Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan Kriteria dalam pengalokasian investasi

Di zaman yang super modern seperti sekarang ini, menggandakan uang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan masa depan. Salah satunya dengan investasi. Banyak orang takut bahwa investasi akan menyebabkan kehilangan uang, investasi membutuhkan modal yang besar. Padahal ada beberapa instrumen investasi yang memiliki modal minim. Ketakutan selanjutnya adalah investasi itu rumit dan perlu pengetahuan khusus. Padahal investasi akan menjadi mudah jika kita mempelajari atau memantau investasi kita secara berkala. Investasi merupakan pilihan yang dapat kita manfaatkan dengan bijak. Oleh karena itu, penting bagi kita senantiasa belajar dan menggali informasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi dalam bentuk apapun.

Berinvestasi memang merupakan cara seseorang untuk memenuhi tujuan keuangan. Ada banyak cara berinvestasi yang bisa Anda temukan untuk menginvestasikan uang Anda, namun kita semua tentunya tahu bahwa bukan hanya dengan berinvestasi kita pasti akan mendapatkan uang tambahan, bukan? Jika kita mempertaruhkan uang kita untuk berkembang, tentu saja terdapat resikonya juga. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Jika Anda mempelajari dan memulai dengan cara yang tepat, Anda akan berhasil menjadi investor yang baik. Simak cara-cara berinvestasi yang aman dan bikin tenang yang akan dibahas di bawah ini.

Baca Juga : Seperti Apa Daftar Internet Banking Itu?

Pilih Platform Investasi Yang Tepat

Investasi ibaratnya seperti menanam pohon. Banyak browsing dan mencari tahu platform investasi yang tepat untuk pemula serta jangan sampai salah mengikuti cara berinvestasi, karena akan sangat merugikan Anda.

Jangan menunggu sudah mapan baru berinvestasi, tetapi berinvestasilah agar menjadi mapan dengan selalu mencari tahu cara investasi yang tepat. Untuk itu, lakukan investasi sedini mungkin. Jika Anda sudah berumur, lakukanlah sekarang. Namun, Anda juga perlu untuk menentukan niat dan tujuan Anda dalam berinvestasi. Ada baiknya investasi dilakukan dalam jangka panjang dengan tujuan agar Anda dapat bebas finansial ketika sudah lanjut usia.

Tanamkan Mindset Yang Benar

Optimis, pantang menyerah dan tidak takut mengambil risiko. Tanamkan mindset tersebut sebelum memulai. Mindset adalah salah satu dari sekian banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seseorang selain kerja keras, pengalaman, skill, network dan sebagainya. Karena pada dasarnya mindset mempengaruhi kebiasaan dan tindakan setiap harinya. Kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh mindset memiliki persentase 80% dan 20% adalah skill. Mindset membawa dampak yang signifikan dalam mencapai kesuksesan Beberapa orang berpikir investasi adalah cara untuk cepat kaya. Perbedaan mindset ini akan membuat seseorang yang melakukan hal yang sama namun memiliki hasil yang berbeda. Oleh karena itu perlu diketahui beberapa mindset yang dapat mengubah perilaku dan tindakan Anda kearah yang lebih baik untuk kesuksesan.

Baca Juga : Inilah 7 Kebiasaan Ciri Ciri Orang Sukses untuk Membantu Anda Meraih Impian

Jangan Mengabaikan Inflasi

Cara berinvestasi ini yang patut untuk dihindari. Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya. Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada Agustus 2013, Indonesia mengalami inflasi sebesar 8.79% dan pada Juli 2013 8.61%. Artinya, jika Anda menanamkan uang di Bank BUMN Deposito yang memberikan bunga 5.46% untuk 1 tahun, atau bahkan di Bank Swasta non-devisa (yang terkenal dengan suku bunga yang tinggi) 7.21% untuk 1 tahun, Anda memiliki risiko inflasi yakni nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksa dana adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memperhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. Hal itu karena saham investasi yang paling beresiko. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.

