Jelaskan bagaimana kehidupan Masyarakat praaksara Indonesia dan kapan zaman praaksara berakhir

Zaman pra-aksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa praaksara. Zaman pra-aksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan. Jika dilihat dari pembagian zaman berdasarkan geologi dan dilihat dari ciri-cirinya munculnya manusia purba, pada Zaman Neozoikum atau lebih tepatnya pada masa kuarter telah muncul kehidupan manusia. Dilihat dari hal tersebut, maka masa praaksara di mulai saat telah munculnya manusia purba dan manusia modern di Zaman Kuarter. Sedangkan terkait dengan masa berakhirnya zaman pra-aksara masing-masing tempat akan berbeda. Penduduk di Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-5 M. Hal ini jauh lebih terlambat bila dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sejak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah zaman praaksara dimulai ketika mulai muncul kehidupan manusia, dan masa praaksara berakhir setelah mengenal tulisan sekitar abad ke-5 M. 

Masa Praaksara secara istilah merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum, dan aksara berarti tulisan, karenanya Masa Praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. 
Dengan begitu, berakhirnya Masa Praaksara adalah ketika manusia sudah mengenal bentuk tulisan, atau, ditemukannya bukti berupa tulisan di wilayah tersebut. Dalam konteks Sejarah Indonesia, berakhirnya Masa Praaksara adalah ketika ditemukannya tujuh buah Yupa di Kerajaan Kutai Kalimantan Timur, yang diperkirakan ada sejak abad ke-5 masehi.

Ilustrasi zaman praaksara. Sumber: Unsplash

Saat ini, manusia telah banyak melakukan inovasi dan membentuk peradaban. Proses tersebut tidak berlangsung dalam waktu sebentar. Umat manusia telah menghadapi masa evolusi mulai dari zaman prasejarah atau zaman praaksara hingga berada di titik sekarang.

Mengutip dari modul Sejarah Indonesia yang disusun Mariana, manusia purba disebut juga dengan Prehistoric People atau manusia prasejarah. Saat ini kita mengenalnya dengan nama manusia praaksara.

Manusa praaksara adalah manusia purba yang hidup pada zaman sebelum mengenal tulisan. Manusia purba tertua di dunia diperkirakan berumur lebih dari 4 juta tahun lalu. Berdasarkan temuan para ahli, jenis manusia ini lebih banyak ditemukan di Indonesia.

Pada mulanya, manusia purba tidak mengenal perlengkapan benda dan tulisan. Setelah berbagai periode sangat panjang, mereka mulai menciptakan sesuatu.

Dengan memanfaatkan benda yang ada, mereka membuat peralatan sederhana untuk keperluan berburu dan semacamnya. Hingga pada akhirnya, manusia mulai menciptakan peninggalan berupa artefak, candi, dan sebagainya.

Sebenarnya, kapan zaman praaksara berakhir dan manusia mulai mengenal tulisan? Berikut jawabannya merujuk pada buku Sejarah Indonesia yang ditulis Amurwani Dwi L. dan kawan-kawan.

Ilustrasi zaman praaksara. Sumber: Unsplash

Kapan Zaman Praaksara Berakhir?

Zaman praaksara merupakan masa ketika manusia belum mengenal aksara dan tulisan. Periode ini berakhir ketika manusia mengenal dan menciptakan tulisan. Prosesnya terjadi sangat lama melebihi masa ketika manusia sudah mengenal tulisan.

Penduduk Indonesia diperkirakan mulai memasukkan masa aksara sekitar abad ke-5 masehi. Hal itu dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerjaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Berakhirnya zaman praaksara Indonesia terbilang lebih lambat bila dibandingkan dengan wilayah lain. Misalnya, Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sekitar 3000 sebelum masehi.

Namun, permasalahan selanjutnya adalah kapan tepatnya zaman praaksara dimulai? Zaman ini sendiri dimulai semenjak manusia ada. Kendati begitu, hingga saat ini para ahli belum dapat memastikan secara pasti kapan waktu ketika Bumi mulai dihuni oleh manusia.

