Apa kata alkitab tentang ego

Manusia pada dasarnya memiliki sifat egois. Kita cenderung memikirkan diri sendiri, kepentingan sendiri, dan semua yang bertema ‘keakuan.’ Namun, perilaku egoistis—terutama pada taraf berlebihan, yang disebut egotisme—tidak boleh dianggap lumrah atau sepele, karena dapat memberi dampak buruk di kemudian hari.

Berikut kita dapat melihat perilaku egoistis tiga tokoh Alkitab, yaitu Lot, Yudas, dan Salomo.

Apa kata alkitab tentang ego

Ketika dipanggil Tuhan untuk keluar dari negerinya, Abraham (waktu itu masih bernama Abram) membawa serta keponakannya, Lot (Kejadian 12:5). Di Tanah Negeb, demi menghindari pertikaian antara para gembala mereka, Abraham dan Lot berpisah. Abraham memberikan Lot hak untuk menentukan lebih dulu arah perjalanannya.

Lot memilih Lembah Yordan dan berkemah dekat Sodom. Padahal, ia tahu orang Sodom terkenal jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Lot tidak memedulikan keselamatan keluarganya karena hanya melihat bahwa kesuburan Lembah Yordan dapat meningkatkan hasil ternaknya. Potensinya untuk jadi kaya-raya.

Ketika terjadi perang, Lot dan keluarganya sempat menjadi tawanan dan dibebaskan oleh Abraham. Namun, Lot tidak kapok dan tetap kembali ke Sodom.

Bahkan sewaktu orang-orang Sodom mendatangi rumahnya untuk melakukan perbuatan tak senonoh terhadap dua tamunya, Lot malah menyerahkan kedua anak perempuannya (Kejadian 19:8). Bayangkan betapa pahit perasaan kedua putri Lot dan calon menantunya. Itulah sebabnya ketika Lot memberitahu tentang kehancuran Sodom, mereka menganggapnya hanya mengolok-olok.

Pada akhirnya, semua kekayaan Lot musnah dimakan api dan belerang. Ia tidak punya apa-apa lagi, bahkan kehilangan istrinya yang menjadi tiang garam.

Dengan membiarkan sikap egois menguasai, kita menghancurkan diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Kisah kita bisa saja berakhir seperti Lot. Harta-benda yang kita kumpulkan lenyap; demikian pula keluarga kita.

Jika Anda mengasihi keluarga dan orang-orang terdekat, kesampingkan ego Anda saat mengambil keputusan. Pertimbangkan apa dampak tindakan Anda terhadap hidup mereka, dan ingatlah: Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. – Yakobus 3:16

Yudas: Sikap egois mengeraskan hati dan mematikan kebenaran (Matius 26:14-16, Matius 27:3-5)

Apa kata alkitab tentang ego

Yudas adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus yang mengiringi perjalanan-Nya selama tiga tahun, bahkan sempat menjadi bendahara (Yoh 13:29).

Namun, meski telah menyaksikan sendiri banyak mukjizat yang dikerjakan Yesus—dari menyembuhkan orang sakit sampai membangkitkan orang mati—Yudas rela mengkhianati-Nya demi tiga puluh keping perak. Perilaku egoistis membuat Yudas menolak kebenaran yang ia terima.

Penyesalan datang belakangan, dan hidupnya berakhir tragis. Setelah menyadari kesalahannya, Yudas menghukum dirinya dengan bunuh diri.

Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. – Matius 27:5

Ketika Anda lebih mementingkan pekerjaan, status, pencapaian, perasaan, kebutuhan, dan impian Anda ketimbang mengasihi Tuhan dan keluarga, berhati-hatilah. Anda sedang mengeraskan hati dan mengesampingkan kebenaran dari hidup Anda. Sifat egois dapat menumpulkan hati dan menutup mata batin. Kebenaran yang kita terima dari firman Allah, pengetahuan, pengalaman, serta status kita sebagai murid pun menjadi sia-sia. Kita tidak berbuah di dalam Tuhan.

Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? – Yeremia 17:9

Salomo: Sikap egois membuat kita mendua hati (1 Raja-raja 11:1-13)

Apa kata alkitab tentang ego

Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. – 1 Raja-Raja 11:3

Raja Salomo terkenal karena hikmatnya yang luar biasa, bahkan dikatakan, tidak akan ada lagi yang seperti dia (1 Raja-raja 3:12). Sayang, semua pengetahuan dan kebijaksanaan Salomo ternyata tidak sanggup melawan dorongan egoistisnya.

Salomo memiliki ribuan isteri demi memuaskan nafsu dan kesenangan pribadi tanpa memedulikan akibatnya. Di masa tua, Salomo bahkan menduakan Allah dengan menyembah dewa-dewi yang dipuja istri-istrinya (1 Raja-raja 11:4). Kerajaannya pun terpecah; anak-anaknya tidak mengasihi Tuhan dan menyembah allah-allah lain.

Ketika Anda egois, hati Anda akan menjauh dari Tuhan. Namun, ketika Anda memperhatikan kepentingan orang banyak, Anda bukan hanya menyelamatkan hidup sendiri, tetapi juga membawa keselamatan bagi orang lain (1 Korintus 10:33).

Yang dialami ketiga tokoh di atas hanyalah sebagian dari banyak kisah perilaku egoistis yang tidak pernah mendatangkan kebaikan—seperti yang juga menimpa Kain, Saul, dan Haman. Jadi, mari kita ambil langkah serius untuk mengubah sifat egoistis. Kita rendahkan hati dan kurangi sikap mengutamakan diri sendiri, karena itulah yang berkenan bagi Tuhan.

“Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” – Filipi 2:3b-4

* Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official

Versi Paralel Tafsiran/Catatan Analisa Kata ITL - draft

Konteks

TB (1974) ©

SABDAweb Flp 2:3

dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. y  Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati 1  yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; z 

AYT (2018)

Jangan melakukan apa pun dari ambisi yang egois atau kesombongan yang sia-sia; tetapi dengan kerendahan hati, anggaplah orang lain lebih penting daripada dirimu sendiri.

TL (1954) ©

SABDAweb Flp 2:3

Satu pun jangan dilakukan dengan berlawan-lawanan atau dengan sombong, melainkan dengan rendah hati, masing-masing menyangkakan orang lain ada lebih daripada dirinya sendiri.

BIS (1985) ©

SABDAweb Flp 2:3

Janganlah melakukan sesuatu karena didorong kepentingan diri sendiri, atau untuk menyombongkan diri. Sebaliknya hendaklah kalian masing-masing dengan rendah hati menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri.

TSI (2014)

Apa saja yang kalian masing-masing lakukan, tidak boleh mementingkan kepentinganmu sendiri atau menonjolkan dirimu. Tetapi utamakanlah kepentingan setiap saudara seiman daripada kepentinganmu sendiri dan tetap rendah hati.

TSI3 (2014)

Apa pun yang kamu lakukan, janganlah mementingkan kepentinganmu sendiri atau menonjolkan diri. Utamakanlah kepentingan setiap saudara seiman lebih daripada kepentinganmu sendiri, dan tetaplah rendah hati.

MILT (2008)

bukan berdasarkan persaingan atau kemegahan kosong, melainkan dengan kerendahan hati, sambil yang seorang menganggap yang lain lebih tinggi daripada dirinya sendiri.

Shellabear 2011 (2011)

Jangan ada seorang pun yang mementingkan diri atau menyombongkan dirinya sendiri, melainkan hendaklah dengan rendah hati masing-masing menganggap bahwa yang lain lebih mulia daripada dirinya sendiri.