Membagi Modal Yang Dimiliki

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan agar cara berinvestasi pemula dapat terealisasi adalah dengan terlebih dahulu membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Contoh yang umum adalah diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang. Mengapa langkah ini perlu dilakukan? Tujuannya adalah untuk mencegah kegagalan total jika salah satu aset mengalami kerugian, karena masih ada aset lainnya yang mengalami keuntungan. Beban yang dirasakan jika mengalami kerugian pun berkurang. 

Pilihlah Investasi Yang Tepat

Cara berinvestasi yang satu ini memang harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan Anda secara finansial. Ada berbagai jenis investasi yang bisa ditemukan di pasar saham. Saham, obligasi, deposito, dan lainnya. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, dan tentunya dengan kisaran risiko yang juga berbeda. Urutan dari jenis yang risikonya dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito. Untuk berinvestasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif untuk mengetahui resikonya. Salah satu cara yang tepat agar Anda dapat mengetahui cara berinvestasi yang tepat adalah dengan mengikuti workshop tentang investasi atau berkonsultasi dengan para expert yang sudah berpengalaman.

Baca Juga : Cara Menghasilkan Uang di Internet Tahun 2020

Mulai Dengan Investasi Kecil Terlebih Dahulu

Demi menumbuhkan rasa percaya diri, mulai dengan modal sedikit demi sedikit adalah cara berinvestasi untuk pemula. Pilih investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir. Anda bisa konsultasi lebih lanjut kepada broker Anda. Untuk referensi, bacalah lebih banyak buku mengenai tips bermain saham untuk pemula atau mengikuti seminar serta perkembangan saham di internet.

Jangan Terlalu Berlebihan

Sebagian besar ketakutan terbesar setiap orang adalah kehilangan uang. Anda akan terbiasa dengan kondisi pasar seiring berjalannya waktu. Tetap tenang dalam menyikapi kondisi yang ada dan sebisa mungkin untuk tidak berhutang. Terlalu berlebihan dalam berinvestasi akan mempengaruhi mental dan psikologis khususnya untuk para pemula. Jangan gampang terkecoh dengan hal-hal atau rekomendasi cara berinvestasi yang belum tentu menurut Anda benar.

Jangan Terlalu Sering Memantau

Hal ini bisa Anda terapkan jika ingin berinvestasi yang aman dan bikin tenang. Kenapa? Karena, terlalu sering memonitor atau memantau perkembangan investasi justru mengakibatkan Anda khawatir dan menjadi takut dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya, tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, apa yang terjadi dengan performa investasi Anda sehari-harinya adalah hal yang kurang relevan. Maka dari itu pantaulah investasi Anda misalnya sebulan sekali. Jangan sampai karena terlalu berapi-api ingin belajar dan mengikuti cara berinvestasi yang ada, Anda malah merasa tidak aman dan tenang.

Membahas tentang reksa dana, cara berinvestasi ini sedikit mirip dengan saham. Bedanya Anda hanya perlu mempercayakan pengelolaan investasi saham Anda kepada lembaga sekuritas yang bisa diandalkan. Sederhananya seperti menabung di bank, tetapi yang Anda tabung bukanlah uang melainkan penyertaan modal pada suatu perusahaan yang dianggap memiliki prospek yang menguntungkan. Sehingga yang pertama kali harus diingat dalam berinvestasi reksa dana, adalah Anda harus jeli memilih perusahaan manajer investasi untuk mengelola investasi Anda.

Caranya adalah dengan melihat portofolio dan reputasi mereka selama menangani proyek reksa dana. Meski begitu Anda tidak bisa mengandalkan sepenuhnya kepada perusahaan sekuritas. Anda juga tetap harus memiliki pengetahuan dan mempelajari produk-produk reksa dana yang ditawarkan agar tidak kebobolan dan cara berinvestasi yang benar tidak terabaikan.

