Sebutkan nilai-nilai yang terdapat pada novel sejarah

Teks sejarah merupakan teks yang menjelaskan atau menceritakan mengenai suatu fakta dan kejadian masa lalu yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu yang memiliki nilai sejarah. Biasanya, teks sejarah ini dikemas salah satunya dalam bentuk karya sastra, seperti cerpen maupun novel sejarah yang didalamnya mengandung nilai-nilai (value). Dengan begitu, para pembaca mampu mengkaitkan atau mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.

Nilai-nilai yang ada dalam jenis teks sejarah sendiri dikemas secara implisit dalam alur, latar, tokoh, maupun tema. Dimana, nilai dalam teks sejarah ini bisa bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan dengan memberikan karakter mendalam dan digambarkan secara puitis.

Untuk mengetahui nilai-nilai teks sejarah, maka diperlukan pemahaman akan setiap nilai-nilai yang akan disajikan oleh penulis dalam teks sejarah. Lalu pembaca juga harus mampu mengaitkannya dengan kehidupan nyata agar nilai-nilai pada teks cerita sejarah tidak berada pada kategori yang berbeda dan mengakibatkan kesalahpahaman.

Dalam teks sejarah ini, banyak sekali nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil, diantaranya nilai moral, nilai budaya, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai psikologi, nilai agama, dan masih banyak lagi.

(Baca juga: Mengidentifikasi Informasi Teks Cerita Sejarah)

Nilai Moral atau etik, merupakan nilai yang menggambarkan perilaku dan pembentukan akhlak yang baik. Biasanya, nilai ini dapat diketahui melalui deskripsi tokoh, hubungan antartokoh, dialog, dan lain-lain.

Nilai Budaya, merupakan nilai yang bisa kita dapatkan dari kebiasaan adat dan pola pikir masyarakat dalam teks sejarah yang dihubungkan dengan kehidupan nyata. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu dan kebiasaan yang berlaku pada tempat para tokoh.

Nilai Pendidikan, merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku baik, dewasa, dan bermanfaat, serta dapat memilah mana yang baik dan buruk. Selain itu, bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pengajaran.

Nilai Sosial, merupakan nilai yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar tokoh.

Nilai Psikologi, merupakan nilai yang bisa kita dapat dengan melihat kondisi kejiwaan atau batin tokoh – tokoh dari teks sejarah tersebut.

Nilai Agama, merupakan nilai yang berhubungan dengan norma-norma agama. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan symbol agama tertentu, kutipan atau dalil dari suatu kitab suci, dan penggambaran nilai-nilai kehidupan yang dilandasi ajaran agama yang bersifat universal.

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 31989 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 21941 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 11694 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 9006 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in B. Indonesia viewed by 5243 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Indonesia viewed by 4837 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Indonesia viewed by 4380 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3954 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3709 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3316 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Indonesia viewed by 3007 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2972 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2842 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Indonesia viewed by 2840 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in B. Indonesia viewed by 2667 persons

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

NILAI NILAI YANG YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL SEJARAH [ Cerita sejarah ]

Karya sastra yang baik, termasuk novel sejarah, sellu mengandung nilai [ value]. Nilai tersebut di kemas secara implicit dalam alur, latar, tokoh, dan tema. Nilai yang terkandng dalam antara lain nilai nilai budaya, nilai moral, nilai agama, nilai social, dan nilai estetis. 1. Nilai budaya adalah nilai yang dapat memberikan suatu arti yang sangat mendalam dalam khidupan bermasyakat, peradaban, atau kebudayayaan Contoh,

Dan bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh entahlah dekat, ia akan berhenti di satu tempat beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah dihadapannya berdiri sela baginda, sebuah tugu batu berpahatdengan prasasti peninggalan sri airlangga. Bila ia meneruskan langkah nya, semua saja jalanan yang dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun dibawah matahari terik.


