Dampak negatif apa yang ditimbulkan jika mengkonsumsi makanan yang diberi zat aditif Methanil yellow

FORMALIN

Formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mayat dan organ-organ makhluk hidup, sebagai pembasmi hama, disinfektan dalam industri plastik dan busa serta untuk sterilisasi ruangan. Para pedagang nakal sengaja memilih formalin karena harganya yang lebih murah jika dibanding pengawet makanan yang diperbolehkan, seperti asam sorban atau natrium benzoat. Selain murah, formalin juga lebih irit, mudah digunakan karena berbentuk larutan serta mudah didapatkan di toko-toko kimia.

Contoh Bahan Pangan Mengandung Formalin. Bahan pangan yang biasa diberi formalin :

Ciri-ciri Makanan Mengandung Formalin, yaitu :

  • Pada Ikan : berwarna putih bersih dan dagingnya kenyal ; nsang tidak berwarna merah segar melainkan merah tua; pada suhu 25° bisa tahan hingga beberapa hari; tidak ada bau amis khas ikan, melainkan bau menyengat khas formalin; sebagai uji sederhana, coba suguhkan ikan yang baru saja Anda beli pada kucing. Bila kucing tidak mau memakan bahkan pergi, itu pertanda ikan yang Anda beli mengandung formalin atau bahan-bahan kimia lainnya.
  • Ayam potong : berwarna putih bersih; pada suhu kamar bisa awet hingga beberapa hari
  • Tahu : memiliki bentuk yang sangat bagus dan kenyal; tekstur sangat halus, tak mudah hancur; pada suhu 25° bisa tahan sampai 3 hari, di dalam pendingin tahan hingga 2 minggu; bau cukup menyengat serta aroma khas kedelai sudah tidak begitu terasa lagi.
  • Mie basah : baunya sedikit menyengat; pada suhu ±25° (suhu kamar) bisa tahan hingga 2 hari, sedangkan bila disimpan di dalam pendingan (suhu 10°) bisa awet hingga lebih dari 15 hari; mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak, tidak lengket dan sangat kenyal (tak mudah putus)

Efek Formalin Terhadap Tubuh. Berikut beberapa efek berbahaya yang mungkin terjadi pada Anda jika mengonsumsi makanan mengandung formalin : Formalin memiliki efek toksik yang sangat tinggi dan bersifat karsinogenik yang akan menyuburkan pertumbuhan sel-sel kanker. Di dalam formalin terkandung 37% formaldehid dalam air, dan bila digunakan untuk mengawetkan, ditambahkan metanol hingga 15%. Bila bahan-bahan ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan berakibat fatal. Berbagai penyakit akut maupun kronis akan menyerang tubuh.

Keamanan pangan merupakan hal yang sedang banyak dipelajari, karena manusia semakin sadar akan pentingnya sumber makanan dan kandungan yang ada di dalam makanannya.  Dalam proses keamanan pangan, dikenal pula usaha untuk menjaga daya tahan suatu bahan sehingga banyaklah muncul bahan-bahan pengawet yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan suatu bahan pangan. Namun dalam praktiknya di masyarakat, masih banyak yang belum memahami perbedaan penggunaan bahan pengawet untuh bahan-bahan pangan dan yang non pangan. Formalin merupakan salah satu pengawet non pangan yang sekarang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan.

Boraks umumnya digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas, pestisida, serta campuran pembersih. Bahan ini diketahui memiliki bahaya bagi kesehatan jika tertelan. Meski demikian, karena berbagai alasan, boraks sering ditambahkan ke dalam makanan. Boraks tidak jarang digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai makanan. Hal itu karena boraks dinilai dapat mengawetkan produk, serta dapat meningkatkan kerenyahan makanan. Padahal, boraks merupakan salah satu bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Ada berbagai alasan yang mendorong produsen pangan untuk menambahkan boraks dalam makanan. Di antaranya, boraks mudah diperoleh di pasaran, harganya relatif murah, membuat makanan tampak lebih menarik, tidak langsung menimbulkan efek negatif, dan informasi bahwa boraks merupakan bahan berbahaya masih relatif terbatas, sementara bahan ini telah digunakan sejak lama.

Contoh Bahan Pangan Mengandung Boraks. Bahan pangan yang biasa diberi boraks oleh para pedagang nakal diantaranya : bakso, mie, kerupuk, dan beberapa jenis jajanan pasar.

