Gerhana bulan total terjadi apabila semua bagian bulan masuk ke dalam

Gerhana bulan total terjadi apabila semua bagian Bulan masuk ke dalam?

  1. umbra
  2. penumbra
  3. bayangan semu
  4. bayangan kabur
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. umbra.

Dilansir dari Ensiklopedia, gerhana bulan total terjadi apabila semua bagian bulan masuk ke dalam umbra.

Jakarta -

Gerhana bulan adalah peristiwa antariksa saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Fenomena ini dibagi menjadi gerhana bulan total, sebagian dan penumbra.

Tahun ini terjadi gerhana bulan total pada 15-16 Mei 2022 yang bisa disaksikan sebagian masyarakat dunia. Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan total, saat satelit alami bumi tertutup bayangan bumi?

Proses Gerhana Bulan Total

Mengutip laman Direktorat Sekolah Dasar Kemdikbud RI, gerhana bulan total 2022 terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama. Berikut prosesnya:

1. Proses gerhana bulan ini diawali dengan posisi bulan berada di sisi yang berlawanan dengan sisi bumi yang mengalami siang hari.

2. Sinar matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan dari sisi bumi yang mengalami siang hari.

3. Kemudian sinar matahari yang sampai ke bulan akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih panjang dalam spektrum cahaya tampak yaitu spektrum merah.

Gerhana bulan total cenderung memiliki warna kemerahan karena efek pembiasan Rayleigh, yaitu pembiasan sinar matahari secara selektif oleh atmosfer bumi. Namun, gerhana bulan total juga dapat berwarna jingga kemerahan jika terdapat debu dan kualitas udara yang buruk di lokasi pengamatan.

Fenomena Gerhana Bulan Total 2022

Menurut keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peristiwa gerhana bulan 2022 terjadi pada tanggal 15-16 Mei 2022.

"Gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 16 Mei 2022 pukul 04.11.33 UT atau 11.11.33 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022," tulis LAPAN, dikutip dari laman Edukasi Sains Antariksa, Minggu (15/5/2022).

Gerhana bulan total 2022 tidak dapat dilihat secara langsung di Indonesia karena bulan sudah di bawah ufuk. Namun masyarakat yang berada di belahan bumi lain dapat menyaksikan fenomena ini.

Beberapa wilayah yang bisa menyaksikan gerhana bulan total 2022 adalah] Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru, hingga Sebagian besar Oseania.

Simak Video "Peneliti Sebut Bulan Bisa Jadi Tempat Tinggal Manusia"



(faz/row)

Jakarta -

Setelah 80 tahun, gerhana bulan sebagian akan terjadi pada tahun ini. Tepatnya pada 19 November 2021 mendatang. Bahkan, dikabarkan menjadi gerhana bulan sebagian terlama dan masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka ini.

"Gerhana bulan sebagian kali ini merupakan gerhana Bulan Sebagian yang terlama, setidaknya untuk Indonesia sejak 80 tahun terakhir," kata peneliti Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN Andi Pangerang, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (17/11/2021).

Gerhana bulan sebagian yang akan terjadi minggu ini disebut sebagai gerhana bulan terlama pada abad ini. Pasalnya, melansir dari BBC Indonesia, umumnya fenomena gerhana bulan sebagian hanya berlangsung selama kurang dari dua jam.

Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, diprediksikan bayangan bumi akan menutupi bulan selama 3 jam dan 28 menit pada gerhana bulan sebagian ini.

Lalu, bagaimana proses terjadinya gerhana bulan tersebut?

Gerhana bulan dapat terjadi saat bayangan bumi menghalangi cahaya matahari menuju ke bulan. Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan.

"Gerhana bulan terjadi jika posisi matahari, bumi, dan bulan dalam satu garis lurus. Posisi bumi terletak di antara matahari dan bulan," tulis buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam karya Tim Tunas Guru.

Menurut NASA, siklus maksimal gerhana bulan dalam setahun hanyalah terjadi sebanyak tiga kali. Gerhana bulan tidak terjadi dua kali dalam sebulan dikarenakan orbit bulan di sekitar bumi, miring tergantung dengan orbit bumi di sekitar matahari.