Nilai budaya dalam kutipan diatas adalah nilai budaya timur yang mengajarkan hidup tenang tidak tergesa gesa segala sesuatu selalu di hubungkan dengan kejadian alam dunia 2. nilai moral/ etik adalah nilai yang memberikan nasehat atau ajaran yang berkaitan dengan akhlak budi pekerti Contoh,

“juga sang adipati Tuban Arya Tumenggung Wilwatika tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Windi merstui barang siapa yang memiliki kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir, kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu menjadi  bagian dari mereka yang tidak mau menegakqn keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian dari mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua duanya busuk dua duanya sumber keonaran di bumi ini....”, dan ia teruskan nasehatnya tentang kebenaran dan keadilan dari kedudukanya ditengah tengah masyarakat dan para dewa


Nilai moral dalam teks di atas adalah ketakutan membela kebenaran dan sama saja mereka melakukan kejahatan trsebut karna sama sama melanggar keadilan 3. Nilai agama yaitu nilai nilai yang berkaitan dengan kehidupan beragama Contoh,

Kala itu tahun 1309, segenap rakyat berjkumpul di alun alun. Semua berdoa apa pun warna agamanya , apakah siwa, budhha maupun Hindu. Semua rah perhatian di tunjukan dalam satu pandang, ke purwakarta yang tak dijaga dengan ketat. Segenap prajurit bersikap sangat ramah kepada siapapun karena memang demikian sikap keseharian mereka. Lebih dari itu segenap panitia rajurit merasakan gejolak yan sama oleh duka yang mendalam atas sakit yang diderita kertarajasa Jawawardana


Nilai agama dalam kutipan teks diatas adalah aktifitas rakyat dai semua kalangan untuk mendoakan kertarajasa wardana yang sedang sakit, 4. Nilai social yaitu nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antar individu di masyarakat Contoh,

Sebagian terbesar pengantar sumbangan pria, wanita, tua, dan  muda menolak disuruh pulang. Merek bermaksud mengantarkan sumbangan juga. Maka jadilah dapur raksasa malam itu juga


Dalam kutipan teks ditas nilai social tampak akan adanya pesta perkawinan yaitu dengan menyumbangkan tenaga dan kesediaan untuk membantu apa saja yang di perlukan 5. nilai estetis adalah nilai yang berkaitan dngan keindahan teknik yang digunakan pengarang untuk menyajikan suatu karangan Baca juga

Pengertian novel sejarah atau teks cerita sejarah, struktur dan kaidah kebahasaan nya

Unsur unsur intrinsik novel

Merdeka.com - Seperti diketahui, setiap hal tentu mempunyai perjalanan sejarah tersendiri. Mulai dari ilmu sejarah terbentuknya bumi, perubahan peradaban manusia dari masa ke masa, terbentuknya suatu negara yang merdeka dan berdaulat, hingga sejarah berdirinya bangunan kuno yang menjadi saksi suatu peristiwa. Dari berbagai sejarah yang ada, terdapat nilai-nilai yang menjadi pembelajaran tersendiri bagi masyarakat.

Karena hal itulah, tidak heran jika sejarah menjadi salah satu subyek mata pelajaran yang selalu diberikan pada pelajar di setiap bangku sekolah. Mulai dari bangku SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Materi pelajaran sejarah yang diberikan pun beragam, sesuai dengan tingkatannya. Semakin tinggi jenjang pendidikan biasanya akan mendapatkan materi pelajaran sejarah yang lebih luas.

Bukan tanpa alasan, mempelajari sejarah dapat memberikan manfaat tersendiri. Manfaat belajar sejarah dikatakan memberikan kesempatan masyarakat untuk memahami berbagai macam hal. Mulai dari perkembangan teknologi, identitas suatu masyarakat, hingga dapat memahami masalah yang terjadi di saat ini.