Ciri-ciri Makanan Mengandung Boraks, yaitu lebih tahan lama, dengan tekstur lebih kenyal dan lembut, makanan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 derajat celcius, bakso mengandung boraks bahkan bisa memantul jika dilempar ke lantai seperti bola bekel.

Efek Boraks Terhadap Tubuh. Berikut beberapa efek berbahaya yang mungkin terjadi pada Anda jika mengonsumsi makanan mengandung boraks: demam, muntah, mual, mata merah, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, sesak napas, perdarahan dari hidung

Jika boraks masuk ke dalam tubuh Anda dalam jumlah besar, maka dalam periode yang singkat dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan serius, berupa gangguan lambung, usus, hati, bahkan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.

Konsumen seharusnya berhati-hati dalam memilih produk pangan. Jangan hanya menilai makanan dari tampilan yang menggugah selera. Ketika membeli makanan dalam kemasan, Apabila Anda produsen makanan, hindari mencampurkan boraks pada produk Anda. Ingatlah bahwa boraks dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang berbahaya.

RHODAMIN B

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Contohnya, pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman.

Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari.

Contoh Bahan Pangan Mengandung Rhodamin B. Bahan pangan yang biasa diberi Rhodamin B diantaranya sambal botol, cabe merah giling, kerupuk, manisan, sosis, agar-agar, kembang gula atau arum manis, sirup, terasi dan lain-lain.

Ciri-ciri Makanan Mengandung Rhodamin B, yaitu warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik; ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun); muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya; baunya tidak alami sesuai makanannya.

Efek Rhodamin B Terhadap Tubuh. Beberapa sifat berbahaya dari Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari Klorin yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B. Penyebab lain senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang radikal. Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur Rhodamin kita ketahui mengandung klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia.

METANIL YELLOW

Methanil yellow merupakan zat warna berbentuk serbuk, berwarna kuning kecoklatan, larut dalam air, agak larut dalam aseton. Metanil Yellow adalah pewarna asam monoazo, dengan rumus kimia C18H14N3O3SNa. Zat pewarna ini diseting untuk digunakan di industri tekstil, penyamakan kulit, kertas, sabun, kosmetik, dan lilin terutama untuk tujuan memberikan warna kuning cerah pada produknya.

Contoh Bahan Pangan Mengandung Metanil Yellow. Bahan pangan yang biasa diberi Metanil Yellow antara lain  tahu; manisan mangga, atau agar-agar yang sering dijual untuk jajanan anak sekolah.

Ciri-ciri Makanan Mengandung Metanil Yellow, yaitu warnanya kuning mencolok dan kecenderungan warnanya berpendar.; banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata dan terkadang warna terlihat tidak homogen (rata) seperti pada kerupuk; bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit.

Efek Metanil Yellow Terhadap Tubuh. Bahaya kronis dari penggunaan Methanil Yellow dalam jangka panjang menyebabkan gangguan kesehatan pada fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker. Beberapa penyalahgunaan Rhodamin B dan Methanil Yellow pada pangan, antara lain pada kerupuk, terasi, gulali serta sirup berwarna merah. Inilah yang memicu terjadinya banyak penyakit baru pada tubuh kita seperti penyakit berbahaya seperti kanker.

Metanil yellow merupakan salah satu pewarna azo yang telah dilarang digunakan dalam pangan. Pada penelitian mengenai paparan kronik metanil yellow terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan melalui pakannya selama 30 hari, diperoleh hasil bahwa terdapat perubahan hispatologi dan ultrastruktural pada lambung, usus, hati, dan ginjal. Hal tersebut menunjukkan efek toksik metanil yellow terhadap tikus.

 Hal inilah yang menyebabkan bahan ini dilarang di pergunakan. Karena sangat membahyakan kesehatan tubuh baik secara luar dan dalam tubuh. Karena bahan ini juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang sangat membahayakan tubuh. Inilah pentingnya bagi kita untuk memperhatikan tentang pola makan kita. Karena untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh secara luar dan dalam adalah dengan memperhatikan asupan pada makanan.