Berdasarkan jenisnya, gerhana bulan terbagi menjadi tiga, yaitu total, parsial, dan penumbra.

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi, dan bulan berada tepat di satu garis yang sama. Peristiwa ini hanya berlangsung selama beberapa menit.

Kemudian, gerhana bulan penumbra terjadi apabila seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra bumi. Pada peristiwa ini, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. Peristiwa ini bisa berlangsung selama beberapa jam.

Sementara itu, peristiwa yang akan terjadi pada 19 November mendatang adalah gerhana bulan sebagian. Fenomena ini terjadi bila sebagian permukaan bulan masuk ke dalam bayangan umbra (bayangan inti) bumi dan sisanya dalam penumbra (bayangan kabur) bumi.

Meskipun dapat disaksikan dari Indonesia, menurut situs BMKG, gerhana bulan sebagian pada minggu ini tidak bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.

Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan fase puncak dan fase akhir pada fenomena langka ini. Fase puncak hanya dapat disaksikan di Provinsi Papua Barat selain Kab. Kepulauan Raja Ampat dan sebagian Provinsi Maluku.

Sementara itu, berikut ini daerah-daerah yang bisa menyaksikan fase akhir gerhana bulan sebagian di antaranya, Pulau Papua, Kep. Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Pulau Madura, Bali, Jawa (kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kab. Bogor, Kota Sukabumi, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kab. Bandung Barat).

Kemudian Provinsi Kep. Riau (Kep. Natuna dan Kep. Anambas) dan Provinsi Bangka Belitung (kecuali Bangka Barat) juga dapat menyaksikan fase akhir dari gerhana bulan sebagian ini.

Simak Video "NASA Temukan Lokasi Potensial untuk Pendaratan Misi di Bulan"



(rah/pay)

Gerhana bulan total terjadi apabila semua bagian bulan masuk ke dalam
Ilustrasi gerhana bulan total

Antik Dalu Shinta Senin, 04 April 2022 - 15:48:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Gerhana bulan total dipelajari dalam materi IPA di sekolah. Agar tidak bingung dengan gerhana lainnya, kamu dapat membacanya dalam artikel ini. 

Apakah Itu Gerhana Bulan Total?

Melansir buku ‘IPA Kelas 6 SD’ karya Dwi Suhartanti, dkk,  gerhana bulan total terjadi jika seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Warna bulan menjadi kemerahan. Gerhana bulan terjadi pada malam hari dan saat bulan purnama.

Namun tidak setiap bulan purnama selalu terjadi gerhana bulan. Gerhana bulan dapat terjadi sekali atau maksimal tujuh kali dalam setahun. Kita dapat melihat gerhana bulan secara langsung. 

Jelaskan Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total 

Gerhana bulan total terjadi apabila lintasan peredaran bulan dan ekliptika berimpitan, pada saat bulan dan matahari itu beroperasi (bertentangan). Hal itu terjadi karena bayangan seluruhnya masuk ke dalam umbra (kerucut bayangan inti bumi). 

BACA JUGA:
Hukum Newton 1, 2, 3: Pengertian, Rumus dan Contoh Kasusnya

Melansir laman resmi Direktorat Sekolah Dasar, singkatnya gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan berada tepat di satu garis yang sama. 

Macam-Macam Gerhana Bulan

Selain gerhana bulan total, terdapat juga macam-macam gerhana bulan lainnya, yaitu:

  • Gerhana bulan sebagian/parsial

Terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan. 

Terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. 

Apa Ciri-Ciri Gerhana Bulan Total Itu?

  1. Terjadinya gerhana bulan total memiliki ciri-ciri khusus, yaitu
  2. Terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan matahari.
  3. Terjadi pada malam hari.
  4. Terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari.
  5. Gerhana bulan seringkali dapat terlihat. Dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan terjadi, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. 

Gerhana bulan tidak berbahaya, bahkan dapat dilihat menggunakan mata langsung tanpa memerlukan alat tambahan. Nah jadi bagaimana pemahamanmu mengenai gerhana bulan total? Semoga mudah memahaminya ya


Editor : Puti Aini Yasmin

TAG : gerhana bulan gerhana bulan total bulan sains

Gerhana bulan total terjadi apabila semua bagian bulan masuk ke dalam
​ ​