Kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menaikan nilai ekspor?

Cara meningkatkan Ekspor Indonesia

Kondisi Indonesia dalam bidang ekspor dan impor mengalami perubahan setiap tahunnya. Dilihat website Kemendag dalam statistik ekspor dan impor dari tahun 2018, telah terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya. Dapat dilihat bahwa ekspor mengalami peningkatan sebesar 6.65% dan impor mengalami peningkatan sebesar 20.15%. Hal ini menjadi suatu yang kurang baik karena ekspor yang lebih rendah dari impor menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sepanjang tahun berjalan dan mencerminkan kinerja perekonomian yang kurang baik karena produktivitas rendah dan ketergantungan terhadap impor tinggi. Oleh karena itu ekspor merupakan satu dari sekian pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan pemerintah dengan cara:

– Menjaga ketersediaan bahan baku dan barang modal serta stabilitas harga barang modal pada harga internasional yang kompetitif dimana dapat dilakukan dengan cara penurunan tarif, memberikan kemudahan dalam proses pengurusan lisensi dan perizinan ekspor dan impor, serta meningkatkan transparansi peraturan ekspor dan impor.

– Perluasan pasar ekspor yang dimana dapat dilakukan dengan menjaga jumlah perjanjian perdagangan bilateral, regional dan multilateral, dan penjajakan pasar-pasar ekspor nontradisional.

– Peningkatan ekspor jasa yang juga dapat dilakukan dengan cara dilakukan antara lain dengan pengembangan e-dagang, teknologi dan bisnis berbasis internet. Dengan melakukan beberapa cara tersebut, pemerintah meyakini pemberian bantuan tersebut dapat menaikan tingkat ekspor

Referensi: http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesia-export-import/indonesia-tr ade-balance https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/26/214200126/masalah-lemahnya-ekspor-i ndonesia-sudah-terjadi-puluhan-tahun-lalu-

Penulis : Yudhistira Haryo Nurresi Putro

Editor : Banu Rinaldi

20 Mei 2020

Lama Baca : 7 menit


Kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menaikan nilai ekspor?

Apa itu Ekspor?

Ekspor pada dasarnya hanya memindahkan barang dari satu negara ke negara lainnya yang berbeda teritorial secara hukum Internasional. Arti sederhananya adalah ketika sahabat UKM membawa sesuatu ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maka itu adalah ekspor.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Metode Pembayaran Ekspor

Kaidah atau ketentuan hukum yang berdasarkan Undang-Undang kembali kepada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 13 tahun 2012, tentang Ketentuan Umum bidang Ekspor, dijelaskan bahwa Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.

Di artikel ini kita akan membahas lima poin utama perihal strategi peningkatan ekspor Indonesia. Kelima poin berikut ini adalah hasil dari Kajian CEDS UNPAD & BAPPENAS bersama beberapa pelaku usaha pada akhir 2019 lalu. Penulis mencoba mengembangkan poin-poin yang ada untuk kemudian menjadi bahan untuk publik terutama pengusaha sebagai dasar menentukan tujuan dalam konteks bisnis ekspor. Yuk kita bahas satu-satu.

Memperluas Pasar Ekspor ke Pasar Non-Tradisional

Indonesia tampak kesulitan dalam melakukan head to head dengan negara yang secara umum mampu mengungguli nilai ekspor seperti negara tradisional di kawasan Asia seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan.

Baca Juga: Ragam Komoditas Potensi Ekspor ke Korea Selatan

Terlebih lagi, ekspor ke negara seperti Tiongkok justru merangsang keunggulan kompetitif produk manufaktur bagi mereka akibat dari kebanyakan ekspor Indonesia ke Tiongkok adalah natural intensive products (komoditi tanpa nilai tambah),

Alternatif lain yang dapat dilakukan agar secara nilai tidak terlalu jomplang, yakni dengan gencar melakukan transaksi ke Negara Non-tradisional, seperti

  • Kawasan Amerika Selatan (Latin) : Brazil, Chile, Argentina, Kolombia, dll.
  • Kawasan Amerika Utara: Selain ke Amerika Serikat
  • Kawasan Asia Tengah : Uzbekistan, Tajikistan, Kazakhstan, dll.
  • Kawasan Afrika : Zimbabwe, Sudan, Senegal dll.
  • Kawasan Eropa bagian timur : Slovakia, Hungaria, Kroasia, dll.

