Efek samping vaksin moderna dosis 2 berapa lama

Efek samping vaksin moderna dosis 2 berapa lama
Efek samping vaksin Covid Pfizer-BioNTech - BBC

Harianjogja.com, JAKARTA – Efek samping vaksin Covid Pfizer sering dirasakan oleh sebagian orang, setelah beberapa jam menerima suntikan vaksin tersebut.

Kini pemerintah sedang gencar untuk melaksanakan program vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 untuk mencegah penyebaran virus corona. Vaksin Covid booster juga tengah digalakkan di semua desa dan kota.

Ada beberapa vaksin yang disetujui untuk menjadi vaksin booster yakni Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Simak efek samping vaksin Covid Pfizer yang sering dirasakan oleh masyarakat:

1. Sakit di tempat suntikan

2. Kelelahan

3. Sakit kepala

4. Nyeri otot atau sendi

5. Meriang

Sementara itu, survei di Israel menunjukkan bahwa mayoritas orang yang menerima dosis ketiga vaksin Covid Pfizer merasakan efek samping yang serupa atau lebih sedikit daripada yang mereka rasakan setelah menerima suntikan kedua.

Efek samping vaksin Covid adalah ringan sampai sedang, berlangsung kira-kira dua hari setelah menerima suntikan booster. Bagi orang yang ingin menerima booster, maka syaratnya adalah 6 bulan setelah mereka menerima suntikan dosis kedua. 

Samir Sinha, Direktur Geriatri di Rumah Sakit Sinai Health and University Health Network di Toronto menuturkan bahwa efek samping yang terjadi pada vaksin Covid dan suntikan booster tidak berbeda dengan vaksin sebelumnya. 

Dia mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang benar-benar bekerja dan merespons sebagaimana mestinya terhadap vaksin yang disuntikkan ke tubuh. Selain itu, keamanan booster juga sama dengan vaksin dosis sebelumnya. 

Namun, sebagian orang juga mungkin mengalami reaksi yang lebih intens terhadap suntikan dengan rasa sakit kepala, tubuh menggigil dan kelelahan, yang lain hanya merasakan nyeri di lengan yang disuntik.

Efek samping vaksin moderna dosis 2 berapa lama

Efek samping vaksin moderna dosis 2 berapa lama
Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di RPTRA Taman Mandala, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2022). Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, baik dosis 1 maupun dosis 2 bisa mendaftar dengan menggunakan vaksin jenis Pfizer, AstraZeneca, Moderna, maupun Sinovac dan vaksinasi Covid-19 ini gratis alias tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa mendapat vaksin dengan mendaftar online melalui JAKI (kuota terbatas) ataupun melalui Kelurahan/RT/RW setempat.

KOMPAS.com - Vaksinasi booster telah digulirkan sejak beberapa waktu lalu dengan prioritas lansia dan kelompok rentan.

Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk booster, di antaranya adalah vaksin Moderna.

Seperti vaksin pertama dan kedua, vaksin booster juga memiliki efek samping. Sejumlah warganet pun mengeluhkan efek samping dari vaksin booster Moderna ini.

"Hari kamis vaksin booster moderna. Ga ada jeda setelah suntik lengan lgsg pegel, malam makin pegel, pagi tadi demam dan pusing sampe sekarang. Mudah2an lekas pulih," kata akun Twitter ini.

"Yang habis vaksin booster moderna dan merasakan efek yg sangat dahsyat.
Sudah kaya orang linglung aja efeknya," kata akun Twitter ini.

Bagaimana penjelasannya? Apa saja efek samping dari vaksin booster Moderna?

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Efek samping vaksin booster Moderna

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster ini juga memiliki efek samping seperti dosis primer.

"Semua vaksin ada efek samping seperti dosis sebelumnya," kata Nadia, seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).

Moderna sebagai vaksin booster diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas.

Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

Sementara itu, efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan. Efek samping lainnya seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi laporannya.

