Jelaskan secara kronologis Kongres Pemuda 2 tahun 1928

Home Nasional Nasional Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Kamis, 28 Okt 2021 11:23 WIB

Jelaskan secara kronologis Kongres Pemuda 2 tahun 1928

Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai lahirnya persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Berikut sejarah Sumpah Pemuda melalui Kongres Pemuda II. (Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Jojon)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sejarah sumpah pemuda diawali dari pergerakan yang menyatukan para pemuda-pemudi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Gerakan Sumpah Pemuda tercipta dari gagasan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda II.

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia sendiri merupakan organisasi yang anggotanya adalah pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres Pemuda tersebut menjadi cikal bakal semangat nasionalisme kebangsaan Indonesia yang kala itu masih dalam cengkeraman Belanda.

Sejarah Singkat Sumpah Pemuda

Jelaskan secara kronologis Kongres Pemuda 2 tahun 1928
Infografis Sejarah Sumpah Pemuda (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Jauh sebelum terciptanya Sumpah Pemuda, para pemuda telah lebih dulu membentuk sebuah organisasi yang disebut Indonesische Student Bond atau Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia pada 1926.

PPPI digawangi oleh para pemuda yang terpelajar dan berpendidikan seperti mahasiswa RHS (Rechtshogeschool te Batavia), THS (Technische Hoogeschool te Bandoeng), dan Stovia.

PPPI bertujuan menyatukan seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia karena dinilai memiliki kesamaan pandangan.

Organisasi PPPI cukup berpengaruh karena sebagian besar merupakan kaum terpelajar. Kesatuan Indonesia, dinilai para pemuda adalah kunci melawan penjajah. Para pelajar di PPPI juga aktif terjun ke politik sambil bersekolah.

Lalu untuk mewujudkan kesamaan pandangan dibentuklah Kongres Pemuda I pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Namun pertemuan ini sempat ditunda sehingga dilanjutkan pada Kongres Pemuda II.

Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II merupakan lanjutan dari Kongres Pemuda I yang berlangsung pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Itikad kuat persatuan pemuda ini kemudian direalisasikan dua tahun berikutnya melalui Kongres Pemuda II.

Pada 1928, dilansir dari situs Kemendikbud, PPPI memprakarsai Kongres Pemuda II diselenggarakan di tiga tempat berbeda dan diadakan dalam tiga kali rapat. Dari pertemuan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 ini lahirlah Sumpah Pemuda.

Kongres tersebut dihadiri oleh organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Pertemuan inilah yang kemudian menghasilkan isi Sumpah Pemuda.

Rapat pertama terjadi pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam rapat ini, Mohammad Yamin menguraikan arti dan pentingnya persatuan pemuda.

Menurut Yamin, ada lima faktor yang bisa memperkuat kesatuan rakyat Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Belum mendapat kesepakatan rapat dilanjutkan keesokan hari yaitu pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua saat itu membahas masalah pendidikan.

Kedua pembicara yakni Purnomowulan dan Sarmidi Mangunsarkoro menyampaikan pandangannya bahwa setiap rakyat Indonesia harus mendapat pendidikan kebangsaan.

Pendidikan harus seimbang antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Masih di hari dan tanggal yang sama, rapat berpindah ke Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Dalam rapat lanjutan ini dijelaskan betapa pentingnya nasionalisme dan demokrasi yang sejalan dengan gerakan kepanduan.

Pertemuan lanjutan ini sekaligus merumuskan hasil kongres dua hari sebelumnya. Para organisasi yang hadir saat itu membacakan bersama-sama isi rumusan yang telah menjadi satu visi.

Acara Kongres Pemuda II ditutup dengan lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman.

Tokoh Kunci Sumpah Pemuda

Jelaskan secara kronologis Kongres Pemuda 2 tahun 1928
Museum Sumpah Pemuda yang menampilkan diorama dan tokoh yang memprakarsai Sumpah Pemuda (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Proses di balik lahirnya Sumpah Pemuda melibatkan banyak tokoh pemuda dari pelbagai kalangan. Sejumlah nama yang tercatat di antaranya:

  • Sugondo Joyopuspito
  • Mohammad Yamin
  • Wage Rudolf Supratman
  • Amir Syarifuddin Harapan
  • Joko Marsaid
  • Sie Kong Lian
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Nona Purnomowulan
  • Johannes Leimena
  • Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
  • Kasman Singodimedjo
  • Mohammad Roem
  • Adnan Kapau Gani.

