Dibawah ini adalah ayat ayat alquran yang menjelaskan tentang malaikat kecuali

Jakarta -

Kisah mengenai nabi dan rasul tentu sering kita ceritakan pada anak. Lalu, bagaimana dengan kisah para malaikat? Banyak hal tentang malaikat seperti tugas-tugasnya yang bisa diajarkan ke anak-anak, Bunda.

Dalam Islam, malaikat dikenal sebagai 'pembantu' Allah. Bukan karena Allah tak mampu sehingga perlu bantuan dari makhluk ciptaan-Nya, tetapi lebih karena hikmah yang ingin dikehendaki Allah.

Dalam bukunya Cara Tepat Mendapat Pertolongan Allah, H. Supriyanto. LC., M.S.I menulis, berbeda dengan manusia, makhluk yang diberi bekal akal, hati, dan nafsu, malaikat diyakini sebagai makhluk suci yang taat kepada Allah.

Malaikat tak memiliki hawa nafsu, tidak makan, dan minum, tidak pernah bersetubuh, dan sifat-sifat lainnya yang berhubungan dengan nafsu. Mengenai sifat-sifat yang perlu ditauladani ini, bagus lho, Bunda, diceritakan pada anak-anak.

Apa saja tugas malaikat dalam Islam? Berikut 12 tugasnya:

1. Beribadah hanya kepada Allah

Malaikat selalu bertasbih siang dan malam kepada Allah. Karena mereka makhluk yang taat, mereka bertasbih tanpa rasa bosan dan terpaksa. Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 206, Bunda.

"Seseungguhnya malaikat-malaikat yang berada di sisi Tuhanmu, mereka tidak sombong untuk menyembah-Nya, dan mereka bertasbih kepada-Nya dan bersujud."

2. Memikul atau menyangga Arsy

Arsy adalah 'singgasana' Allah. Malaikat adalah penyangga Arsy, hal ini diterangkan dalam firman Allah surat Al-Haqqah ayat 17.

"Dan malaikat ada di seluruh penjuru, pada hari itu (kiamat) delapan malaikat menyangga Arsy Tuhanmu."

3. Menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul

Dikutip dari buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah; Tentara Allah yang Patuh & Setia karya Nurul Ihsan, malaikat bertugas untuk menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Yang kemudian wahyu ini dituangkan dalam Alquran.

Tugas malaikat yang menyampaikan wahyu pada nabi dan rasul ini dijelaskan dalam surat As-Syuaraa ayat 192-193.

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam dengan perantaraan Ar-Ruh Al-Amin (Malaikat Jibril)."

4. Memperkuat keimanan para nabi dan kaum muslimin

Tugas malaikat adalah memperkuat keimanan para nabi dan kaum muslimin agar terhindar dari hal-hal buruk. Surat Al-Baqarah ayat 253 menjelaskan hal ini Bunda.

"...dan Kami berikan kepada Isa, putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Kudus (Malaikat Jibril)."

5. Menolong manusia dengan memintakan ampunan kepada Allah

Malaikat sangat baik ya, Bunda? Ia juga bertugas menolong manusia dengan memintakan ampunan kepada Allah.

Dalam surat As-Syuura ayat 5 berbunyi "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya serta memohonkan ampun bagi orang-orang yang di bumi. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

6. Membantu meningkatkan keimanan umat manusia di dunia dan di akhirat

Dalam Islam, manusia diperintahkan untuk meningkatkan keimanan di dunia maupun di akhirat. Malaikat ditugaskan oleh Allah agar iman umat manusia meningkat.

"Dan datanglah tiap-tiap diri bersama dengannya seorang malaikat pengiring dan seorang malaikat penyaksi," (QS. Qaaf:21)

7. Mencatat amal perbuatan manusia

Di antara 10 malaikat yang kita imani dalam rukun iman, ada malaikat Raqib dan Atid yang bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia. Hal ini dituangkan dalam firman Allah, surat Al-Infithaar 10, 11, dan 12.