Baca Juga : 6 Manfaat Asuransi Syariah Untuk Masa Depan Anda dan Keluarga

Adanya pilihan jenis investasi menguntungkan di era sekarang ini juga menuntut Anda untuk bisa memilih prioritas terbaik untuk menentukannya. Tentukan prioritas dengan segala rekomendasi cara berinvestasi yang sudah Anda dapatkan. Anda juga harus memiliki plan kedepan yang rinci dan jelas, disertai keuntungan dan risiko yang harus dihadapi. Maka dari itu, belajar untuk membuat prioritas dari saat ini juga sangat diperlukan.

Cara-cara berinvestasi di atas akan memudahkanmu dalam memulai berinvestasi. Selalu ingat bahwa, sukses dalam berinvestasi membutuhkan proses yang harus dilalui dengan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman, termasuk selalu memperhatikan cara-cara berinvestasi yang tepat. Kesuksesan berinvestasi membutuhkan waktu, dedikasi dan pengorbanan (uang). CIMB Niaga siap membantu Anda dalam berinvestasi salah satunya Reksa dana yang merupakan investasi untuk mengelola modal sesuai dengan kebutuhan. Info selengkapnya, klik di sini!

Investasi jangka panjang merupakan investasi dimana daya yang digunakan akan dijalankan terus menerus dan baru bisa dicairkan apabila jangka waktu tersebut telah jatuh tempo (minimal satu tahun). Investasi jangka panjang bisa dikatakan sama seperti menanam kekayaan atau modal dari seseorang atau sebuah perusahaan guna mendapat penghasilan tetap.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Tentu saja setiap investasi memiliki tujuan yang menguntungkan bagi siapa saja yang melakukannya. Adapun beberapa tujuan investasi jangka panjang yaitu diantaranya:

  • Sebagai pengendali sebuah perusahaan atau orang tertentu dengan kepemilikan modal.
  • Menjamin ketersediaan bahan baku produksi di pasar untuk produk yang akan dihasilkan.
  • Mengarahkan dana perusahaan secara khusus. Misalnya untuk kepentingan sosial atau untuk kepentingan ekspansi sebuah perusahaan.
  • Mengurangi persaingan diantara perusahaan sejenis.
  • Memperoleh penghasilan pasif pada waktu tertentu seperti bunga, dividen dan uang sewa.

Risiko Investasi Jangka Panjang

Setiap orang pasti menginginkan hari tua yang menjanjikan, hidup berkecukupan sehingga tidak bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada banyak cara untuk mewujudkan impian tersebut, salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun melalui investasi jangka panjang. Dengan melakukan investasi, artinya Anda sudah mengamankan harta untuk masa depan.

Kebanyakan investor lebih memilih investasi jangka panjang karena nilai uang terus meningkat seiring waktu berjalan. Hal inilah yang mengakibatkan keuntungan investasi jangka panjang lebih menggairahkan. Meskipun demikian investasi jangka panjang tidaklah mudah, ada banyak faktor risiko yang harus siap ditanggung oleh investor.

Prinsip high risk, high return merupakan bagian yang tidak lepas jika bicara soal investasi. Hal ini menggambarkan semakin tinggi risiko sebuah investasi maka akan sepadan dengan hasil yang didapatkan. Prinsip ini sangat erat kaitannya terutama bagi Anda pelaku investasi jangka panjang.

Berikut beberapa risiko yang harus Anda ketahui sebelum mulai melakukan investasi jangka panjang.

Risiko Pasar

Risiko pasar terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Risiko pasar akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari. Pada tingkat ekstrim risiko pasar sebuah investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yaitu capital loss. Hal-hal yang mempengaruhi risiko pasar diantaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang adalah risiko yang mungkin muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga.  Pada umumnya jika terjadi kenaikan suku bunga maka berbanding terbalik dengan harga obligasi yang akan menurun. Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang biasanya bisa diukur berdasarkan jangka waktu obligasi.