Itulah sejarah Sumpah Pemuda dan tokoh-tokoh kunci di balik lahirnya Sumpah Pemuda. Puluhan tahun kemudian hingga saat ini, 28 Oktober diperingati sebagai lahirnya persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Melansir situs Museum Sumpah Pemuda, tema Sumpah Pemuda 2021 kali ini mengusung 'Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh'.

(imb/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Ilustrasi Kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda pada Tahun 1928. Sumber: kemdikbud.go.id

Pada tanggal 28 Oktober 2021 ini, bangsa Indonesia akan menyambut Hari Sumpah Pemuda, peristiwa yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda tidak akan lahir tanpa adanya peran organisasi pemuda dalam Kongres Pemuda I dan II Dalam Kongres Pemuda II, lahir sebuah rumusan penting yang maknanya sangat dalam bagi bangsa Indonesia.

Dalam penjelasan berikut ini kita akan menyimak uraian mengenai kronologi peristiwa Kongres Pemuda pada tahun 1926 dan 1928 yang menghasilkan sebuah rumusan keputusan penting bagi bangsa Indonesia. Bagaimana kronologi peristiwa Sumpah Pemuda?

Peristiwa Kongres Pemuda II pada Tahun 1928

Berdasarkan buku Horizon Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Drs. Sudjatmoko Adisukarjo dan Rini Ningsih, S.Pd (2007: 14-16), latar belakang peristiwa Sumpah Pemuda berawal dari banyaknya organisasi para pemuda yang bersifat kedaerahan pada masa pergerakan nasional. Para pemuda pada masa itu kemudian menyadari pentingnya persatuan dalam perjuangan meraih kemerdekaan.

Berbagai organisasi kepemudaan sepakat untuk membentuk satu himpunan untuk menyatukan organisasi-organisasi tersebut dalam kebersamaan. Mereka lalu mengadakan pertemuan untuk menyelenggarakan kongres pemuda.

Ilustrasi Kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda pada Tahun 1928. Sumber: kebudayaan. kemdikbud.go.id

Kongres Pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30 April - 20 Mei 1926 di Jakarta. Organisasi kepemudaan yang hadir pada saat itu adalah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebees, Sekar Rukun, dan organisasi kepemudaan lainnya.

Tujuan Kongres Pemuda adalah sebagai berikut:

  1. Menyatukan berbagai perkumpulan pemuda.

  2. Memajukan paham persatuan Indonesia.

  3. Mempererat hubungan antara perkumpulan pemuda.

Kongres Pemuda I berhasil mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia. Pada kongres ini, terbentuk organisasi Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) dan sebagai tindak lanjut Kongres Pemuda, maka dibentuk organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), pada bulan September 1926 di Jakarta.

Menurut buku Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarniyatun, S.Pd (2012: 7-12), Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres Pemuda II dipelopori oleh organisasi PPPI, kongres diselenggarakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat Pertama: Sabtu, 27 Oktober 1928

Lokasi: Gedung Katholieke Jongenlingen Bondo (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).

Pada rapat ini, ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam diri para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada 5 faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yitu sejarah, bahasa, hukum, adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat Kedua: Minggu, 28 Oktober 1928

Lokasi: Gedung Oost-Java Bioscoop.

Pada kongres ini masalah yang dibahas adalah masalah pendidikan. Pembicara dalam kongres ini adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua pembicara ini berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, selain itu anak harus mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus mendapat pendidikan yang demokratis.

Lokasi: Gedung Indonesische Clubgebouw, Jl. Kramat Raya 106.

Pada rapat ini, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan dapat mendidik anak sejak dini untuk menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri.

Pada kongres ini diperdengarkan lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR. Soepratman. Dalam kongres ini, WR. Soepratman memainkan lagu Indonesia Raya dengan biola.

Kongres ini menghasilkan rumusan ikrar yang sangat penting. Rumusan inilah yang kita kenal sebagai teks Sumpah Pemuda yang berbunyi sebagai berikut:

  1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

  2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

  3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ilustrasi Kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda pada Tahun 1928. Sumber: museumsumpahpemuda. kemdikbud.go.id

Itulah penjelasan mengenai kronologi peristiwa Sumpah Pemuda, salah satu perstiwa penting dalam sejarah pergerakan bangsa Indonesia.(IND)