Menggiatkan Ekspor Jasa

Ekspor jasa bisa menjadi senjata dan bukan sekadar alternatif saja untuk meningkatkan nilai perdagangan.

Salah satunya adalah sistem Franchise atau membuka gerai/outlet tertentu di luar negeri. Tidak harus sistem Franchise, namun pada intinya adalah membuka usaha di luar negeri yang sebelumnya sudah terbukti menghasilkan profit di Indonesia dan atau memiliki manajemen usaha yang sudah sangat baik.

Baca Juga: Ingin Ekspor? Ini Tipsnya Memilih Jasa Forwarder yang Cocok!

Membuka cabang di luar negeri akan mendorong pertumbuhan bisnis dengan cepat. Selain itu, Pemilik usaha langsung atau franchisor dituntut untuk meningkatkan semua aspek bisnis untuk memenuhi standar di negara tujuan.

Penulis mengambil contoh brand Kopi Kenangan (meski bukan sistem franchise), Founder nya memiliki visi “”one day, export Indonesian commodity as a brand”, salah satu tujuannya adalah Ekspansi ke luar negeri dengan komoditi kopi yang memiliki nilai tambah baik berupa produk maupun nilai secara bisnis dengan brand image!

Kita tunggu tanggal ekspansinya!

Mengikuti Program Misi Dagang dan Pameran

Indonesia melalui Kementerian Perdagangan memiliki program Misi Dagang ke berbagai Negara Tujuan Ekspor (NTE) Potensial, saat misi dagang ke negara tertentu yang tugas Pemerintah adalah mempertemukan pengusaha Indonesia dengan pengusaha di negara tempat kegiatan berlangsung sesuai dengan produk yang dimiliki oleh eksportir dan produk yang dicari importir.

Baca Juga: Potensi Impor: ASEAN

Untuk kegiatan Pameran dagang atau Expo biasanya salah satu rangkaian terdapat pula business matching yang mempertemukan antara pembeli dan penjual dalam satu ruangan khusus dan waktu yang telah ditentukan penyelenggara.

Refocusing Produk dari Bahan Mentah ke Produk Olahan Setengah Jadi dan Produk Jadi

Mayoritas produk Indonesia adalah komoditas seperti CPO, karet, batu bara, coklat, dan sebagainya serta masih terkonsentrasi di negara tujuan ekspor tradisional seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Eropa, dan lainnya.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Apparel

Kelemahannya adalah industri manufaktur sebagai lini yang mampu memberi nilai tambah terhadap suatu produk, belum cukup kuat, hal ini terindikasi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Sebaran Industri belum merata di daerah.
  • Produksi domestik belum mampu memenuhi kebutuhan atau permintaan bahan baku domestik.
  • Kandungan impor yang tinggi pada produk manufaktur menyebabkan kinerja ekspor non-migas menjadi fluktuatif.
  • Kandungan impor yang tinggi menyulitkan perencanaan dan pengendalian biaya produksi untuk mewujudkan perusahaan yang efisien serta produktif.

Mengoptimalkan Free Trade Agreement (Perjanjian Perdagangan Bebas)

FTA merupakan suatu perjanjian perdagangan bebas yang dilakukan antara suatu negara dengan negara lainnya. Umumnya benefit dari FTA untuk pelakunya adalah soal tarif bea masuk yang bisa didapat hingga nol persen untuk produk yang disepakati dalam perjanjian perdagangan internasional (PPI).

Baca Juga: Javara: Produk Lokal yang Mendunia

Pelaku usaha atau eksportir dapat memanfaatkan FTA yaitu dengan :

  • Menggunakan formulir Surat Keterangan Asal (SKA) tertentu dalam kegiatan ekspor/impor.
  • Mengikuti ketentuan SKA.

Kedua Informasi tersebut bisa didapatkan dengan memanfaatkan layanan FTA Center (Free Trade Agreement) yang merupakan lembaga non-struktural di bawah Kementerian Perdagangan RI.