Untuk menjawab pertanyaan itu, diperlukan pemahaman mengenai kronologi perjalanan kehidupan di permukaan Bumi. Jika merujuk pada masa evolusi, proses itu diperkirakan berlangsung selama sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.

Menurut Amurwani Dwi L., dalam menyelidiki zaman praaksara para sejarawan perlu menggunakan metode penelitian ilmu arkeologi serta ilmu alam seperti geologi dan biologi.

Jakarta -

Secara harfiah, pra artinya sebelum dan aksara artinya tulisan. Jadi, praaksara artinya belum mengenal tulisan. Pada masa praaksara, manusia belum mengenal tulisan dan hanya mengandalkan fosil, seperti sisa makhluk hidup yang telah membatu untuk mempelajari kehidupannya.

Nama lain masa praaksara adalah prasejarah atau nirleka, yang artinya zaman tidak ada tulisan. Nir yang artinya tidak ada dan leka artinya tulisan. Merujuk pada buku Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Veni Rosfenti, masa praaksara adalah masa-masa saat manusia belum mengenal tulisan.

Meskipun mulainya masa praaksara hingga kini belum diketahui secara pasti dan belum bisa dibuktikan, namun satu hal yang pasti adalah masa praaksara dimulai sejak manusia purba mulai ada di muka Bumi ini.

Selain itu, berakhirnya masa praaksara di setiap negara tidak sama tergantung peradaban negara itu sendiri. Namun, berakhirnya zaman praaksara di Indonesia dapat diperkirakan pada masa berdirinya kerajaan Kutai, yaitu sekitar abad ke-5 Masehi.

Secara umum, masa praaksara di Indonesia dibagi menjadi dua aspek yaitu:

1. Berdasarkan kebudayaanya dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam.
2. Berdasarkan kemampuannya dibagi menjadi masa berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, dan perundagian.

Sementara, zaman batu pun masih banyak terbagi menjadi empat zaman yaitu, zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum. Pada zaman ini, alat perkakas manusia masih terbuat dari batu.

Lain halnya pada zaman logam, peralatan pada masa itu mayoritas terbuat dari perunggu dan besi. Lantas, bagaimana cara masyarakat praaksara mempertahankan kehidupannya?

Berdasarkan corak kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan beternak, serta masa perundagian atau masa kemahiran teknik seperti yang dikutip dari buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara karya Tri Worosetyaningsih.

Corak kehidupan berlangsung dari yang paling sederhana hingga pembuatan alat-alat dari logam yang membutuhkan keahlian khusus. Dari awalnya hidup berpindah-pindah hingga menetap dengan membuat rumah.

Bahkan, dari yang awalnya hidup dengan cara mengumpulkan makanan hingga menghasilkan makanan sendiri. Saat itu kehidupan sangat sederhana, bergantung pada alam. Manusia purba masih berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan makanan atau yang disebut nomaden (tidak tetap).

Sistem Kemasyarakatan

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup berkelompok dalam jumlah yang kecil. Namun, hubungan antar kelompok terjalin erat karena mereka menghadapi kondisi alam yang berat secara bersama, sehingga sistem kemasyarakatannya sangat sederhana. Sehingga dapat dikatakan bahwa, sekitar 90 persen waktu dihabiskan untuk mencari makan.

Hidup berkelompok dan berbagi makanan menguatkan hubungan antarmanusia dan membuat bertahan hidup lebih mudah. Laki-laki berburu, sementara perempuan mengolah makanan, mengurus anak, dan mengajari anak cara meramu makanan.

Nah, seperti itulah kehidupan masyarakat pada masa praaksara di Indonesia, sangat sederhana bukan? Semoga menambah pengetahuanmu, ya detikers.

Simak Video "Deretan Tahun Paling Mengerikan dalam Sejarah Manusia"



(pal/pal)