Pewarna makanan banyak digunakan dalam industri kuliner dan pangan. Namun, ada pewarna makanan yang aman dan ada pula yang dilarang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai jenis pewarna makanan untuk mencegah dampak buruknya terhadap kesehatan.

Pewarna makanan adalah zat aditif yang ditambahkan untuk meningkatkan warna makanan atau minuman. Selain itu, pewarna makanan juga dapat meningkatkan daya tarik makanan dan meningkatkan nafsu makan orang yang mengosumsinya.

Dampak negatif apa yang ditimbulkan jika mengkonsumsi makanan yang diberi zat aditif Methanil yellow

Pewarna makanan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti cairan, bubuk, gel, atau pasta.

Pewarna Makanan yang Aman

Pewarna makanan terbagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis atau kimia. Pewarna alami terbuat dari bahan alami, seperti tumbuhan, hewan, dan mineral, sedangkan pewarna sintetis terbuat dari campuran dua atau lebih bahan atau zat kimia.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, ada beberapa jenis pewarna alami yang tergolong aman untuk digunakan, yaitu:

  • Kurkumin
  • Riboflavin
  • Karmin dan ekstrak cochineal
  • Klorofil
  • Karamel
  • Karbon tanaman
  • Beta karoten
  • Ekstrak anato
  • Karotenoid
  • Merah bit
  • Antosianin
  • Titanium dioksida

Untuk pewarna makanan sintetis, ada beberapa jenis yang diperbolehkan, tetapi harus dibatasi penggunaannya. Berikut ini adalah jenis pewarna sintetis yang aman digunakan:

  • Tartrazin
  • Kuning kuinolin
  • Kuning FCF
  • Karmoisin
  • Ponceau
  • Eritrosin
  • Merah allura
  • Indigotin
  • Biru berlian FCF
  • Hijau FCF
  • Cokelat HT

Pewarna Makanan yang Berbahaya

Pemerintah sudah memberikan daftar pewarna yang boleh digunakan dalam makanan. Namun, kenyataannya masih ada saja pewarna bukan untuk makanan yang dicampurkan ke dalam bahan makanan oleh produsen yang tidak bertanggung jawab.

Ada dua bahan pewarna berbahaya yang masih digunakan dalam makanan, yaitu:

Rhodamin B

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal dan berwarna hijau atau ungu kemerahan. Pewarna ini biasanya digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas, dan produk kosmetik.

Namun, tak jarang rhodamin B juga dicampur ke dalam makanan seperti kerupuk, kue, dan berbagai jenis minuman.

Rhodamin B memiliki nama lain, seperti D and C Red 19, Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine BHC, dan Acid Brilliant Pink B. Pewarna ini diduga dapat menyebabkan kanker, tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.

Metanil yellow

Metanil yellow adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk, berwarna kuning kecokelatan, serta dapat larut di dalam air dan alkohol. Pewarna yang satu ini umumnya digunakan sebagai pewarna tekstil, kertas, tinta, plastik, kulit, cat, dan sebagainya.

Makanan atau minuman yang dicampur dengan metanil yellow biasanya akan berwarna kuning mencolok, berpendar, dan terdapat titik warna atau warnanya tidak rata. Pewarna ini bisa dijumpai pada aneka jajanan, seperti kerupuk, mie, tahu, dan gorengan.

Bila dikonsumsi, metanil yellow dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, mual, muntah, sakit perut, diare, demam, lemah, dan tekanan darah rendah.

Selain itu, mengonsumsi metanil yellow dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan kanker kandung kemih.Meski demikian, efek samping metanil yellow ini masih ditelitilebih lanjut.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk lebih berhati-hatilah ketika membeli makanan atau minuman berwarna. Bukannya nutrisi yang Anda dapatkan, justru penyakit yang membahayakan kesehatan.

Jika ingin mewarnai makanan, gunakan pewarna makanan aman dari bahan alami yang diolah sendiri, seperti daun suji, daun pandan, bayam, bit, kunyit, wortel, atau buah naga. Namun, jika ingin menggunakan pewarna instan, pastikan pewarna tersebut terdaftar di BPOM.

Di samping itu, Anda disarankan mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbangdan alami tanpa pengawet atau pewarna agar Anda terhindar dari risiko berbagai penyakit.

Jika ingin mengetahui lebih jauh jenis makanan dengan bahan pewarna makanan yang aman dikonsumsi, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi.