Orang-orang islam mekah yang datang ke madinah disebut

Orang-orang yang ikut hijrah bersama Nabi Muhammad saw dari mekah ke Madinah disebut dengan kaum?

  1. a.Ansor
  2. Hudaibiyah
  3. Muhajirin
  4. Quraisy
  5. Jahiliyah

Jawaban yang benar adalah: C. Muhajirin.

Dilansir dari Ensiklopedia, orang-orang yang ikut hijrah bersama nabi muhammad saw dari mekah ke madinah disebut dengan kaum Muhajirin.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. a.Ansor adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Hudaibiyah adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban C. Muhajirin adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. Quraisy adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Jahiliyah adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. Muhajirin.

Baca juga:  Yang termasuk perangkat Pembelajaran adalah?

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhajirin adalah para pengikut Nabi Muhammad SAW untuk hijrah meninggalkan Mekah ke Madinah.

Hal ini untuk menjaga keimanan serta menyelamatkan diri dari penindasan penduduk Mekah karena terdapat pertentangan dakwah Islam di kota tersebut.

Kaum Muhajirin melakukan hijrah ke dua tempat, yaitu Habsyah dan Madinah.

Pada saat di Madinah, Nabi Muhammad SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar dengan penduduk Madinah yang telah memeluk agama Islam.

Kedua kaum ini akan membentuk masyarakat dan pemerintahan yang Islami.

Nabi Muhammad SAW juga mendukung dalam upaya penyebaran agama Islam ke seluruh jazirah Arabia. [1] 

Baca: Kota Madinah

Sejarah Rasulullah Hijrah dari Mekah ke Madinah [tribunnews.com]

Kaum Muhajirin hijrah ke Yasrib atau Madinah pada 16 Rabiulawal 1 Hijriyah.

Hijrah ini bertujuan agar dakwah Islam berhasil dan menghindari penghinaan, serta penganiayaan kafir Quraisy terhadap para sahabat Nabi.

Setiap perjuangan kaum Muhajirin kepada Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk tulus.

Peristiwa apapun yang akan menimpa kaum Muhajirin, kaum ini lebih mementingkan perintah Allah dan Rasulullah SAW.

Berikut bentuk perjuangan kaum Muhajirin:

- Nabi Muhammad SAW memerintah agar pengikutnya untuk berangkat hijrah terlebih dahulu dengan membentuk kelompok kecil untuk menghindari pengejaran kaum kafir Quraisy.

- Hijrah yang dilakukan kaum Muhajirin ini penuh dengan pengorbanan, seperti meninggalkan hak milik dan keluarga yang tetap dalam kekafirannya.

- Abu Bakar juga menemani Nabi Muhammad untuk melaksanakan hijrah.

Pada malam hari, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar berangkat sehingga kaum kafir Quraisy tidak mengetahui keberangkatan tersebut.

Atas pertolongan Allah, Nabi Muhammad dipermudah keluar rumah dan para pemuda kafir yang menjaga rumah Nabi. [2] 

Baca: Mekkah

ilustrasi kaum muslim melakukan hijrah

Muhajirin dalam bahasa Arab berarti المهاجرون‎; yang berarti para imigran.

Kaum Muhajirin ini merupakan sebutan para pengikut Nabi Muhammad SAW untuk hijrah meninggalkan Kota Mekah.

Tujuan meninggalkan Kota Madinah, yaitu untuk menjaga keimanan serta menyelamatkan diri dari penindasan penduduk Mekkah yang saat itu menentang dakwah islam di kota tersebut.

Pada saat itu segala bentuk kekejaman, penghinaan dan penindasan terjadi di Mekah.

Kekejaman tersebut dilakukan kaum kafir Quraisy terhadap kaum muslimin di Kota Mekah. [3] 

Baca: Nablus [Palestina]

Kekejaman yang berada di Kota Mekkah membuat para muslimin melakukan hijrah ke Habsyah lalu ke Madinah.

Perpindahan ke Madinah ini untuk mempertahankan keyakinan akidah islamiyah, memperluas jaringan dakwah islam atas perintah Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib melakukan hijrah ke kota Yatsrib [Madinah] secara diam-diam.

Namun, Allah SWT memberikan keberanian kepada Umar bin Khattab hijrah secara terang-terangan dan memberitahukan kepada kaum kafir Quraisy.

Siapapun yang berani menghalangi keberangkatan kaum muslimin ke Madinah akan menghadapi keberanian Umar bin Khattab.

Kedatangan kaum Muhajirin ke Madinah disambut dengan hangat dan rasa hormat.

Pada saat itu kaum Muhajirin menatap disana.

Pertemuan kaum Muhajirin dengan Kaum Anshar

Saat di Madinah, Nabi Muhammad SAW mulai mengatur strategi untuk membentuk masyarakat Islam yang terbebas dari ancaman dan tekanan.

Upaya Rasulullah SAW yaitu dengan mempersaudarakan, mempertalikan hubungan kekeluargaan antara penduduk Madinah dengan orang yang hijrah dari Mekah.

Setiap kaum Muhajirin pun dipersaudarakan dengan kaum Anshar.

Persaudaraan telah dianggap seperti saudara kandung sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kaum Muhajirin mencari nafkah dengan berdagang dan bertani mengerjakan lahan milik kaum Anshar. [3]

Baca: Afghanistan

Masa hijrah kaum Muhajirin berawal pada tahun 7 SH [613 M], dan berakhir setelah ditaklukkannya Mekah oleh kaum Muslim pada tahun 8 H [629 M].

