Hal hal yang berkaitan dengan karya ilmiah

Hai Quipperian! Pernah nggak kamu menulis karya ilmiah? Belum atau masih bingung dengan karya ilmiah? Kalau begitu, Quipper Video Blog akan bahas seluk-beluk karya ilmiah. Mau tahu seperti apa pembahasannya? Yuk, disimak pemaparan berikut!

Pengertian Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis.

Alasan utama mengapa karya ilmiah ditulis secara runtut dan sistematis ialah agar permasalahan yang diangkat dapat terlihat dan pembahasan serta pembedahan masalah itu dapat mudah dipahami. Selain itu, keruntutan dan sistematisan itu bertujuan untuk memberikan dasar pemikiran atas suatu masalah dan bagaimana pemecahannya. Jadi, kalau tidak runtut dan sistematis, masalah yang diangkat dalam karya ilmiah tidak dapat dipahami pembacanya.

Kalau kamu ingin menulis karya ilmiah, tentunya harus runtut dan sistematis ya Quipperian! Nah, kita lanjut ke pembahasan selanjutnya!

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah lumrahnya memiliki tiga bagian di dalamnya. Bagian pendahuluan, bagian isi dan pembahasan, dan bagian kesimpulan. Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

Bagian pendahuluan lumrahnya terdiri atas beberapa bagian penting, yakni latar belakang, permasalahan, tujuan, landasan teori, dan sistematika penulisan. Latar belakang itu berisikan alasan mengapa suatu masalah diangkat atau dibahas dalam karya ilmiah. Bagian permasalahan berisikan topik utama atau persoalan yang akan diselesaikan dalam karya ilmiah.

Tujuan berisikan hal yang dituju dengan memecahkan masalah yang diangkat dalam karya ilmiah. Biasanya, dalam bagian tujuan ini sering disisipkan manfaat dari penulisan karya ilmiah tersebut. Lalu, landasan teori berisikan teori-teori apa saja yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

Dan, sistematika berisikan runtut dan sistematika penulisan karya ilmiah. Pada bagian ini biasanya ditulis urutan bagian-bagian dari karya ilmiah itu sehingga pembaca dapat memahami alur penelitian dalam karya ilmiah.

Bagian pendahuluan itu begitu penting dalam sebuah karya ilmiah lho Quipperian! Sebab, kalau penulisan pendahuluan asal-asalan dan berantakan, maka karya ilmiah itu tidak memiliki kevalidan dan tidak dapat dikategorikan sebagai sebuah tulisan ilmiah.

Bagian kedua dalam struktur karya ilmiah ialah bagian isi dan pembahasan. Pada bagian ini berisikan konten pembahasan dari permasalahan yang diangkat. Mulai dari penjabaran bahan penelitiannya hingga analisis ilmiah.

Terkadang, ada beberapa karya ilmiah menjadikan bagian ini untuk menjabarkan secara detil mengenai teori yang digunakan. Biasanya, penjabaran akan teori itu dikarenakan teori yang digunakan belum lumrah digunakan atau teori tersebut cukup sulit untuk dijelaskan pada bagian pendahuluan.

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

Dan, bagian terakhir ialah kesimpulan. Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.

Ciri-ciri Karya Ilmiah

Setelah membahas mengenai struktur karya ilmiah, hal selanjutnya yang harus Quipperian pahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya. Ada beberapa ciri utama dari karya ilmiah, yakni reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, menggunakan bahasa baku, penggunaan kaidah keilmuan, bersifat dekoratif dan rasional, terdapat kohesi dan bersifat straight forward, objektif, dan menggunakan kalimat efektif.

Reproduktif artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

Lalu, tidak ambigu. Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

Ciri selanjutnya ialah tidak emotif. Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

Karya ilmiah harus menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

Bersifat dekoratif artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.

Terdapat kohesi artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

Penulisan karya ilmiah memiliki tujuan tersendiri, baik itu untuk penulisnya maupun pembacanya. Untuk penulis, karya ilmiah merupakan sarana latihan menyampaikan pemikiran dengan hasil pengamatan yang disusun secara sistematis.

Dengan terbiasa menyampaikan pendapat dalam tulisan, seseorang dapat dengan mudah melihat persoalan dan menyampaikan pandangannya atas suatu hal secara objektif. Adapun, penulis yang terbiasa menulis karya ilmiah akan mampu melihat dan menyampaikan temuan baru terkait permasalahan pada bidang keilmuannya masing-masing.

Bagi pembaca, karya ilmiah dapat menjadi sumber informasi yang objektif dan dapat memberikan pengetahuan baru. Membaca karya ilmiah dapat membuat kamu memahami pemikiran-pemikiran orang lain mengenai suatu permasalahan yang diangkat pada bidang ilmu tertentu.

Selain itu, membaca karya ilmiah dapat membantu kamu melihat suatu solusi atas permasalahan yang ada, terkait dengan bidang ilmu yang diangkat oleh penulisnya. Kamu akan memiliki kepekaan intelektual dan menjadi pribadi yang kritis atas sebuah ilmu pengetahuan.

Nah, itulah pembahasan singkat mengenai karya ilmiah. Kamu kiranya harus mulai berlatih dari sekarang untuk membuat karya ilmiah lho Quipperian. Sebab, saat duduk di bangku kuliah nanti, kamu akan menghadapi berbagai tugas karya ilmiah. Terbiasa menulis karya ilmiah itu memiliki banyak manfaat yang kiranya dapat kamu rasakan sendiri nantinya. So, mulai belajarlah membuat karya ilmiah ya guys!

Muhammad Khairil