Hadits tentang uang suami Uang Istri

Dalam hal ini suami mengatakan suami istri harus 1. Namun dalam hal lain, istri sendiri tidak 1 dengan suami, seperti urus rumah, urus anak, semua sendiri. Suami hanya fokus cari uang, dan di rumah hanya tidur, nonton, makan.

Dan berhak kah seorang istri pada akhirnya menolak pemberian uang dari suami dengan alasan bila uang suami dikasih istri maka suami menjadi kekurangan. Akhirnya berujung pada su’udzon bahwa uangnya dihabiskan istri.

Bagaimana solusinya ustadz ? Mohon nasihatnya untuk suami istri tersebut. Jazaakumullohu khoiron.

(Disampaikan oleh Fulanah, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Pernyataan “uang suami adalah uang istri” atau sebaliknya “uang istri adalah uang suami” dua-duanya adalah pernyataan yang keliru.
Yang benar adalah uang suami adalah uang suami dan uang istri adalah uang istri, tidak boleh salah satu dari keduanya mengambil harta pasangannya kecuali dengan cara yang diizinkan oleh syariat dan keridhoannya.

Akan tetapi, seorang suami diwajibkan oleh syariat untuk memberikan nafkah kepada istri untuk memenuhi kebutuhannya, berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal sesuai dengan kemampuan suami. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Hadits tentang uang suami Uang Istri

Khusus perempuan, apakah kamu tahu Akademi Shalihah (AISHAH) Online?

Ya, saya pernah menjadi peserta AISHAH. 393 ( 10.69 % )

Ya, saya adalah peserta AISHAH. 259 ( 7.05 % )

Ya, saya ingin mendaftar. 556 ( 15.13 % )

Ya, saya belum ingin mendaftar. 239 ( 6.5 % )

Belum tahu. 2228 ( 60.63 % )

: 3675

Back

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf”
(QS. Albaqarah : 233)

dalam ayat lain Allah berfirman:

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنتُم مِّن وُجْدِكُمْ

“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu”
(QS. At – Thalaq: 6).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ابْدَأْ بِنَفْسِكَ ثُمَّ بِمَنْ تَعُول

“Mulailah (menafkahi) dirimu sendiri dan kemudian nafkahi keluarga yang berada dalam tanggunganmu.”
(HR. Muslim : 3502).

BACA JUGA

  • Hukum Menerima Uang dan Nafkah Hasil Judi
  • Hukum Suami Menyuruh Istri Bekerja dan Mencari Nafkah
  • Bagaimana Pembagian Uang Nafkah Kepada Istri Dalam Islam?

Baca Juga:  Perayaan Tahun Baru Hijriah Kebiasaan Syi’ah?

Namun, jika seorang istri menyedekahkan sebagian hartanya kepada suami, tentu ini sebuah kebaikan yang insya Allah mendapatkan pahala, atau jika istri tersebut kaya maka yang terbaik adalah memberikan zakat kepada suaminya.

Hal ini pernah terjadi pada istri ‘Abdullah bin Mas’ud tatkala beliau mengabarkan kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ibnu mas’ud berkata bahwa beliaulah yang berhak menerima zakat istrinya, mendengar hal tersebut rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ ، زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ

“Ibnu Mas’ud benar, suami dan anakmu yang lebih berhak menerima sedekah/zakatmu.”
(HR. Bukhari : 1462, Muslim : 1000).

Kemudian, kami mendoakan semoga Allah membalas kebaikan suami yang mencari harta untuk menafkahi anak istrinya, dan semoga Allah membalas kebaikan istri yang telah letih dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Namun, yang perlu diingatkan kepada para suami adalah agar tidak meninggalkan kewajiban utamanya yaitu memberikan pendidikan agama dan membimbing anak dan istri dalam mendekatkan diri kepada Allah, Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang – orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
(QS. At – Tahrim : 6).

seorang ibu memang sekolah pertama bagi seorang anak, karena keseharian anak yang masih kecil akan lebih sering bersama ibunya, namun ingat bahwa ayah adalah kepala sekolahnya yang menentukan bagaimana baiknya jalan sekolah tersebut.

Begitu pula, suami yang baik adalah suami yang meneladani rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apa yang dilakukan rasulullah dahulu ketika sedang berada dirumah? beliau membantu pekerjaan istrinya, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah berkata:

كان يكون في مهنة أهله فإذا حضرت الصلاة، خرج إلى الصلاة

“Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam biasa membantu pekerjaan istrinya, jika waktu sholat telah masuk beliau keluar untuk mengakkan sholat.”
(HR. Muslim: 876).

Sebenarnya, perkara yang seperti ini hanyalah butuh kepada diskusi dan komunikasi yang baik antara suami istri. Bagaimana cara mengkomunikasikannya? andalah yang paling tahu bagaimana cara terbaik berbicara kepada suami anda.

Apakah uang suami sepenuhnya milik istri menurut islam?

Uang suami mungkin saja milik istri dan mungkin juga bukan milik istri. Uang suami yang menjadi milik istri adalah hak nafkah yang seharusnya diterima oleh istri. Tetapi uang suami mungkin juga bukan milik istri, yaitu uang suami di luar keperluan nafkah istri (dan anak).

Benarkah uang suami milik istri dan uang istri milik istri?

3. Apakah benar uang suami milik istri, dan uang istri milik dirinya sendiri? Dapat dipahami bahwa uang suami mungkin saja milik istri, apalagi ada hak nafkah yang harus diterima oleh seorang istri. Tetapi juga uang suami mungkin bukan milik istri, yakni uang suami di luar keperluan nafkah istri dan anak-anaknya.

Apa bedanya uang suami dan uang istri?

Uang suami ada hak istri, namun uang istri tak ada hak suami. Menurut Ustadz Abdul Somad bahwa, meski bersama-sama bekerja, namun kewajiban suami tidak akan berkurang. Sebab, lanjut UAS, kewajiban suami ada lima yakni, pakan, pakai, tempat tinggal, pendidikan dan perhatian.

Gaji istri Milik Siapa menurut Islam?

Agama Islam menekankan bahwa kewajiban nafkah mutlak diberikan oleh suami kepada istri. Adapun jika istri memiliki pendapatan, statusnya tetap milik istri dan penggunaanya dibebaskan kepadanya.