"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) yang mulia di (sisi Allah) dan yang mencatat pekerjaan-pekerjaannya itu. Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan."

8. Bertugas menjaga manusia tiap saat

Allah mengutus malaikat untuk menjaga dan melindungi manusia dari bahaya. Misalnya menjaga anak agar tidak jatuh dari sepeda. Malaikat selalu mendampingi manusia kecuali ketika sedang buang hajat atau sedang bersetubuh.

9. Membantu perjuangan umat Muslim

Ketika terjadi Perang Badar, Allah mengutus banyak malaikat untuk membantu umat Muslim bisa memperoleh kemenangan. Perang Badar yaitu peperangan antara kaum Muslim dengan kaum kafir Quraisy.

10. Meniupkan ruh ke janin bayi di dalam rahim ibu

Malaikat meniupkan ruh ke janin saat usia kandungan Bunda berusia 4 bulan. Kemudian ia menuliskan rezeki, ajal, derita, bahagia, dan amal calon bayi tersebut.

11. Penyampai salam untuk ahli surga

Malaikat masuk dan menemui ahli surga dari setiap pintu. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 23-24.

"Dan para malaikat masuk menemui mereka dari setiap pintu. (Mereka mengucapkan) keselamatan untuk kalian semua sebagai buah dari kesabaran kalian, dan ini adalah tempat kembali yang paling baik."

12. Penyiksa penduduk neraka

Malaikat tak hanya ada di surga, malaikat juga ada di neraka. Ia bertugas sebagai penyiksa penduduk neraka.

Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6, yang berbunyi, "Wahai orang yang beriman, jagalah diri kalian dan juga keluarga kalian dari api neraka, yang kayu bakarnya adalah manusia dan bebatuan. Di atasnya ada para malaikat yang keras dan kejam. Mereka tidak pernah melanggar perintah Allah. Mereka senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan."

Nah, dari 12 sifat malaikat di atas, Bunda, bisa mulai ceritakan pada anak ya. Sehingga bisa menjadi tuntunan dalam kehidupannya di masa datang.

Simak juga kiat mengenalkan agama pada anak:

(aci/rap)

Alquran menegaskan sunnah merupakan wahyu dari Allah SWT

Republika/Mardiah

Alquran menegaskan sunnah merupakan wahyu dari Allah SWT. Ilustrasi Rasulullah

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Terdapat bukti dalam dalil Alquran bahwa sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW merupakan bagian dari wahyu yang diturunkan Allah SWT.

Baca Juga

Beberapa dalil-dalil bukti sunnah adalah juga wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sekalipun bukan melalui malaikat Jibril di antaranya sebagaimana dikutip dari laman Alukah berikut:   

1. Surat An Najm ayat 3-4  

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ.إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ “Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran ) menurut keinginannya. Tidak lain (Alquran  itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” 

Dalil tersebut menunjukkan bahwa sunnah adalah wahyu dari Tuhan untuk Rasul-Nya dan bahwa dia sempurna dalam apa yang dia ceritakan tentang Allah SWT yang satu  dan hukumnya, karena perkataannya bukan berasal dari nafsu, melainkan dari wahyu.

2. Surat Al Anam ayat  50

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

“Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku." Katakanlah, "Apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"  

Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah hanya mengikuti wahyu dan dibatasi aturan Allah. Apa yang Rasul lakukan adalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya. Rasul bukanlah seorang utusan sampai ia membawa mukjizat dan bertanggung jawab dengan mukjizat yang diberikan kepadanya.  

3. Surat An Nisa ayat 113 

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ ۚ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

“Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Alquran ) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” 

4. Surat Al Imran ayat 164

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Alquran ) dan hikmah (sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” 

Dua ayat diatas menjadi bukti bahwa Rasulullah mendapatkan wahyu berupa Alquran dan sunnah.

Sumber: alukah