Selain itu, manfaat belajar sejarah juga dapat membangun kewarganegaraan yang lebih baik. Dengan mempelajari sejarah, tentu setiap warga negara bisa lebih menghargai perjuangan para tokoh nasional yang berkontribusi membangun negara tersebut. Dengan begitu masyarakat bisa melanjutkan perjuangan yang ada untuk menciptakan negara yang maju, beretika, dan berbudaya luhur.

Dilansir dari situs UoPeople, berikut kami merangkum beberapa manfaat belajar sejarah yang bisa Anda dapatkan.

2 dari 9 halaman

© FreeStockPhotos

Manfaat belajar sejarah yang pertama yaitu membantu memahami dunia dan perilaku masyarakat. Dalam hal ini, sejarah memberikan gambaran yang jelas mengenai berbagai aspek yang ada di dunia.

Mulai dari perkembangan teknologi, sistem pemerintahan, hingga perilaku sosial dan budaya yang ada di masyarakat. Dengan melihat kembali peristiwa masa lampau, tentu bisa memberikan banyak gambaran data, baik tentang hukum atau teori berbagai aspek yang ada di masyarakat saat ini.

3 dari 9 halaman

Manfaat belajar sejarah berikutnya yaitu dapat membantu memahami identitas. Identitas yang dimaksud bisa berkaitan dengan berbagai macam hal.

Mulai dari identitas suatu negara terbentuk, keluarga, kelompok atau suatu organisasi. Bagaimana hal ini berkembang dari waktu ke waktu hingga membentuk identitas sebagai suatu gambaran umum yang dapat dilihat.

4 dari 9 halaman

©patrickrhone.com

Manfaat belajar sejarah selanjutnya yaitu dapat membantu memahami masalah saat ini. Dalam hal ini, berbagai macam peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau bisa menjadi refleksi untuk melihat masalah yang saat ini terjadi.

Misalnya bagaimana perang di Eropa menjadi hal penting dan memberikan dampak bagi seluruh dunia. Bagaimana Hitler mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan hingga berdampak pada pembentukan sistem politik global saat ini.

5 dari 9 halaman

Manfaat belajar sejarah yang tidak kalah penting yaitu dapat membentuk warga negara yang terinformasi. Sejarah dapat membantu masyarakat menjadi warga negara yang lebih terinformasi dengan kemudahan akses yang bisa didapatkan saat ini.

Pengetahuan ini membantu orang untuk berperan aktif dalam forum politik melalui debat yang mendidik dan dengan menyempurnakan keyakinan inti masyarakat. Melalui pengetahuan sejarah, warga bahkan dapat mengubah sistem kepercayaan lama yang dianut sebelumnya.

6 dari 9 halaman

©2014 Merdeka.com/shutterstock/monticello

Manfaat belajar sejarah berikutnya yaitu dapat membangun kewarganegaraan yang lebih baik. Ini yang menjadi alasan mengapa pelajaran sejarah selalu diberikan pada pelajar di setiap bangku sekolah.

Dengan begitu, generasi muda akan mengetahui bagaimana peristiwa penting dan bersejarah di negaranya agar dapat menghargai perjuangan yang dilakukan para pahlawan di masa lalu.

Sehingga nilai-nilai inilah yang dapat membangun rasa nasionalis dan mendorong setiap warga negara untuk melakukan kontribusi baik dalam kemajuan negara dan peradaban.

7 dari 9 halaman

Manfaat belajar sejarah juga dapat memberikan pengetahuan tentang berbagai tanda peringatan. Seperti ketika belajar tentang kekejaman perang, serangan atau aksi genosida yang ditujukan pada sekelompok orang di masa lalu.

Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk mengenali tanda-tanda peringatan yang mungkin saja dapat terjadi di kehidupan saat ini. Ini bisa menjadi bekal pengetahuan untuk mencegah dan melakukan berbagai tindakan penanganan jika peristiwa buruk yang serupa dengan masa lalu terjadi.