AVB (2015)

Janganlah lakukan apa pun kerana kepentingan diri sendiri atau keangkuhan. Dalam kerendahan hati biarlah setiap orang menganggap yang lain lebih tinggi daripada dirinya.

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Bhs. Inggris

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Bhs. Indonesia

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Bhs. Suku

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Kuno

TB ITL ©

SABDAweb Flp 2:3

dengan
<2596>

tidak
<3367>

mencari kepentingan sendiri
<2052>

atau
<3366>

puji-pujian yang sia-sia
<2754>

. Sebaliknya
<235>

hendaklah dengan rendah hati
<5012>

yang seorang
<240> <0>

menganggap
<2233>

yang lain
<0> <240>

lebih utama dari pada
<5242>

dirinya sendiri
<1438>

;


[<2596>]

TL ITL ©

SABDAweb Flp 2:3

AYT ITL
AVB ITL

Janganlah
<3367>

lakukan apa pun
<2596>

kerana kepentingan diri sendiri
<2052>

atau
<3366>

keangkuhan
<2754>

. Dalam
<2596>

kerendahan hati
<5012>

biarlah setiap orang
<240> <0>

menganggap
<2233>

yang lain
<0> <240>

lebih tinggi
<5242>

daripada dirinya
<1438>

.


[<235>]

GREEK

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Bhs. Inggris

TB (1974) ©

SABDAweb Flp 2:3

dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. y  Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati 1  yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; z 

TB+TSK (1974) ©

SABDAweb Flp 2:3

dengan tidak 1  mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya 2  hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Catatan Full Life

Flp 2:3 1

Nas : Fili 2:3

Karena umat manusia yang telah jatuh dalam dosa berpembawaan egosentris, maka dunia kurang menghormati sifat rendah hati. Akan tetapi, Alkitab, yang berisi pandangan yang berpusat kepada Allah dalam hal umat manusia dan keselamatan, sangat mementingkan sifat rendah hati.

  1. 1) Bersifat rendah hati berarti bahwa kita menyadari kelemahan-kelemahan kita dan dengan lekas akan menghormati Allah dan orang lain atas hal-hal yang kita kerjakan (Yoh 3:27; 5:19; 14:10; Yak 4:6).
  2. 2) Kita harus rendah hati karena kita adalah makhluk hina (Kej 18:27) dan berdosa, terlepas dari Kristus, (Luk 18:9-14) dan tak dapat membanggakan apa pun (Rom 7:18; Gal 6:3) kecuali bermegah di dalam Tuhan (2Kor 10:17). Kita harus mengandalkan Tuhan untuk menjadi orang yang berguna dan dapat menghasilkan buah. Kita tak dapat melakukan apa-apa yang baik tanpa pertolongan Allah dan bantuan orang lain (Mazm 8:5-6; Yoh 15:1-16).
  3. 3) Allah tinggal bersama orang yang hidup dengan rendah hati (Yes 57:15; Mi 6:8). Allah memberi kasih karunia lebih besar kepada orang yang rendah hati, tetapi menentang orang sombong (Yak 4:6; 1Pet 5:5). Anak-anak-Nya yang paling giat melayani Tuhan "dengan segala rendah hati" (Kis 20:19)
  4. 4) Sebagai orang percaya kita harus hidup dengan rendah hati terhadap orang lain, seraya menganggap mereka lebih penting daripada diri kita sendiri (bd. Rom 12:3).
  5. 5) Lawannya kerendahan hati adalah kesombongan, suatu perasaan yang berlebih-lebihan tentang kepentingan diri dan harga diri di dalam seseorang yang percaya akan kebaikan, keunggulan, dan prestasinya sendiri. Kecenderungan yang tak terelakkan dari sifat manusia dan dunia adalah ke arah kesombongan bukan kerendahan hati (1Yoh 2:16; bd. Yes 14:13-14; Yeh 28:17; 1Tim 6:17).

Apa kata alkitab tentang ego

[+] Bhs. Inggris