Apakah orang yang cuci darah bisa sembuh

Healthies, menurut dr. Maria Irawati Simanjuntak, SpPD,KGH,KIC, Dokter Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUD Tarakan Jakarta, Gagal Ginjal terbagi dalam dua tipe, yaitu Gagal Ginjal Akut dan Gagal Ginjal Kronis. Gagal Ginjal akut berarti terjadinya kegagalan fungsi Ginjal secara mendadak atau dalam waktu < 48 jam yang ditandai oleh peningkatan kreatinin dan atau berkurangnya urin. Hal ini bisa diakibatkan penyakit di luar ginjal seperti infeksi, iskemi ginjal atau zat yang nefrotoksik yang membuat fungsi Ginjal terganggu. Kemudian Gagal Ginjal Kronis adalah menurunnya fungsi Ginjal secara perlahan yang bisa dikategorikan ke dalam lima stadium. Namun, apakah tipe kedua gagal Ginjal ini bisa disembuhkan? 

“Kalau semisalnya penderita mengalami Gagal Ginjal Akut, asal kita mengetahui penyebabnya dan mengatasi penyebabnya maka fungsi ginjal akan pulih. Meskipun sebagian fungsinya ada yang tidak pulih sempurna. Namun untuk Gagal Ginjal Kronis, itu tidak bisa disembuhkan mengingat kondisi fisik Ginjal yang mungkin sudah mengkerut dan tidak diketahui lagi jaringan-jaringan pada Ginjal. Yang hanya bisa dilakukan ketika mengalami Gagal Ginjal Kronis, hanya bisa mempertahankan Ginjal tersebut agar fungsinya tidak cepat turun. Dengan kata lain, kita hanya memperlambat agar tidak  cepat jatuh ke gagal ginjal tahap akhir yang memerlukan terapi pengganti ginjal” ucap dr. Maria Irawati Simanjuntak. 

Menurutnya, jika gagal Ginjal sudah mencapai ujung stadium 5 (hitungan LFG dibawah 15), akan menjalani terapi pengganti Ginjal. 

Terapi Pengganti Ginjal bisa dilakukan dengan melakukan Dialisis/menggunakan mesin Hemodialisa atau dengan cara Peritonialisis. Yang ketiga dan yang lebih bagus kualitasnya adalah menjalani Transplantasi Ginjal.  

Hidup Dengan Satu Ginjal, Apakah Bisa Hidup Normal? 

Menurut dr. Maria Irawati Simanjuntak, untuk mendonorkan Ginjal harus memiliki syarat medis yang dipenuhi. Pertama dan paling wajib adalah memiliki kondisi fisik dan mental yang prima. Kemudian memiiki golongan darah yang sama dengan penerima. Kondisi Ginjal wajib dalam keadaan sehat atau tidak ada Batu Ginjal, penyakit Ginjal hingga gagal Ginjal. Lalu tidak ada komorbid yang mengganggu seperti Diabetes dan Hipertensi 

“Pastinya pendonor harus sehat dan Ginjal yang didonorkan tidak memiliki masalah kesehatan. Paling penting diketahui adalah Ginjal yang paling sehat akan tetap dipertahankan di tubuh pendonor,” lanjut dr. Maria Irawati Simanjuntak. 

Dokter yang bertugas di RSUD Tarakan tersebut pun menjelaskan, bahwa penelitian membuktikan hidup dengan satu Ginjal ternyata bisa menjalani hidup seperti biasa, begitu pula fungsi Ginjalnya. Hanya saja pihak yang hidup dengan satu Ginjal mungkin akan mengalami sedikit gangguan ringan atau bahkan tidak mengalami gangguan sekalipun. Yang perlu diwaspadai adalah mereka lebih mudah mengalami hipertensi.  

“Mereka yang hidup dengan satu Ginjal tidak akan langsung mengalami hipertensi. Tidak otomatis mengalami itu, tapi lebih beresiko mengalami itu. Secara keseluruhan mereka (yang hidup dengan satu Ginjal) bisa hidup normal,” lanjutnya. 

Meskipun bisa hidup normal, nyatanya bagi pihak yang hidup dengan satu Ginjal wajib menjaga kesehatan. Bahkan berolahraga pun juga harus dijaga ketat. 

“Sah-sah saja jika berolahraga meskipun hanya memiliki satu Ginjal. Tapi jangan olahraga yang beresiko seperti menuntut capek secara fisik, serta yang mengancam trauma secara fisik seperti Sepak Bola/futsal, tinju, bela diri, dan olahraga yang mengandung trauma fisik lainnya,” tutup dr. Maria Irawati Simanjuntak SpPD,KGH,KIC, dari Dokter Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUD Tarakan Jakarta.[prm/timBX] 

"Secara umum gangguan ginjal akut itu meskipun sampai terjadi yang stadium 3 yaitu gagal ginjal akut, ketika dia penyembuhan bisa pulih total," kata Eka dalam siaran Zoom, Selasa 18 Oktoberv 2022.

Hal ini disampaikan Eka berdasarkan adanya beberapa kasus pada anak di Jakarta yang dinyatakan sembuh dari gangguan ginjal akut misterius tidak memerlukan terapi cuci darah untuk membantu proses pembersihan darah.

"Iya, ada yang tidak memerlukan cuci darah lagi, fungsi ginjalnya pulih sempurna. Jadi ini memang berbeda dengan orang-orang yang cuci darah karena usia ya, karena tua," ujarnya.

Eka menjelaskan bahwa penyakit gangguan ginjal akut misterius ini berbeda dengan penyakit ginjal kronik stadium 5 yang memerlukan cuci darah seumur hidup. Meskipun ada pasien anak yang mengalami penyakit ginjal kronik, namun hal itu tidak bisa disamakan dengan gangguan ginjal akut.

"Memang ada juga anak-anak yang kondisinya mengalami penyakit ginjal kronik stadium 5, tapi ini berbeda karena ini akut. Akut itu kan artinya terjadinya mendadak dan umumnya pendek", kata Eka. Ia pun mengatakan harapan untuk kesembuhannya sangat tinggi.

Orangtua Diminta Waspada

Meski demikian, Eka mengimbau agar orang tua waspada pada gangguan ginjal akut misterius ini karena tetap akan berisiko terkena infeksi berat ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.

Hingga saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan data kasus gangguan ginjal akut misterius mengalami kenaikan hingga total 192 kasus di 20 provinsi.

Kasus terbanyak tercatat berada di DKI Jakarta 50 kasus, Jawa Barat 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatra Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus. IDAI bersama Kementerian Kesehatan masih meneliti penyebab dari penyakit ini.

Apakah Sakit ginjal yang sudah cuci darah bisa sembuh?

Jadi kesimpulannya, ginjal yang sudah rusak dan mengalami gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah, dan dapat digantikan fungsinya dengan dialisis ataupun transplantasi ginjal.

Berapa persen kemungkinan sembuh setelah cuci darah?

"Kalau gagal ginjal akut itu dengan cuci darah itu bisa kemungkinan sembuhnya sangat besar, 90 persen bisa sembuh," kata Nadia dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube geloraTV, Rabu (26/10).

Apakah cuci darah seumur hidup?

Pasien gagal ginjal kronik harus melakukan terapi hemodialisis seumur hidup dan secara rutin. Hal ini karena tubuh terus menghasilkan zat sisa dari proses metabolisme.

Apa kelemahan cuci darah?

Efek samping paling umum dari hemodialisis adalah penurunan tekanan darah, terutama jika Anda juga menderita diabetes. Gejala lain yang mungkin terjadi yaitu sesak napas, kram perut, kram otot, mual atau muntah.