8 dari 9 halaman

©Shutterstock/Maglara

Manfaat belajar sejarah selanjutnya yaitu sebagai pertumbuhan dan penghargaan pribadi. Memahami peristiwa masa lalu dan bagaimana pengaruhnya terhadap dunia saat ini dapat menimbulkan empati dan pemahaman bagi sekelompok orang.

Terutama bagi masyarakat atau sekelompok orang yang mempunyai kebudayaan dan sejarah yang berbeda dengan arus utama. Anda juga akan memahami penderitaan, kegembiraan, dan kekacauan yang terjadi di masa lalu untuk lebih menghargai perkembangan kehidupan yang lebih baik saat ini.

9 dari 9 halaman

Manfaat belajar sejarah yang terakhir namun tidak kalah penting yaitu untuk mendapatkan karir melalui sejarah.

Keterampilan yang diperoleh melalui pembelajaran tentang sejarah, seperti berpikir kritis, penelitian, menilai informasi, sangat berguna sebagai modal untuk mendapatkan karir pekerjaan.

Banyak pengusaha melihat keterampilan ini sebagai aset karyawan mereka dan akan mempekerjakan orang-orang dengan gelar sejarah di berbagai peran dan industri.

Pengertian teks cerita sejarah adalah kisah imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi. Meskipun imajinatif, teks ini tetap memuat sejarah yang faktual, namun hanya digunakan untuk latar belakang dan beberapa unsur lainnya saja.

Pada dasarnya hampir semua prosa atau novel dapat memuat nilai sejarah jika gaya penulisan yang digunakan adalah gaya realis. Namun, kandungan sejarahnya tidak akan sekuat teks cerita sejarah. Untuk menghilangkan kekaburan yang rentan terjadi, kita juga harus memahami apa itu teks sejarah.

Teks Sejarah

Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Bedanya sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa non fiksi atau tetap dikisahkan melalui gaya penulisan sastra.

Tentunya, khusus untuk teks yang satu ini kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan sejarah terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai definisi sejarah.

Sejarah

Secara etimologis sejarah berasal dari kata “syajaratun” [dibaca: syajarah] dalam bahasa Arab yang artinya adalah pohon kayu. Makna pohon yang dimaksud adalah mengacu pada menggambarkan pohon tumbuh dari tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, hingga bunga dan bahkan buahnya. Kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian [Yamin, 1958, hlm.4].

Sementara itu, dalam bahasa Inggris, sejarah disebut dengan history. History berasal dari bahasa Yunani yakni historia yang berarti apa yang diketahui karena penyelidikan. Sehingga dapat diartikan bahwa sejarah adalah pengetahuan yang berhubungan dengan bermacam peristiwa yang terjadi di masyarakat melalui proses penyelidikan.

Melalui asal muasal arti kata di atas kita dapat mengetahui bahwa sejarah menyangkut suatu rentetan proses terjadinya suatu pengetahuan melalui penyelidikan atau penelitian. Sehingga, sejarah adalah rekam jejak peristiwa yang diambil berdasarkan fakta yang pernah terjadi.

Baca juga: Pengertian Sejarah: Etimologi, Konsep & Fungsi

Pengertian Novel Sejarah

Sementara itu, novel sejarah berarti tulisan imajinasi atau prosa fiksi yang bertokoh dan/atau berlatar peristiwa sejarah yang ditulis menggunakan gaya novel yang berarti dibahas secara panjang lebar dan mendetail. Meskipun tidak benar-benar merekam kejadian peristiwa atau tokoh nyata, namun dasar sejarahnya ada.

Perbedaannya dengan teks cerita sejarah? Teks adalah istilah umum. Teks bisa jadi mengacu pada cerpen, novelet, atau justru skenario drama. Oleh karena itu, teks sejarah merupakan istilah umum yang dapat mengacu pada cerpen, novel, atau drama sejarah.