Sejumlah Fakta Mengenai FTA Center

  • Merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018.
  • Memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kemudahan ekspor dan fasilitasi perdagangan; meningkatkan kerja sama perdagangan internasional; serta mendorong para pengusaha untuk ekspor dan mencetak para eksportir baru.
  • FTA Center saat ini berada di 6 kota, yakni Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
  • Setiap FTA Center memiliki tenaga ahli dalam perdagangan internasional, akses pembiayaan dan prosedur ekspor, serta strategi pemas Pelayanan tidak dipungut biaya.
Baca Juga: Menghadapi New Normal Dengan Mengoptimalkan IE-CEPA

Nah begitulah sahabat UKM, pembahasan kita kali ini mengenai strategi apa saja untuk meningkatkan ekspor UKM Indonesia. Semoga dengan membaca ini, kita menjadi lebih semangat untuk berkontribusi meningkatkan ekspor.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Tags
Perdagangan Internasional kebijakan ekspor ekspor indonesia ekspor impor tujuan ekspor strategi ekspor UKM Juwara UKM Go Global UMKM Naik Kelas Saatnya UKM Naik Kelas UKM Go Digital UKM Go Modern Free Trade Agreement Misi Dagang Pasar Non-Tradisional

adjar.id - Adjarian, pasti sudah familier dengan kegiatan ekonomi ekspor. 

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. 

Nah, kegiatan ekspor dapat dilakukan individu atau badan, ya.

O iya, pelaku ekspor juga disebut dengan istilah eksportir. 

Ekspor juga saling berkaitan dengan mata uang asing dan pemerintah, sebab pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing.

Baca Juga: Mengenal Sistem Ekspor dan Impor serta Manfaatnya dalam Ekonomi

Mata uang asing tersebut akan ditampung oleh pemerintah dan dikenal sebagai devisa. 

Pemerintah juga memiliki empat kebijakan guna mendorong kegiatan ekspor berjalan dengan lancar, lo. 

Sekarang, yuk, kita simak informasi lebih lengkap mengenai empat kebijakan pemerintah untuk mendorong kegiatan ekspor di bawah ini!

"Pemerintah memiliki empat kebijakan yang bersifat mendorong kegiatan ekspor berjalan dengan lancar."

Empat Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor

Berikut ini, adalah empat kebijakan yang dilakukan pemerintah guna mendorong kegiatan ekspor, yaitu:

1. Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor 

Dalam kebijakan yang pertama, pemerintah memberikan kemudahan guna meningkatkan kegiatan ekspor.

Baca Juga: Pengertian Kegiatan Distribusi dan Jenis Kelompok Distribusi

Kebijakan yang mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa kemudahan di dalam mengurus perizinan serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. 

O iya, fasilitasnya dapat berupa bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit dengan bunga rendah. 

Nah, hal ini juga menjadi salah satu alasan para produsen lebih semangat dalam berproduksi. 

Harga faktor produksi yang murah juga dapat menurunkan harga jual, sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan, lo. 

"Salah satu kebijakan yang diberikan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit, dan lainnya."

2. Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah

Kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menaikan nilai ekspor?

Unsplash/Cloudvisual

Ekspor dapat dilakukan oleh seseorang atau badan.

Kestabilan nilai tukar rupiah adalah hal yang sangat penting bagi para eksportir.

Sebab, nilai tukar rupiah yang stabil terhadap mata uang asing akan mempermudah para eksportir untuk menghitung biaya produksi produk ekspornya.

Nah, dengan kepastian nilai rupiah, para eksportir juga lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional, lo. 

Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan para eksportir untuk melakukan ekspor kepada produk mereka. 

Baca Juga: Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi di Indonesia

3. Membuat Perjanjian dengan Dagang Internasional

Perjanjian mengenai perdagangan internasional telah banyak dilakukan oleh beberapa negara, lo. 

Umumnya, perjanjian ini meliputi kesedian masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual dari suatu barang, sehingga tiap negara memperoleh keuntungan.

"Kestabilan rupiah juga dapat mengurangi tingkat keraguan para eksportir dalam melakukan kegiatan ekspor."

Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan yang istimewa dari perjanjian tersebut. 

Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian yang ada.

4. Meningkatkan Promosi

Dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasar internasional, promosi merupakan hal yang sangat penting.

Nah, pelaksanaan promosi juga dapat berupa pameran dagang, festival olahraga atau seni, dan kegiatan lainnya. 

Baca Juga: Sumber Pendapatan Pemerintah Daerah, Materi Ekonomi Kelas 11

Promosinya juga dapat dilakukan oleh individu, lembaga swasta, dan pemerintah. 

Pemerintah menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri, lo.

Contohnya, kantor-kantor promosi dagang Indonesia yang mengusahakan produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri. 

Nah Adjarian, itulah empat kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah guna mendorong kegiatan ekspor yang perlu kita pelajari.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan salah satu contoh usaha pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor!

Petunjuk: Cek halaman 2-4.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!