Jika diurutkan, kejadian efek samping Moderna yang paling sering dirasakan, antara lain:

  1. Kelelahan
  2. Nyeri di tempat suntikan
  3. Nyeri otot
  4. Nyeri sendi
  5. Pusing

Kendati demikian, munculnya efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) cenderung dapat ditoleransi dengan status tingkat keparahan satu dan dua.

Baca juga: Jika Vaksin 1 dan 2 Sinovac, Booster Pakai Apa? Ini Panduan Memilihnya

Tentang vaksin Moderna dan efikasinya

Sebelumnya,  Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Moderna dengan platform mRNA dengan nukleosida dimodifikasi yang dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2, sehingga dapat mencegah penyakit Covid-19.

Mengenai penyimpanannya, Kemenkes mengarahkan agar vaksin Moderna disimpan dalam mesin pendingin pada suhu minus 25 derajat celcius sampai dengan minus 15 derajat celcius di fasilitas dinas kesehatan.

Sedangkan pada fasilitas pelayanan kesehatan, kata Nadia, vaksin Moderna dapat disimpan pada "vaccine refrigerator" suhu 2 hingga 8 derajat celcius.

Dikutip dari Kompas.com, (15/8/2021), berdasarkan data hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Sementara, untuk kelompok usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun mencapai 86,4 persen.

Selain itu, hasil uji klinis fase ketiga juga menunjukkan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nur Fitriatus Shalihah, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dinkes Kalbar – Program vaksinasi di Indonesia sudah berjalan hampir setahun lamanya, berbagai tantangan telah dihadapi dalam rangka percepatannya guna mewujudkan Herd Immunity di seluruh kalangan masyarakat dan melawan pandemi ini.

Sampai saat ini, per tanggal 2 Februari 2022, capaian Vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 185.237.546 orang yang sudah vaksinasi dosis pertama dan 128.737.666 orang yang sudah vaksinasi dosis kedua.

Sedangkan di Kalbar sendiri per tanggal 2 Februari 2022, sudah sebanyak 2.968.409 orang yang vaksinasi dosis pertama dan 2.137.383 orang yang sudah vaksinasi dosis kedua. Dan berturut-turut sudah mencapai angka 76,65 persen dan 55,19 persen.

Selanjutnya, pemerintah sudah memulai program vaksinasi booster sejak Rabu (12/1/2022) lalu. Awalnya program ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat lanjut usia dan penderita imunokompromais.

Namun kini, vaksinasi booster sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dengan syarat sudah berusia di atas 18 tahun, dan sudah menerima vaksin kedua 6 bulan sebelumnya.

Sebagaimana vaksin primer dosis satu dan dua, vaksin booster nantinya juga akan berpotensi memunculkan efek samping atau KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). Beberapa orang mengalaminya, baik yang mendapat booster vaksin Pfizer, Moderna maupun AstraZeneca.

Dikutip dari laman resmi covid19.go.id, KIPI merupakan reaksi yang mungkin terjadi pada seseorang setelah menerima vaksin COVID-19. Meskipun tak semua orang mengalaminya, reaksi yang terjadi adalah hal yang wajar dan bersifat sementara.

Menurut hasil penelitian, vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak KIPI yang lebih ringan. Nah, apa saja gejala yang ditimbulkan pasca vaksin booster? berikut gejala KIPI yang bersifat ringan dan sementara:

  • Nyeri pada lengan di tempat suntikan
  • Sakit kepala/nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Menggigil
  • Mual atau muntah
  • Rasa lelah
  • Demam (ditandai dengan suhu >37,8 derajat celcius)
  • Mengalami gejala mirip flu dan menggigil selama 1-2 hari

Jakarta -

Sebelum ikut booster, kenali efek samping vaksin Moderna terlebih dahulu. Sekarang, vaksin booster menjadi syarat mudik lebaran. Langkah ini dinilai tepat di tengah amukan varian Omicron. Ada banyak pilihan vaksin untuk booster, salah satunya adalah Moderna.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), semua vaksin COVID-19 sebenarnya aman bagi tubuh. Komposisi yang terkandung di dalam vaksin COVID-19 merupakan bahan yang ditemukan di banyak makanan, seperti lemak, gula, dan garam. Vaksin Moderna juga mengandung bagian yang tidak berbahaya dari messenger RNA (mRNA). mRNA COVID-19 mengajarkan sel-sel dalam tubuh untuk membuat respon yang efektif terhadap virus penyebab COVID-19.