Perlu dipertegas kembali bahwa meskipun kisah dalam novel sejarah adalah cerita imajinasi, latarnya kaya akan sejarah nyata yang pernah terjadi. Misalnya bagaimana Pramoedya Ananta Toer menulis novel sejarah “Bumi Manusia”. Apa saja latar sejarah yang termuat dalam novel tersebut? Contohnya: Dulu Indonesia adalah Hindia Belanda dan pemerintahan tersebut benar-benar pernah ada di masa lalu.

Dalam novel tersebut juga termuat kisah kekejamaan kolonialisme Belanda. Dceritakan pula mengenai pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan pengadilan terhadap pribumi, nilai adat istiadat Indonesia, dsb. Meskipun bukan rekaman fakta, namun berbagai kisah tersebut dapat ditelusuri kebenarannya melalui sejarah.

Dapat disimpulkan bahwa novel sejarah adalah novel yang di dalamnya terdapat penjelasan dan cerita mengenai fakta kejadian masa lalu yang latar belakang terjadinya memiliki nilai kesejarahan tetapi disajikan berdasarkan imajinasi penulisnya.

Perbedaan Teks Sejarah dan Novel Sejarah

Simpulannya, teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita dan novel sejarah adalah imajinasi atas fakta. Sementara itu, berikut adalah analisis bandingan perbedaan novel sejarah dengan teks sejarah.

No. Teks Sejarah Novel Sejarah
1. Dituntut untuk menyajikan hal-hal faktual yang benar-benar ada dan pernah terjadi. Bebas untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada.
2. Sejarawan wajib untuk menyampaikan sesuatu sebagaimana adanya, sesuai dengan realita, tidak boleh direka atau ditambah-tambahkan. Novelis bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan situasi atau tokoh sejarah.
3. Hubungan antar fakta satu dengan yang lainnya perlu direkonstruksi, setidaknya melibatkan topografis atau kronologinya.  

Imajinasi dan kemampuan mencipta pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu koherensi yang memiliki hubungan dengan situasi sejarah.

4. Sejarawan harus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak eksistensinya di masa lalu. Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah.
5. Sejarawan terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana

Pelaku-pelaku, hubungan antarpelaku, kondisi, situasi hidup, dan keadaan masyarakat secara universal harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Pelaku atau tokoh, hubungan, situasi, dan kondisi masyarakat dapat berasal dari imajinasi yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah.

Sumber: Tim Kemdikbud [2017, hlm. 51].

Novel sejarah dikategorikan sebagai novel rekon atau novel ulang. Novel rekon terdiri dari tiga jenis, yakni:

  1. Rekon pribadi, yang memuat keterlibatan penulis dalam peristiwa secara langsung.
  2. Rekon faktual, berisi kejadian faktual, eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
  3. Rekon imajinatif, memuat kisah faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.

Tentunya novel sejarah termasuk pada rekon imajinatif. Dimana sejarah hanya menjadi dasar untuk berbagai unsur pembangun novelnya saja. Maka dari itu, selain menikmati ceritanya, sangat penting bagi kita untuk mampu mendapat informasi apa saja yang benar-benar faktual dan mana yang imajinasi dari novel sejenis ini.

Nilai-Nilai Novel Sejarah

Novel sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit [langsung] dan implisit [tidak langsung]. Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini. Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam novel sejarah.

  1. Nilai Budaya
  2. Nilai Moral/Etika
  3. Nilai Agama
  4. Nilai Sosial
  5. Nilai Estetis/Keindahan

Menentukan Hal Menarik dari Novel Sejarah

Kemenarikan yang terdapat dalam novel sejarah akan menghasilkan berbagai pertanyaan yang menyenangkan untuk didiskusikan. Karena, kita akan terus dibuat penasaran oleh berbagai kejadian dan peristiwa yang ada di dalamnya.

Benarkah kejadian seperti itu pernah terjadi? Di mana? Apakah tokoh yang mengagumkan itu nyata? Novel sejarah akan terus menggelitik rasa penasaran kita. Selain menghibur, novel jenis ini juga akan memperkaya pengetahuan kita akan sejarah yang tentunya dapat menjadi pembelajaran berguna bagi kita untuk menghadapi masa depan.

