Jelaskan apa hikmah dari berakhlak kepada kedua orang tua

Ilustrasi Orang Tua dan Anak. Sumber: Bruno Nascimento/Unsplash.com

Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu ajaran yang diajarkan dalam agama Islam. Ketika seorang anak berbakti kepada orang tuanya maka ada banyak hikmah yang dapat diperoleh. Apa saja hikmah berbakti kepada orang tua menurut ajaran Islam?

Hikmah Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada kedua orang tua adalah perintah Allah SWT. Allah SWT tentu tidak akan memerintahkan hamba-Nya kecuali mendatangkan manfaat atau hikmah dibalik perintah-Nya. Contohnya adalah ketika Allah memerintahkan perempuan untuk berhijab, ternyata ada banyak manfaat dari berhijab seperti melindungi kulit dari paparan sinar UV, menjaga kesehatan rambut, dan beragam manfaat serta hikmah lainnya.

Demikian pula dengan perintah berbakti kepada kedua orang tua yang tentu memiliki banyak hikmah di dalamnya. Adapun dua contoh hikmah berbakti kepada orang tua yang dijelaskan oleh Rasyid dan Saiful (2016: 990) dalam “Panduan Muslim Sehari-hari”, yaitu:

  1. Mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa. Sebuah riwayat menjelaskan bahwa suatu hari ada seorang laki-laki dengan hati yang hancur dan sedih datang menemui Rasulullah SAW. Laki-laki tersebut bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya saya telah melakukan dosa besar. Masih adakah kesempatan bagi saya untuk bertaubat?”. Beliau balik bertanya, “Wahai fulan, masihkah engkau memiliki ibu?”. Laki-laki itu menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau mempunyai bibi (saudara perempuan dari ibu)?”. Laki-laki itu menjawab, “Ya”. Beliau pun bersabda, “Kalau begitu, berbaktilah engkau kepadanya karena bibi mempunyai posisi yang sama dengan ibu”. (HR. At-Tirmidzi).

  2. Menjadi penebus(kafarat) untuk dosa-dosa besar. Sebuah riwayat menjelaskan bahwa ada seorang laki-laki yang menemui Umar ibn Al-Khattab dan berkata, “Wahai Umar, sesungguhnya saya telah membunuh seseorang”. Umar berkata, “Celakalah engkau! Engkau membunuh tidak sengaja atau sengaja?”. Laki-laki itu menjawab, “Tidak sengaja”. Kemudian, Umar berkata, “Apakah masih ada di antara kedua orang tuamu yang masih hidup?”. Laki-laki itu menjawab, “Ya”. Umar kembali bertanya, “Siapa?”. Laki-laki menjawab, “Ayahku”. Umar pun berkata, “Kalau begitu, pergilah! Berbaktilah kepada ayahmu”. Seraya laki-laki itu pergi dari hadapannya, Umar berkata, “Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya. Seandainya orang tuanya yang masih hidup itu adalah ibunya lalu ia mau berbakti dan berbuat baik kepadanya niscaya saya berharap bahwa api neraka tidak akan menyentuh dirinya untuk selama-lamanya. Tapi, kenyataannya tidaklah seperti itu maka biarlah Allah yang menentukan hal yang terbaik untuk dirinya”. (HR. Al-Baihaqi)

Masya Allah, sungguh istimewa hikmah berbakti kepada orang tua dalam agama Islam. Sebenarnya, apa dalil dari berbakti kepada orang tua? Apakah ada perintah langsung dari Allah untuk hal itu?

Alquran. Sumber: Anis Coquelet/Unsplash.com

Dalil yang Memuat Perintah Berbakti kepada Orang Tua

Menurut Bahasa Indonesia, arti bakti adalah pernyataan tunduk dan hormat. Islam mengajarkan bahwa seorang anak harus berbakti atau berbuat baik kepada orang tuanya. Wahbah az-Zuhaili (2021: 165) dalam buku “Tafsir al-Munir Jilid 1” menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam, berbuat baik kepada kedua orang tua disebutkan setelah hak Allah sebab diantara hak-hak seluruh makhluk Allah, hak yang paling kuat adalah hak kedua orang tua. Adapun firman Allah SWT dalam Surat Al Luqman ayat 14 yang berbunyi,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ - ١٤

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Selain itu, ada pula ayat Alquran yang berisi perintah Allah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Adapun ayat tersebut terdapat dalam Surat Al Israa’ ayat 23 yang berbunyi,

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا - ٢٣

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua baik ibu maupun ayah. Aamiin Ya Rabbal Alamin. (AA)

Jelaskan apa hikmah dari berakhlak kepada kedua orang tua

A. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat di dalam al-Qur’ān yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, al-Qur’ān juga menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya.

Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji.

Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua. Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt.

Apalagi seorang anak mau melakukan atau menginginkan sesuatu. Seperti, mencari ilmu, mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang paling penting adalah meminta restu kedua orang tuanya.

Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul walidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban: 

Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat. 

Kedua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua. 

Ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan. 

Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru bukan tanpa alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orang tua dan guru.

B. Hormat dan Patuh kepada Guru

Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimana tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.

Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai berikut: “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.”

Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut. 

1. Mereka rendah hati terhadap gurunya, meskipun ilmu sudah lebih banyak ketimbang gurunya. 

2. Mereka menaati setiap arahan serta bimbingan guru, misalnya seorang pasien yang tidak tahu apa-apa tentang penyakitnya dan hanya mengikut arahan seorang dokter pakar yang mahir. 

3. Mereka juga senantiasa berkhidmat untuk guru-guru mereka dengan mengharapkan balasan pahala serta kemuliaan di sisi Allah Swt. 

4. Mereka memandang guru dengan perasaan penuh hormat dan ta’zim (memuliakan) serta memercayai kesempurnaan ilmunya. Ini lebih membantu pelajar untuk memperoleh manfaat dari apa yang disampaikan guru mereka.

C. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru

a. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Orangtua

Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti berikut. 

1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling utama. 

2. Apabila orang tua kita riḍa atas apa yang kita perbuat, Allah Swt. pun riḍa.

3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal saleh tersebut.

4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan umur.

5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Swt.

6. Berbakti dan Menghormati Orangtua dapat Melebur Dosa-Dosa Besar.

7. Berbakti Kepada Orangtua Merupakan Bagian dari Jihad fi Sabilillah (Berjuang di Jalan Allah Swt.)

b. Hikmah dan Manfaat Hormat dan Patuh Kepada Guru

Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut. 

1. Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita. 

2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya. 

3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain. 

4. Akan selalu didoakan oleh guru. 

5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah Swt. 

6. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang hikmah dan manfaat hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Sumber buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2018. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.