dari kiri ke kanan.
Catatan: Tabel tidak mendukung pengurutan kiri ke kanan. Untuk melakukannya, konversikan tabel menjadi rentang terlebih dahulu dengan memilih sel apa pun dalam tabel, lalu klik Alat Tabel > Konversi ke rentang.
|