Menentukan hal menarik dari novel sejarah dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

  1. Kapankah latar dan waktu cerita dalam novel sejarah tersebut?
  2. Dimanakah latar novel sejarah tersebut?
  3. Peristiwa apa yang dikisahkan?
  4. Siapa saja tokohnya?
  5. Bagian mana yang menandakan bahwa novel itu adalah novel sejarah? [pisahkan antara fakta dan imajinasi]

Struktur Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah, seperti cerita lainnya [novel, cerpen, dll] termasuk dalam kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa, konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita sejarah menurut Tim Kemdikbud [2017, hlm. 43].

  1. Pengenalan situasi cerita [orientasi, exposition]
    Pada bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat, maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.
  2. Pengungkapan peristiwa
    Bagian ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama tokoh utama [protagonis].
  3. Konflik [rising action]
    Disini terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan kesukaran tokoh ikut meningkat pula.
  4. Puncak Konflik [komplikasi]
    Merupakan bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.
  5. Penyelesaian [resolusi]
    Jika tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita [ending] yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa.
  6. Koda
    Merupakan komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk buku lanjutannya, dsb.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah memiliki ciri khas atau kaidah kebahasaan dalam penulisannya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.

  1. Menggunakan banyak kalimat bermakna lampau, seperti: “prajurit diperintahkan untuk membersihkan gudang senjata telah menyelesaikan tugasnya”, “Gajah mada telah berhasil menaklukkan musuhnya”.
  2. Banyak menggunakan kata atau konjungsi yang menyatakan urutan waktu [kronologis] seperti: mula mula, setelah itu, lalu, kemudian, sejak saat itu.
  3. Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau biasa disebut kata kerja material: menggores, mendayung, menggenggam.
  4. Banyak menggunakan kalimat tidak langsung dalam menceritakan tuturan tokoh, misalnya: menceritakan bahwa, mengungkapkan, menurut, mengatakan bahwa, menuturkan.
  5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang ada di dalam pikiran tokoh [kata kerja mental] seperti: mengharapkan, mendambakan, merasakan, menganggap, menginginkan.
  6. Menggunakan banyak dialog atau percakapan langsung antar tokoh.
  7. Menggunakan kata sifat atau descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Langkah Menyusun Teks Cerita Sejarah

Menurut Kosasih [2017] berikut adalah beberapa langkah untuk menyusun atau menulis teks sejarah.

  1. Tentukan tema. Sejarah apa yang akan digunakan sebaga latar dan penyokong utama dari teks cerita sejarah?
  2. Buat kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara: a] kronologis, b] sebab akibat, c] tindakan tokoh, d] urutan tempat, e] rentetan peristiwa
  3. Cari literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk mengumpulkan fakta-fakta sejarah.
  4. Kembangkan menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan sejarah tersebut dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.
  5. Cermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun kaidah kebahasaanya.

Tentunya langkah penting lainnya dalam menyusun teks sejarah adalah memastikan sumber sejarahnya terlebih dahulu. Buku, sumber, atau referensi terpercaya mana saja yang akan kita gunakan sebagai dasar dari teks cerita sejarah. Dalam kaitannya dengan hal ini, penelitian berupa studi pustaka haruslah dilakukan, untuk memastikan versi sejarah yang dianggap paling sesuai.

Contoh Teks Cerita Sejarah

Contoh teks cerita sejarah beserta strukturnya dalam berbagai jenis dan tema tulisan dapat dilihat pada artikel di bawah ini.

Baca juga: Contoh Teks Cerita Sejarah beserta Strukturnya [Bermacam Tema]

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [2017]. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Kosasih, E. [2017]. Jenis-jenis Teks. Bandung: Penerbit Yrama Media

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan