Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi dan Show berakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint harus mempunyai syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros 11 Needle bearing Snap ring Bearing cup Sleeve Propeller shaft Balance weight Yoke Yoke Spider bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu : a) Hook Joint Gambar 5. Konstruksi Hook Joint Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook joint adalah seperti gb. 5 di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type. Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar sedangkan pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar. Ilustrasi konstruksi kedua tipe universal joint tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 6. Konstruksi hook joint tipe shell bearing cup 12 Gambar 7. Konstruksi hook joint tipe solid bearing cup b) Flexible Joint Gambar 8. Konstruksi Flexible Joint Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar 7 di atas. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/ grease. c) Trunion Joint Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini. Sleeve Yoke Rubber Coupling Center ring ball Center spring ball Transmission main shaft Coupling ball feat Sleeve Yoke 13 Gambar 9. Konstruksi Trunion Joint d) Uniform Velocity Joint Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini. Gambar 10. Konstruksi Uniform Velocity Joint e) Slip Joint Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 10 di bawah ini. Shaft Body Booth Compression spring Yoke Needle bearing Ball Propeller shaft 14 Gambar 11. Konstruksi Slip Joint
You're Reading a Free Preview Apakah kamu pernah memperbaiki mobil? Saat memperbaiki mobil, terdapat bagian yang dibuka yang dapat dilihat jelas akan komponen-komponen yang terdapat di dalamnnya. Apabila kamu teliti dalam melihat sesuatu pada mobil kamu, maka alat yang berbentuk tambah yang biasa disebut Join Kepel atau Universal Joint itu. Selain itu, juga disebut dengan Spider Join. Dalam otomotif, kopel masuk ke dalam propeller shaft yang dimana setiap ujung sambungan universalnya memiliki bentuk tambah yang dipasang ke Roller Bearing. Dengan ujungnya yang terdapat 4, setiap ujungnya dapat disambungkan ke komponen yoke yang akan terhubung ke poros propeller. Jika disambungkan dengan spider join, maka bagian poros propellernya dapat berputar dengan baik walaupun pada bagian ujungnya biasa terdapat perubahan. Berdasarkan contoh ini, diketahui bahwa fungsi universal joint adalah: 1. Universal Joint Sebagai PenghubungDengan memiliki bentuk dengan 4 ujung, maka join kopel atau universal joint ini dapat dijadikan sebagai penghubung untuk komponen lainnya. Misalnya saja dipasang ke propeller untuk digabungkan dengan transmisi dan poros gardan. Apabila kamu hanya ingin memasangkan poros propeller untuk 3 ujung, maka universal join bisa menghubungkannya dengan poros bagian depan dan juga belakang. Tidak hanya itu, apabila dipasangkan ke sleeve yoke, maka poros pada propeller akan tersambung dengan transmisi. 2. Ujungnya Tetap Berputar Walau Sudutnya BerubahSelain itu, universal join berfungsi dalam membuat ujung poros pada propeller tetap berputar walau sudutnya biasa berubah-ubah. Perubahan ini terjadi disebabkan kendaraan melewati jalan yang tidak rata sehingga mempengaruhi porosnya. Fungsi UtamaDiketahui hadirnya Unviersal Joint semata-mata digunakan agar poros dapat berputar dengan baik. Hal itu dilakukan dengan mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik/turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, kontruksinya sederhana dan tidak mudah rusak.’ Jenis-Jenis Universal JointDiketahui terdapat 5 jenis Universal Join yang bisa menjadi referensi kamu dan amati jenis universal joint yang kamu gunakan. Adapun 5 jenis universal join yaitu: 1. Hook JointBiasanya poros propeller memakai konstruksi tipe ini, lantaran selain konstruksinya sederhana tipe ini memiliki fungsi secara akuran dan konstan. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup dan solid bearing cup. Shel bearing cup pada universal joint tidak bisa dibongkar. Sedangkan untuk tipe solid bearing cup bisa dibongkar. 2. Flexible JointModel ini memiliki keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak/grease. 3. Trunion JointModel ini menggabungkan tipe hook joint dan slip joint akan tetapi hasilnya masih di bawah slip joint. 4. Uniform Velocity JointModel ini dapt membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising. 5. Slip JointBagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros output transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip join. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan differential. Demikianlah informasi mengenai Fungsi Universal Joint & Jenis Universal Joint. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman. |