Setelah adanya peristiwa penaklukan tersebut, mereka yang berhijrah ke Madinah tidak lagi disebut kaum Muhajirin.

Kaum Muhajirin adalah kaum yang sabar, meskipun banyak rintangan dalam kehidupan yang menyebabkan kesulitan ekonomi, namun mereka selalu sabar dan tabah dalam menghadapinya dan tidak berputus asa. [3]

Baca: Arab Saudi

[Tribunnewswiki.com/ Husna]

Jakarta -

Ada satu sahabat yang sangat ingin sekali menemani perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Sahabat yang menemani Nabi Muhammad hijrah ke Madinah itu adalah Abu Bakar As Shiddiq.

Dikutip dari buku, "Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1" yang ditulis oleh Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri, Ibu Ishaq mengatakan bahwa Abu Bakar seringkali meminta izin kepada Rasulullah untuk pergi berhijrah ke Madinah. Abu Bakar pun bahkan telah membeli dua ekor unta, sebagai kendaraan untuk persiapan berhijrah. Dua ekor unta itu kemudian ia pelihara di rumahnya, sembari menunggu waktunya tiba.

Namun, Rasulullah bersabda "Janganlah engkau terlalu terburu-buru, mudah-mudahan Allah akan memberimu teman."

Kabar dan Persiapan Abu Bakar r.a untuk Hijrah Bersama Rasulullah ke Madinah

Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Rasulullah biasanya datang ke rumah Abu Bakar di waktu sore atau pagi. Pada hari Allah mengizinkan dan memerintahkan beliau untuk berhijrah, beliau datang pada tengah hari." Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah ke rumahnya terkejut dan berkata, "Ya Rasulullah, engkau tidak datang di waktu seperti ini melainkan untuk sesuatu yang penting." Kala itu di dalam rumah Abu Bakar hanya ada kedua anaknya, yaitu Aisyah dan saudarinya Asma' binti Abu Bakar. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengizinkanku keluar dari Mekkah untuk berhijrah." Aisyah berkata, "Demi Allah, aku belum pernah melihat orang menangis karena gembira, saat itu aku melihat pada Abu Bakar." Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah, "Apa aku boleh menemanimu ya Rasulullah?Rasulullah pun menjawab, "Engkau boleh menemaniku." Abu Bakar langsung berkata, "Ya Nabi Allah, sesungguhnya aku telah mempersiapkan dua ekor unta untuk berhijrah, silakan engkau ambil." Rasulullah lalu mengambilnya, namun tidak secara cuma-cuma melainkan membelinya dari Abu Bakar.

Rasulullah dan Abu Bakar kemudian menyewa Abdullah bin Uraiqith seorang dari Bani Ad-Dail bin Bakr dan ibunya yang berasal dari Bani Sahm bin Amr seorang musyrik, yang akan menjadi petunjuk jalan bagi mereka.

Akhirnya, Rasulullah dan Abu Bakar menyerahkan unta tersebut kepadanya sampai hari yang telah ditentukan oleh keduanya.

Kisah Perjalanan Abu Bakar dan Rasulullah ke Madinah

Tidak ada orang yang mengetahui perginya Rasulullah dan Abu Bakar untuk berhijrah, kecuali Ali bin Abu Thalib dan Keluarganya Abu Bakar. Keduanya kemudian mulai pergi ke gua Tsur di gunung Mekkah bawah lalu masuk ke dalamnya. Asma binti Abu Bakar dan mantan budak Abu Bakar bernama Amir bin Fuhairah datang ketempat ke gua, membawakan bekal serta kambing-kambing untuk diperah susunya sebagai makanan Abu Bakar dan Rasulullah selama tiga hari mereka berada di dalam gua. Kaum Quraisy telah mendengar kabar tentang banyaknya orang-orang kaum Anshar dan Muhajirin yang telah memeluk agama Islam. Atas dasar tersebut, mereka sangat mewaspadai keluarnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Kemudian, kaum Quraisy bersepakat membuat rencana untuk menyerang, bahkan berencana membunuh Rasulullah saw. Ketika orang-orang kafir dari kaum Quraisy mengetahui bahwa Nabi dan Abu Bakar sudah pergi dari Mekkah, mereka langsung mencari dan menyiapkan hadiah seratus unta bagi orang yang berhasil menangkap Rasulullah untuk diserahkan kepada mereka. Abu Bakar merasa khawatir dan bersedih, setiap kali ada orang yang akan memburu mereka dalam perjalanan. Kemudian Rasulullah bersabda, "Janganlah engkau bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita" lalu beliau melanjutkan membaca doa " Ya Allah, lindungilah kami dari mereka menurut kehendak-Mu."

Besarnya rasa cintanya ia kepada Rasullah, sepanjang perjalanan Abu Bakar terkadang berjalan di depan dan terkadang di belakang Rasulullah. Hal dimaksudkan jika ada yang mengejar Rasulullah maka ia akan menjaganya dari belakang, dan apabila ada yang menjebak Rasulullah maka ia adalah orang yang menjaga dari depan.

Bagaimana sambutan penduduk Madinah atas kedatangan Nabi Muhammad dan Abu Bakar?

Klik Halaman Selanjutnya >>>>

Simak Video "Sejarah Isra Mikraj Nabi Muhammad, Perjalanan Spiritual Sang Insan Kamil"

[erd/erd]

Video yang berhubungan