Risiko Inflasi

Risiko Inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli. Hal ini terkait dengan naiknya harga konsumsi yang menimbulkan daya beli turun dari masyarakat. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Misalnya jika investor memegang 40 persen dari tunai Rp 10.000.000 dan inflasi berjalan pada tingkat 5 persen maka nilai tunai akan hilang sebesar Rp 2.000.000 per Tahun oleh inflasi.

Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Contohnya seperti ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai. Padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid.

Risiko Valas

Pada investasi jangka panjang risiko valuta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasaran. Tapi hal ini mengarah kepada penurunan sehingga tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan oleh investor pada saat dikonversikan pada mata uang domestik. Di Indonesia sendiri risiko ini berkaitan dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain. Risiko jenis ini disebut dengan exchange rate risk. Contohnya investor menanamkan investasi yang mengharuskan mereka menggunakan mata uang Poundsterling. Pada saat yang bersamaan kurs Rupiah terhadap Poundsterling mengalami penurunan sehingga investor harus mengeluarkan Rupiah dalam jumlah yang lebih besar dibanding saat Rupiah menguat

Risiko Negara

Dalam investasi jangka panjang risiko negara disebut dengan risiko politik. Artinya investasi bisa saja gagal jika negara dalam keadaan genting dan sedang terjadi kerusuhan. Yang lebih serius adalah terjadinya kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Hal-hal terkait politik harus dibaca sebagai risiko investasi jangka panjang yang serius. Investor harus berpikir ulang sebelum melakukan investasi jika suatu negara  sedang dalam kondisi perang. Tetapi investasi akan berlangsung sehat jika keamanan negara pada situasi yang kondusif

Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang

Menjalankan investasi jangka panjang memang berpotensi mendatangkan banyak keuntungan sekaligus risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu dalam memilih investasi Anda harus benar-benar cermat guna menurunkan risiko yang harus ditanggung. Berikut ini jenis-jenis investasi jangka panjang yang akan dijelaskan secara singkat.

Saham

Investasi jangka panjang berupa saham kini tidak lagi hanya bisa dilakukan oleh investor yang mempunyai dana besar. Kini investasi berupa saham sudah tersedia berbagai sarana agar investasi ini dapat dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Saham sebenarnya adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perseroan terbatas atau perusahaan. Selain mendapat keuntungan dari dividen, investor saham juga memiliki peluang mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham.

Obligasi

Investasi jangka panjang berupa obligasi adalah surat hutang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman dalam surat berharga ini selain tercantum nama anda juga terdapat tanggal jatuh tempo pinjaman dan bunganya. Jangka waktu investasi jangka panjang ini mulai dari 1 Tahun hingga 10 Tahun. Bagi pengusaha obligasi merupakan kesempatan untuk mendapatkan dana guna meningkatkan bisnisnya. Sementara itu untuk pemberi pinjaman obligasi menjadi bentuk investasi yang mendatangkan keuntungan.

Reksa dana

Salah satu investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan adalah reksa dana. Reksa dana merupakan surat berharga yang menjadi bukti aset atau klaim. Kelebihan investasi jangka panjang ini yaitu memiliki banyak pilihan diantaranya, pasar uang, saham, dan obligasi yang bisa disesuaikan dengan dana dan risiko yang siap ditanggung oleh investor. Reksa dana sangat sesuai untuk mereka yang tidak berpengalaman dalam bidang bisnis karena seluruh investasi akan dilakukan oleh manajer investasi yang berpengalaman.

Sesuai dengan UU No 8 tentang investasi jangka panjang khususnya pasar modal reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan. PT Bank CIMB Niaga, Tbk bertindak sebagai agen penjual efek reksa dana yang mendistribusikan 69 produk reksa dana. Untuk informasi lebih lanjut mengenai investasi jangka panjang berupa reksa dana PT Bank CIMB Niaga Tbk, klik disini