Respon ini membantu melindungi seseorang dari COVID-19 di masa mendatang. Setelah menghasilkan respon, tubuh akan membuang semua bahan-bahan yang tidak lagi dibutuhkan. Proses ini merupakan bagian dari fungsi normal tubuh.

Seperti seperti vaksin lainnya, ada beberapa efek samping sementara setelah menerima vaksin Moderna. Efek samping menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja.

Kenali efek samping vaksin Moderna sebelum berangkat mudik Lebaran.

Efek Samping Vaksin Moderna

Efek samping vaksin Moderna terbagi atas tiga kategori, yaitu efek samping yang umum, kurang umum, dan langka.

1. Efek samping yang umum

Efek samping yang umum terjadi pada sebagian besar orang setelah mendapatkan vaksin Moderna, meliputi:

  • Timbul rasa sakit di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Demam dan menggigil
  • Nyeri sendi.

2. Efek samping yang kurang umum

Selain itu, ada pula efek samping yang kurang umum setelah mendapatkan vaksin Moderna, yaitu:

  • Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan
  • Bengkak atau nyeri di ketiak
  • Mual atau muntah
  • Pembesaran kelenjar getah bening.

Sebagian besar efek samping memiliki gejala ringan dan akan hilang dalam 2 atau 3 hari. Namun, vaksin Moderna juga dapat menimbulkan efek samping yang langka pada beberapa orang.

3. Efek samping yang langka

Efek samping yang jarang terjadi setelah mendapatkan vaksin Moderna adalah reaksi alergi parah (anafilaksis), miokarditis, dan perikarditis.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, miokarditis atau radang jantung dan perikarditis atau radang selaput di sekitar jantung dapat muncul setelah mendapatkan vaksin Moderna.

Efek langka pada jantung ini biasanya terjadi dalam waktu 10 hari setelah vaksinasi. Kondisi ini lebih sering menyerang pria berusia di bawah 30 tahun. Tenang, sebagian besar kasus ini dapat sembuh dengan baik.

Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu gejala berikut setelah vaksinasi Moderna:

  • Sakit di dada
  • Muncul rasa tekanan atau ketidaknyamanan di dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pingsan
  • Sesak napas
  • Nyeri saat bernafas

Apakah Vaksin Moderna Efektif Atasi Omicron?

Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan Pfizer-BioNTech, dan memiliki efektivitas yang sama tingginya dalam mencegah penyakit simtomatik.

Para ilmuwan masih mempelajari tentang seberapa efektif vaksin Moderna melawan Omicron. Namun di awal tahun ini, CDC telah menerbitkan data yang menunjukkan bahwa booster mRNA memberikan perlindungan yang signifikan terhadap gejala parah Omicron, serta dapat mengurangi risiko rawat inap.

Lantas, Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Vaksin Moderna?

Orang yang berusia 18 tahun ke atas bisa mendapatkan suntikan booster tiga bulan setelah dua dosis vaksin utama. Vaksin booster diprioritaskan untuk kelompok lanjut usia dan komorbid.

Untuk vaksin Moderna, rekomendasi target penerima booster adalah:

  • Pengidap gangguan jantung, pernapasan, dan obesitas
  • Ibu hamil
  • Ibu menyusui

Kemudian, sejumlah kelompok ini membutuhkan rekomendasi dari tenaga kesehatan untuk dapat menerima vaksin Moderna, yaitu:

  • Penyintas COVID-19
  • Pengidap gangguan imun
  • Pengidap HIV +

Simak Video "Respons Moderna Usai Swedia Cs Setop Sementara Penggunaan Vaksinnya"



(kna/kna)