Hukum cek gula darah saat Puasa

SurabayaNetwork.id - Pengecekan gula darah dengan mengambil sampel darah dari jari, dapat dianalogikan dengan bekam, yaitu mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh dengan cara menghisapnya dari kulit yang dilukai. Lantas bagaimana hukumnya ketika dilakukan dalam keadaan berpuasa?

Dalam buku ‘Islam itu Mudah’ Fiqih Kontemporer Edisi 2 karya Prof Dr H Ahmad Zahro MA yang dirilis 2014, ada dua pendapat berbeda dalam memandang bekam ketika keadaan berpuasa.

Pertama, golongan Jumhur atau mayoritas ulama fiqih seperti Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi’iyah menyatakan bahwa bekam tidak membatalkan puasa.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Berbuka Puasa Ramadhan 1443 H 2022 M Untuk Daerah Kabupaten Probolinggo dan Sekitarnya

Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Bukhariy dari Ibnu Abbas RA yang maknanya:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam sedang beliau dalam keadaan berpuasa, dan beliau pun pernah berbekam dalam keadaan ihram.”

Kedua, golongan Hanbaliy berpendapat, bahwa berbekam itu membatalkan puasa baik yang membekam ataupun yang dibekam. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan at-Turmudziy dari Rafi’ bin Khadij RA yang maknanya:

“Batallah puasa orang yang membekam dan dibekam itu”.

Golongan Hanbaliy beranggapan, bahwa hadits ini lebih kuat sehingga menghapus ketentuan hukum yang ada pada hadis pertama.

Dokter mengatakan, ada beberapa waktu tertentu di mana pasien dianjurkan untuk memeriksa gula darahnya selama bulan Ramadhan.

Suara.com - Pasien diabetes melitus (DM) dibolehkan puasa selama bulan Ramadhan jika diizinkan dokter dan kondisinya memungkinkan.

Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk rutin cek gula darah secara mandiri setiap hari.

"Salah satu hal penting untuk keamanan pasien diabetes pada saat berpuasa, yaitu pemeriksaan glukosa darah mandiri yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan menggunakan alat glukometer, alat cek gula darah yang biasa pasien punya atau biasa di apotik ada," kata Dokter spesialis penyakit dalam dr. Marina Epriliawati, Sp.PD., dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (19/4/2021).

Dokter Marina mengatakan, ada beberapa waktu tertentu di mana pasien dianjurkan untuk memeriksa gula darahnya selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Jarang Disadari, Salah Satunya Kulit Leher Menghitam

  1. Sebelum sahur
  2. 2 jam setelah sahur atau sekitar jam 6 pagi
  3. Jam 12 siang
  4. Sekitar jam 6 sore atau sebelum berbuka puasa
  5. 2 Jam setelah berbuka puasa

"Dan waktu-waktu lain yang pasien memiliki keluhan. Jadi ada beberapa waktu yang sebenarnya dianjurkan. Tiap pasien juga bisa berbeda-beda. Kalau pasiennya pakai obat minum saja, kemudian biasanya glukosa terkontrol, pasien juga sudah mulai rajin puasa senin-kamis enggak pernah ada masalah, sebetulnya boleh saja melakukan 1-2 kali pemeriksaan per hari. Kalau stabil boleh dijarangkan," jelasnya.

Tetapi bagi pasien yang mendapatkan obat cukup banyak, terutama suntik insulin hingha 4 kali sehari, dokter Marina menyarankan agar pemeriksaan dilakukan lebih sering sesuai yang direkomendasikan di atas.

Karena pasien dengan dosis obat yang tinggi beresiko alami gula darah terlalu rendah atau justru terlalu tinggi.

"Tapi karena kendala mahal stiknya (pemeriksaan gula darah) atau sakit ditusuk mulu jarinya, itu boleh dikurangi. Tapi menurut saya yang penting adalah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, boleh tengah hari sekali, sebelum buka sekali. Itu mungkin yang penting," tuturnya.

Pemeriksaan sebelum buka puasa penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan gula darah terlalu rendah setelah seharian berpuasa.

Baca Juga: Sudah Buka Puasa Tapi Masih Merasa Lapar? Bisa Jadi Tanda Gula Darah Rendah

"Yang perlu disampaikan lagi sebetulnya ada mitos atau kepercayaan pasien yang merasa puasa batal kalau cek gula darah. Ini yang perlu saya sampaikan, kalau itu tidak batal. Yang membatalkan puasa itu kan jika makan, minum, berhubungan seksual, juga muntah dengan sengaja," ucapnya.

Jakarta (ANTARA News) - Para penderita diabetes yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan perlu menaati sejumlah aturan dari ahli kesehatan agar tak mengalami komplikasi, salah satunya jadwal pemeriksaan gula darah. 

"Ada titik-titik krusial untuk tahu puasanya berisiko atau tidak," ujar spesialis penyakit dalam dari RSCM, dr. Em Yunir, SpPD-KEMD, di Jakarta, Rabu. 

Waktu yang dimaksud yakni sebelum berbuka puasa dan dua jam setelah berbuka, sebelum tidur, sebelum sahur dan di tengah hari.

Yunir mengatakan, pemeriksaan gula darah ini demi menjaga kadar gula dalam batas normal sekaligus mencegah hipoglikemi (kadar gula rendah). Kadar gula darah normal pada tubuh, yakni sebelum makan antara 70-130 mg/dL. 

Lalu, dua jam setelah makan, kurang dari 180 mg/dL. Setelah tidak makan atau berpuasa selama setidaknya delapan jam kurang dari 100 mg/dL.

Seseorang yang mengalami kekurangan gula darah umumnya merasa mudah lapar, pusing, keringat dingin, berkunang-kunang dan bingung. Kondisi ini bisa mengganggu jantung hingga berujung terjadinya serangan jantung. 

Baca juga: Penyandang diabetes harus batasi karbohidrat kompleks saat berbuka puasa

Baca juga: Orang tua berperan lindungi keluarga dari diabetes

Baca juga: Dua hal ini cegah Anda kena diabetes

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018

Apakah boleh cek gula darah saat puasa?

Untuk tes gula darah biasanya akan dianjurkan untuk berpuasa minimal 8 jam saja. Sementara pada beberapa jenis pemeriksaan kesehatan lainnya, waktu puasa yang dianjurkan adalah sekitar 10-12 jam.

Apakah puasa membuat gula darah naik?

Puasa bisa memberikan efek samping berbahaya bagi pasien diabetes, jika dijalani tanpa persiapan. Salah satunya adalah risiko gula darah meningkat. Suara.com - Pasien diabetes selalu dianjurkan berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Kapan dilakukan pemeriksaan gula darah puasa?

Pemeriksaan gula darah puasa adalah pemeriksaan yang dilakukan ketika pasien sudah melakukan puasa 8 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan (Qurratuaeni 2010).

Cek gula darah tidak puasa normalnya berapa?

Namun, setelah tidak makan sama sekali (puasa) selama setidaknya delapan jam, kadar gula darah akan menurun menjadi kurang dari 100 miligram per desiliter. Kondisi ini adalah normal. Namun, bila kadar gula darah kamu kurang dari 90 miligram per desiliter, sebaiknya kamu mulai berhati-hati.