Show Potret diri Vincent van Gogh, 1887 KOMPAS.com – Seni memiliki tema yang bebas dan tidak dibatasi. Suatu karya seni rupa dapat menampung imajinasi apasaja yang diluapkan senimannya, termasuk hubungannya dengan diri sendiri. Contoh karya seni rupa yang bertema hubungan manusia dengan dirinya adalah sebagai berikut: Vincent van GoghVincent van Gogh merupakan seorang seniman yang menghasilkan lukisan bertema hubungan manusia dengan dirinya sendiri melalui potret diri. Ia kerap melukis dirinya sendiri sebagai bentuk komunikasi dan ekspresi dirinya sendiri. Salah satu lukisan dirinya yang paling terkenal berjudul potret Vincent van Gogh. Dilansir dari Van Gogh Museum, van Gogh menggambarkan dirinya ketika berusia 19 tahun dengan rambut merah, mata hijau, tulang wajah yang tegas, dan ekspresi yang sedikit kasar. Pada lukisan tersebut juga van Gogh menggambarkan hubungan dengan dirinya sendiri yang rumit. Di mana ia merasa kesulitan untuk memahami dirinya sendiri dan juga dalam melukis dirinya sendiri. Van Gogh juga melukis dirinya sendiri setelah ia kehilangan telinganya karena gangguan mental yang dialaminya. Padahal, ia tidak mau membicarakan kejadian tersebut kepada orang lain. Melalui lukisannya, van Gogh mengekspresikan kesehatan mentalnya yang meburuk. Baca juga: Lukisan Cat Minyak: Pengertian, Teknik, dan Cara Melukisnya Contoh karya seni rupa selanjutnya yang bertema hubungan manusia dengan dirinya sendiri adalah lukisan berjudul self-potrait Facing Death karya Pablo Picasso. Mengutip dari ARTnews, lukisan ini menyampaikan tentang ketakutan, kecemasan, dan sedikit penerimaan atas kematian Picasso yang akan datang. Diketahui, lukisan tersebut dibuat selama berbulan-bulan dan menjadi lukisan terakhir sebelum Picasso meninggal dunia. Lihat Foto Youtube/Ahmad Nazhif Kamil Tangkapan layar lukisan Potret Diri dan Topeng-Topeng Kehidupan karya Affandi Koesoema (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Lukisan Potret Diri dan Topeng-topeng KehidupanPotret Diri dan Topeng-topeng Kehidupan adalah lukisan yang bertemakan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan dilukis oleh seorang pelukis asal Indonesia bernama Affandi Koesoema pada tahun 1961. Baca juga: Seni Lukis: Pengertian, Teknik dan Alat
A. Pengertian lukisan dan gaya lukisan • Melukis adalah mengolah sebuah medium dua dimensi atau pemukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara tertentu. Sehinggah sebuah lukisan harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam objek, tema atau gagasan secara representatif, Soedarso Sp (1990:11). • Secara umum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar. Cirri khas ini didasarkan pada tema, corak/gaya, tehnik/bahan dari bentuk karya seni tersebut. B. Aliran gaya lukisan Gaya lukisan dapat dibedakan menjadi tiga bagaian yaitu representatif, deformatif, dan non representatif. Berikur penjabaran aliran dan gaya lukisan serta tokoh – tokohnya : a. Representative Representatif adalah perwujudhan gaya seni rpa yag menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya sni rupa yang termasuk dalam representative adalah : Naturalisme yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalism adalah Basuki Abdullah, Abdulloh Suryobroto, Mas Pringadi< Claude, Rubens, Constabel, dan lain – lain. Realisme, yaitu alliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambaran sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beralian realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono, dan Dullah.
b. Deformatif : perubahan dari aslinya sehinggah menghasilkan bentuk baru sehinggah tidak meniggalkan bentuk dasar aslinya. Aliran seni lukis yang tergolong dalam gaya deformatif antara lain :
c. Nonrepresentatif : suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Gaya lukisan nonrepresentatif berupa susunan gris, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini meninjolkan bidang yang diidi oleh warna dan dipilah dengan garis – garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali. C. Tema Seni Rupa Murni 1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya 2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain 3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya 4. Hubungan antara Manusia dengan Benda 5. Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya 6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal D. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis 1. Pensil 2. Pensil Arang (Contee) 3. Pastel dan Krayon 4. Pena/Pulpen 5. Tinta Bak a. Cat air (bebasis air) b. Cat minyak (berbasis minyak) 7. Kuas 8. Pisau Palet 9. Palet E. Teknik Berkarya Seni Lukis1. Menemukan gagasan Dengan cara : Mengembangkan imajinasi, apa ang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain. 1) Melihat objek secara langsung misalnya pasar, pantai atau pegunungan. 2) Melihat dari buku, majalah atau internet serta dokumen lain tentang lukisan. 3) Mengunjunih museum atau kegiatan seni luis disekitar. 2. Membuat SketsaSketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lkisan. 3. Menentukan Media Untuk Bekarya ( alat dan bahan) a. Menggunakan kertas seperti kertas karton, manila, padalarang atau hanya kertas HVS. b. Menggunakan media yang lebar seperti tembok, dinding, papan dll. c. Menggunakan edia alternative seperti kaca, cangkang telur, tau di permukaan benda pakai/kerajinan. d. Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, crayon atau pastel. 4. Menentukan Teknik a. Teknik aquarel (warna Transparan) b. Teknik plakat (warna tebal) c. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas, atau palet d. Teknik tebal dan bertekstur (bertekstu warna) e. Teknik timbul (mozaik) 5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan Tahap terakhir adalah menyempurnakan/menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan : a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif). b. Menyempurnkan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light) Namun demikian, tidak semua langkah dapat menjadi acuan karena proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan |